MD Infeksi Cacing
MD Infeksi Cacing
(CACING)
HELMINTHES
(CACING)
NEMATHELMINTHES
(CACING BULAT)
NEMATODA
(CACING BULAT)
PLATYHELMINTHES
(CACING PIPIH)
CESTODA
(CACING PITA)
TREMATODA
(CACING DAUN)
CESTODA
__________________________________________________________________________________________
Bentuk tubuh :
Selinder
Tidak bersegmen
Bagian anterior :
Tanpa alat isap
isap
Tanpa kait-kait
Rongga badan : Ada
ada
Mulut : Ada
Usus : Ada
Anus : Ada
Kelamin :
Jantan dan betina
Hermafrodit,
Schistosoma
Bentuk tubuh :
Seperti pita
Bersegmen
Bagian anterior :
Mempunyai alat isap
Bentuk tubuh :
Seperti daun
Tidak bersegmen
Bagian anterior :
Mempunyai alat
Tanpa kait-kait
Rongga badan : Tidak
Mulut : Ada
Usus : Ada
Anus : Tidak ada
Kelamin :
Umumnya
kecuali
__________________________________________________________________________________________
CACING USUS
- Ascaris lumbricoides
- Trichuris trichiura
- Necator americanus
- Ancylostoma deudenale
- Strongyloides stercoralis
- Oxyuris vermicularis
- Trichinella spiralis
- Taenia saginata
- Taernia solium
- Fasciolopsis buski
Ascaris lumbricoides
(Roundworm, Cacing
gelang)
Hospes : Manusia
Habitat : Usus halus
Penyakit : Askariasis
Distribusi geografik :
Kosmopolit
Morfologi :
Cacing dewasa : - bentuk bulat panjang
(silindris)
- kedua ujung lebih kecil,
berwarna kuning kecoklatan
- pada mulut terdapat 3 bibir
Cacing jantan : - 10 31 cm
- ekor melengkung ke ventral
- mempunyai 2 spikulum
Bentuk lonjong
90 x 40 m
Lapisan albuminoid tipis tidak teratur
Lapisan hialin bening, tebal
Lapisan vitellin tipis
Isi : sel telur yang atropis (penuh)
Antara sel telur dan dinding tidak ada rongga
kosong
Telur dibuahi :
-
Telur dekortikasi :
Telur Ascaris lumbricoides yang
dinding albuminoidnya tidak ada
Telur matang :
Telur yang berisi larva
Daur hidup
Cacing dewasa jantan dan betina hidup dalam rongga usus halus manusia.
Cacing betina mengeluarkan 100.000 - 200.000 butir telur sehari terdiri dari
telur yang dibuahi dan telur yang tidak dibuahi; telur-telur tersebut keluar
bersama tinja penderita. Dalam lingkungan yang sesuai (tanah liat, kelembaban
tinggi dan suhu 25 30 C), telur yang dibuahi berkembang menjadi telur matang
(bentuk infektif) dalam waktu 3 minggu.
Telur matang bila tertelan oleh manusia, menetas di usus halus mengeluarkan
larva, kemudian larva menembus dinding usus halus masuk ke pembuluh darah
atau saluran limfe, dialirkan ke jantung kanan lalu ke paru.
Di paru larva menembus dinding pembuluh darah alveolus, masuk ke rongga
alveolus, kemudian ke bronkiolus, bronkus, trakea sampai ke faring.
Dari faring larva tertelan ke dalam esofagus, lambung lalu menuju ke usus halus.
Di usus halus larva berkembang menjadi cacing dewasa jantan dan betina.
Waktu yang diperlukan mulai telur matang tertelan sampai cacing betina
mengeluarkan telur 2 bulan ( 8 - 10 minggu). Cacing dewasa dapat hidup
selama 1 - 1 tahun, makanannya adalah zat-zat makanan yang terdapat dalam
rongga usus halus.
