Anda di halaman 1dari 23

PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1

TINGKAT I / SEMESTER II
AKADEMI ANALIS KESEHATAN AN NASHER
KABUPATEN CIREBON

PRAKTIKUM KE- 2

TEKNIK PEWARNAAN
Reff : PROSEDUR PEMERIKSAAN MIKROBIOLOGI

A.

Direktorat
Laboratorium
kesehatan RI 2003

Kesehatan

Departemen

Pendahuluan

Pewarnaan dalam proses identifikasi bakteri :


Untuk melihat morfologi/bentuk bakteri dengan menggunakan zat warna
sesuai dengan metode masing-masing pewarnaan.
Zat warna paling banyak digunakan fuchsin karbol, biru metilen, gentian
ungu dan safranin.
Pada pewarnaan tertentu misalnya pewarnaan Gram dapat digunakan
sebagai petunjuk awal pada proses identifikasi bakteri dalam penentuan
genus sampai spesies bakteri dengan melihat bentuk dan warna, flagela,
spora dan kapsul bakteri.
Agar bakteri dapat diwarnai di buat sediaan diatas kaca objek dinamkan
pulasan , di keringkan pada suhu kamar, difiksasi dengan cara pemansan
diatas nyala api, setelah dingin pulsan diwarnai dengan zat warna tertentu
sesuai dengan pemeriksaan yang diinginkan.

Sample/S
pecimen :
Body
Fluids

Contoh Bahan
pemeriksaan
/sample/specime
n bakteriologik

Darah
Sumsum

tulang
Cairan otak/LCS
& Jaringan
Sputum/dahak
Cairan pleura
Urine
Feces

Usap

Nasofaring
Usap tenggorok
Cairan
exudat/pus
Sekret genital
Usap luka
dll

Fiksasi

Pulasan
( 2x3
cm )

Tiga
pulasan

Satu
pulasan

B. Macam-macam pewarnaan

Pewarnaan yang sering digunkan :


1. Pewarnaan Methylene Blue / Pewarnaan sederhana / Loefflers Methlene Blue
2. Pewarnaan Gram
3. Pewarnaan Alberts / Pewarnaan Granula
4. Pewarnaan Neissers / Perawrnaan Granula
5. Pewarnaan Ziehl Neelsen / Pewarnaan bakteri tahan asam ( BTA )
6. Pewranaan Tinta India / Pewranaan kapsul
7. Pewarnaan Spora
B.1.

PEWARNAAN METHYLENE BLUE


B.1.1 Pewarnaan Loefflers Methylene Blue adalah pewarnaan sederhana yang
digunkan untuk
melihat bentuk bakteri. Pada pewarnaan ini bakteri akan terlihat berwarna
biru semua.
Reagen :
- Methlylene blue: 1 gram
- Ethanol 95% : 100 ml
B.1.2 Pewarnaan Methylene Blue
Reagen :
- Methlylene blue : 0,3 gram
- Aquadest : 100 ml

C.

CARA PEWARNAAN

1. Buatlah pulasan diatas kaca objek , keringkan pada suhu kamar


dan
kemudian dipanaskan diats nyala api ( fiksasi ) 3 4 kali, lalu
dinginkan.
2. Letakan pulasan diatas rak pewarnaan
3. Tuangkan larutan methylene blue hingga menutup pulasan,
diamkan
selama 1 menit
4. Buang larutan dengan mencuci hingga warna hilang, kemudian
keringkan
5. Lihat dibawah mikroskop dengan pembesaran 100 kali,
menggunakan minyak imersi.
D. HASIL PEWARNAAN
Hasil : Semua bakteri akan berwarna biru, bentuk akan terlihat
jelas.

E.

BENTUK- BENTUK BAKTERI ( SKEMA !! )

Bola/kokus

Batang/basilus :
Spiral/spirilum

Koma/vibrio

F.

BENTUK- BENTUK BAKTERI ( CONTOH !! )

PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI 1
TINGKAT I / SEMESTER II
AKADEMI ANALIS KESEHATAN AN NASHER
KABUPATEN CIREBON

PRAKTIKUM KE- 3

B.2.

