Laporan Kasus TB Paru Lesi Luas + Anemia + Sudden Deafness
Laporan Kasus TB Paru Lesi Luas + Anemia + Sudden Deafness
Oleh :
Novia Isna Patmala, S.Ked
Pembimbing :
dr. Juspeni Kartika, Sp.PD
IDENTITAS PASIEN
RM
: 07.58.77
Nama lengkap : Ny. K
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tanggal Lahir
: Bandar lampung, 07 Juni
1980
Umur
: 36 Tahun
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMP
Alamat : Gunung Raya Gunung Sugih
Masuk Poli klinik RSPBA : 10 Oktober 2016 Pukul :
14.00
Masuk Rawat Inap : 10 Oktober 2016 Pukul : 14.45
ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dan
autoanamnesis pada tanggal 11 Oktober 2016.
Keluhan Utama
Os mengeluh batuk yang memberat sejak 2 minggu yang lalu
SMRS.
Keluhan
Tambahan
Riwayat Perjalanan
Penyakit
Os
mengeluh
batuk
yang
semakin
memberat sejak 2 minggu yang lalu SMRS.
Batuk disertai dahak yang sulit keluar. Dan
keluhan batuk tidak dipengaruhi oleh cuaca
dingin. Setelah batuk Os sering sesak.
Keluhan sesak mengganggu aktivitas Os
dalam 2 minggu terakhir ini. Ketika keluhan
batuk dan sesak muncul Os segera
beristirahat menggunakan 2 bantal dan
keluhan pun berkurang. Os tidak mengeluh
nyeri dada.
Selain
Keluhan
Sebelum
Dilingkungan
rumah, tetangga Os
ada yang mempunyai keluhan
yang sama seperti batuk yang
terus menerus dan badannya
semakin hari terlihat kurus yaitu
tetangga dekatnya, keluhannya
kurang lebih sudah 3 tahun yang
lalu.
Namun
tetangganya
tersebut
sudah
mendapat
pengobatan
6
bulan
dari
puskesmas dalam kurun waktu
tinggal
dirumah
padat
penduduk.
-Os tidak merokok dan tidak
mengkonsumsi minuman alkohol.
Riwayat Keluarga :
Tidak ada yang mengalami hal yang sama
seperti Os
Riwayat Alergi :
Tidak didapatkan adanya riwayat alergi
obat maupun makanan
ANAMNESIS SISTEM
-
Bisul
Rambut
Kuku
Kuning/ikter us
Keringat
malam
Ptekie
Kepala
- Trauma
- Sinkop
- Sakit kepala
- Nyeri sinus
Mata
- Nyeri
- Sekret
- Ikterus
- Nyeri
- Sekret
Telinga
- Kehilangan
pendengaran
Konjungtiva
anemis
Gangguan
penglihatan
Ketajaman
penglihatan
Tinnitus
menurun
Gangguan
pendengaran
Hidung
- Trauma
- Nyeri
Mulut
- Epistaksis
- Bibir (sariawan)
- Gusi
- Gejala
penyumbatan
- Gangguan
penciuman
- Pilek
- Lidah
- Gangguan
pengecapan
- Stomatitis
- Selaput
Tenggorokan
- Nyeri tenggorokan
- Perubahan suara
Leher
- Peningkatan JVP
- Nyeri leher
Dada
(Jantung/Paru)
Sesak nafas
- Nyeri dada
- Batuk darah
- Berdebar
Batuk
- Ortopnoe
Abdomen (Lambung/Usus)
- Rasa kembung
- Perut membesar
- Mual
- Wasir
- Muntah
- Mencret
- Muntah darah
- Tinja berdarah
- Sukar menelan
- Tinja berwarna
dempul
- Nyeri perut
- Tinja berwarna
(epigastrium)
hitam
- Benjolan
- Nyeri pinggang kiri
Saluran
-
Disuria
Stranguri
Poliuri
Polaksuria
Hematuria
Kencing batu
Ngompol
Kencing nanah
Kolik
Oliguria
Anuria
Retensi urin
Kencing menetes
Penyakit prostat
Anestesi
Parastesi (kedua tangan)
Otot lemah
Kejang
Afasia
Amnesia
Lain-lain
Sukar menggigit
Ataksia
Hipo/ hiper-esthesia
Pingsan
Kedutan (tiek)
Pusing (vertigo)
Gangguan bicara (disartri)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Umum
Keadaan
umum: Baik
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 72x/menit, reguler
Suhu : 36,2 0C
Pernapasan : 24 x/menit, reguler, teraba kuat
Berat Badan : 35 Kg
Tinggi badan (cm) : 152 cm
IMT : 35/(156/100)2 = 14
Keadaan gizi : Gizi kurang, sangat kurus
Sianosis : Tidak ada
Edema umum : Tidak ada
Habitus : Astenikus
Mobilitas (aktif/pasif) : Aktif
Aspek Kejiwaan
Tingkah
laku :
wajar/gelisah/tenang/hipoaktif/hi
peraktif
Alam perasaan
:
Biasa/sedih/gembira/cemas/taku
t/marah
Proses pikir
:
wajar/cepat/gangguan
waham/fobia/obsesi
Status Generalisata
KULIT
Warna
: Sawo matang
Jaringan parut
: Tidak ada
: Normal
: Malam hari
Efloresensi
Pigmentasi
: Tidak ada
Pembuluh darah
Lembab/kering
Turgor
: Tidak ada
: Normal
: Kering
: Normal
KEPALA
Bentuk kepala : Normal, deformitas tidak ada.
