Anda di halaman 1dari 92

Manajemen Data :

SIP/SP2TP-Update
Disampaikan pada :
Pelatihan Manajemen Puskesmas
tahun 2016

Bapelkes Kendari, 17 s.d 26 November 2016


BIODATA
NAMA : Sija Tiku, SKM

TEMPAT KERJA : Dinas Kesehatan Prov. Sultra


(Pengelola SIK Dinkes
Prov. Sultra)

ALAMAT KANTOR : Jl. Boulevard Simpang Tiga


Kendari

ALAMAT RUMAH : Jl. Mekar No. 91.A Kendari

No HP : 085341096067, WA 08114038140

Email : sijahatiku@gmail.com
Pokok Bahasan
Konsep manajemen Data:
Pengelolaan SIP
Instrumen dan Definisi Operasional
(DO)
Analisis dan Pemanfaatan data
PUSKESMAS
Puskesmas : fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Permenkes Nomor. 75 Tahun 2014)
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
(SP2TP REVIEW)
Revisi SP2TP/SP3/SIMPUS
Mengapa direvisi?

REVISI
SP2TP
Peta Jalan Implementasi SP2TP revisi (SIP),
2015 -2019
1.Review SP2TP
lama
2.Perumusan
SP2TP revisi
3.Lokakarya
4.Pelatihan di Implementasi di
daerah uji-coba Puskesmas
5.Uji-coba
Implementasi di
6.Perumusan
Puskesmas
NSPK
7.Finalisasi
Implementasi di
pedoman/
201 RPMK Puskesmas
lampiran
SIP 5
- Penetapan Permenkes SIP
- Sosialisasi dan Pelatihan
PMK No. 46 Th 2016 tentang
SIP
Dasar Pengaturan Utama
UU 29/2004 Pradok
UU 11/2008 ITE
UU 14/2008 KIP
UU 36/2009 Kesehatan
PP 82/2012 PSTE
PP 46/2014 SIK
Perpres 72/2012 SKN
KMK 50/1998 Pemberlakuan ICD
10
KMK 844/2006 Standar Kode
Data
KMK 269/2008 Rekam Medis
PMK 5/2014 Panduan Praktek
Klinis Dokter di Fasyankes
Primer
PMK 75/2014 Puskesmas
PMK 92/2014 Komunikasi Data
...
PMK 75/2014 Pasal 43
Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di
Puskesmas
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi
Puskesmas.
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dapat diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik.

Unsur Sistem Informasi Puskesmas


Ayat (3) Pasal 43 PMK 75/2014
Sistem Informasi Puskesmas
(SIP)
Pengaturan Sistem Informasi Puskesmas bertujuan
untuk:
mewujudkan penyelenggaraan Sistem Informasi
Puskesmas yang terintegrasi;
menjamin ketersediaan data dan informasi yang
berkualitas, berkesinambungan, dan mudah
diakses;
meningkatkan kualitas pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya melalui penguatan manajemen
Puskesmas.
Lingkup Pengaturan
Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas
Keunggulan SIP (SP2TP
review)
Mekanisme pelaporan jelas dan ada
penguatan unit pengelola SIP
Data set SIP merupakan standar bagi
pencatatan dan pelaporan yang berbasis
tupoksi Puskesmas
SIP telah menyesuaikan dengan
kebutuhan program (di Kab/Kota,
Provinsi, dan Pusat) menjadi satu
satunya pelaporan di Puskesmas
Menekankan pada upaya pemanfatan
data oleh Puskesmas sendiri
Penyelenggaraan SIP
Setiap Puskesmas wajib menyelenggarakan Sistem
Informasi Puskesmas, paling sedikit mencakup: * sesuai PMK
75/2014 pasal 43

pencatatan dan pelaporan kegiatan Puskesmas dan


jaringannya;
survei lapangan;
pelaporan lintas sektor terkait; dan
pelaporan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya.
Data yang dihasilkan wajib dilakukan pembersihan,
validasi, dan pengelompokan data sesuai dengan
kebutuhan untuk mendukung manajemen Puskesmas.
Serangkaian kegiatan untuk
mendokumentasikan hasil
PECATATAN : pengamtan,
Pengukuran, dan/atau perhitungan
pada setiap langkah upaya
Yang dilaksanakan puskesmas

