Anda di halaman 1dari 71

MARLIS RONI TUA. SKM.

MKM
Bidan Evalia baru saja dipindah tugaskan ke Puskesmas Sukatani
karena sudah lulus pendidikan D IV Kebidanan. Tiga tahun
sebelumnya bertugas di desa Sukahurip selama 4 tahun dengan
pendidikan D III Kebidanan.
Bidan Evalia lulusan Poltekes Bandung dan setelah lulus sempat
menjalani PTT di desa Cigalontang Tasikmalaya selama 2 thn .
Bidan Evalia telah dikaruniai 2 anak berumur 7 tahun dan 3 tahun
dari hasil pernikahannya dng. seorang karyawan swasta dengan
selisih umur 3 thn lebih tua
Bidan Evalia termasuk salah satu Bidan senior, karena usia
karyawan Puskesmas Sukatani yang termuda 20 tahun dan yang
tertua 55 tahun, bulan lalu 2 orang karyawan sudah memasuki usia
pensiun
Pertanyaan : BERAPAKAH USIA BIDAN EVALIA ??
ASUMSI PASTI

🡺MENYESATKAN
ANGKA

BENAR TETAPI
TIDAK TEPAT
🡺MERAGUKAN
KURANG

BENAR TETAPI
KURANG TEPAT
🡺TDK DPT DIAMBIL
ANTARA

KEPUTUSAN YG TEPAT

DATA TDK LOGIS


TGL LAHIR TDK ADA
TIDAK

🡺PERLU VERIVIKASI
JAWABAN DI KELOMPOKKAN SEBAGAI BERIKUT :

DARI 55 THN 20 – 55 THN DIKETAHUI


U
IT
DATA YANG TIDAK
O G IS
! !
LOGIS
NG
L
NG
T A
A
TI
Y AKAN
A
N
D MENGHASILKA
E
P
N

KEPUTUSAN DNG KUALITAS RENDAH


?? APA KETERKAITAN MATERI INI
??
DENGAN TUGAS POKOK DI
PUSKESMAS
AS
E S M
A K N
PU
K
S
MB HATA

GAS
T O K ES E

PE T
N G
U
AN G

J U BI D
U AKAN
I J
E B
K
Tujuan Umum Pembelajaran :
Setelah proses pembelajaran materi ini, peserta mampu
mengelola data rutin program dan mampu menggunakan
aplikasi keluarga sehat serta menganalisis datanya

Tujuan Khusus Pembelajaran:


Setelah proses pembelajaran materi ini, peserta dapat :
1. Menjelaskan Sistem Informasi Puskesmas
2. Melakukan Analisis dan Pemanfaatan Data
3. Melakukan Analisis Pengelolaan data
4. Melakukan Pendataan Keluarga Sehat
1. Sistem Informasi Puskesmas
❖ Pencatatan dan Pelaporan Data Puskesmas
❖ Survei Lapangan
❖ Pelaporan Lintas Sektor Terkait
❖ Pelaporan Jejaring Fas. Yankes di Wilayahnya

2. Analisis dan Pemanfaatan Data


❖ Analisis Data
❖ Pemanfaatan Data
❖ Penyajian Data
(PMK 75/2014 Pasal 43)
1) Setiap Puskesmas wajib melakukan
kegiatan sistem informasi Puskesmas.

