Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

UYUN MIHWAR

BAB I
LATAR BELAKANG
Pada orang dewasa, diperkirakan 179 juta kasus gastroenteritis
akut terjadi setiap tahun, dengan angka rawat inap 500.000 dan
lebih dari 5000 mengalami kematian (Al-Thani etal., 2013).
Di Indonesia pada tahun 2010 diare dan gastroenteritis oleh
penyebab infeksi tertentu masih menduduki peringkat pertama
penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di Indonesia yaitu
sebanyak 96.278 kasus dengan angka kematian(Case Fatality
Rate/CFR) sebesar 1,92% (kemenkes RI, 2012)

BAB II

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ni kadek Suartini


JK/usia : P/ 18 tahun
Alamat : Terunyan, Kintamani
Pekerjaan : IRT
No. RM : 24-73-81
MRS : 24-10-2016 , PUKUL 12.50pm
(POLI DALAM)

ANAMNESA TERPIMPIN
SUBJECT
Keluhan utama : BAB encer
Riwayat penyakit sekarang :
pasien datang ke poli dalam
dengan keluhan diare cair
berwarna kekuningan sejak tadi
pagi > 10 kali disertai muntah
(+) > 4 kali
Riwayat Penyakit Dahulu :
disangkal (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
disangkal (-)
Riwayat Sosial : merokok (-) ,
alkohol (-)
Riwayat pengobatan : (-)
Riwayat alergi : (-)

OBJECT
Keadaan umum : compos
mentis , GCS = E4V5M6
TD = 100/60 mmHg
Suhu = 37,5 C
Nadi = 90x/menit
RR = 21x/menit
BB = 47 kg
TB = 155 cm
IMT = 19,7 kg/m2
(Normal)

Next..

Pemeriksaan fisik :

Kepala : normocepali

Mata : anemis (-/-), icterus (-), reflek pupil (+/+), edema palpebra (-)

THT : tidak ada pembesaran tonsil, lidah bersih, bibir tidak pucat

Leher : JVP (<2cm, normal), tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Thoraks Cor:
Inspeksi : ictus cordis tidak Nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS 5 PSL dextra
Batas jantung kiri : ICS 5 MCL sinistra
Batas jantung atas : ICS 2 PSL sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-)

Pulmonal :
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada tanda peradangan
Palpasi : nyeri tekan (-), vocal fremitus kiri-kanan sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-), wheezing (-)

Abdomen :
Inspeksi : tidak ada massa, perut terlihat datar
Auskultasi : BU (+) meningkat
Perkusi : suara timpani
Palpasi : nyeri tekan ulu hati (+), hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, lien tidak teraba

Ekstrimitas : hangat (+,+), oedema (-,-)

Next..
ASSEMENT
GEA dehidrasi
ringan-sedang

PLANING
Cifocloxacin 2x100
mg
New diatabs 4x2 tab
Domperidon 3x10
mg (ac)
Paracetamol 3x1 tab

Identitas pasien

Nama : Ni kadek Suartini


JK/usia : P/ 18 tahun
Alamat : Terunyan, Kintamani
Pekerjaan : IRT
No. RM : 24-73-81
MRS : 24-10-2016 , PUKUL 21.30pm
(IGD/resume pulang)

Subject & Object


SUBJECT
Keluhan utama : diare
Pasien datang ke IGD dengan
keluhan mencret 10 kali, konsistensi
encer, mual (+), muntah (+) 3 kali,
darah (-), nanah (-), lemas (+),
riwayat berobat di poli klinnik (+)
Riwayat penyakit dahulu : disangkal
(-)
Riwayat penyakit keluarga :
disangkal (-)
Riwayat sosial : merokok (-), alkohol
(-)
Riwayat pengobatan : ciprofloxacin
2x500 mg, new diatabs 4x1,
domperidon 2x10 mg, paracetamol
3x1

OBJECT
Keadaan umum : compos
mentis , GCS = E4V5M6
TD= 110/70 mmHg
Suhu = 37,5 C
Nadi = 110x/menit
RR = 22x/menit
BB= 47 kg
TB = 155 cm
IMT = 19,7 kg/m2
(normal)