Penyampaian data terpilah dari hasil


PECATATAN :
pencatatan kepada pihak terkait
sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
yang ditentukan
Pencatatan
Setiap pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya
wajib melakukan pencatatan kegiatan dan hasil
kegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi:
data dasar
identitas Puskesmas;
wilayah kerja Puskesmas;
sumber daya Puskesmas; dan
sasaran program.
data program.
upaya kesehatan masyarakat esensial;
upaya kesehatan masyarakat pengembangan; dan
upaya kesehatan perseorangan.
Pencatatan (2)

Pencatatan menggunakan instrumen yang meliputi:


kartu;
formulir; dan/atau
register.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi /Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten/Kota dapat melakukan penambahan muatan
data dalam instrumen pencatatan sesuai dengan
kebutuhan program pada masing-masing daerah.
Pencatatan
Setiap pelaksana kegiatan Puskesmas dan jaringannya wajib melakukan
pencatatan kegiatan dan hasil kegiatan yang dilaksanakan, yang meliputi
pencatatan :
1. DATA
2. DATA PROGRAM
DASAR

A. identitas UKM ESENSIAL (UKME) UKM PENGEMBANGAN


Puskesmas; (UKMP) UKP
B. wilayah kerja 1. Promosi Kesehatan
Puskesmas; 2. Kesehatan Lingkungan 1. Data UKS
C. sumber daya 3. Kesehatan Ibu, Anak, KB dan Gizi 2. Data Kesehatan
Puskesmas; 4. Pencegahan dan Pengendalian Gigi Masyarakat
3. Data Kesehatan Pelayana
dan Penyakit
Data PTM Data rabies Olah Raga n
D. sasaran Data TB 4. Data Kesehatan
program
Data Puskesm
Surveilans, Data Kusta Kerja
SKDR dan KLB Data
as
Data Malaria Frambusia
Data DBD Data Diare
Data Data
Kecacingan Imunisasi
136
FORMULIR
Pencatatan (2)

Pencatatan menggunakan instrumen yang


meliputi:
Kartu; (RPMK SIP Psl 5 ayat 2)

formulir; dan/atau
register.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi /Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dapat melakukan
penambahan muatan data dalam instrumen
pencatatan sesuai dengan kebutuhan
program pada masing-masing daerah.
Pelaporan SIP
1. Tingkat Kepatuhan Pelaporan

2. Kelengkapan Laporan

3. Kebenaran dan Kesesuaian Data


Pelaporan
Setiap Puskesmas wajib melaporkan kegiatan
dan hasil kegiatan yang dilaksanakan kepada
Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota yang
disusun berdasarkan pencatatan kegiatan dan
hasil kegiatan di Puskesmas dan jaringannya.

Laporan disusun oleh setiap pelaksana atas


koordinasi Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
Dilakukan secara berjenjang sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan-undangan
Pelaporan
19
FORMULIR
1. DATA
2. DATA PROGRAM
DASAR

UKM
Pencatatan sama UKM ESENSIAL (UKME)
PENGEMBANGAN
dengan 1. Promosi Kesehatan (UKMP)
pelaporan 2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu, Anak, KB dan 1. Data UKS UKP &
Gizi 2. Data pelayana
4. Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan n
Penyakit Gigi
Data PTM Masyarakat Puskesm
Data Surveilans, SKDR 3. Data as
dan KLB Kesehatan
Data penyakit menular Olah Raga
Rutin Data imunisasi
setiap
tahun

Rutin dan Non Rutin


Laporan Rutin Data Program
Laporan mingguan terdiri atas laporan mingguan penyakit
potensi wabah.
Laporan bulanan terdiri atas:
laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat esensial;
laporan bulanan data upaya kesehatan masyarakat
pengembangan; dan
laporan bulanan data upaya kesehatan perseorangan.
Laporan tahunan terdiri atas laporan tahunan kegiatan program.

