Oleh :
Putri Alamanda
Pembimbing:
Dr. M . Ridwan. MApp. Sc.Sp. JP (K) FIHA
Identitas Pasien
Diagnosa
Rawat
Rawat
Nama : Tn,
Zairin Thomy
JK : laki-laki
Usia : 58
tahun
CM : 1-09-4624
STEMI
anteroseptal
- Bedrest
- Diet jantung 1700 kkal
- 02 2-4 L / menit
-IVFD RL 10 gtt/I
- ISDN 1x5 mg
- Loading aspilet 4 tab
selanjutnya 1x80 mg
-Loding clopidogrel 4
tab selanjutnya 1x75
mg
- Inj. Sc Lovenox 0,6
cc/12 jam
-Bisoprolol 1x2,5 mg
-Atorvastatin 1x40 mg
- Alprazolam 1x0,5 mg
- Tanapres 1x5mg
-Laxadyn syr 3 CI
Rencana
ICCU
DPJP
dr. M.Diah,
Sp.PD-KKV
Identitas
Pasien
Diagnosa
2. Nama : Ny
Sababiah
JK : perempuan
Usia : 41 tahun
CM : 1-95-3349
- CHF Fc
NYHA II-III
- Iskemik
inferior
- TB paru
putus obat
Terapi
Bedrest
- Diet jantung 1800 kkal
- Platogrix 1x75 mg
- Atorvastatin 1x40 mg
-Ramipril 1x2,5 mg
-Spironolakton 1x25 mg
-Furosemide 1x40 mg
Rawat
DPJP
PBJ
DPJP:
Dr. Adi
Purnawarman,
Sp.JP
Kasus
Tn Z, datang ke IGD RSUZA dengan keluhan nyeri dada yang
dirasakan sejak 1 minggu yang hilang timbul sebelum masuk rumah
sakit, yang memberat sejak 1 hari yang lalu. Pasien mengeluh nyeri
dada seperti tertindih benda berat dan di tusuk-tusuk sampai
menjalar ke lengan kiri dan menembus ke punggung belakang. Nyeri
dada berlangsung selama >20 menit disertai dengan keringat dingin.
Nyeri dada dirasakan timbul saat beraktivitas seperti menyiram
tanaman, naik tangga dll. Namun sejak 1 hari yang lalu, nyeri dada
timbul terus menerus dan tidak berkurang dengan istirahat. Nyeri
dada juga dirasakan saat pasien sedang tidur, sehingga pasien
terbangun dari tidurnya.
Pasien juga mengeluhkan rasa tidak nyaman di perut, mual (-)
dan muntah (-). Pasien memiliki kebiasaan suka mengkonsumsi
makanan berlemak dan tidak mengatur pola makannya. Pasien juga
sudah sering memeriksa kolestrolnya di rumah sakit dan hasilnya
>250 mg/dl. Sejak 2 tahun yang lalu, pasien sudah rutin
mengkonsumsi obat simvastatin untuk menurunkan kolestrolnya.
Pasien juga mengaku jarang berolahraga.
Interpretasi EKG
Bacaan EKG tanggal 26 juni
2016
1. Irama: sinus
2. Laju : 83 x/min Ireguler
3. Axis : left axis deviasi
4. Morfologi
- Gel P
: 0,08 s,
- PR interval
: 0,12 s
- Kompleks QRS : 0.12 s
Segmen ST :
ST
elevasi:
AVL,V1,V2,V3,
V4,V5
ST depresi : III, AVF
T inverted : (-)
Q patologis: (-)
RVH : (-)
LVH : (-)
Kesimpulan :
sinus
ritme, rate 83 kali/menit,
LAD, infark anteroseptal,
iskemik inferior.
Diagnosis
STEMI antero septal
Jump 1 : Terminologi
Nyeri dada
Rasa tidak nyaman pada dada sebagai manifestasi
tersering dari iskemik miokard.
Hipertensi
keadaan dimana tekanan darah seseorang adalah
140 mmHg (tekanan sistolik) dan/ atau 90
mmHg (tekanan diastolik).
Nyeri dada pada Tuan M terjadi karena disebabkan oleh keadaan infrak
miokard dimana suplai oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan oksigen, hal
ini dapat disebabkan oleh adanya plak aterosklerosis yang lepas,
pembentukan trombus dan spasme koroner.
Faktor resiko :
1.
2.
3.
4.
5.
Hipertensi
Hiperglikemia
Penggunaan Tembakau
Dislipidemia
Genetik
15
O2 2-4 l/i
Atorvastatin 1x20 mg
ISDN 3x5mg
Jump. 4 Skema
Tn. Z
Nyeri dada
Faktor resiko pada pasien
Ternbentuknya
arterosklerosis
Definisi
Klasifikasi
Epidemiologi
Etiologi
Patofisiologi
Manifestasi
klinis
Penatalaksana
an
Komplikasi
prognosis
ST Elevasi
Miokard Infark
anterolateral
Penyumbatan di
arteri koroner
Terjadinya infark pada
miokard jantung
Nyeri dada
Penegakkan
diagnosis
Diagnosis
banding
STEMI
UAP/NSTEMI
Dispepsia
17
1. Definisi STEMI
5. Manifestasi STEMI
2. Epidemiologi STEMI
6. Penatalaksanaan STEMI
5. Patofisiologi STEMI
8. Prognosis STEMI
19
Epidemiologi
sebanyak 1,36 juta penyebab rawat
inap adalah kasus SKA.
Patofisiologi
21
Faktor Resiko
Faktor resiko yang dapat dimodifikasi :
Hiperlipidemia
Merokok
Dislipidemia
Diabetes mellitus
Hipertensi
Usia
Jenis kelamin
Genetik
Ras
22
Manifestasi klinik
Lokasi
Gejala
penyerta
Nyeri
membaik
Sifat nyeri
Penjalaran
Penatalaksanaan
Reperfusi
PCI
fibrinolitik
Terapi medikamentosa
Antiplatelet : aspilet, clopidogrel
Beta bloker : bisoprolol, atenolol
Ace inhibitor : captropil, ramipril
Antikoagulan : enoxaparin, fondaparinx
Statin : simvastatin, atorvastatin
Penatalaksaan nonfarmakologi
26
Prognosis
a.
Klasifikasi killip
Kelas
defenisi
Mortalitas %
6%
II
+ s3 dan ronki
basah
17%
III
Edema paru
30-40 %
IV
Syok kardiogenik
60-80 %
27
TERIMA
KASIH
Laboratorium
Pemeriksaan
Hasil
Hemoglobin
14,8
14-17g/dl
Hematokrit
45
45-55 %
Eritrosit
6,1
4,7-6,1. 103/mm3
Leukosit
13,4
4,5-10,5. 103/mm3
Trombosit
281
150-450. 103/mm3
Eosinofil
Basofil
N. Batang
N. Segmen
Limfosit
Monosit
1
0
0
69
24
7
0-6 %
0-2%
2-6%
50-70%
20-40%
2-8%
Glukosa Darah
Sewaktu
Ureum
Kreatinin
137
<200 mg/dL
31
0,90
13-43 mg/dL
0,67-1,17 mg/dL
Hasil
0,36
32
<1,6
< 25
Natrium (Na)
150
135-145 mmol/L
Kalium (K)
3,9
3,5-4,5 mmol/L
Khlorida (Cl)
113
90-110 mmol/L
Jantung
troponin I
CK-MB
Elektrolit