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik :
Kepala : normocepali
Mata : anemis (-), icterus (-), edem palpebra (-), mata cowong (-)
THT : tidak ada pembesaran tonsil, lidah bersih, bibir tidak pucat.
Leher : JVP (normal ), tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Paru :
Inspeksi : simetris, tidak ada tanda peradangan
Palpasi : nyeri tekan (-), vocal fremitus kiri-kanan sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), Rhonki (-), Wheezing (-)
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak Nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi : batas jantung normal
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : tidak ada benjolan, distensi (-)
Auskultasi : BU (+) meningkat
Perkusi : suara timpani
Palpasi : nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstrimitas : hangat (+,+), oedema (-,-)

Pemeriksaan penunjang

ASSEMENT :
GEA dehidrasi
Ringan-sedang

PLANING :
Score Daldiyono :
Rehidrasi menurut Daldiyono :
mengemukakan salah satu
cara enghitung kebutuhan
cairan untuk rehidrasi inisial
pada gastroenteritis
akut/diare berdasarkan skor
nilai. Jumlah skor dapat
dihitung dan dihitung
pemberian cairan dalam 2
jam :
Rumus : Skor/15x10% BB x 1
liter

Skor daldiyono

Next..

A&P
ASSEMENT
GEA dehidrasi
ringan-sedang

PLANING
IUFD RL loading 1 flash
observasi di IGD
(MEMBAIK)
RESUME PULANG : Obat
pulang
Oralit @ BAB p.o
Ciprofloxacin 2x500 mg
p.o
Ranitidine 2x1 p.o
Terapi oral lain dilanjut
Cek DL

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ni kadek Suartini
JK/usia : P/ 18 tahun
Alamat : Terunyan, Kintamani
Pekerjaan :IRT
No. RM : 24-73-81
MRS : 27-10-2016, PUKUL 18.00pm

SUBJECT & OBJECT


SUBJECT
Keluhan utama : Mencret
Pasien datang ke IGD dengan
keluhan mencret lebih dari
7x/hari sejak 4 hari yang lalu,
hari ini BAB 4x, Mual (+),
muntah (+), BAK (N), lemas
RPK : disangkal (-)
RPD : disangkal (-)
RS : merokok (-), alkohol (-)
R. Pengobatan :
Ciproflaxasin 2x500 mg
New diatabs 4x2 tab
Domperidon 3x10 mg
Paracetamol 3x2 tab

OBJECT
Keadaan umum :
compos mentis, GCS =
E4V5M6
TD : 100/70 mmHg
Suhu : 37,5 C
Nadi : 93x/menit
RR : 22x/menit
BB : 47 kg
TB : 155 cm
IMT : 19,7 (Normal)

Pemeriksaan fisik
Kepala : normocepali
Mata : anemis (-), icterus (-), ref pupil (+/+), edema palpebra (-), mata cowong (+/+)
THT : tidak ada pembesaran tonsil, lidah bersih, bibir tidak pucat
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar, JVP (Normal)
pulmonal :
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada tanda peradangan
Palpasi : Nyeri tekan (-), vocal fremitus kanan-kiri sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-), wheezing (-)
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak Nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS 5 PSL sinistra
Batas jantung kiri : ICS 5 MCL sinistra
Batas jantung atas : ICS 2 PSL sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada tanda peradangan
Auskultasi : BU (+) N
Perkusi : suara timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstrimitas : dingin (+,+), oedema (-,-)

Pemeriksaan penunjang

Next..

A&P
ASSEMENT :
GEA dehidrasi
Ringan-sedang
PLANING
Berdasarkan Score
Daldiyono :
Skor/15x10% BB x 1
liter
4/15x100 (47)=1253

Infuse RL 1250 cc dalam 2


jam
Injeksi ranitidine 1 ampul
lInjeksi ondansentron 1
ampul
Konsulan :
Infus RL 20 tpm
Injeksi ceftriaxon 3x1 gr
Injeksi pantoprazole 1x40 mg
Injeksi ondansentron 2x4 mg
(K/P)
Sanmol tab 3x500 mg
Loperamid 3x1 tab

Follow up

28-10-2016
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ni kadek Suartini
JK/usia : P/ 18 tahun
Alamat : Terunyan, Kintamani
Pekerjaan : IRT
No. RM : 24-73-81