Laporan Non Rutin Data


Program
Laporan KLB; dan
Laporan Khusus (surveilans sentinel & kebutuhan tertentu)
Penyampaian Laporan
Pelaporan disampaikan secara teratur sesuai
dengan jadwal penyampaian laporan:
laporan mingguan disampaikan paling
lambat setiap hari Selasa pada minggu
berikutnya;
laporan bulanan disampaikan paling lambat
setiap tanggal 5 pada bulan berikutnya;
laporan tahunan disampaikan paling lambat
setiap tanggal 5 pada bulan pertama tahun
berikutnya;
SIP
N Data Pencatata
o n Pelapora
n
I Data dasar
Puskesmas, SDM, 1 formulir 1 formulir
Peralatan
II Data Program
1. Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial (UKME)
a. Promosi Kesehatan 10 formulir 1 formulir
b. Kesehatan Lingkungan 21 formulir 1 formulir
c. Pelayanan Gizi KIA KB 12 formulir 1 formulir
d. Pencegahan dan 3 formulir 1 formulir
pengendalian
PTM
e. Keperawatan Kesehatan 13 formulir 1 formulir
SIP menyesuaikan
N
kebutuhan
Data
Program
Pencatatan
(2)
Pelaporan
o
g. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
1) Malaria 4 formulir
2) DBD 6 formulir
3) Kecacingan 2 formulir
4) Rabies 1 formulir
5) Hepatitis 2 formulir
1 formulir
6) TB Paru 8 formulir
7) Kusta 6 formulir
8) Frambusia 3 formulir
9) Diare 1 formulir
10 HIV/AIDS Masuk form pelayanan
) umum

11 Penyakit Masuk form pelayanan


SIP menyesuaikan kebutuhan
Program (3)
N Data Pencatatan Pelaporan
o
2. Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan (UKMP)
a. Upaya Kes Sekolah 2 formulir 1 formulir
(UKS)
b. Kesehatan Jiwa Inst pada Promosi
Kesehatan
c. Kes Gigi 1 formulir 1 formulir
Masyarakat
d. Kes Trad & Inst pada Promosi
Komplementer Kesehatan 1 formulir
e. Kesehatan Olah 3 formulir
raga
f. Kesehatan Kerja 2 formulir
g. Kesehatan Indera Masuk register rawat Masuk
jalan dan rujukan pelaporan
h. Kesehatan Lanjut Masuk register rawat pelayanan
Usia jalan dan rujukan Puskesmas
Umpan Balik Laporan
Dinas Kesehatan kabupaten/kota wajib
Puskesmas
membuat dan menginformasikan umpan
harus
balik terhadap pelaporan data Puskesmas menyampaikan
dan jaringannya. laporan
Umpan balik disampaikan paling lambat perbaikan
tanggal 20 pada bulan diterimanya laporan. paling lambat
tanggal 5 pada
Umpan balik laporan Puskesmas berupa bulan
surat pemberitahuan yang memuat berikutnya
keterangan setelah laporan
absensi laporan; disampaikan
kelengkapan isi laporan;
ketepatan waktu penyampaian laporan;
hasil validasi isi laporan; dan/atau
rekomendasi perbaikan laporan dalam hal
ditemukan kesalahan atau ketidaklengkapan
pelaporan.
Survey lapangan
Survei Lapangan
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan
data dalam manajemen Puskesmas
diselenggarakan survei lapangan
berupa pemantauan atas program
yang diselenggarakan oleh
Puskesmas.

