Anda di halaman 1dari 15

Crashing

Ismail bangun

Pertama tama mencari jalur kritis, menghitung kurun


waktu penyelesaian proyek dan float.

Hitungan maju:

EF (1-2) = ES (1-2) + 5 = 5

EF (2-4) = ES (2-4) + 9 = 14

EF (4-5) = ES (4-5) +4 = 18

EF (2-3) = ES (2-3) + 3 = 5 + 3 = 8

EF (3-4) = ES (3-4) + 2 = 8 + 2 = 10

Di peroleh waktu penyelesaian proyek 18 hari

Hitungan mundur :

Didapat float total 2-3-4

LF (4-5) = EF (4-5) = 18

LS (4-5) = LF (4-5) 4 = 18 4 = 14

LF (3-4) = LF (2-4) = LS (4-5) = 14

LS (3-4) = LF (3-4) D = 14 2 = 12

LF (2-3) = LS (3-4) = 12

TF (3-4) = LF (3-4) EF (3-4) = 14 10 = 4

TF (2-3) = LF (2-3) EF (2-3) = 12 8 = 4

Dari hitungan diatas diperoleh:

Jalur kritis adalah 1-2-4-5

Kurun waktu penyelesaian proyek 18 hari

Float total terletak di jalu 2-3-4 sebesar 4 hari

Membuat tabulasi waktu serta biaya normal dan dipersingkat.

Mrnghitung slope biaya masing masing kegiatan, hasilnya dimasukkan pada


kolom paling kanan tabel.

Dengan cara yang sama diperoleh berturut turut angka untuk slope biaya
kegiatan kegiatan selanjutnya, yaitu 100, 75, 110, dan 60.

Tahap 1

Durasi = 18 2 = 16 hari

Tahap 2

Durasi = 16 2 = 14 hari

Tahap 3

Durasi = 14 1 = 13 hari

Durasi = 14 1 = 13 hari

Dari data diatas terlihat bahwa titik proyek pekerjaan


tercapai setelah mempersingkat waktu pada pekerjaan
1-2. Dengan durasi proyek 13 hari dan biaya langsung Rp
1900,- . usaha mempersingkat waktu di kegiatan
kegiatan berikutnya tidak menghasilkan semua
komponen kegiatan proyek yang dapat di persingkat dan
dicapailan titik TDT (semua point di percepat) dengan
total biaya Rp 2110,- tanpa mengurangi waktu
penyelesaian proyek.

Untuk memberi gambaran bagaimana dampak


mempersingkat waktu terhadap proyek keseluruhan,
gambar e dan f memperlihatkan langkah tersebut.

Durasi = 13 hari

Durasi = 13 hari

Jadi, dari segi usaha mempersingkat jadwal, maka


pengeluaran sebesar Rp 2110,- - Rp 1900,- = Rp 210 adalah
sia sia. Grafik dibawah ini menunjukan hasil analisis diatas.

Thanks

Anda mungkin juga menyukai