Subject & object


SUBJECT
Keluhan utama : diare > 7 kali
Riwayat penyakit sekarang : pasien
mengeluh diare > 7kali encer,
sebelum masuk rumah sakit, dan
sekarang pasien mengeluh sudah 2
kali diare berwarna kehitaman dan
berampas, muntah (-), mual (+),
BAK normal
RPD : (-)
RPK : (-)
RS : merokok (-), alkohol (-)
R. pengobatan : ciprofloxacin 2x500
mg, new diatabs 4x1, domperidon
3x10 mg, paracetamol 3x1

OBJECT
Keadaan umum : compos
mentis , GCS= E4V5M6
TD = 110/70 mmHg
Suhu = 37,4 C
Nadi = 100x/menit
RR = 22x/menit
BB = 50 kg
TB = 155 cm
IMT = 20,83 kg/m2
(Normal)

Pemeriksaan fisik
Kepala : normocepali
Mata : anemis (-), icterus (-), ref pupil (+/+), edema palpebra (-), mata cowong (+/+)
THT : tidak ada pembesaran tonsil, lidah bersih, bibir tidak pucat
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar, JVP (Normal)
pulmonal :
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada tanda peradangan
Palpasi : Nyeri tekan (-), vocal fremitus kanan-kiri sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-), wheezing (-)
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak Nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS 5 PSL sinistra
Batas jantung kiri : ICS 5 MCL sinistra
Batas jantung atas : ICS 2 PSL sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada tanda peradangan
Auskultasi : BU (+) N
Perkusi : suara timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstrimitas : hangat (+,+) , oedema (-,-)

Assement & planing


ASSEMENT :
GEA dehidrasi
sedang

PLANING :
RL 20 tpm
Ceftriaxon 3x1
Pantoprazole 2x1
Ondansentron 3x4
mg
Sanmol flash 2x1
Loperamid 1x1

29-10-2016 (RESUME PULANG)

IDENTITAS PASIEN
Nama : Ni kadek Suartini
JK/usia : P/ 18 tahun
Alamat : Terunyan, Kintamani
Pekerjaan : IRT
No. RM : 24-73-81

SUBJECT & OBJECT


SUBJECT
Keluhan sekarang :
pasien sudah tidak
ada keluhan, diare
sudah tidak ada
RPK : Disangkal (-)
RPD : Disangkal (-)
RS : Merokok (-),
alkohol (-)

OBJECT
TD = 110/70
mmHg
Nadi : 84x/menit
RR : 20x/menit
Suhu : 36 C
BB = 50 kg
TB = 155 cm
IMT = 23,4

Pemeriksaan fisik

Keadaan umum : compos mentis, GCS = E4V5M6


Kepala : normocepali
Mata : anemis (-), icterus (-), ref pupil (+/+)
THT : tidak ada pembesaran
Leher : tidak ada pembesaran tiroid
pulmonal :
Inspeksi: bentuk simetris, tidak ada tanda peradangan
Palpasi : Nyeri tekan (-), vocal fremitus kanan-kiri sama
Perkusi : sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), rhonki (-), wheezing (-)
Cor :
Inspeksi : ictus cordis tidak Nampak
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Perkusi :
Batas jantung kanan : ICS 5 PSL sinistra
Batas jantung kiri : ICS 5 MCL sinistra
Batas jantung atas : ICS 2 PSL sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal regular, murmur (-)
Abdomen :
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada tanda peradangan
Auskultasi : BU (+) N
Perkusi : suara timpani
Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, ginjal tidak teraba, lien tidak teraba
Ekstrimitas : akral (-,-) , oedema (-,-)

Assement & planing


ASSEMENT
GEA dehidrasi ringan
PLANNING
Saat ini :
RL 20 tpm
Ceftriaxon 3x1
Pantoprazole 2x1
Ondacentron 3x4 mg
Sanmol flash 2x1
Loperamid 3x1
Saat pulang :
Ciprofloxacin 2x500 mg
Omeprazol 2x1
New diatab 3x1

BAB III
Definisi :
Gastroenteritis akut (GEA) adanya inflamasi pada membran mukosa
saluran pencernaan dan ditandai dengan diare dan muntah (Chow et al.,
2010).
Etiologi :
Bakteri
Infeksi bakteri menyebabkan 10%-20% kasus gastroenteritis. Bakteri
yangpaling sering menjadi penyebab gastroenteritis adalah
Salmonellaspecies,Campylobacterspecies, Shigella species and Yersina
species (chow etal.,2010). Beberapa bakteri yang dapat menyebabkan
gastroenteritis adalah :
Salmonella
Infeksi salmonella kebanyakan melalui makanan atau minuman yangtercemar
kuman salmonella (Tan et al., 2008). Salmonella mencapai usus melalui
proses pencernaan. Salmonella dapat menembus lapisanepitel sampai ke
lamina propria dan mencetuskan respon leukosit. Beberapaspesies seperti
Salmonella choleraesuis dan Salmonella typhi dapat mencapaisirkulasi
melalui sistem limfatik. Salmonella menyebabkan diare melalui
beberapamekanisme. Beberapa toksin telah diidentifikasi dan
prostaglandin yangmenstimulasi sekresi aktif cairan dan elektrolit mungkin