Hasil survei lapangan dilaporkan


kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota
Pelaporan lintas sektor
Pelaporan Lintas Sektor
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan data
dalam manajemen Puskesmas, dilakukan
pengumpulan data yang bersumber dari
lintas sektor terkait.
Data dari lintas sektor terkait berupa data
demografi, data terkait program Puskesmas,
dan data lainnya sesuai kebutuhan.
Data tersebut dikelola dalam pelaporan yang
terintegrasi dengan pelaporan puskesmas
dengan mencantumkan sumber data.
Pelaporan Jejaring
Puskesmas
Pelaporan Jejaring
Puskesmas
Fasilitas Pelayanan Kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas wajib menyampaikan laporan data kegiatan
dan hasil kegiatan pelayanan kesehatan kepada
Puskesmas setempat.
Data kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan kesehatan
paling sedikit terdiri atas:
data kelahiran;
data kematian;
data kesakitan dan masalah kesehatan lainnya; dan
data kunjungan pelayanan.
Data dikelola dalam pelaporan yang terintegrasi dengan
pelaporan puskesmas mencantumkan sumber data
Penyimpanan
Dokumen pencatatan dan pelaporan
Puskesmas disimpan pada tempat yang
aman
Dokumen pencatatan pelayanan
kesehatan individu dan keluarga
dihimpun dalam bentuk berkas keluarga
dan disusun berdasarkan nomor kepala
keluarga menurut desa/kelurahan
Dinas kesehatan kabupaten/kota wajib
menyimpan laporan Puskesmas dalam
pangkalan data
KEAMANAN DAN
KERAHASIAAN
Setiap pemangku kepentingan Sistem
Informasi Puskesmas harus menjamin
keamanan dan kerahasiaan informasi
Data dan Informasi Kesehatan dapat
bersifat terbuka dan tertutup.
Dalam hal data bersifat tertutup dapat
diakses oleh masyarakat dengan izin,
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas
Kesehatan Provinsi, dan Kementerian.
Pengorganisasian dan SDM
Puskesmas harus dilengkapi dengan sumber daya
manusia yang mengelola sistem informasi
Puskesmas tim pengelola SIP yang terdiri dari:
Koordinator (Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas)
Pengelola sistem (pelaksana urusan sistem
informasi Puskesmas.
Pelaksana pencatatan dan pelaporan
(pelaksana kegiatan program Puskesmas)
SDM memiliki kompetensi paling sedikit di bidang
statistik, komputer, dan epidemiologi.
Sarana dan Prasarana
Sistem informasi Puskesmas dapat dilaksanakan secara
elektronik atau secara non elektronik
Sarana dan prasarana yang harus dilengkapi mencakup
instrumen pencatatan dan pelaporan, aplikasi sistem
informasi Puskesmas, komputer dan perangkat
pendukungnya seperti jaringan internet, jaringan lokal
(LAN), dan server
Instrumen pencatatan dan pelaporan mencakup:
Kartu;
Register;
Formulir;
Pedoman; dan
Standar prosedur pelaksanaan.
Pendanaan
Pendanaan Sistem Informasi Puskesmas
bersumber dari:
anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
sumber lain yang sah dan tidak mengikat
Pendanaan mencakup:
pendanaan pembangunan sistem informasi
Puskesmas
pendanaan operasional penyelenggaraan sistem
informasi Puskesmas
pendanaan pemeliharaan dan pengembangan
Pembiayaan SP2TP
1. Sumber Pembiayaan
SP2TP dibiayai melalui anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota sesuai dengan kebutuhan.

2.Jenis Biaya
-Investasi (sarana & Prasarana, rekruitmen SDM)
-Operasional (Atk, foto copy, dll)
-Pemeliharaan (perbaikan sarana & prasarana)
Mekanisme Pengelolaan Data SIP :
Mekanisme pelaporan SIP

PUSKESMAS DINKES KAB/KOTA DINKES PROV.

-Pengumpulan Lap -Lap dari Pusk melalui -Lap dari Kab/kota melalui
dr Pustu, bidan, koord, SIP dinkes Kab koordinator SIP (Bagian D
poskesdes/polinde (Bagian Datin) -Pengelolaan (kompilasi)
ol.pengelola datin -Pengelolaan -Pembuatan laporan (disam
di pusk (rekpitulasi, koreksi) ke programer utk diolah,
-Pengelola Datin di -pengentrian -Penyajian & diseminasi
Pusk mencatat -Pembuatan laporan -Pemeliharaan& Penyimpan
dan merekap -Pemanfaatan data -Pemanfaatan data
-Pengolahan/Peng -Umpan balik ke pusk. -Umpan balik dan bimtek
elolaan & Bimtek
-Pemanfaatan
KEMKES RI (Pusat)
Data -Pengelolaan
-Pembinaan - UMPAN BALIK
- Pembuatan Lap
-Penyajian & diseminasi
-Pemeliharaan& Penyimpana
-Pemanfaatan data
-Pembinaan & Pengawasan
Pengolahan Data SIP
I. Pembersihan Data :
- Kesesuaian data dgn SOP
- Ketepatan Alat ukur yg digunakan
-Kebenaran cara pencatatan berdasarkn DO
-Menghilangkan duplikasi data
-Validasi data