MATA
Konjungtiva anemis, visus baik, eksoftalmus dan
endoftalmus (-), strabismus mata (-), kondisi
palpebra DBN, sklera ikterik (-), pupil isokor,
refleks cahaya DBN, pergerakan mata ke segala
arah baik.
HIDUNG
Bagian luar tidak ada kelainan, deviasi septum tidak ada,
pernapasan cuping hidung (-), mukosa DBN.
TELINGA
Pendengaran menurun, mendengung, kelainan bentuk (-) dan
serumen (-), membran timpani intak.
MULUT
Tonsil DBN, bibir sianosis (-) atrofi papil (-), lidah : Terasa kasar,
uvula DBN, penggunaan gigi palsu (-), gusi normal.
LEHER
Tekanan vena jugularis
peningkatan)
Kelenjar tiroid
Kelenjar limfe
KGB
Tidak ada pembesaran dan nyeri penekanan pada KGB.
Thoraks
Bentuk : Simetris
Sela iga : Melebar
Paru-paru
Depan
Belakang
Kanan
Inspeksi
Kiri
Kanan
Palpasi
Perkusi
Auskulta
si
Kiri
Kanan
Sonor
Sonor
Kiri
Sonor
Sonor
Kanan
Rh (+/+)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tidak tampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi
: Kiri : atas, ICS II linea
parasternalis sinistra
Bawah: ICS IV linea midclavikularis
sinistra
Kanan : atas, ics II linea parasternalis
dextra
Bawah : ICS IV linea parasternalis
dextra
Auskultasi : Bunyi jantung S1 dan S2 tunggal
normal, reguler. Murmur (-) gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi
:Dinding perut simetris dengan dinding dada, asites (-)
distended (-), venektasi (-), caput medusa (-), ikterik (-).
Auskultasi :Bising usus (+) normal, bruit hepar (-), bruit
epigastrium (-)
Palpasi
:Nyeri tekan perut (-), hepar tidak teraba dua jari
dibawah arcus costae, limpa tidak teraba, nyeri ketok
(-) kanan/kiri.
Perkusi
CVA
EKSTREMITAS
Sianosis
(-)
(-)
Sianosis
(-)
Ptekie
(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Tanggal 11 Oktober 2016
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN
HASIL
Hemoglobin
8,7
Leukosit
11.700
Hitung jenis
leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limposit
Monosit
0
0
1
70
20
9
Eritrosit
3,9
Hematokrit
24
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
450.000
75
23
30
NORMAL
Lk: 14-18 gr%
Wn: 12-16 gr%
4500-10.700
ul
0-1 %
1-3%
2-6 %
50-70 %
20-40 %
2-8 %
Lk: 4.6- 6.2 ul
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 40-54 %
Wn: 38-47 %
159-400 ul
80-96
27-31 pg
32-36 g/dl
FOTO THORAX
Interpretasi:
-Terdapat infiltrat pada kedua
lapang paru dari apeks paru
hingga basis baru
-Sinus costophrenicus lancip
-Sinus Costodiafragmatika
lancip
-Pinggang jantung normal
-Corakan bronkovaskuler
meningkat
ANJURAN PEMERIKSAAN
Darah lengkap
Foto thoraks
Pemeriksaan sputum
Gambaran darah tepi
DIAGNOSIS
TB paru lesi luas + Anemia
DIAGNOSIS DIFERENSIAL
Bronkhitis Kronis
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : dubia ad bonam
Quo ad Fungsionam : dubia ad
bonam
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGIS
11/10/2016
- IVFD RL xx gtt/m
- Cellocid 2x1 gr
- Racikan Batuk
- Echinatur 3x1
- Inbumin 2x1
Terapi pulang
Rimstar 3x1
Curcuma 3x1
Lansoprazole 1x1
Asam folat 3x1
NON FARMAKOLOGIS
1. Tutup mulut dengan menggunakan masker. Jangan
lupa membuangnya secara tepat.