Next..
Shigela
Ada dua bentuk yaitu bentuk diare (air) dan bentuk disentri. Shigella tertentu melekat
pada tempat perlekatan pada permukaansel mukosa usus. Organisme ini menembus sel
dan berproliferasi. Multiplikasiintraepitel merusak sel dan mengakibatkan ulserasi
mukosa usus. Invasi epithelium menyebabkan respon inflamasi. Pada dasar lesi ulserasi,
erosi pembuluh darahmungkin menyebabkan perdarahan. Spesies Shigella yang lain
menghasilkanexotoksin yang dapat menyebabkan diare (Harper dan Fleisher, 2010).
Campylobacter
Campylobacter memanfaatkan mobilitas dan kemotaksis untuk menelusuripermukaan
epitel saluran cerna, tampak menghasilkan adhesin dan sitotoksin danmemiliki
kemampuan untuk bertahan hidup pada makrofag, monosit dan sel epitel(Harper dan
Fleisher, 2010).
E. coli
E. coli terdapat sebagai komensal dalam usus manusia mulai dari lahir sampai meninggal.
Beberapa jenisdapat menyebabkan gastroenteritis E. coli yang dapat menyebabkan
diare dibagi dalam tiga golongan, yaitu:
Enteropathogenic (EPEC) : tipe klasik
Enterotoxigenic (ETEC)
Enteroinvasive (EIEC)

next
Parasit dan protozoa
Giardia lamblia adalah infeksi protozoa yang paling sering menyebabkan
gastroenteritis. Protozoa yang lain mencakup Cryptosporidium
danEntamoebahystolitica.
Cryptosporidium
Organisme ini ditransmisikan melalui berbagai cara yang mencakup
fekaloral,tangankemulut,danorangkeorangmelaluimakanan,air.
Keracunan makanan
Makanan yang beracun (mengandung toksin bakteri) merupakan salah
satu penyebab terjadinya diare. Ketika enterotoksin terdapat pada
makanan yangdimakan, masa inkubasi sekitar satu sampai enam jam.
Ada dua bakteri yangsering menyebabkan keracunan makanan yang
disebabkan adanya toksin yaitu:
1.Staphylococcus hampir selalu S. Aureus, bakteri ini menghasilkan
enterotoksin yang tahanpanas. Kebanyakan pasien mengalami mual
dan muntah yang berat

Gambaran klinis
Manifestasi klinis penyakit gastroenteritis bervariasi.
Berdasarkan salah satuhasil penelitian yang
dilakukan pada orang dewasa, mual(93%),
muntah(81%)atau diare(89%), dan nyeri
abdomen(76%) adalah gejala yang paling
seringdilaporkan oleh kebanyakan pasien. Tandatanda dehidrasi sedang sampai berat,seperti
membran mukosa yang kering, penurunan turgor
kulit, atau perubahan status mental, terdapat pada
<10 % pada hasil pemeriksaan. Gejala
pernafasan,yang mencakup radang tenggorokan,
batuk, dilaporkan sekitar 10%(Bresee etal., 2012).

Gejala klinis
Beberapa gejala klinis yang sering
ditemui adalah :
Diare
Mual dan Muntah

Penegak diagnosa
Anamnesa
Pasien dengan diare akut infektif datang dengan keluhan khas yaitu mual,
muntah, nyeri abdomen, demam dan tinja yang sering, bisa air, atau
berdarah tergantung bakteri yang menyebabkan (Simadibrata K et al.,
2009). Curiga terjadinya gastroenteritis apabila terjadi perubahan tibatiba konsistensi tinja menjadi lebih berair, dan/atau muntah yang terjadi
tiba-tiba. Pada anak biasanya diare berlangsung selama 5-7 hari dan
kebanyakan berhenti dalam 2 minggu. Muntah biasanya berlangsung
selama 1-2 hari, dan kebanyakan berhenti dalam 3 hari.
Tanyakan :
1.Kontak terakhir dengan seseorang yang mengalami diare akut dan/atau
muntah
2.Pajanan terhadap sumber infeksi enterik yang diketahui (mungkin dari
makanan atau air yang terkontaminasi)
3.Perjalanan atau bepergian