II. Pengelompokan Data :


- Lokasi
-Waktu
-Klpk Umur
-Latar belakan pekerjaan
-Pendidikan, dll
III. Pemeliharaan Data :
- agar data selalu up to date
-Terhindar dari kerusakan
IV. Penyimpanan Data :
- berdasarkan undang-undang yg berlaku
Penggunaan Kodifikasi
Tujuan kodefikasi : utk Standarisasi data puskesmas,
memudahkan dalam
pencatatan, melakukan relasi data
lintas program
maupun lintas sektor, memudahkan
dalam melakukan
Klasifikasi danpematauan
Kodifikasidanyang
penilaian terhadap
digunakan
klpk sasaran,
dalam SIP meliputi :
serta menghindari terjadinya duplikasi
-data.
Diagnosis penyakit dan tindakannya
-Willayah adnministasi
-Identitas Puskesmas
-Jejaring fasyankes
-SDM
-Obat dan Alkes
-Sarana dan Prasarana Puskesmas
KONSEP UKURAN STATISTIK
Frekuensi
Proporsi
Rasio
Rate (Insidens, Prevalens, Attack)
FREKUENSI:
# Ukuran frekuensi menggambarkan karakteristik kejadian suatu
penyakit atau masalah di dalam populasi.
# Ukuran frekuensi mengukur kejadian penyakit, cacat, ataupun
kematian pada populasi.

PROPORSI :
Disebut pula sebagai distribusi proporsional, yaitu
persentase (proporsi) di antara jumlah keseluruhan
peristiwa/kejadian dari suatu seri data yang muncul dalam
suatu kategori seri data termaksud.
Rumus:
Proporsi =
x/y * k
x = jumlah kejadian atau penderita dan lain-lain, yang timbul dalam suatu kategori atau subgrup
tertentu dari suatu kelompok yang lebih besar.

y = jumlah keseluruhan dari kejadian atau penduduk dan lain-lain muncul pada semua kategori
dari suatu seri data tertentu.

k = selalu sama dengan 100.


RASIO:
Rasio adalah suatu ukuran frekuensi relatif terjadinya suatu
peristiwa/kejadian dibandingkan dengan frekuensi
peristiwa/kejadian yang lain (perbandingan antara suatu nilai
dengan nilai yang lain).

Rasio dapat juga menunjukkan tingkat hubungan atau


keterkaitan antara suatu variabel lainnya dan menunjukkan
sesuatu arti tertentu.
Rumus:
Rasio
=x/y * k
x = jumlah kejadian, orang, dan lain-lain yang memiliki satu atau lebih ciri-
ciri tertentu
y = jumlah kejadian, orang yang memiliki satu atau lebih ciri-ciri tertentu,
namun ciri tersebut
berbeda dengan ciri-ciri kelompok X
k=1
RATE:
Rate adalah suatu ukuran frekuensi suatu
peristiwa/kejadian pada suatu populasi tertentu, baik pada suatu
saat maupun selama periode waktu tertentu.
Rumus:
Rate = x/y
*k

x= jumlah orang di dalam suatu kelompok masyarakat tertentu (berdasarkan


waktu, tempat, dan orang) yang mengalami suatu kejadian (kasus) selama periode
tertentu.

y= jumlah orang dalam suatu kelompok masyarakat tertentu selama jangka waktu
yang sama dengan munculnya kasus. Biasanya populasi ini diambil dari jumlah populasi
pada pertengahan jangka waktu tertentu.

k= suatu angka konstanta yang biasanya dibuat sehingga rate yang terkecil yang
dapat dipakai dalam perhitungan paling kurang satu desimal (4,2/1000 bukan 0,42/1000)
Contoh ANGKA INSIDEN :

Jumlah penderita baru campak umur <15 tahun yang berobat ke


Puskesmas A tahun 2014 adalah 20 penderita.Jumlah penduduk
berumur <15 pada wilayah Puskesmas A adalah 1200 orang.