2) Sistem Informasi Puskesmas


sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diselenggarakan secara eletronik
atau nonelektronik.
Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas
dan Jaringannya

Survei Lapangan
Sistem Informasi
Puskesmas
Laporan Lin Sek Terkait

Laporan Jejaring
Fasyankes di Wil kerja
ANGKAT TANGAN
Sistem Informasi Puskesmas

“adalah suatu tatanan yang menyediakan

informasi untuk membantu proses

pengambilan keputusan dalam melaksanakan

manajemen Puskesmas dalam mencapai

sasaran kegiatannya”
Tujuan SI Puskesmas:
• mewujudkan penyelenggaraan Sistem
Informasi Puskesmas yang terintegrasi;
• menjamin ketersediaan data dan informasi
yang berkualitas, berkesinambungan, dan
mudah diakses;
• meningkatkan kualitas pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya melalui
penguatan manajemen Puskesmas.
(lanjutan)

3. Pengelolaan data
❖ Pengelolaan Data Non Elektronik
❖ Pengelolaan Data Elektronik

4. Pendataan Keluarga Sehat


❖ Pengolahan dan Analisis Keluarga Sehat
❖ Aplikasi Keluarga Sehat
SUMBER DATA

Pengum- Pengo-
Pencatatan
pulan lahan

Penggu- Penyebar- Penyim-


naan luasan panan
▪ RISET KESEHATAN
NASIONAL
▪ (RISKESDAS, SIRKESNAS,
RIFASKES)
▪ BPS
▪ PODES
▪ dll
Setiap pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya wajib melakukan pencatatan kegiatan
dan hasil kegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi pencatatan :

1. DATA DASAR 2. DATA PROGRAM

UKM ESENSIAL (UKME) UKM


A. identitas PENGEMBANGAN
(UKMP)
Puskesmas; UKP
B. wilayah kerja 1. Promosi Kesehatan
1. Data UKS
Puskesmas; 2. Kesehatan Lingkungan
2. Data Kesehatan
3. Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Gizi
C. sumber daya Gigi Masyarakat
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Puskesmas; dan 3. Data Kesehatan
D. sasaran program • Data PTM • Data rabies Olah Raga Pelaya
• Data Surveilans, • Data TB 4. Data Kesehatan nan
SKDR dan KLB • Data Kusta Kerja
Puskes
• Data Malaria • Data Frambusia
• Data DBD • Data Diare
mas
• Data Kecacingan • Data Imunisasi
1. DATA DASAR 2. DATA PROGRAM

UKM ESENSIAL (UKME) UKM


Pencatata PENGEMBANGAN
n sama 1. Promosi Kesehatan (UKMP)
dengan 2. Kesehatan Lingkungan
pelaporan 3. Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Gizi
4. Pencegahan dan Pengendalian 1. Data UKS UKP & pelayanan
Penyakit 2. Data Kesehatan Puskesmas
• Data PTM Gigi Masyarakat
• Data Surveilans, SKDR dan KLB 3. Data Kesehatan
• Data penyakit menular Olah Raga
• Data imunisasi

Rutin setiap
tahun

Rutin dan Non Rutin (mingguan, bulanan, tahunan)


⮚ Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan dan hasil
kegiatan yang dilaksanakan kepada Kepala Dinas
Kesehatan kabupaten/kota yang disusun berdasarkan
pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan di Puskesmas dan
jaringannya.

⮚ Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas koordinasi


Kepala Sub Bagian Tata Usaha.

⮚ Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan ketentuan


peraturan perundangan-undangan
❖ Laporan mingguan terdiri atas laporan
mingguan penyakit potensi wabah.

❖ Laporan bulanan terdiri atas :


▪ laporan bulanan data upaya kesehatan
masyarakat esensial;
▪ laporan bulanan data upaya kesehatan
masyarakat pengembangan; dan
▪ laporan bulanan data upaya kesehatan
perseorangan.

