Insidensi
Retensio
plasenta
adalah
penyebab
signifikan dari kematian maternal dan
angka
kesakitan
di
seluruh
negara
berkembang. Kasus ini merupakan penyulit
pada 2 % dari semua kelahiran hidup
dengan angka kematian hampir mencapai
10% di daerah pedesaan.
Diperkirakan insidensi dari perlengketan
abnormalitas sekitar 1 dari 2000 hingga 1
dari 7000 persalinan. Plasenta akreta
meliputi
80%
dari
keseluruhan
perlengketan abnormal, plasenta inkreta 15
%, dan plasenta perkreta 5 %.
Anatomi
yaitu :
1. Bagian janin (fetal portion)
2. Bagian maternal (maternal portion)
3. Tali pusat merentang dari pusat janin
ke uri bagian permukaan janin.
Fungsi plasenta
Nutrisasi
Respirasi
Produksi
Etiologi
Fungsional
His kurang kuat
Plasenta sukar terlepas karena tempatnya
pada miometrium.
Plasenta inkreta:vili korialis sampai menembus
miometrium, tapi tidak menembus serosa
uterus.
Plasenta perkreta: vili korialis sampai
menembus serosa atau perimetrium.
Diagnosis
Plasenta atau
sebagian selaput
tidak lengkap
Perdarahan segera
Retensio plasenta
Uterus berkontraksi
tetapi tinggi fundus
tidak berkurang
Tertinggalnya sebagian
plasenta atau ketuban
Neurogenik syok
Pucat dan limbung
Inversio uteri
Sub-involusi uterus
Nyeri tekan perut
Anemia
Demam
Gejala
Akreta parsial
Inkarserata
Akreta
Konsistensi uterus
Kenyal
Keras
Cukup
Tinggi fundus
Sepusat
Sepusat
Bentuk uterus
Diskoid
Agak globuler
Diskoid
Perdarahan
Sedang- banyak
Sedang
Tali pusat
Terjulur sebagian
Terjulur
Tidak terjulur
Ostium uteri
Terbuka
Konstriksi
Terbuka
Pelepasan plasenta
Lepas sebagian
Sudah lepas
Melekat seluruhnya
Syok
Sering
Jarang
Pemeriksaan pervaginam
Pada pemeriksaan pervaginam, plasenta
Teknik Brandt-Andrews
Coba 1 2 kali dengan perasat Crede
Keluarkan plasenta dengan tangan
(manual plasenta)
Kuretase
Tindakan bedah
Bila perdarahan banyak berikan
transfusi darah
Terapi
konservatif
Jenis dan Cara
Oksitosin
Ergometrin
Misoprostol
IV : 20 IU dalam 1 L larutan
garam fisiologis dengan
tetesan cepat
IM : 10 IU
IM atau IV (lambat) :
0,2 mg
Dosis lanjutan
IV : 20 IU dalam 1 L larutan
garam fisiologis dengan 40
tetes/menit
Ulangi 0,2 mg IM
setelah 15 menit
Dosis maksimal
perhari
Total 1 mg atau 5
dosis
kontraindikasi
Preeklampsia, vitium
cordis, hipertensi
Nyeri kontraksi,
asma
Komplikasi
Perforasi uterus
Infeksi
Syok (hipovolemik)
Perdarahan postpartum
Histerektomi
Prognosis
Prognosis tergantung dari lamanya, jumlah