Maka incidence rate (angka insiden) di wilayah Puskesmas A


pada tahun 2014 adalah:

= (20 penderita baru campak berobat umur <15 tahun)/(1200


penduduk
berumur <15 tahun) x 1000

= 17 penderita per 1000 penduduk < 15 tahun


ANGKA PREVALENS:

Jumlah penderita HIV pada penduduk dewasa umur >15 tahun di


Kabupaten A sampai bulan Desember 2013 adalah 20 penderita.
Selama tahun 2014 ada penambahan 3 kasus baru HIV pada
penduduk dewasa umur >15 tahun. Jumlah penduduk berumur >
15 di Kabupaten A adalah 1200 orang.

Maka prevalence rate (angka prevalensi) HIV di Kabupaten A pada


tahun 2014 adalah:

= (20 penderita lama HIV + 4 penderita baru HIV umur >15


tahun)/(1200 penduduk
berumur >15 tahun) x 1000
= 20 penderita per 1000 penduduk > 15 tahun

Sedangkan incidence rate HIV di Kabupaten A pada tahun 2014


adalah:

= (4 penderita baru HIIV umur > 15 tahun)/(1200 penduduk


berumur > 15 tahun) x
1000
ANGKA KEFATALAN:

Jumlah penderita HIV pada penduduk dewasa umur >15 tahun di


Kabupaten A sampai bulan Desember 2013 adalah 20 penderita.
Selama tahun 2014 ada penambahan 4 kasus baru HIV pada
penduduk dewasa umur >15 tahun. Jumlah penduduk berumur >15
di Kabupaten A adalah 1200 orang.Selama tahun 2014 ada 4
penderita HIV yang meninggal.

Maka case fatality rate HIV di Kabupaten A pada tahun 2014 adalah:

= (4 penderita HIV umur>15 tahun yang meninggal)/(24 total


penderita HIV
berumur>15 tahun) x 100%

= 17 kematian
ANGKA per 100 penderita HIV
SERANGAN:

Selama tiga bulan terjadi wabah kolera di desa Warna Sari,


Kecamatan Belimbing. Dari 3800 penghuni desa tersebut, 162
diantaranya terserang kolera.
Insiden kumulatif (angka serangan)=162/3800 = 0.043
= 4.3%
MENJAGA KUALITAS DATA (Rutin)
BRAINWARE
(PENGUKUR)

DATA YANG
BAGUS

HARDWARE SOFTWARE
(ALAT) (METODE)
Prinsip Umum Menjaga
Kualitas Data
LO
GI
CA
L

C
HE
CK

INFORMA
PENGOLAHA ANALISIS
PULTA SI
N DATA DATA (HASIL)

Editing P
M
Koding K
Entry D
PERENCANA
R
Cleaning AN
ADVOKASI

MONEV
PROFIL
SPM
(Logical Check Analysis) Jumlah Bayi dan Jumlah
Immunisasi, 2013
Jlh bayi
Jumlah Jumlah KN Imm dasar logical
PROVINSI usia 6-11 KN1 BCG HB0 DPT/HB1
Bulin bayi lengkap lengkap analisis
bln

103.971 95.582 91.685


98.934 89.678
ACEH 108.836 81.863 89.918 81.797
266.64 283.624 240.673 193.479
278.768
SUMUT 4 237.762 241.652 283.854 238.497
102.664 93.748 89.602
95.180 95.865
SUMBAR 102.654 84.759 95.318 87.684
127.52 131.002 118.932 114.696
128.439
RIAU 5 142.322 102.690 129.714 114.936
72.383 64.142 62.722
69.208 70.907
JAMBI 74.498 63.115 72.628 62.329
156.94 174.935 164.664 161.338
160.835
SUMSEL 3 174.920 142.164 162.931 139.369
34.620 31.466 30.290
32.259 36.518
BENGKULU 38.939 30.635 36.177 32.623
160.57 168.996 156.155 150.521
158.337
LAMPUNG 9 159.072 136.765 158.809 150.665
27.698 27.245 26.167 171.59 tidak
26.038
BABEL 28.080 2 137.588 167.537 155.860 logis
58.281 55.024 50.193 892.32 tidak
43.268
KEPRI 51.445 6 824.937 704.226 745.684 logis
141.30 150.408 148.895 141.841 571.37 tidak
DKI JKT 4 174.263 0 547.634 571.009 556.612 logis
911.70 949.392 884.680 850.592 tidak
47.934
JABAR 8 1.011.320 47.315 35.396 43.722 logis
Teknik analisis sederhana
1. Analisis Deskriptif Menurut Waktu,
Tempat dan Orang
2. Analisis Deskriptif Komparatif
3. Analisis Deskriptif Hubungan Antar
Program
Tempat, orang
KasususDiareBontonyaleng, 2014-2015
500
400
JUMLAHKASUS