❖ Laporan tahunan terdiri atas laporan tahunan


kegiatan program.
❖ Laporan Kejadian Luar
Biasa (KLB)

❖ Laporan Khusus :
▪ Surveilans sentinel
▪ Kebutuhan tertentu
1. Pra Analisis (logical check)
❑ Cek kesesuaian data dlm satu program
❑ Cek kesesuaian data antar program

2. Analisis
❑ Analisis Deskriptif menurut Waktu,
tempat, dan orang.
❑ Analisis Komparatif
❑ Analisis Hubungan Antar program
Jumlah Bayi dan Jumlah Immunisasi, 2015
Jlh bayi KN Imm logical
Puskes Jumlah Jumlah usia KN1 leng- BCG HB0 DPT/HB1 dasar analisi
mas Bulin bayi 6-11 bln
kap lengkap s
95.582 91.685
98.934 103.971 89.678 81.863 89.918 81.797  
A 108.836
240.673 193.479
266.644 283.624 278.768 241.652 283.854 238.497  
B 237.762
93.748 89.602
95.180 102.664 95.865 84.759 95.318 87.684  
C 102.654
118.932 114.696
127.525 131.002 128.439 102.690 129.714
D (Kauas untuk142.322
Logical Check Analysis) Jumlah Bayi dan114.936
Jumlah  
64.142 62.722
E 69.208 72.383
74.498 Immunisasi, 201563.115 72.628
70.907 62.329  
164.664 161.338
156.943 174.935 160.835 142.164 162.931 139.369  
F 174.920
31.466 30.290
32.259 34.620 36.518 30.635 36.177 32.623  
G 38.939
160.579 168.996 156.155 150.521 158.337 136.765 158.809 150.665  
H 159.072
26.038 27.698 27.245 26.167 171.592 137.588 167.537 155.860 tidak logis
I 28.080
55.024 50.193
43.268 58.281 892.326 824.937 704.226 745.684 tidak logis
J 51.445
148.895 141.841
141.304 150.408 571.370 547.634 571.009 556.612 tidak logis
K 174.263
BAGI
HKAN
Kesehatan Anak
Laporan program kesehatan anak Puskesmas A :
▪ Jumlah ibu bersalin di Puskesmas A= 432 orang.
▪ Jumlah bayi = 582bayi.
▪ Jumlah KN1 = 583
▪ Immunisasi HB0 = 964
▪ Immunisasi BCG = 892

Bagaimana cara menganalisis nya ??


Data diatas menunjukkan:
Adanya kesenjangan antara jumlah ibu
bersalin dengan jumlah kunjungan
neonatus pertama kali (KN1) 🡺
yaitu: 432 - 583 = - 151 neonatus.

Pertanyaannya :
‘Mengapa terjadi perbedaan yang
sangat besar?’.
(lanjutan)

Kunjungan Neonatus pertama kali (KN1)


dilaksanakan pada usia 6-48 jam setelah lahir
🡺Oleh karena itu jumlah KN1 seharusnya sama
dengan ibu bersalin.

Adanya kesenjangan antara jumlah bayi dengan


jumlah bayi mendapat imunisasi
HB0 : 🡺 yaitu 582 – 964 = - 382

Tapi ‘Mengapa terjadi perbedaan yang


sangat besar?’.

Immunisasi HB0 biasanya  diberikan segera setelah


bayi lahir 🡺 maka jumlah bayi yang mendapat
imunisasi HB0 seharusnya sama dengan jmlh bayi.
(lanjutan)

Perbedaan data kunjungan neonatus dengan ibu


bersalin dan jumlah bayi dengan jumlah bayi yang
mendapat imunisasi HB0 tersebut bisa disebabkan :
• perpindahan antar wilayah,
• bayi kembar,
• kesalahan pencatatan,
• atau data tersebut benar.

🡺 Untuk memastikan kesesuaian data tersebut,


perlu dilakukan verifikasi pada sumber data.
 Siapkan dan urutkan data berdasarkan proses,
🡺contohnya : proses kehidupan (life cycle process).
Bandingkan data berdasarkan urutan prosesnya.

Contoh:
Program kesehatan ibu (variabel persalinan oleh tenaga
kesehatan) dibandingkan dengan program kesehatan anak
(variabel kunjungan neonatus 1).

Jumlah kunjungan neonatus 1 (KN1) idealnya sama atau


lebih rendah dibandingkan dengan jumlah ibu bersalin
ditolong oleh tenaga kesehatan (linakes).