Pemeriksaan
Pemeriksaan fisik
Kelainan-kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan fisik sangat
berguna dalam menentukan keparahan penyakit. Status volume
dinilai dengan menilai perubahan pada tekanan darah dan nadi,
temperatur tubuh dan tanda toksisitas. Pemeriksaan abdomen
yang seksama juga merupakan hal yang penting dilakukan
(Simadibrata K et al., 2009).
Pemeriksaan Penunjang
a.Pemeriksaan tinja
Pemeriksaan tinja
b.Pemeriksaan darah
Pemeriksaan darah yang dilakukan mencakup pemeriksaan darah
lengkap,
pemeriksaan elektrolit, pH dan pemeriksaan kadar ureum.

Komplikasi
Dehidrasi ialah komplikasi yang paling sering terjadi pada penderitagastroenteritis.
Gangguan keseimbangan asam basa (Metabolik asidosis)
Metabolik asidosis terjadi karena adanya kehilangan Na-bikarbonat bersama tinja,
adanya ketosis kelaparan akibat metabolisme lemak tidak sempurnasehingga terjadi
penimbunan keton dalam tubuh, terjadi penimbunan asam laktat,produk metabolisme
yang bersifat asam meningkat karena tidak dapat dikeluarkanoleh ginjal (terjadi
oliguria/anuria), dan terjadinya pemindahan ion Na dari cairanekstraseluler ke dalam
cairan intraseluler. Secara klinis asidosis dapat diketahui dengan memperhatikan
pernafasan.Pernafasan bersifat cepat, teratur dan dalam yang disebut pernafasan
Kuszmaull
Hipoglikemia
Gejala-gejala hipoglikemia berupa lemas, apatis, peka rangsang, tremor,
berkeringat, pucat, syok, kejang sampai koma.
Gangguan sirkulasi
Sebagai akibat diare dengan/tanpa muntah, dapat terjadi gangguansirkulasi darah
berupa syok hipovolemik. Akibatnya perfusi jaringan berkurang dan terjadi hipoksia,
asidosis bertambah berat, dapat mengakibatkan perdarahandalam otak, kesadaran
menurun dan bila tidak segera ditangani penderita dapatmeninggal.

Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang kita lakukan pada pasien dewasa
berdasarkan WGO Guideline (2012), yaitu :
1.Melakukan penilaian awal
2.Tangani dehidrasi
3.Cegah dehidrasi pada pasien yang tidak terdapat gejala
dehidrasi menggunakan cairan rehidrasi oral, menggunakan
cairan yang dibuatsendiri atau larutan oralit.
4.Rehidrasi pasien dengan dehidrasi sedang menggunakan
larutan oralit, dan pasien dengan dehidrasi berat dengan terapi
cairan intravena yang sesuai
5.Pertahankan hidrasi dengan larutan rehidrasi oral
6.Atasi gejala-gejala lain
7.Lakukan pemeriksaan spesimen tinja untuk analisis
8.Pertimbangkan terapi antimikroba untuk patogen spesifik

Pencegahan
Meningkatkan kebersihan diri dengan
menggunakan air bersih ataupun
melaksanakan kebiasaan mencuci
tangan dan juga memperhatikan
kebersihan makanan karena
makanan merupakan salah satu
sumber penularan yang
menyebabkan gastroenteritis (WGO,
2012).

Daftar pustaka
Bambang, Setiyohadi. 2009. Ilmu penyakit
Dalam. Edisi 5. Jakarta. Interna publishing
Zein, Umar. 2004. Divisi Penyakit Tropik dan
Insfeksi Bagian Ilmu penyakit Dalam. Situs :
http://www.reposity.usu.ac.id.penyadalamuma
r4
.
Adyanastri, Festy. 2012. Etiologi dan Gambaran
klinis Diare Akut di RSUP Dr Kariadi Semarang.
Situs : http//www.undip.ac.id.etiologigambaran-klinis-diare-akut.

Anda mungkin juga menyukai