2. Cacing dewasa :
* Pada infeksi ringan :
Kurang nafsu makan, mual, sakit perut, diare, obstipasi
* Pada infeksi berat : - malabsorpsi (terutama pada anakanak)
- obstruksi usus (ileus obstruktiva)
*Mungkin cacing mengembara ke organ-organ lain :
misalnya saluran empedu, apendiks, bronkus
Diagnosis
Terapi
- Piperazin
- Pirantel pamoat
- Mebendazol
- Albendazol
- Levamizol
- Oksantel pamoat
Prognosis :
Baik
Trichuris trichiura
(Whipworm, Cacing
cambuk)
Hospes : Manusia
Habitat : Usus besar terutama
sekum
Penyakit : Trikuriasis
Distribusi geografik :
Kosmopolit
Morfologi
Cacing dewasa : - berbentuk seperti
cambuk,
- 3/5 bagian anterior,
halus
- 2/5
bagian posterior, besar
Cacing jantan : 3 - 4 cm
bagian posterior melingkar
> 360,
mempunyai 1 spikulum
Cacing betina :
4 - 5 cm,
bagian posterior membulat tumpul,
melengkung < 360
Telur :
- 50 x 32 m
- seperti tempayan,
pada kedua kutub
terdapat tonjolan jernih
- dinding : - luar : kuning tengguli
- dalam : jernih
- isi : sel telur
Daur
hidup
Cacing dewasa hidup di sekum dan kolon asendens dengan
bagian anteriornya yang halus masuk kedalam mukosa usus.
Cacing betina mengeluarkan 3.000 - 10.000 butir perhari;
telur-telur tersebut keluar bersama tinja penderita. Dalam
lingkungan yang sesuai (tanah lembab, tempat teduh, suhu
25 30 C) telur berkembang menjadi telur matang (bentuk
infektif) dalam waktu 3 6 minggu. Telur matang bila tertelan
oleh manusia, menetas di usus halus mengeluarkan larva lalu
menjadi cacing dewasa jantan dan betina. Setelah menjadi
dewasa, cacing menuju ke sekum dan kolon asendens.
Waktu yang diperlukan mulai tertelannya telur matang sampai
cacing betina mengeluarkan telur 30 90 hari (1 3 bulan).
Cacing dewasa dapat hidup beberapa tahun, makanannya
adalah zat-zat makanan yang terdapat pada mukosa usus.
- Mebendazol
- Oksantel pamoat
- Albendazol
Prognosis:
Baik
Cacing tambang
(Hookworm)
Pada manusia : - Necator americanus
- Ancylostoma
duodenale
- Ancylostoma ceylanicum
Pada anjing dan kucing :
- Ancylostoma braziliense
- Ancylostoma caninum
- Ancylostoma ceylanicum
Necator americanus
dan
Ancylostoma duodenale
Hospes : Manusia
Habitat : Usus halus (jejenum dan
duodenum)
Penyakit :
Necator americanus nekatoriasis
Ancylostoma duodenale
ankilostomiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi
1. Cacing dewasa : - berbentuk
silinder/selindrik,
- berwarna putih keabuan
Cacing jantan :
- 5 11 mm
- ekor melebar
(bursa kopulatriks)
- mempunyai 2 spikulum
Cacing betina :
- 9 13 mm
- ekor lancip
Necator americanus :
Bentuk badan : huruf S
Pada mulut : 1 pasang benda khitin
Ancylostoma duodenale :
Bentuk badan : huruf C
Pada mulut : 2 pasang gigi sama besar
2. Telur :
-
Lonjong
60 x 40 m
Dinding : tipis, bening
Isi : tinja segar : 2 16 sel telur
tinja lama : larva
3. Larva rhabditiform :
- 250 m
- esofagus mempunyai bulbus
( rhabditoid),
1/3 panjang badan
- mulut terbuka, panjang dan sempit
- genital premordial kecil
4. Larva filariform :
- 700 m
- esofagus lurus (filariform),
1/4 panjang badan
- mulut tertutup
- ekor runcing
- mempunyai selubung (sarung)
Daur hidup
Cacing dewasa hidup melekat pada mukosa usus halus. Cacing betina N. americanus
bertelur 9.000 butir, sedangkan A.duodenale 10.000 butir perhari. Telur-telur tsb.
keluar bersama dengan tinja penderita, setelah 1 1 hari telur menetas mengeluar
kan larva rhabditiform. Dalam waktu 3 - 5 hari larva rhabditiform tumbuh menjadi
larva filariform (bentuk infektif) yang dapat menembus kulit (tanah yang baik untuk
pertumbuhan larva adalah tanah gembur bercampur humus dan terlindung dari sinar
matahari, suhu untuk N. americanus 28 - 32 C, sedangkan A. duodenale 18 25 C).
Cara infeksi adalah larva filiriform menembus kulit masuk kapiler darah, mengikuti
aliran darah ke jantung kanan lalu ke paru. Setelah sampai diparu larva filariform
menembus dinding alveolus masuk ke alveolus kemudian ke bronkiolus, bronkus,
trakea sampai ke faring. Dari faring larva tertelan masuk ke esofagus, lambung, usus
halus. Setelah sampai di usus halus larva filariform berkembang menjadi cacingdewasa
jantan dan betina yang melekat pada mukosa usus halus.Waktu yang diperlukan mulai
larva filariform menembus kulit sampai menjadi dewasa di usus halus 10 -12 minggu.
Cacing dewasa dapat hidup selama 5 tahun.
Seekor cacing N. americanus dapat mengisap darah 0,05 0,1cc perhari,
sedangkan A.duodenale dapat mengisap darah 0,08 0,34 cc perhari.
2.Cacing dewasa :
- Infeksi akut yang ringan biasanya
tanpa gejala
- Infeksi menahun yang sedang/berat
menyebabkan Anemia
hipokrom mikrositer
dengan gejala
pucat, lemah, lesu, letih
Diagnosis :
- telur, larva rhabditiform atau
filariform
dalam tinja
Terapi :
-
Pirantel pomoat
Mebendazol
Levamizol
Oksantel pamoat
- Albendazol
Prognosis : Baik
Strongyloides
stercoralis
(Threadworm, Cacing
benang)
Hospes : Manusia, kucing, anjing, kera,
simpanse.
Habitat : Usus halus
Penyakit : Strongiloidiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi
1. Cacing dewasa :
1.1. Cacing dewasa bentuk parasiter
( hanya cacing betina )
- Panjang 2 mm
- Bentuk halus tidak berwarna
- Esofagus 1/3 panjang badan,
bentuk filariform
- Uterus berisi telur
- Ekor lancip
Cacing betina :
- Panjang 1 mm
- Esofagus 1/4 panjang badan,
bentuk rhabditoid
- Uterus berisi telur
- Ekor lancip
3. Larva rhabditiform
- Panjang 225 m
- Mulut terbuka, pendek dan lebar
- Esofagus 1/4 panjang badan,
bentuk rhabditoid
- Ekor lancip
- Genital premordial besar
4. Larva filariform
-
Daur hidup
Cacing dewasa betina bentuk parasiter
hidup di mukosa usus halus (duodenum dan
jejenum) berkembangbiak secara
partenogenesis, mengeluarkan telur beberapa
lusin perhari; telur-telur tsb. langsung
menetas mengeluarkan larva rhabditiform
yang masuk kedalam rongga usus halus lalu
keluar bersama tinja penderita.
Daur hidup S. stercoralis ada 3 macam :
1.Daur hidup langsung
2.Daur hidup tidak langsung
3.Oto-infeksi
3. Oto-infeksi
Pada oto-infeksi, larva rhabditiform
berkembang menjadi larva filariform
didalam usus halus atau disekitar anus
(perianal). Oto-infeksi terjadi bila larva
filariform tsb. menembus mukosa usus
halus atau kulit perianal penderita, lalu
proses selanjutnya seperti pada daur hidup
langsung, sampai menjadi cacing betina
bentuk parasiter di usus halus.
Oto-infeksi penyebabnya belum
diketahui.
Oxyuris vermicularis
Enterobius vermicularis
( Pinworm, Seatworm,
Cacing kremi )
Hospes : Manusia
Habitat : Sekum
Penyakit : Oksiuriasis/enterobiasis
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi
1. Cacing dewasa :
- Kecil berwarna putih, pada ujung anterior
mempunyai
pelebaran kutikulum seperti sayap (ala servikal)
- Esofagus mempunyai bulbus yang jelas
(rhabditoid)
Cacing jantan :
- Panjang 2 5 mm
- Ekor melingkar ke ventral
- mempunyai 2 spikulum
Cacing betina :
- Panjang 10 - 13 mm
- Ekor panjang dan runcing
- Uterus cacing betina yang gravid
melebar dan beisi telur
2. Telur :
-
50 60 m
Bentuk asimetris
Dinding tipis transparan
Berisi larva
Daur hidup
Cacing dewasa jantan dan betina hidup pada rongga sekum, usus besar dan usus
halus
yang berdekatan dengan sekum. Setelah cacing jantan membuahi cacing betina,
maka
cacing betina yang gravid bermigrasi ke daerah peri-anal pada waktu malam untuk
mengeluarkan telurnya yang berjumlah 11.000 15.000 butir. Dalam waktu 6 jam
setelah telur dikeluarkan oleh cacing betina, telur tersebut menjadi matang.
Cara infeksi adalah menelan telur matang atau menghirup udara yang tercemar telur
matang atau larva dari telur yang menetas didaerah perianal bermigrasi kembali ke
sekum. Bila telur matang tertelan atau terhirup, telur akan menetas di usus halus
mengeluarkan larva lalu menjadi cacing dewasa di sekum.
Waktu yg diperlukan mulai telur tertelan atau terhirup sampai menjadi cacing
dewasa
2 minggu sampai 2 bulan.