🡺Oleh karena itu apabila jumlah KN1 lebih tinggi


dibandingkan dengan jumlah linakes, maka data tersebut
dianggap tidak logis.
T U (lanjutan)
I
O G I
 Jika hasil cek kesesuaiaan
S
! !
tersebut logis,

N G
N
L
G
maka data siap untuk dianalisis.
P A DA

Namun,A
T
Y
T
A
I A R U
jika hasil cek kesesuaiaan
H
data

D A
E
tersebut
Ntidak
PE
logis,
K
N
makaG N
A dilakukan
harus

PPAT B KEB
R J A
verifikasi lebih lanjut ke sumber data dan
E I
dilakukan perbaikan.
 
D A
Dua data yang diperbandingkan dianggap
Nasional

Provinsi

Kabupaten/Kota

Kecamatan

Desa
• Dokumen pencatatan dan pelaporan
Puskesmas disimpan pada tempat yang
aman
• Dokumen pencatatan pelayanan kesehatan
individu dan keluarga dihimpun dalam
bentuk berkas keluarga dan disusun
berdasarkan nomor kepala keluarga
menurut desa/kelurahan
• Dinas kesehatan kabupaten/kota wajib
menyimpan laporan Puskesmas dalam
• Setiap pemangku kepentingan Sistem
Informasi Puskesmas harus menjamin
keamanan dan kerahasiaan informasi

• Data dan Informasi Kesehatan dapat


bersifat terbuka dan tertutup.

• Dalam hal data bersifat tertutup dapat


diakses oleh masyarakat dengan izin,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Kementerian.
❑ Puskesmas harus dilengkapi dengan sumber daya
manusia yang mengelola sistem informasi
Puskesmas 🡪 tim pengelola SIP yang terdiri dari:
▪ Koordinator (Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas)
▪ Pengelola sistem (pelaksana urusan sistem
informasi Puskesmas.
▪ Pelaksana pencatatan dan pelaporan
(pelaksana kegiatan program Puskesmas)
❑ SDM memiliki kompetensi paling sedikit di bidang
❑ Sistem informasi Puskesmas dapat dilaksanakan
secara elektronik atau secara non elektronik
❑ Sarana dan prasarana yang harus dilengkapi
mencakup instrumen pencatatan dan pelaporan,
aplikasi sistem informasi Puskesmas, komputer
dan perangkat pendukungnya seperti jaringan
internet, jaringan lokal (LAN), dan server
❑ Instrumen pencatatan dan pelaporan mencakup:
▪ Kartu;
▪ Register;
▪ Formulir;
▪ Pedoman; dan
▪ Standar prosedur pelaksanaan.
❑ Cepat ❑ Lambat
❑ Perangkat keras ❑ Manual menggunakan
dan lunak Formulir
❑ Tergantung ❑ Butuh ruang
jaringan penyimpanan
komunikasi dokumen yang besar
❑ Perlu SDM dengan ❑ Beban kerja
keterampilan pencatatan dan
khusus pelaporan
❑ Mudah dalam ❑ Sulit dalam
pengolahan data pengolahan data
ANALISIS DATA KELUARGA SEHAT

7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 17


Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Tujuan pembelajaran umum materi ini adalah:

Setelah mempelajarimateri ini peserta mampu


menganalisa data dan melakukan rencana intervensi di
puskesmas

7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 18


Indonesia
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Setelah mempelajari materi ini peserta mampu menerapkan:
1. Melakukan analisa data di Puskesmas
2. Merumuskan target peningkatan IKS dan peningkatan
cakupan program di Puskesmas
3. Merencanakan intervensi

7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 19


Indonesia
Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan
1. Pengolahan dan Analisis Data
a. Kesehatan Keluarga di Tingkat Keluarga
b. Kesehatan Keluarga pada Wilayah Binaan
2. Rumusan dan Rencana Intervensi
a. Sasaran Intervensi
b. Rumusan Intervensi

7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 20


Indonesia
Sub Pokok Bahasan 1

Pengolahan dan Analisis Data

7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 21


Indonesia
Perhitungan Indeks Keluarga Sehat
(IKS)
⚫ Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan untuk menentukan tingkatan keluarga
menurut status kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut
⚫ Pada perhitungan ini akan didapatkan 2 IKS, yaitu IKS keluarga inti dan IKS keluarga
besar
⚫ IKS keluarga inti dapat dilakukan secara manual maupun melalui program entry
⚫ IKS keluarga besar hanya dapat diperoleh melalui program entry

7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 22


Indonesia
Cara penghitungan IKS Keluarga
Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak
dihitung)
• Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
terdapat status Y atau N
Rumus penghitungan IKS Keluarga

IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1


12-∑ N
Contoh Kasus Keluarga
1. Ibu menggunakan alat kontrasepsi
2. Ada balita usia 12 bulan, dilahirkan di fasyankes
3. Ada balita usia 12 bulan, imunisasi dasar tidak lengkap
4. Ada balita usia 12 bulan, mendapat ASI eksklusif
5. Ada balita usia 12 bulan, bulan lalu tidak dibawa ke Posyandu; Ada balita usia 48 bulan, bulan lalu
dibawa ke Posyandu
6.Tidak ada anggota keluarga menderita TB
7.Ayah tidak pernah didiagnosis hipertensi namun saat pengukuran sistole diatas 140 mmHg dan
diastole =90 mm Hg; ibu dan anak usia 16 thn pernah didiagnosis hipertensi dan minum obat secara
teratur
8. Anak usia 16 thn menderita schizophrenia, tapi minum obat secara teratur
9. Ayah merokok, anggota keluarga lain tidak merokok
10. Semua anggota keluarga memiliki JKN
11.Terdapat air bersih dan semua anggota keluarga menggunakan air bersih
12. Terdapat jamban saniter dan semua anggota keluarga BAB di jamban
Hasil Perhitungan IKS Keluarga
Pertanyaan Ayah Ibu Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Keluarga (16 thn) (48 bln) (12 bln) Keluarga
A B C D E F G H I
1 Keluarga mengikuti program KB*) N*) Y 1
2 Persalinan Ibu di fasilitas pelayanan kesehatan Y 1
3 Bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap T 0
4 Bayi mendapatkan ASI eksklusif Y 1
5 Pertumbuhan balita dipantau Y T 0
6 Penderita TB paru yang berobat sesuai standar N N N N
7 Penderita hipertensi yang berobat teratur T Y Y 0
Penderita gangguan jiwa berat berobat, diobati
8 Y 1
dan tidak ditelantarkan
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok**) T Y Y Y Y 0
10 Keluarga sudah menjadi anggota JKN Y Y Y Y Y 1

11 Keluarga memiliki akses/menggunakan sarana air Y Y Y Y 1


bersih
Keluarga memiliki akses/menggunakan jamban
12 Y Y Y Y 1
keluarga
∑ indikator bernilai 1 / (12-∑N) 7/(12-1)
Indeks Keluarga Sehat (IKS) 0,636
Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan Keluarga di
Tingkat Keluarga
⚫ Data cakupan 12 indikator kesehatan keluarga merupakan gabungan dari
cakupan indikator dari masing-masing anggota keluarga
⚫ Selanjutnya permasalahan kesehatan keluarga dapat diidentifikasi
berdasarkan capaian dari masing-masing indikator yang memang ada di
keluarga.
⚫ Setelah dilakukan perumusan masalah selanjutnya adalah bagaimana menentukan
prioritas intervensi berdasarkan 12 indikator permasalah kesehatan serta rencana
intervensi yang akan dilakukan. Diharapkan pembina keluarga pada masing-
masing wilayah (RT/RW/Desa) dapat mengetahui keluarga mana yang
berkontribusi membuat wilayah binaannya termasuk sebagai Sehat, pra sehat dan
tidak sehat.
7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 26
Indonesia
Pengolahan dan Analisis Data Kesehatan
Keluarga pada Wilayah Binaan
⚫ Dari setiap keluarga dapat ditentukan prioritas intervensi berdasarkan 12 indikator
permasalah kesehatan sehingga pembina keluarga pada masing-masing wilayah
binaan (RT/RW/Desa) dapat mengetahui keluarga mana yang berkontribusi membuat
wilayah binaannya (RT/RW/Desa) mereka termasuk yang sehat, pra sehat dan tidak
sehat.
⚫ Pembina keluarga juga harus dapat menganalisis dasar permasalahan kesehatan
dan prioritas masalah dari 12 indikator di masing-masing wilayah binaan
(RT/RW/Desa) tersebut dengan melakukan interview mendalam melalui kunjungan
keluarga ulangan kepada beberapa keluarga dengan nilai IKS-nya paling kecil
sehingga dapat meningkatkan kualitas dari rumusan permasalahan di wilayah
binaannya (RT/RW/Desa).
7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 27
Analisis Data Lanjut
1. Berdasarkan tingkat/wilayah
2. Berdasarkan indeks
3. Tabulasi Silang antar indikator
4. Tabulasi Silang antar variabel
5. Tabulasi Silang antara variabel dengan karakteristik

STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
IKS Wilayah
⚫Analisis untuk status IKS Desa

⚫Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Desa
Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
⚫ Perhitungan IKS dapat dilakukan mulai dari level Keluarga, wilayah RT,
RW, Desa dan Kecamatan/Puskesmas
Sub Pokok Bahasan 2

Idetifikasi masalah
rencana
intervensi

7/27/2021 Kementerian Kesehatan Republik 32


Indonesia
Contooh : Identifikasi Masalah Kesehatan
Contoh Identifikasi Masalah Kesehatan di Level RW
⚫Analisis untuk status IKS RW pada Desa “1” didapatkan
1.Pada RW 4 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak
sehat (25,0%)
2.Pada RW 3 didapatkan : Sehat (75,0%), pra-sehat (25,0%) dan tidak
sehat (0%)

• Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


pada level RW di Desa “1”
Contoh : Perhitungan untuk menentukan prioritas indikator yang akan
diintervensi pada level RW di Desa “1”
Contoh Identifikasi Masalah Kesehatan di Level RW
⚫Analisis untuk status IKS RW pada Desa “1” didapatkan
1.Pada RW 4 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak
sehat (25,0%)
2.Pada RW 3 didapatkan : Sehat (75,0%), pra-sehat (25,0%) dan tidak
sehat (0%)

• Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


pada level RW di Desa “1”
Contoh : Identifikasi Masalah Kesehatan di Level RT
⚫ Untuk melakukan intervensi pada wilayah yang lebih kecil dari RW, pembina wilayah
melakukan analisis pada level RT

⚫ Dari hasil analisis IKS di Desa “1” terlihat status IKS (sehat) yang rendah ada di RW 4

⚫ Misalnya Pembina wilayah menentukan RW 4 dan akan melakukan intervensi pada


wilayah yang lebih kecil pada level “RT”
⚫ Hasil analisis untuk status IKS RT di wilayah RW 4 Desa “1” didapatkan
1. Pada RT 5 didapatkan: Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
2. Pada RT 6 didapatkan : Sehat (25,0%), pra-sehat (50,0%) dan tidak sehat (25,0%)
Contoh : Perhitungan untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi
pada level RT di RW 4 Desa “1”
Penjelasan
⚫Untuk melakukan intervensi pada wilayah Puskesmas, dapat
dilakukan analisis status IKS dan perhitungan indikator

