Anda di halaman 1dari 14

PENYAKIT

JANTUNG
HIPERTENSI
Rahajeng Darayani Adzahana
1310211083

Sejumlah 85-90% hipertensi yang tidak diketahui

penyebabnya disebut hipertensi primer (hipertensi


essensial atau idiopatik).
Diperkirakan sekitar 6 % hipertensi yang ditetapkan
penyebabnya disebut hipertensi sekunder.
Pasien hipertensi sering meninggal dini karena
komplikasi jantung (yang disebut sebagai penyakit
jantung hipertensi).
Juga dapat menyebabkan stroke, gagal ginjal, atau
gangguan retina mata.
IPD JILID II Halaman
1777

DEFINISI
Adalah penyakit jantung akibat dari tekanan
darah yang tinggi dan kelainan metabolisme
yang sering menyertai seperti gula darah yang
tinggi, asam urat, serta kolesterol yang tinggi.

EPIDEMIOLOGI
Di Indonesia tercatat pada tahun 1978 proporsi
penyakit jantung hipertensi sekitar 14,3% dan
meningkat menjadi sekitar 39% pada tahun
1985 sebagai penyebab penyakit jantung di
Indonesia.

ETIOLOGI
Hipertensi Primer / essensial / idiopatik
Hipertensi Sekunder

KELUHAN & GEJALA


Pada tahap awal, seperti hipertensi pada umumnya
kebanyakan pasien tidak ada keluhan. Bila simptomatik,
biasanya disebabkan oleh :
1. Peninggian tekanan darah itu sendiri, seperti berdebar-

debar, rasa melayang (dizzy), dan impoten.


2. Penyakit jantung/hipertensi vascular seperti cepat

capek, sesak napas, sakit dada (iskemia miokard atau


diseksi aorta), bengkak kedua kaki atau perut.
Gangguan vascular lainnya adalah epistaksis,
hematuria, pandangan kabur karena perdarahan
IPD JILID II Halaman

.KELUHAN & GEJALA


3.
Penyakit dasar seperti pada hipertensi sekunder :
polydipsia, polyuria, dan kelemahan otot pada
aldosteronisme primer, peningkatan bb dgn emosi yang
labil pada sindrom Cushing. Feokromositoma dapat
muncul dengan keluhan episode sakit kepala, palpitasi,
banyak keringat, dan rasa melayang saat berdiri (postural
dizzy).
IPD JILID II Halaman
1777

PEMERIKSAAN FISIS
Membandingkan perkembangan bagian inferior dengan

posterior.
Pengukuran tekanan darah di tangan kanan dan kiri saat
tidur dan berdiri.
Palpasi dan auskultasi arterikarotis untuk menilai stenosis.
Pemeriksaan Jantung, utk mencari pembesaran jantung di
tujukan untuk menilai HVK dan tanda2 gagal jantung.
Bunyi jantung S2 yang meningkat akibat kerasnya
penutupan katup aorta, kadang ditemukan murmur
diastolik akibat regurgitasi aorta.
IPD JILID II Halaman

Bunyi S4 dapat ditemukan akibat dari peninggian

tekanan atrium kiri.


Bunyi S3 dapat diteukan bila tekanan akhir diastolik
ventikel kiri meningkat akibat dilatasi Ventrikel Kiri
Pemeriksaan paru, perlu di perhatikan apakah ada
suara napas tambahan seperti ronki basah atau ronki
kering/mengi.
Pemeriksaan abdomen, untuk mencari apakah ada
organomegali seperti hepatomegali, splenomegali,
ginjal dan asites. Auskultasi sekitar kiri kanan umbilikus
untuk mencari Renal artery stenosis.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Urinalisis : protein, leukosit, eritrosit, dan silinder
Hemoglobin/hematocrit
Elektrolit darah : Kalium
Ureum/Kreatinin
GDP
Kolestrol total
EKG menunjukkan HVK pd sekitar 20-50% (kurang

sensitive) tetapi masih menjadi metode standar.

IPD JILID II Halaman

PENATALAKSANAAN
Lifestyle changes
Kurangi konsumsi alkohol
Pria > 20 30 gr, > 140 gr a week
Wanita > 10 20 gr, > 80 gr a week
Mengubah Pola Makan

Diet DASH konsumsi makanan kaya buah, sayur,


susu rendah lemak dan rendah lemak jenuh.
Rutin melakukan latihan jasmani
Melakukan olahraga dengan intensitas rendah,
misalnya aerobik

Penurunan berat badan


Penurunan berat badan 5,1 kg dapat menurunkan

SBP dan DBP masing masing sebesar 4,4 dan 4,6


mmHg
Mengurangi merokok
Merokok merupakan faktor risiko utama untuk CVD
aterosklerosis.
Kandungan nikotin pada rokok merangsang
kemoreseptor sekresi adrenal.
Berhenti merokok sangat efektif untuk pencegahan
CVDs termasuk stroke , infark miokard dan perifer.

PENATALAKSANAAN
Obat Anti Hipertensi (Antihypertensive drugs)
Beta-blockers
Mekanisme kerja menghambat secara kompetitif pengikatan

katekolamin ke reseptor adrenergik.


Contoh: bisoprolol 5-10 mg/hari, Metoprolol 25-100 mg/hari
Indikasi : Payah jantung, pasca infark miokard, diabetes, risiko
PJK
Kontraindikasi: asthma
Diuretics
Golongan Tiazid menghambat pompa Na/K di tubulus distal.
Sebagai obat lini pertama.
Indikasi : Payah jantung, Resiko PJK tinggi, diabtes, stroke, dan
hipertensi.

ACE Inhibitor dan ARB


Mekanisme kerja menghambat kerja angiotensin II,

sehingga menyebabkan vasodilatasi yang


berimbang.
Contoh ACE inhibitor : Enalapril 2.5 40 mg/hari,
Losartan 25 100 mg/hari.
Indikasi : payah jantung, pasca infark miokard, risiko
tinggi PJK, diabetes.
Renin Inhibitor
Mekanisme kerja sebagai inhibitor RAAS dengan
menurunkan plasma renin activity menghambat
kerja renin . Contohnya Aliskiren

Anda mungkin juga menyukai