Syndrome
OLEH:
DENIE TRESNA SANUBARI
BAGIAN/SMF NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MALAHAYATI
RSUD CIAMIS TAHUN 2016
Pendahuluan
Amerika Serikat 1-3 /1.000 orang /tahunnya dengan revalensi 50 kasus dari 1.000 orang
pada populasi umum.
Di Mayo Clinic (1976-1980) 173 per 100.000 pasien wanita/tahun dan 68 per 100.000 pasien
pria/tahun.
Di Maastricht, Belanda, 16% wanita , 8 % pria terbangun akibat parestesi jari-jari. 45% wanita
dan 8% pria yang mengalami gejala ini terbukti menderita CTS
Pada populasi Rochester, Minnesota, 99 kasus per 100.000 penduduk / tahun.
Di Indonesia, 2001 masih sangat sedikit diagnosis penyakit. Penelitian pada pekerjaan
dengan risiko tinggi prevalensi CTS antara 5,6% sampai dengan 15%.
Menurut National Health Interview Study (NIHS) bahwa prevalensi CTS yang dilaporkan
sendiri diantara populasi dewasa adalah sebesar 1.55% (2,6 juta). 3% pada wanita wanita tua
usia > 55 tahun 2% pada laki-laki
Anatomi
Definisi
Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeons Clinical
Guideline, Carpal Tunnel Syndrome adalah gejala neuropati
kompresi dari N. medianus di tingkat pergelangan tangan,
ditandai dengan bukti peningkatan tekanan dalam terowongan
karpal dan penurunan fungsi saraf di tingkat itu.
Carpal Tunnel Syndrome merupakan neuropati tekanan atau
cerutan terhadap nervus medianus di dalam terowongan karpal
pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah tleksor
retinakulum
Gejala Klinis
Atrophy
ETIOLOGI CTS
Usia lanjut
Jenis kelamin
Obesitas
Trauma (fraktur, Hematom,Dislokasi)
Pekerjaan
Infeksi (tenosinovitis, tuberkulosis, sarkoidosis)
Endokrin (akromegali, diabetes mellitus, hipotiroidi, kehamilan)
ETIOLOGI CTS
Neoplasma (kista ganglion, lipoma, infiltrasi metastase,
mieloma)
Degeneratif (osteoartritis)
Iatrogenik (punksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular
untuk dialisis hematoma)
Inflamasi dari membran mukosa yang mengelilingi tendon
Faktor Risiko
Faktor keturunan
Cedera pada pergelangan tangan.
Kehamilan
Pekerjaan atau aktivitas yang melibatkan tangan.
Jenis kelamin.
Patofisiologi
CTS Penebalan Fleksor Retinakulum tekanan yang berulang & lama pada
N.Medianus tekanan Intrafaskuler
aliran darah vena Intrafaskuler lambat
mengganggu nutrisi Intravaskuler di iikuti Anoksia yang merusak endotel
Endotel rusak kebocoran protein EDEMA EPINEURAL
-
Diagnosis
History
Physical examination
Nerve Conduction Study
Physical examination
Phalens maneuver (fleksi tangan)
Torniquet test
Tinels sign (perkusi TC)
Flick's sign
Thenar wasting
Dynamometer
Pressure test
Luthy's sign (bottle's sign)
Two-point discrimination (sensability)
weak thumb abduction.
Phalens maneuver
Physical examination
TORNIQUET TEST
TINELS SIGN
Physical examination
Dynamometer
THENAR WASTING
Differential Diagnostics
Cervical
radiculopathy.
keluhannya
berkurang hila
leher
diistirahatkan
lnoracic outlet
syndrome
Dijumpai atrofi
selain otot-otot
thenar.
Gangguan
Bertambah hila
sensorik dijumpai
leher bergerak
pada sisi ulnaris
dari tangan dan
Oistribusi
lengan bawah.
gangguan
sensorik sesuai
dermatomnya
Pronator teres
syndrome
de Quervain's syndrome
Keluhannya lebih
menonjol pada rasa
nyeri di telapak tangan
dari pada STK karena
cabang nervus
medianus ke kulit
telapak tangan tidak
melalui terowongan
karpal.
Treatment
CONSERVATIVE TREATMENTS
WRIST SPLINTS
ORAL MEDICATIONS
LOCAL INJECTION
SURGERY
WRIST SPLINTS
Bidai digunakan pada malam hari 23 minggu untuk mereposisi tangan,
mencegah fleksi atau ekstensi
tangan saat tidur yang bisa
meningkatkan tekanan.
WRIST SPLINTS
Peregangan (Stretching)
ORAL MEDICATIONS
Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) ibuprofen,
ketoprofen dan naproxen
pyridoxine (vitamin B6) 100-300 mg/hari selama 3 bulan
Orally administered corticosteroids
Prednisolone
20 mg per day for two weeks
followed by 10 mg per day for two weeks
LOCAL INJECTION
A mixture of 10 to 20 mg of
lidocaine (Xylocaine) without
epinephrine and 20 to 40 mg of
methylprednisolone acetate (DepoMedrol) or similar corticosteroid
preparation is injected with a 25gauge needle at the distal wrist
crease (or 1 cm proximal to it).
LOCAL INJECTION
Surgery
Surgical Steps
SURGERY
Pencegahan
Relaksasi dan mengurangi kekuatan
pegangan
Lebih sering beristirahat
Memperbaiki postur tubuh dan
memperhatikan posisi tangan
Menjaga agar tangan tetap hangat
Mengurangi berat badan jika terdapat
obesitas
Terapi penyakit yang bisa menyebabkan CTS
Perbaiki cara memegang atau menggenggam
prognosis
Prognosis biasanya baik. Terdapat bebrapa faktor yang
dapat menyebabkan prognosis menjadi buruk, seperti
status mental dan penggunaan alkohol. Gejala bilateral dan
manuver Phalen yang positif merupakan indikator prognosis
yang buruk. Penelitian menunjukkan bahwa 34% pasien CTS
idiopatik mengalami resolusi sempurna dalam 6 bulan.
Kesimpulan
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) terjadi akibat penekanan nervus
medianus di dalam terowongan karpal.
Gejala yang ditimbulkan adalah rasa baal dan kesemutan, nyeri yang
menjalar atau meluas dari pergelangan tangan ke bahu atau turun ke
telapak tangan, Secara klinis CTS didiagnosis dengan kriteria yaitu rasa
nyeri yang berupa kesemutan, rasa terbakar dan baal pada jari I, II, III
dan setengah bagian lateral jari IV.
Untuk mencegah terjadinya carpal tunnel syndrome akibat aktivitas
repetitif yang menimbulkan rasa baal dan nyeri, perlu dilakukan
gerakan meregang pergelangan tangan, tangan dan jari tangan.
Hatur Nuhun