PEWARNAAN Gram
B.2.1. Pendahuluan
Pewarnaan yang sering dilakukan untuk pemeriksaan
identifikasi bakteri karena dapat dilihat bentuk dan
warna bakteri Gram positip dan bakteri Gram negatip.
Perbedaan Bakteri Gram positip & negatip karena
adanya perbedaan komposisi dinding selnya.

Senyawa
kimia

Gram positip

- Peptidoglikan

Ada

- Asam teikoat

Tidak ada

Tidak Ada

- Lipopolisakarida

10 %

ada

- Protein

2%

60 %

- Lipid

40 50 %

Gram
negatip
5 20 %

20%

Pada 1800-an, Kristen Gram, ahli bakteriologi Denmark,


telah mengembangkan teknik untuk pewarnaan bakteri
yang masih banyak digunakan sampai saat ini
yaituGram stain.
Pewarnaan Gram penting untuk mengklasifikasikan
bakteri ke dalam kelompok Gram positip atau Gram
negatip.
Dalam pengecatan Gram, bakteri disebut Gram-positif
bila berwarna ungu dan Gram-negatif bila berwarna
merah, Pewarnaan Gram adalah uji diferensial yang
menggunakan dua zat warna untuk membedakan antara
dua tipe dasar dinding sel bakteri.
Prinsip pewarnaan adalah bakteri akan menyerap zat
warna tertentu yaitu kristal violet. Dengan pengutan
lugol, bakteri Gram positip akan tetap mengikat warna
ungu meskipun ada penambahan alkohol dan
fuchsin/safranin sedangkan bakteri Gram negatip akan

primary
stain
Proses
pewarn
mordantaan
Gram

decolorization

counterstain

positive
negative

B.2.2. Reagen Pewarnaan Gram

Reagen A

Reagen B

Reagen C

Crystal Violet

Gram Iodine/lugol

Safranin

- Iodine kristal 1,0 g

Larutan stock :

- Potassium iodide
2,0 g

safranin O 2,5 g

Larutan 1 :
Kristal violet

20 g

Ethanol 95%

20 ml

Larutan 2 :
Ammonium oxala 0,8 g

Aquadest

80 ml

* Campur 1 & 2,
simpan
selama24 jam
sebelum
digunakan

Aquadest
ml

300

Ethanol 95% 100


ml
*Pemakaian Reagen
C

*Gerus kristal iodine


dalam

Larutan stock 10 ml

mortir, tambahkan

Aquadest 90 ml

Aquadest
sedikit demi sedikit
hingga
iodine larut

B.2.3. Cara Pewarnaan Gram


1. Buatlah pulasan diatas kaca objek , keringkan pada suhu kamar dan kemudian
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

dipanaskan diats nyala api ( fiksasi ) 3 4 kali, lalu dinginkan.


Letakan pulasan diatas rak pewarnaan
Tuangkan larutan kristal violet diatas pulasan, diamkan selama 1menit.
Cuci dengan air kran ( mengalir pelan ), tuangi dengan larutan Gram iodine
/lugol, diamkan selama 1 menit.
Cuci dengan aceton/alkohol 96% hingga warna violet menghilang, segera cuci
dengan air.
Kemudian tuangi pulasan dengan larutan safranin/fuchsin. Diamkan selama 30
detik.
Cuci dengan air dan keringkan di udara ruangan.
Setelah kering lihat dibawah mikroskop pembesran 100x menggunakan minyak imersi

B.2.4. HASIL PEWARNAAN

Gram Positip = Bakteri berwarna ungu, bentuknya jelas batang atau kokus
Gram Neagtip = Bakteri berwarna merah, bentuknya jelas batang atau
kokus

RESUME

Proses Pewarnaan Gram

B.2.5. Penataan bentuk bakteri


Monokokus

Monobasilus

Spiroketa

Diplokokus

Diplobasilus

Spirilum

Streptokokus

Sterptobasilus

Stafilokokus

Bentuk pagar

Tetrad

Bentuk roset

Kubus/sarsina

Bentuk V, X, Y

Bentuk
endospora

Koma

Gram
Positip

Gram
Negati
p

BEDAKAN
DENGAN
ARTEFAK !!!!

ARTEFAK

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai