Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN

MANAJEMEN MUTU
MUTU MELALUI
MELALUI
PENDEKATAN
PENDEKATAN I-P-O
I-P-O

Salah satu strategi untuk mencapai mutu adalah apa


yang disebut dengan Pendekatan Input Process
Output (I-P-O)
Input
Process
Output

RAW

Human Resources, Material, Capital

Adalah proses
perubahan
PRODUK

Form, Time & Place

MARKETABLE
menghasilkan

Output x Rp
= Outcome
Bagi Individu / Pemilik
/ Pemegang Saham

OUTCOME

INCOME

COST = EARNED / PROFIT

Customer Saticfaction

PRODUK

OUTCOME
INCOME

MARKETABLE

COST

EARNED / PROFIT

Customer Saticfaction

1. Bahwa TQM bertujuan : Customer Satisfaction dan menguntungkan bagi


perusahaan;
2. Bhw perusahaan yang profitable jika Income > Cost;
3. Income dapat > cost jika marketable; dan berarti produknya bermutu
sesuai tuntutan pelanggan;
4. Produk yang marketable jika di proses secara optimum (optimum
process);
5. Dan optimum process dapat dicapai jika SDM perush kapabel & kommit.

Penjelasan :
Salah satu pendekatan utk mencapai mutu apa yg disebut dengan
pendekatan Input Proses Output = IPO
Artinya bhw mutu sangat tergantung dari input proses dan output.
Input berarti sumberdaya yg dibutuhkan utk berlangsungnya proses
produksi;
Proses adl suatu aktivitas ekonomi utk merubah barang/bahan tertentu
shg menjadi produk yg memiliki nilai tambah. Proses perubahan tsb ada
3 macam, yaitu: bentuk (form); waktu (time) penggunaan; dan place
(tempat) atau distribusinya.
Sementara itu, sebuah output atau hasilnya (=product) adl produk yg
sesui dg keinginan konsumen, atau yang mudah laku (marketable);
sehingga akan mudah diperoleh outcom atau hasil penjualan (omzet)
produk tsb.
Nilai hasil penjualan diharapkan melebihi (lebih besar) dibandingkan
dengan biaya (cost) produksinya, sehingga dapat menghasilkan laba.
Atau dg kata lain hasil penjualannya menguntungkan (profitable) atau
earned.
Profit inilah yang akan menjadi pendapatan (income) bagi perusahaan.
Dan perush yg untung diharapkan juga dapat memberikan kepuasan
kepada konsumen (customer satisfaction).

Menjamin Mutu pada Input-ProsesOutput


CONTINUOUS
MEASURABLE
IMPROVEMEN
T

ZERO DEFECT

COMPETITIVE ADVANTAGE

IN PUT

JUST
IN
TIME

PRO
SES

QUALITY
CONTROL
CIRCLE

N
IO
T
MO
O
PR

T
C
DU E
O
R IC
- P PR

OUT
PUT

PRODUCTION
STANDARD

E
AC
L
P

GROWTH

STRATEGY ?

MATURITY
DECLINE

INTRODUCTION

Marketting
Strategy:
- SEGMENTATION
- TARGETTING
- POTITIONING

CUSTOMER
SATISFACTIO
N

COMPETITIVE ADVANTAGE STRATEGY


Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) dianggap
sebagai nilai strategik bagi suatu perusahaan,
Manajernya harus dapat menentukan dimana posisi
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) produknya.
Tahap Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu
produk dapat ditentukan dengan mengidentifikasi
statusnya dalam market volume, rate of change of
market volume.
Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk
(Product Life Cycle) ini memiliki beberapa strategi
(Kotler, 1997).

Sumber : Strategi Pemasaran pada posisi Siklus Hidup Produk Product Life Cycle (Kotler 1997)

1.Tahap Perkenalan (Introduction)


Strategi peluncuran cepat (Rapid Skimming Strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat
promosi yang tinggi.
Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk
memperoleh keuntungan yang akan digunakan untuk menutup
biaya pengeluaran dan pemasaran.
Strategi peluncuran lambat (Slow Skimming Strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan
sedikit promosi. Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan
sedangkan sedikit promosi untuk menekan biaya pemasaran.
Strategi penetrasi cepat (Rapid Penetration Strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan
biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi
pasar yang paling cepat dan pangsa pasar yang paling besar.
Strategi penetrasi lambat (Slow Penetration Strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi
rendah dan harga rendah. Harga rendah ini dapat mendorong
penerimaan produk yang cepat dan biaya promosi yang rendah.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)


Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa
strategi untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat
selama mungkin, dengan cara:
1. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan
keistimewaan produk baru dan gaya yang lebih baik;
2. Perusahaan menambahkan model (diversifikasi produk)
model baru dan produk produk penyerta (yaitu, produk
dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang
melindungi produk utama);
3. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
4. Perusahaan meningkatkan (meluaskan) cakupan
distribusinya dan memasuki saluran distribusi yang baru;
5. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang
menyadari produk (product awareness advertising) ke iklan
yang membuat orang memilih produk (product preference
advertising);
6. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang
sensitif terhadap harga dilapisan berikutnya.

3.Tahap Kedewasaan (Maturity)


1. Perusahaan meninggalkan produk mereka yang kurang kuat dan
lebih berkonsentrasi sumber daya pada produk yang lebih
menguntungkan dan pada produk baru.
2. Memodifikasi pasar dimana perusahaan berusaha untuk memperluas
pasar untuk merek yang mapan.
3. Perusahaan mencoba menarik konsumen yang merupakan pemakai
produknya.
4. Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (Feature
Improvement menambah fitur) yaitu bertujuan menambah
keistimewaan baru yang memperluas keanekagunaan, keamanan atau
kenyaman produk.
5. Strategi defensif, strategi perusahaan untuk mempertahankan pasar
yang mana hasil dari strategi ini akan memodifikasi bauran pemasaran.
6. Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan meningkatkan
kemampuan produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja
produk.
7. Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk menambah daya tarik
estetika produk seperti model, warna, kemasan dan lain lain.
8. Menggunakan take-off strategy, merupakan salah satu strategi yang
digunakan untuk mencapai fase penerimaan konsumen baru, strategi ini
dapat memperbaharui pertumbuhan pada saat produk masuk dalam
kematangan.

4.Tahap Penurunan (Decline)


1. Manambah investasi agar dapat mendominasi atau
menempati posisi persaingan yang baik.
2. Mengubah produk atau mencari nilai guna / manfaat
baru pada produk.
3. Mencari pasar baru.
4. Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai
ketidakpastian dalam industri dapat diatasi.
5. Mengurangi investasi perusahaan secara selesktif dengan
cara meninggalkan konsumen yang kurang
menguntungkan.
6. Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian
uang tunai secara cepat.
7. Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset
perusahaan.

4.Tahap Penurunan (Decline)

Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk pada


posisi decline harus dilakukan strategi :
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu
mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan
barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah
dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.
Meskipun jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan
biaya menjadi sangat penting karena permintaan sudah jauh
menurun.Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa
mengganti dengan barang baru, maka perusahaan hanya dapat
beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas' Altematifalternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat
penjualan menurun antara lain:

Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).


Meninjau kembali dan memperbaiki progrcm pemasaran serta program
produksiny a agar lebih efisien.
Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum
pada barang yang sudah ada.
Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai