Anda di halaman 1dari 13

CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Pengertian Cairan Tubuh :


Cairan tubuh (bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue
fluid, interstitium) adalah cairan suspensi sel di dalam
tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau
hewan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu.
Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikelpartikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada
dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan
intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya
distribusi yang normal dari air tubuh total dan
elektrolit
ke
dalam
seluruh
bagian
tubuh.
Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung
satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu
maka akan berpengaruh pada yang lainnya.

Fungsi cairan
1.Mempertahankan panas tubuh dan
pengaturan temperatur tubuh.
2.Transpor nutrien ke sel.
3.Transpor hasil sisa metabolisme.
4.Transpor hormon.
5.Mempertahankan tekanan hidrostatik
dalam sistem kardiovaskuler.

Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar


yaitu :
1. cairan intraseluler
2. cairan ekstraseluler.
Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di
dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan
ekstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel
dan terdiri dari tiga kelompok yaitu :
cairan intravaskuler (plasma),
cairan interstitial dan cairan transeluler.
Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam
sistem vaskuler,
cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara
sel, sedangkan
cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti
cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi
saluran cerna.

Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi


dalam tiga fase yaitu :
a.Fase I :
Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke
dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen
diambil dari paru-paru dan tractus
gastrointestinal.
b.Fase II :
Cairan interstitial dengan komponennya pindah
dari darah kapiler dan sel

c.Fase III :
Cairan dan substansi yang ada di dalamnya
berpindah dari cairan interstitial masuk ke
dalam sel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan cairan


1. Usia
Dengan bertambahnya usia, semua organ yang mengatur
keseimbangan akan menurun fungsinya, hasilnya fungsi
untuk mengatur keseimbangan juga menurun. Misalnya:
gagal ginjal, gagal jantung, dll.
2. Temperatur Lingkungan
Lingkungan yang panas bisa menyebabkan kita berkeringat
banyak sehingga cairan banyak keluar
3. Diet
Diet tinggi natrium akan berfungsi meretensi urine, demikian
juga sebaliknya.
4. Obat-Obatan
Seperti steroid, diuretik.
5. Stress
Mempengaruhi metabolisme sel, meningkatkan gula darah,
meningkatkan osmotik dan ADH akan meningkatkan sehingga
urine menurun
6. Sakit
Seperti bahan bakar, dalam keadaan sakit jelas mengeluarkan
air yang banyak, seperti gagal ginjal.

Prosentase jumlah cairan tubuh:


Perhatikan Uraian berikut ini :
Pada orang dewasa kira-kira 40 %
baerat badannya atau 2/3 dari TBWnya berada di dalam sel (cairan
intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3
dari TBW atau 20 % dari berat
badannya berada di luar sel
(ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15
% cairan interstitial, 5 % cairan
intavaskuler dan 1-2 % transeluler.

II. Pengaturan keseimbangan cairan tubuh


Organ yang berperan dalam pengaturan
keseimbangan cairan meliputi:
Ginjal
Fungsi-fungsi utama ginjal dalam
mempertahankan keseimbangan cairan:
Pengaturan volume dan osmolalitas CES melalui
retensi dan eksresi selektif cairan tubuh.
Pengaturan kadar elektrolit dalam CES dengan
retensi selektif substansi yang dibutuhkan .
Pengaturan pH CES melalui retensi ion-ion
hidrogen.
Ekskresi sampah metabolik dan substansi toksik.
Oleh karena itu gagal ginjal jelas mempengaruhi
keseimbangan cairan, karena ginjal tidak dapat
berfungsi.

Dehidrasi ringan
-Muka memerah
-Rasa sangat haus
-Kulit kering dan pecah-pecah
-Volume urine berkurang dengan warna
lebih gelap dari biasanya
-Pusing dan lemah
-Kram otot terutama pada kaki dan tangan
-Kelenjar air mata berkurang
kelembabannya
-Sering mengantuk
-Mulut dan lidah kering dan air liur
berkurang

Dehidrasi sedang
-Tekanan darah menurun
-Pingsan
-Kontraksi kuat pada otot lengan,
kaki, perut, dan punggung
-Kejang
-Perut kembung
-Gagal jantung
-Ubun-ubun cekung
-Denyut nadi cepat dan lemah

Dehidrasi Berat
-Kesadaran berkurang
-Tidak buang air kecil
-Tangan dan kaki menjadi dingin dan
lembab
-Denyut nadi semakin cepat dan
lemah hingga tidak teraba
-Tekanan darah menurun drastis
hingga tidak dapat diukur
-Ujung kuku, mulut, dan lidah
berwarna kebiruan

Anda mungkin juga menyukai