Bila telur matang pecah didaerah perianal mengeluarkan larva maka larva tersebut
bermigrasi kembali ke sekum, melalui anus, rektum, kolon sigmoid, kolon desendens,
kolon transversum, kolon asendens. Proses tersebut disebut retrogradeinfeksi atau
retrofeksi.
Cacing jantan mati setelah kopulasi (membuahi yang betina), sedangkan
cacing betina mati setelah mengeluarkan telur2nya
Diagnosis
- Menemukan telur dengan cara anal swab
- Menemukan cacing dewasa betina pada peri-anal
Terapi
- Pirantel pamoat
- Mebendazol
- Albendazol
Prognosis : Baik
Trichinella spiralis
(Trichina spiralis, Cacang
Trichina)
Kucing, Tikus
Morfologi :
- Cacing jantan :
* 1,4 1,6 mm
* bagian posterior melengkung ke ventral
* mempunyai 2 papil
- cacing betina :
* 3 4 mm
* bagian posterior membulat
* Uterus berisi larva
Daur Hidup
Cacing betina bersifat vivipar dan biasanya masuk ke
mukosa vilus usus, mulai dari duodenum sampai ke
sekum. Seekor cacing betina dapat mengeluarkan
1500 larva. Larva tersebut dilepaskan di jaringan
mukosa, masuk ke dalam limfe dan peredaran darah,
kemudian disebarkan keseluruh tubuh, terutama otot
diafragma, iga, lidah, laring, mata, perut, biseps dan
lain-lain. Kira-kira pada awal minggu ke-4 larva
tumbuh menjadi kista dalam otot bergaris
lintang.Kista dapat hidup di otot selama kira-kira 18
bulan, kemudian terjadi perkapuran dalam waktu 6
bulan sampai 2 tahun. Infeksi terjadi bila menelan
daging (daging babi) yang mengandung larva infektif.
Di usus halus bagian proksimal dinding kista
tercernakan , larva dilepaskan, dan segera masuk
mukosa, kemudian menjadi dewasa dalam waktu 1,5
2 hari.
Diagnosis :
- Tes Serologis
- Menemukan larva dalam otot (Biopsi
otot)
Terapi : Tiabendazol
Prognosis : - Infeksi ringan baik
- Infeksi berat kurang baik
Taenia saginata
(Beef tapeworm, Cacing
pita sapi)
Hospes definitif : Manusia
Hospes perantara : Sapi dan
kerbau
Habitat : Usus halus
Penyakit : Teniasis saginata
Distribusi geografik : Kosmopolit
Morfologi
1. Cacing dewasa :
- Bentuk pita terdiri atas :
- Kepala (skoleks)
- Leher (collum)
- Badan (strobila) : - proglotid
immature
- proglotid mature
- proglotid gravida
- Panjang 4 12 m, kadang-kadang 20 m
- Mempunyai 1.000 2.000 proglotid
2. Skoleks : - Bulat 1 2 mm
- Mempunyai 4 batil isap,
tanpa rostelum dan kait2
3. Proglotid gravida:
-
4. Telur :
- Bentuk agak bulat
- (30 40) x (20 30) m
- Dinding bergaris radier
- Isi heksakan embrio (embrio dengan 6
kait-kait)
Daur hidup
Cacing dewasa hidup dalam usus halus manusia.
Proglotid gravida lepas dari strobila, bergerak secara aktif
keluar melalui anus atau keluar bersama tinja, atau pecah di
dalam usus mengeluarkan telur yang akan keluar bersama
tinja penderita. Proglotid gravida yang keluar dari tubuh akan
pecah mengeluarkan telur. Telur akan dimakan oleh hospes
perantara (sapi atau kerbau), di dalam usus halus telur pecah
mengeluarkan onkosfer , kemudian onkosfer menembus
mukosa usus masuk ke peredaran darah lalu dialirkan ke
organ-organ tubuh, terutama otot bergaris lintang . Ditempat
tersebut onkosfer akan menjadi larva yang disebut sistiserkus
bovis. Bila daging/organ sapi yang mengangung larva
sistiserkus bovis yang kurang matang dimakan oleh manusia,
maka didalam usus halus sistiserkus bovis akan menjadi
cacing dewasa dalam waktu 5 12 minggu.
Cacing dewasa dapat hidup selama 25
tahun.
Diagnosis
- Menemukan proglotid gravida pada tinja
atau
proglotid keluar melalui
anus
- Menemukan telur dalam tinja
Terapi
- Prazikuantel
- Albendazol
- Mebendazol
Prognosis : Baik
Taenia solium
(Pork tapeworm, Cacing
pita babi)
Hospes definitif : Manusia
Hospes perantara : Babi dan manusia
Penyakit : - Cacing dewasa teniasis solium
- Larva sistiserkosis
Morfologi
1.Cacing dewasa :
- Berbentuk pita terdiri atas :
- Kepala (skoleks)
- Leher (collum)
- Badan (strobila) : - proglotid immature
- proglotid mature
- proglotid gravida
- Panjang 2-4 m, kadang-kadang 8 m
- Jumlah proglotid < 1000
2. Skoleks :
- Bulat, kecil 1 mm
- Mempunyai 4 batil isap dan
rostelum dengan 2 baris kait-kait
3. Proglotid gravida :
- Berbentuk segi empat, panjang > lebar
- Uterus mempunyai 7 12 cabang lateral
- Lubang genital di bagian lateral (unilateral)
- Lubang uterus tidak ada
4. Telur :
- Bentuk agak bulat
- (30 40) x (20 30) m
- Dinding bergaris radial
- Isi heksakan embrio
(embrio dengan 6 kait-kait)
Daur hidup
Cacing dewasa hidup dalam usus halus manusia. Proglotid
gravida
lepas dari strobila keluar secara aktif melalui anus
atau keluar bersama tinja atau pecah di dalam usus
mengeluarkan telur yang akan keluar bersama tinja penderita.
Proglotid gravida yang keluar dari tubuh akan pecah
mengeluarkan telur. Telur akan dimakan oleh hospes perantara
(babi atau manusia), didalam usus halus telur pecah
mengeluarkan onkosfer, kemudian onkosfer menembus
mukosa usus halus masuk ke peredaran darah lalu dialirkan ke
organ-organ tubuh terutama otot, otak, hati dan mata. Pada
tempat-tempat tsb. onkosfer akan menjadi larva yang disebut
sistiserkus selulose. Bila daging/organ babi yang
mengandung sistiserkus selulosa yang kurang
matang/mentah dimakan oleh manusia, dalam usus halus
sistiserkus selulose akan menjadi dewasa dalam waktu 5-12
minggu. Cacing dewasa dapat hidup selama 25 tahun
mual, mencret
Keluhan : proglotid keluar melalui anus atau
proglotid bergerak-gerak pada tinja
* Ileus obstruktiva
* Eosinofilia
Diagnosis :
Untuk cacing dewasa :
- Menemukan proglotid gravida pada tinja
atau
proglotid keluar melalui
anus
- Menemukan telur dalam tinja
Untuk larva sistiserkus selulose : - Biopsi
- Serologis
Radiologis
Terapi
Prognosis :
Untuk cacing dewasa : Baik.
Untuk larva tergantung lokasinya :
- - Pada otot : baik
- Pada otak, mata, hati : kurang
baik/jelek
Fasciolopsis buski
(Giant Intestinal fluke)
Hospes definitif : Manusia, babi, anjing, kucing
Hospes perantara pertama : Keong air tawar
(Segmentina,
Hippeutis)
Morfologi
Cacing dewasa :
- Bentuk ovoid berwarna kemerahan
- Ukuran (20 75) x ( 8 20) x (1 3) mm
- Mempunyai dua batil isap
- Batil isap mulut < batil isap perut
- Testes bercabang-cabang, atas bawah
- Ovarium bercabang-cabang di atas testis
- Kelenjar vitelaria di bagian lateral
- Sekum tidak bercabang
- Uterus berkelok-kelok
- Anus tidak ada
Telur :
- Bentuk lonjong
- Mempunyai operkulum
- Dinding transparant
- (130 140) x (80 85) m
- Isi sel telur (unembryonated)
Daur hidup
Cacing dewasa hidup meleket pada usus halus manusia,
babi, anjing dan kucing mengeluarkan 15.000 48.000 butir
telur per hari yang keluar bersama tinja masuk ke dalam air
tawar, setelah 3 5 mimggu telur menetas mengeluarkan
mirasidium berenang bebas di dalam air untuk masuk ke
dalam hospes perantara pertama (keong Segmentina dan
Hippeutis). Didalam keong mirasidium tumbuh menjadi
sporokista, redia induk, redia anak lalu menjadi serkaria.
Serkaria keluar dari keong berenang bebas di dalam air
mencari hospes perantara kedua (tumbuh-tumbuhan air)
lalu menjadi metaserkaria (bentuk infektif). Bila hospes
definitif (manusia, babi, anjing, kucing) memakan tumbuhtumbuhan air yang mentah/kurang matang mengandung
metraserkaria, di dalam usus halus metaserkaria akan
menjadi dewasa dalam waktu 3 4 minggu
Terapi : Prazikuantel
Prognosis : Baik