Anda di halaman 1dari 30

rning Report

Oleh :
Putri Alamanda
Pembimbing:
Dr. M . Ridwan. MApp. Sc.Sp. JP (K) FIHA

Jumlah pasien yang dikonsulkan dari IGD ke bagian Kardiologi


Minggu, 26 juni 2016
Tim jaga : Putri alamanda, Edward Zaman, Shinta Devi, Ardilla Rahmi
No

Identitas Pasien

Diagnosa

Rawat

Rawat

Nama : Tn,
Zairin Thomy
JK : laki-laki
Usia : 58
tahun
CM : 1-09-4624

STEMI
anteroseptal

- Bedrest
- Diet jantung 1700 kkal
- 02 2-4 L / menit
-IVFD RL 10 gtt/I
- ISDN 1x5 mg
- Loading aspilet 4 tab
selanjutnya 1x80 mg
-Loding clopidogrel 4
tab selanjutnya 1x75
mg
- Inj. Sc Lovenox 0,6
cc/12 jam
-Bisoprolol 1x2,5 mg
-Atorvastatin 1x40 mg
- Alprazolam 1x0,5 mg
- Tanapres 1x5mg
-Laxadyn syr 3 CI

Rencana
ICCU

DPJP

dr. M.Diah,
Sp.PD-KKV

Identitas
Pasien

Diagnosa

2. Nama : Ny
Sababiah
JK : perempuan
Usia : 41 tahun
CM : 1-95-3349

- CHF Fc
NYHA II-III
- Iskemik
inferior
- TB paru
putus obat

Terapi
Bedrest
- Diet jantung 1800 kkal
- Platogrix 1x75 mg
- Atorvastatin 1x40 mg
-Ramipril 1x2,5 mg
-Spironolakton 1x25 mg
-Furosemide 1x40 mg

Rawat

DPJP

PBJ

DPJP:
Dr. Adi
Purnawarman,
Sp.JP

Kasus
Tn Z, datang ke IGD RSUZA dengan keluhan nyeri dada yang
dirasakan sejak 1 minggu yang hilang timbul sebelum masuk rumah
sakit, yang memberat sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh nyeri
dada seperti tertindih benda berat dan di tusuk-tusuk sampai
menjalar ke lengan kiri dan menembus ke punggung belakang. Nyeri
dada berlangsung selama >20 menit disertai dengan keringat dingin.
Nyeri dada dirasakan timbul saat beraktivitas seperti menyiram
tanaman, naik tangga dll. Namun sejak 1 hari yang lalu, nyeri dada
timbul terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Nyeri
dada juga dirasakan saat pasien sedang tidur, sehingga pasien
terbangun dari tidurnya.
Pasien juga mengeluhkan rasa tidak nyaman di perut, mual (-)
dan muntah (-). Pasien memiliki kebiasaan suka mengkonsumsi
makanan berlemak dan tidak mengatur pola makannya. Pasien juga
sudah sering memeriksa kolestrolnya di rumah sakit dan hasilnya
>250 mg/dl. Sejak 2 tahun yang lalu, pasien sudah rutin
mengkonsumsi obat simvastatin untuk menurunkan kolestrolnya.
Pasien juga mengaku jarang berolahraga.

Pasien menyangkal adanya riwayat merokok,


hipertensi dan diabetes. Keluarga pasien tidak ada yang
mengalami keluhan yang sama sepertinya.
Dari pemeriksaan vital sign didapatkan kesadaran
compos mentis, TD 170/100 mmHg, HR 72x/menit, RR 20
x/menit dan T 36,5 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
mata: konjungtiva pucat dan ikterik (-) leher : JVP tidak
meningkat. Pada pemeriksaan thoraks dan jantung dalam
batas normal, abdomen : soepel, kembung (+)
ekstremitas : dalam batas normal .
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan HB 14,8
g/dl, hematokrit 45%, eritrosit 6,1 x 10/mm, leukosit
13,4x 10/mm, trombosit 281x10 /mm , MCV 74 fl,
MCH 24 pg, MCHC 33%, RDW 14,0 %, MPV 10,7 , troponin I
0,36 ng/mL, CK-MB 32 U/L, natrium 150 mmol/L, kalium
3,9 mmol/L, Klorida 113 mmol/L, KGDS 137 mg/dl, ureum
31 mg/L dan kreatinin 0,90 mg/dl.