2. Ventilasi ruangan. Jika ventilasi ruangan masih
kurang, membuka jendela dan menggunakan kipas
untuk meniup udara dalam ruangan luar.
3. Meludah tidak boleh disembarang tempat,
hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi
desinfektan (air sabun).
4. Menghindari udara dingin.
5. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar
masuk secukupnya ke dalam tempat tidur.
6. Menjemur kasur, bantal, dan tempat tidur terutama
pagi hari.
7. Semua barang yang digunakan penderita harus
terpisah dan mencucinya dan tidak boleh digunakan
oleh orang lain.
Follow up
Selasa, 11 Oktober 2016 (05.40)
S
Paru-paru
Inbumin 2x1
1x1
Asam folat 3x1
Analisis Kasus
DEFINISI
Anamnesis Gejala
Klinis
Gejala
umum (Sistemik)
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam,,
penurunan nafsu makan dan berat badan, perasaan
tidak enak (malaise), dan lemah.
Gejala
respiratori (Khas)
Gejala respiratori pada TB paru antara lain batuk-batuk
selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan
darah). Sifat batuk dimulai dari batuk kering (nonproduktif) kemudian setelah timbul peradangan menjadi
produktif (menghasilkan sputum).
Gejala yang lain berupa sesak napas, yang ditemukan
pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya
sudah meliputi setengah bagian paru-paru.
Nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah sampai ke
pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan
kedua pleura sewaktu pasien menarik/melepaskan napas
Pemeriksaan
Tanda-tanda
Fisik
infiltrat
(redup, bronkial, ronki
basah)
Tanda-tanda penarikan
paru, diafragma,
mediastinum
Sekret di saluran napas
dan ronki
Suara napas amforik
karena adanya kavitas
yang berhubungan
langsung dengan bronkus
Pembesaran kelenjar pada
limfadenitis TB
Pemeriksaa
n Penunjang
Pemeriksaan
darah
Pemeriksaan
sputum
Tes tuberkulin
Pemeriksaan
radiologi
Foto Rontgen
Bayangan
lesi
terletak
dilapangan atas paru atau
segmen apikal lobus bawah
Bayangan
berawan
(patchy) atau berbercak
(nodular)
Adanya
kavitas, tunggal
atau ganda
Kelainan bilateral, terutama
di lapangan atas paru
Adanya kalsifikasi
Bayangan menetap pada
foto
ulang
beberapa
minggu kemudian
Bayangan milier
Kategori
Kategori
Pasien
Pasien
kambuh
Pasien gagal
Pasien default
2HRZES/HRZE/
5H3R3E3
2HRZES/HRZE/
5HRE
ANEMIA
Sindrom
DEFINISI
yang sangat
produktif, purulen dan
mudah memburuk
dengan inhalasi iritan,
udara dingin atau infeksi
2. produksi mucus dalam
jumlah yang sangat
banyak
3. dyspnea
4. riwayat merokok,
paparan zat iritan di
tempat kerja.
PEMERIKSAAN
Pada
FISIK
Cont
1. Inspeksi
Pursed lips breathing.
Barrel chest
Penggunaan otot bantu
pernafasan
Hipertrofi otot bantu
pernafasan
JVP meningkat
Edema tungkai bawah
Penampilan blue
bloater. Gambaran khas
bronchitis kronis,
gemuk, sianosis, edema
tungkai dan ronki basah
di basal paru. Sianosis
di sentral dan perifer.
2.
Palpasi
Fremitus melemah
3.
Perkusi
Hipersonor
4.
Auskultasi
Suara nafas vesikuler
normal atau melemah
Ronki dan mengi saat nafas
biasa atau eskpirasi paksa
Eskpirasi memanjang
Bunyi jantung terdengar
jauh
TERIMAKASIH