⚫Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


di Puskesmas “X”
⚫Analisis untuk status IKS Puskesmas

⚫Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan diintervensi


pada level Puskesmas
Database IKS Tingkat Puskesmas
Indikator Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Desa Puskesmas
A B C D E F G H
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eksklusif 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42,9%
42.9
Hipertensi 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% %
29.3%

Gangguan Jiwa 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%

Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
Analisis Prioritas Indikator di Level Puskesmas
Untuk tingkat Puskesmas:
⚫IKS = 0,583 🡪 Puskesmas termasuk dalam kategori Pra-sehat
⚫Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa
yang termasuk : sehat, pra-sehat dan tidak sehat.
⚫Ada 4 indikator yang capaiannya paling rendah, yaitu:
⚫ Hipertensi (29.3%) 🡪 ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum melakukan
pengobatan secara teratur.
⚫ Imunisasi (33,6%) 🡪 ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan imunisasi
lengkap
⚫ ASI eksklusif (41,5%) 🡪 ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI
eksklusif
⚫ TB (42,9%) 🡪 ada sekitar 57,1% penderita TB tidak mendapatkan pengobatan
Intervensi
• Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
– Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
– Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
– Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
– Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
– Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
• Bila sasaran tidak datang 🡪 Kunjungan rumah: promosi kesehatan 🡪 paket informasi
yang sesuai
• Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena data-base keluarga sudah ad
Rumusan intervensi
• Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya seluruh desa dilakukan
intervensi sesuai masalah utama setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas
dengan topik: hipertensi, imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di setiap desa
sesuai dengan masing2 prioritas masalahnya.
• Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling tertinggal, yaitu
desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa H dan Desa E. Sumber daya
difokuskan untuk melakukan intervensi pada 2 desa tersebut.
• Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya dari sisi
pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan tokoh agama sementara di desa
E menggunakan jalur PKK
Analisis Lanjut
⚫ Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa
untuk menghitung proporsi atau prevalensi variable
⚫ Tb Paru
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas
kesehatan
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb Paru oleh petugas
kesehatan
dan mendapatkan pengobatan standar
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami gejala Tb Paru
4. Hasil analisis didapatkan:
Tb Paru Ya Tidak Jumlah
Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan 6 (9,7%) 56 (90,3%) 62
Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan dan mendapat 6 (100%) 0 6
pengobatan standar
Ada gejala TB Paru 6 (10,7%) 50 (89,3%) 56
Analisis Lanjut
⚫ Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa
untuk menghitung proporsi atau prevalensi variable
⚫ Tb Paru
1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Hipertensi
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita hipertensi minum obat
terartur
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami hipertensi berdasarkan pengukuran
4. Hasil analisis didapatkan:

Hipertensi Ya Tidak Jumlah

Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan 6 (9,7%) 56 (90,3%) 62

Penderita hipertensi minum obat teratur 2 (33,3%) 4 (66,7%) 6

Hipertensi hasil pengukuran 10 (17,8%) 46 (82,2%) 56


Analisis Lanjut
⚫ Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini juga bisa untuk
menghitung proporsi atau prevalensi variable
⚫ Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat :
1. Proporsi keluarga yang memiliki jamban
2. Proporsi keluarga yang memiliki jamban saniter
3. Proporsi perilaku BAB dari anggota rumah keluarga
4. Hasil analisis didapatkan:

Kepemilikan Jamban di Keluarga Ya Tidak Jumlah

Ketersediaan Jamban di Keluarga 70 (70,0%) 30 (30,0%) 100

Jenis Jamban di Keluarga (Saniter atau Tidak) 40 (57,0%) 30 (43,0%) 70


Analisis Lanjut
Kepemilikan Jamban di Keluarga Ya Tidak Jumlah

Ketersediaan Jamban di Keluarga 70 (70,0%) 30 (30,0%) 100

Perilaku Anggota Keluarga menggunakan Jamban 200 (50,0%) 200 (50,0%) 400
TERIMA KASIH
27/07/2021

Anda mungkin juga menyukai