Interpretasi EKG
Bacaan EKG tanggal 26 juni
2016
1. Irama: sinus
2. Laju : 83 x/min Ireguler
3. Axis : left axis deviasi
4. Morfologi
- Gel P
: 0,08 s,
- PR interval
: 0,12 s
- Kompleks QRS : 0.12 s

Segmen ST :
ST
elevasi:
AVL,V1,V2,V3,
V4,V5
ST depresi : III, AVF
T inverted : (-)
Q patologis: (-)
RVH : (-)
LVH : (-)
Kesimpulan :
sinus
ritme, rate 83 kali/menit,
LAD, infark anteroseptal,
iskemik inferior.

Diagnosis
STEMI antero septal

Jump 1 : Terminologi
Nyeri dada
Rasa tidak nyaman pada dada sebagai manifestasi
tersering dari iskemik miokard.

Hipertensi
keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah
140 mmHg (tekanan sistolik) dan/ atau 90
mmHg (tekanan diastolik).

Jump 3 : Identifikasi Masalah


1. Mengapa Tn. Z Mengeluhkan nyeri dada?
2. Bagaimana membedakan nyeri dada kardiak dan non
kardiak?
3. Apa yang menjadi faktor resiko pada Tn. Z?
4. Bagaimana cara menegakkan diagnosis Tn.Z?
5. Pemeriksaan penunjang apa yang dapat dilakukan pada
Tn. Z
6. Tatalaksana apa yang dapat diberikan pada Tn. Z?

Jump 3 : Analisa Masalah


1.Mengapa Ny. N Mengeluhkan nyeri dada?

Nyeri dada pada Tuan M terjadi karena disebabkan oleh keadaan infrak
miokard dimana suplai oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan oksigen, hal
ini dapat disebabkan oleh adanya plak aterosklerosis yang lepas,
pembentukan trombus dan spasme koroner.

Tidak adekuatnya suplai oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan


karena tersumbatnya arteri koroner, apabila beban kerja jaringan semakin
meningkat maka kebutuhan oksigen juga meningkat sehingga pada orang
yang sehat arteri akan berdilatasi dan mengalirkan banyak darah dan oksigen
ke miokardium, pada infark miokard arteri koroner mengalami penyumbatan
sehingga tidak dapat berdilatasi dan menjadi nekrosis.

2.Bagaimana membedakan nyeri dada kardiak dan non


kardiak?
Nyeri dada berasal dari kardiak

Karakteristik nyeri: nyeri dada seperti ditekan


Lokasi: substernal, menjalar ke lengan kanan dan kiri
Onset dan durasi: 1 jam dan >30 menit
Faktor presipitasi: aktivitas fisik
Faktor yang meringankan: berkurang dengan istirahat

3. Apa yang menjadi faktor resiko pada Tn.Z?

Faktor resiko :
1.
2.
3.
4.
5.

Hipertensi
Hiperglikemia
Penggunaan Tembakau
Dislipidemia
Genetik

4.Bagaimana cara menegakkan diagnosis Tn. Z?


Anamnesis:
Nyeri dada menjalar ke belakang dan lengan kiri, > 20 menit,
berkurang dengan istirahat.
Nyeri ulu hati
Pemeriksaan Fisik:
Vital Sign: TD : 170/100 mmHg, Nadi: 83 x/menit, regular,
Frekuensi Nafas: 20 x/menit, Temperatur: afebris.
Pemeriksaan fisik Jantung: Tidak ditemukan kelainan
Pemeriksaan Penunjang
EKG: ST elevasi V2-V4, Kesan : anteroseptal ischemic
ST depresi lead III dan AVF
Laboratorium: pemeriksaan CK-MB (meningkat) dan troponin I
(normal)
Diagnosis Tn. Zyaitu
STEMI
UAP dd NSTEMI

5. Apa pemeriksaan penunjang yang dapat kita lakukan pada Tn. Z?


Pemeriksaan yang dapat dilakukan yaitu EKG dengan adanya gambaran ST elevasi > 1 mm pada dua atau lebih sadapan
pericordial atau ektremitas yang menandakan adanya infark. Pada laboraturium dapat didapatkan peeningkatan enzim jantung
yaitu CKMB yang menandakan adanya kerusakan otot jantung

15

6. Tatalaksana yang dapat di berikan :

O2 2-4 l/i

IVFD NaCl 0,9% 10 gtt/I

Clopidogrel 1x75mg (loading 4 tab)

Aspilet 1x80mg (loading 4 tab)

Atorvastatin 1x20 mg

ISDN 3x5mg

Inj.Omeprazole 40 mg/12 jam

Inj. Sc Lovenox 0,6 cc/12 jam

Jump. 4 Skema

Tn. Z

Nyeri dada
Faktor resiko pada pasien

Ternbentuknya
arterosklerosis
Definisi
Klasifikasi
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi
klinis
Penatalaksana
an
Komplikasi
prognosis

ST Elevasi
Miokard Infark
anterolateral

Penyumbatan di
arteri koroner
Terjadinya infark pada
miokard jantung

Nyeri dada
Penegakkan
diagnosis
Diagnosis
banding
STEMI
UAP/NSTEMI

Dispepsia

17

JUMP 5 Learning Objective

1. Definisi STEMI

5. Manifestasi STEMI

2. Epidemiologi STEMI

6. Penatalaksanaan STEMI

5. Patofisiologi STEMI

8. Prognosis STEMI

4. Faktor resiko STEMI

ST Elevasi Miokard Infrak


(STEMI)
Defenisi

Infark Miokard Akut (IMA) merupakan gangguan aliran darah


ke jantung yang menyebabkan sel otot jantung mati. Aliran
darah di pembuluh darah terhenti setelah terjadi sumbatan
koroner akut, kecuali sejumlah kecil aliran kolateral dari
pembuluh darah di sekitarnya. Daerah otot di sekitarnya
yang sama sekali tidak mendapat aliran darah atau
alirannya
sangat
sedikit
sehingga
tidak
dapat
mempertahankan fungsi otot jantung, dikatakan mengalami
infark

19

Epidemiologi
sebanyak 1,36 juta penyebab rawat
inap adalah kasus SKA.

Kejadiannya lebih sering pada pria


dengan umur antara 45 sampai 65
tahun dan pada wanita setelah umur
65 tahun.
WHO tahun 2008, penyakit jantung
iskemik merupakan penyebab utama
kematian di dunia (12,8%),

Patofisiologi

21

Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi :

Hiperlipidemia

Merokok

Dislipidemia

Diabetes mellitus

Hipertensi

Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :

Usia

Jenis kelamin

Genetik

Ras
22

Manifestasi klinik
Lokasi

Gejala
penyerta

Nyeri
membaik

Sifat nyeri

Penjalaran

Penatalaksanaan

Reperfusi

PCI

fibrinolitik

Terapi medikamentosa
Antiplatelet : aspilet, clopidogrel
Beta bloker : bisoprolol, atenolol
Ace inhibitor : captropil, ramipril
Antikoagulan : enoxaparin, fondaparinx
Statin : simvastatin, atorvastatin

Penatalaksaan nonfarmakologi

Perbaikan gaya hidup seperti : aktifitas


fisik teratur, dan diet.

Penurunan berat badan pada pasien obese


dan kelebihan berat badan (overweight).

Control tekanan darah

Intervensi terhadap profil lipid

Meneruskan pemakaian antiplatelet

Kontrol kadar gula darah

26

Prognosis

Terdapat beberapa sistem untuk menentukan prognosis


pasca IMA :

a.

Klasifikasi killip
Kelas

defenisi

Mortalitas %

Tak ada tanda


gagal jantung
kongestif

6%

II

+ s3 dan ronki
basah

17%

III

Edema paru

30-40 %

IV

Syok kardiogenik

60-80 %

27

TERIMA
KASIH

Laboratorium
Pemeriksaan

Hasil

Rentang nilai normal

Hemoglobin

14,8

14-17g/dl

Hematokrit

45

45-55 %

Eritrosit

6,1

4,7-6,1. 103/mm3

Leukosit

13,4

4,5-10,5. 103/mm3

Trombosit

281

150-450. 103/mm3

Eosinofil
Basofil
N. Batang
N. Segmen
Limfosit
Monosit

1
0
0
69
24
7

0-6 %
0-2%
2-6%
50-70%
20-40%
2-8%

Glukosa Darah
Sewaktu
Ureum
Kreatinin

137

<200 mg/dL

31
0,90

13-43 mg/dL
0,67-1,17 mg/dL

Pemeriksaan kimia klinik dan


elektrolit
Pemeriksaan

Hasil

Rentang nilai normal

0,36
32

<1,6
< 25

Natrium (Na)

150

135-145 mmol/L

Kalium (K)

3,9

3,5-4,5 mmol/L

Khlorida (Cl)

113

90-110 mmol/L

Jantung
troponin I
CK-MB
Elektrolit

Anda mungkin juga menyukai