Anda di halaman 1dari 30

STRUMA

Sri Wahyuni
201520401011130
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Mata
RS Bhayangkara Kediri

LAPORAN KASUS
Anamnesis
Identitas Pasien
Nama
: Tn. P.
Usia
: 54 Th
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat
: Ds. Ketani RT 01/RW 01,
Kecamatan Pesantren
Status : Sudah Menikah
Pekerjaan
: Satpam PT Gudang Garam
MRS
: 22 September 2016

Keluhan Utama: Benjolan di leher


Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poli Bedah RSB Kediri mengeluh muncul
benjolan di leher sejak 2 tahun yang lalu. Mulanya
benjolan sebesar kelereng di garis tengah leher, kemudian
membesar, diikuti perbesaran sebelah kiri dan kemudian
kanan. Benjolan dirasakan muncul tiba-tiba dan tidak ada
riwayat muncul benjolan di tempat yang sama atau
bagian tubuh lainnya. Nyeri (-), sesak napas (-), suara
serak (-), sulit menelan (-). Dada berdebar-debar (-),
berkeringat berlebihan (-), tangan sering basah (-),
demam (-), gemetar pada tangan dan kaki (-), sering
merasa gugup (-). Nafsu makan baik, tidak menurun
ataupun meningkat. Sudah berobat ke klinik gudang
garam sejak setahun yang lalu, diberikan PTU dan obat
satunya lupa namanya, tapi tidak membaik.

Riwayat Penyakit Dahulu


Riwayat hipertensi dan diabetes mellitus disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang mengalami hal serupa
Riwayat Penyakit Sosial
Istri pasien biasa membeli garam tanpa memilih
yang beryodium atau tidak. Pasien dan keluarga
bermukim di desa. Pasien jarang konsumsi kol,
lobak, kacang kedelai, tidak ada riwayat
penggunaan obat, tidak merokok. Di sekitar rumah
tidak ada yang mengalami hal serupa. Air yang di
konsumsi berasal dari pompa air tanah.

Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : compos mentis
Keadaan sakit : sakit ringan
2. Tanda vital :
Tekanan Darah : 120/80mmHg
RR : 20 kali/menit
Suhu : 36,3 oC
Nadi : 76 kali/menit
Status Generalis
Kepala dan leher : Konjunctiva anemis (-), sklera ikterik
(-), eksoftalmus (-), pembesaran kelenjar getah bening
servikal (-)

Thorax
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris.
Palpasi : Tidak ada pelebaran ics.
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru dekstra, paru
sinistra sulit dievaluasi
Auskultasi : vesikuler, wheezing (-), Ronkhi (-), S1/S2
tunggal reguler, tidak ada gallop, tidak ada murmur.
Abdomen
Inspeksi : flat
Palpasi : supel, hepar/lien tidak teraba, nyeri tekan
(-)
Perkusi : timpani seluruh lapang abdomen
Auskultasi : bising usus (+) normal

Ekstremitas
Edema
: superior(-/-), inferior (-/-)
Sensorik : superior(+/+), inferior (+/+)
Motorik : superior(5/5), inferior (5/5)
Status Lokalis
Regio colli
Inspeksi : Tampak benjolan di regio colli pada kanan,
kiri dan tengah leher. Jumlah 3, ikut bergerak saat
menelan. Merah (-). Kolateral (-).
Palpasi : Teraba massa multi noduler di kanan, kiri
maupun tengah leher. Konsistensi padat kenyal. Batas
tegas, permukaan licin, mobile (+). Ukuran 5x2cm,
3x2 cm, 2x3 cm. Nyeri tekan (-).
Auskultasi : Bruit (-)

DL
RBC

4,38

HGB

13,9

HCT

40,6

MCV

93

MCH

31,8

MCHC

34,3

PLT

312

WBC

6,3

NEU

53,4

LYM

42,1

MON

2,6

EOS

1,6

BAS

0,3

LED

26

GDA
Creatinin

89
0,83

GDA

89

Creatinin

0,83

SGOT

25

SGPT

17

3 menit 05
BT

dtk
11 mnt 15

CT

dtk

Diagnosis
Struma Multi Nodusa
Tata Laksana Awal
Infus RL 20tpm
Pro Subtotal tiroidektomi
Prognosis
Dubia at bonam

ANATOMI

FISIOLOGI

DEFINISI

Struma adalah tumor (pembesaran) pada


kelenjar tiroid.
Biasanya dianggap membesar bila kelenjar
tiroid lebih dari 2x ukuran normal.
Pembesaran kelenjar tiroid sangat bervariasi
dari tidak terlihat sampai besar sekali dan
mengadakan penekanan pada trakea,
membuat dilatasi sistem vena serta
pembentukan vena kolateral.

EPIDEMIOLOGI

1998
18,8% endemik ringan, 4,2% endemik
sedang dan 4,5% endemik berat.
18,2 juta penduduk hidup di wilayah
endemik sedang dan berat; dan 39,2 juta
penduduk hidup di wilayah endemik ringan.
2003 (proyek IP-GAKY)
TGR pada anak sekolah masih berkisar
11,1%. 35,8% kabupaten adalah endemik
ringan, 13,1% kabupaten endemik sedang
dan 8,2% kabupaten endemik berat.

ETIOLOGI

Kekurangan iodium
Goitrogen

Obat : Propylthiouracil, litium, phenylbutazone,


aminoglutethimide, expectorants yang mengandung yodium
Agen lingkungan: Phenolic dan phthalate ester derivative
dan resorcinol berasal dari tambang batu dan batubara.
Makanan, Sayur-Mayur jenis Brassica (misalnya, kubis, lobak
cina, brussels kecambah), padi-padian millet, singkong, dan
goitrin dalam rumput liar.

Dishormonogenesis: Kerusakan dalam jalur


biosynthetic hormon kelejar tiroid
Riwayat radiasi kepala dan leher: Riwayat radiasi
selama masa kanak-kanak mengakibatkan nodul
benigna dan maligna

KLASIFIKASI
Dari aspek histopatologi kelenjar tiroid
1. Fungsional (akibat proses hyperplasia dan
Hypertrophy)
a. Non toxic goiter

Simple goiter
Struma endemis
Colloid struma

b. Toxic goiter
A. Endogenous Hyperthyroidism
1. Diffuse goiter/ Basedows (Graves) disease
2. Toxic nodular/ Basedowi form goiter
3. Congenital neonatal hyperthyroidism
4. Toxic adenoma/ Plummbers disease
5. Hyperthyroidisme dlm bentuk thyroiditis
6. Hyperthyroidisme dlm bentuk adenoma maligna thyroid
7. Hyperthyroidisme ok tumor-tumor maligna dari appendeges
(strumaovarii)
8. Paraneoplastic hyperthyroidism (dystrophic teratomatous
thyroid tissue)
B. Exogenous Hyperthyroidism
1. Disebabkan o/ pemberian Tiroksin atau T3
2. Disebabkan o/ pemberian TSH
3. Disebabkan o/ pemberian yodium

2. Keradangan/inflamasi

Tiroiditis akut
Tiroiditis sub akut (de quervain)
Tiroiditis kronis (Hashimotos disease & Riedels struma)

3. Neoplasma
Jinak (adenoma)
Ganas (adenocarcinoma)

PENDEKATAN DIAGNOSA

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Basal Metabolisme Rate
BMR sehari-hari kita gunakan untuk screening penderita
struma yang akan operasi, apakah ada hipertiroidi yang
tersembunyi occult hypertyroidi , yang kemudian
dikonfirmasi dengan pemeriksaan T3 /T4
b. Laboratorium
b. Pemeriksaan untuk mengukur fungsi tiroid
.Kadar total hormon tiroid dalam sirkulasi
a.

Tiroksin total (TT4)


Tri-yodotironin total (T3 totol = TT3)
Kadar protein bound lodine (PBI)
Thyroid hormon binding test (THBT)
Kadar hormon tiroid bebas dalam sirkulasi tiroksin bebas (Free thyroxine = FT4 )
Tri-yodotironin bebas (Free T3 = FT3 )
Kadar thyroid stimulating hormone (TSH)

b. Pemeriksaan untuk menunjukaan penyebab


ganguan fungsi tiroid antibody antitiroid
Antibodi tiroglobulin
Atibodi mikrosomal
Antibodi CA2
Antibidi permukaan sel
Thyroid stimulating antibodies (TSAb)

Radiologi
Ultrasonografi (USG)

Gambaran USG tiroid yang perlu diperhatikan dan bisa didiskripsikan


sebagai berikut;
Apakah gambaran tiroid suatu pembesaran bilateral difus atau
pemnesaran noduler, pembesaran noduler dapat berupa nodul tunggal
atau nodul multipel.
Sifat gema dari lesi, bisa gema kistik (echoluscent), gema padat (solit)
dan gema campuran (mixed).
Derajat gema dari lesi dapat normal (noermeochoic), rendah
(hypoechoic) dan tinggi (hyperechoic)
Khusus untuk nodul tunggal perlu di perhatikan ada tidaknya daerah
bebas gema sekitar nodul, biasa disebut sonoluscent rim atau halo
Adanya tada klasifikasi di lesi atau gambaran gema lain didalam lesi
kistik (internal echoes). Gambaran demikian bisa disebabkan oleh
perdarahan baru atau lama.

TATA LAKSANA
Terapi Hipotiroid
Synthetic levothyroxine (T4)
Pembedahan Tiroid
- Biopsi insisi, contoh indikasi: struma difus pradiagnosis
- Biopsi eksisi, contoh indikasi: tumor (nodul) terbatas pradiagnosis
- Tiroidektomi subtotal, contoh indikasi: hipertiroidi (Graves),
struma nodosa benigna
- Hemitiroidektomi (istmolobektomi), contoh indikasi: kelainan
unilteral (adenoma)
- Tiroidektomi total, contoh indikasi: keganasan terbatas tanpa
kelainan kelenjar limfe
- Tiroidektomi radikal, contoh indikasi: keganasan tiroid dengan
kemungkinan metastasis ke kelenjar limfe regional

DD

Struma adenomatosa
Tiroiditis
Kista tiroid
Kista duktus tiroglosus
Kista dermoid
Kista brankial

PROGNOSIS

Dubia at Bonam

DAFTAR PUSTAKA

Jong, Wim De, dkk. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi
2. Jakarta: EGC. Hal 683-696
Murtedjo, Urip, dkk. 1994. Diktat Kuliah Ilmu Bedah 5.
Surabaya : Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo.
Hal 8-14
Price, Sylvia A, dkk. 2006. Patofisiologi, Konsep Klinis
Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta : EGC. Hal
1225-1234
Putz. R & Pabst. R, 2006. Sobotta, Atlas Anatomi
Manusia. Jilid 1 Edisi 21. Jakarta : EGC
Tim Penyusun FK UNAIR dan RSUD Dr. Soetomo. 1994.
Pedoman Diagnosis Dan Terapi LAB/UPF Ilmu Bedah.
Surabaya : Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo.
Hal 30-33.

Anda mungkin juga menyukai