1. Mekanisme
pertahanan paru
2. Kolonisasi bakteri di
saluran napas
3. Pembersihan saluran
napas terhadap
bahan infeksius
a. Bakteri
- tipik : gram (+), gram (-) aerob maupun
anaerob
- atipik : mycoplasma,legionella,
clamydia,virus influenzae,SARS
b. Jamur
c. Protozoa
Dahak, darah
Cairan pleura
Melalui bronkoskopi
sikatan bronkus
bilasan bronkus
- BAL
Transtorakal aspirasi
Transtrakeal aspirasi
yang berlangsung pada daerah baru yang terinfeksi. Hal ini ditandai
dengan peningkatan aliran darah dan permeabilitas kapiler di tempat
infeksi.
Hiperemia ini terjadi akibat pelepasan mediator-mediator
peradangan dari sel-sel mast setelah pengaktifan sel imun dan
cedera jaringan. Mediator-mediator tersebut mencakup histamin dan
prostaglandin.
Degranulasi sel mast juga mengaktifkan jalur komplemen.
Komplemen bekerja sama dengan histamin dan prostaglandin untuk
melemaskan otot polos vaskuler paru dan peningkatan permeabilitas
kapiler paru. Hal ini mengakibatkan perpindahan eksudat plasma ke
dalam ruang interstisium sehingga terjadi pembengkakan dan
edema antar kapiler dan alveolus.
Penimbunan cairan di antara kapiler dan alveolus meningkatkan
jarak yang harus ditempuh oleh oksigen dan karbondioksida,
sehingga mempengaruhi perpindahan gas dalam darah dan sering
mengakibatkan penurunan saturasi oksigen Hb.
Pemeriksaan penunjang
S.pneumoniae : Air bronkogram
(P.lobaris)
Klebsiella : Penebalan (bulging),
fissura interlobar
Pseudomonas : gambaran bronkopneumonia
Virus : mikoplasma,pneumonia
interstitial
P.atipik
P.tipik
Onset
gradual akut
Suhu
kurang tinggi
tinggi, menggigil
Batuk
non produktif
produktif
Dahak
mukoid purulen
Gejala lain
nyeri kepala,mialgia, jarang
sakit tenggorokan
Gejala di luar paru
sering
lebih jarang
Pewarnaan gram
flora normal atau spesifik
kokus
gram + atau Radiologis
patchy atau normal konsolidasi lobar
Laboratorium
lekosit rendah/normal
kadang lebih
tinggi
Gangguan fungsi hati
sering
jarang
Karakteristik penderita
Jumlah poin
Faktor demografi
Usia : laki-laki
umur (tahun)
perempuan
umur (tahun) - 10
Perawatan di rumah
+ 10
Penyakit penyerta
keganasan + 30
penyakit hati
+ 20
gagal jantung kongestif + 10
penyakit cerebrovaskular + 10
penyakit ginjal
+ 10
Karakteristik penderita
poin
Jumlah
Pemeriksaan fisis
Efusi pleura
+ 10
Risiko
Kelas risiko
Rendah
I
II
< 70
III
71 - 90
Rawat jalan
Sedang
IV
Berat
V
Total skor
Tidak diprediksi
Rawat jalan
Rawat nap/
91 - 130
> 130
Perawatan
Rawat jalan
Rawat inap
Rawat inap
Ditatalaksana sebagai
diagnosis lain
Rawat jalan
Rawat inap
Terapi empiris
Membaik Memburuk
Pemeriksaan bakteriologis
R. rawat
biasa
R. Rawat intensif
Terapi empiris
Terapi empiris
Membaik
dilanjutkan
Memburuk
Terapi kausatif
Pseudomonas aeruginosa
Bronkiektasis
Pengobatan kortikosteroid
> 10 mg/hari
Antibiotik spektrum luas
> 7 hari pada bulan
terakhir
Kurang gizi
1. Rawat jalan
Tanpa faktor modifikasi:
makrolid baru
2. Rawat inap
Tanpa faktor modifikasi:
Gol. laktam + anti laktamase iv atau
Sefalosporin G2, G3 iv atau
Fluorokuinolon respirasi iv
Salah diagnosis
Gagal
jantung
Emboli
Keganasan
Sarkodiosis
Reaksi obat
Perdarahan
Faktor penderita
Kelainan lokal
(sumbatan oleh benda asing)
Respons penderita yang
tidak adekuat
Komplikasi
Super infeksi paru
empiema
Faktor obat
Salah memilih obat
Salah dosis/cara
pemberian obat
Komplikasi
Reaksi obat
Faktor bakteri
Kuman resisten
terhadap obat
Kuman patogen
yang lain
Bakteri (mikobakteria atau nokardia)
Nonbakterial
(jamur atau virus
Golongan tetrasiklin :
tetrasiklin : 4 x 500 mg
doksisiklin : 2 x 100 mg
Abses paru
Empiema
Perikarditis
Meningitis
Kekerapan :
di Amerika angka kesakitan no 2
terjadi : 5-10 kasus/1000 penderita yang
dirawat di RS
angka kematian : 20-25%
makin di ICU
2. Faktor risiko
3. Onset dari penyakit pneumonia :
- Onset dini ( < 5 hari)
- Onset lanjut ( > 5 hari)
Beratnya penyakit
Ringan-sedang
Faktor risiko
Tidak ada
Berat
Faktor risiko
Ada
Tidak ada
Onset dini
Ada
Onset lambat
Kelompok III