300
200

100
0

KASUS MENINGGAL 2014- BULAN- 2015


AngkaSeranganDiareMenurutDesa.
PuskesmasBontonyaleng, Januari 2012
80
70
60
Rateper100

50
40
30
20
10
0
Blebah Kranji Solo Rogo
DESA
Antar program
TEKNIK DAN METODE
TERKAIT PROSES
PEMANFAATAN DATA
LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
A. Teknik Identifikasi Masalah
Adanya kesenjangan antara harapan/tujuan yang ingin dicapai
dengan kenyataan yang sesungguhnya sehingga
menimbulkan rasa tidak puas dan merasa bertanggung jawab
untuk
No
menanggulanginya
Program Target Pencapaian Kesenjangan
1 Program wajib
Promosi kesehatan
Rumah tangga sehat 40 20 -20
2 Kesehatan lingkungan
3 Dst..
Bagan 60. Contoh Pohon Masalah Kematian
Bayi
Tabulasi Bantu Untuk Menentukan Prioritas Tindak
Lanjut
No Penyebab Masalah Skor Bobot Skor Skor SKOR

(besaran masalah) Masalah Kemudahan Ketersediaan TOTAL

(1-5) Intervensi Sumber

(1-5) Daya (1-5)

Makna Skoring Tabulasi Bantu Untuk Penentuan


Prioritas
Aspek Skor 1 2 3 4 5
Bobot Semakin tinggi skor menunjukkan bobot penyebab masalah yang

Masalah lebih besar

(5=sangat penting, 4=penting, 3=cukup penting, 2=kurang penting,

1=tidak penting)
Kemudahan Semakin tinggi skor menunjukkan semakin mudah (metode)

Intervensi intervensinya

(5=sangat mudah, 4=mudah, 3=cukup mudah, 2=tidak mudah,

1=sangat tidak mudah)


Ketersediaa Semakin tinggi skor menunjukkan sumber daya tersedia untuk

n Sumber dialokasi

Daya (5=sangat memadai, 4=memadai, 3=cukup memadai, 2=kurang

memadai, 1=tidak memadai)


3. Teknik Penyajian Data dan
Informasi
Penyajian dikelompokkan dalam 3 (tiga)
variabel:

1. Penyajian menurut variabel tempat


Penyajian ini dapat dibuat menurut desa, kecamatan,
Puskesmas, posyandu, dll.
2. Penyajian menurut variabel waktu
Penyajian data/informasi dibuat menurut waktu yang
dapat disajikan dalam mingguan, bulanan, dan tahunan.
3. Penyajian menurut variabel orang
Dalam penyajian data menurut variabel orang dapat
dikelompokkan lagi menjadi kelompok umur, jenis
kelamin, maupun pekerjaannya.
1. Tabel
2. Grafik

a. Grafik batang/balok (bar chart)


Tujuan grafik ini adalah:
Melihat kecenderungan data/pengamatan menurut
waktu (di mana sumbu X berisi data waktu dan sumbu
Y menunjukkan frekuensi nilai dari variabel data).
Membandingkan beberapa pengamatan data menurut
tempat dan jenis atau kategori tertentu.
b. Grafik lingkaran (pie chart)
Bentuk penyajian ini adalah penyajian data yang
menggambarkan distribusi dari suatu data (nominal atau
ordinal). Biasanya grafik lingkaran penyajiannya berbentuk
persentase. Satu lingkaran menggambarkan proporsi 100%
yang terbagi menjadi komponen-komponennya
c. Grafik Garis
Bentuk penyajian ini untuk melihat kecenderungan dari waktu ke
waktu dalam suatu pengamatan
d. Grafik gambar (pictogram)
Bentuk penyajian ini digunakan untuk menggambarkan suatu
visualisasi data bagi masyarakat yang tidak biasa membaca
data. Biasanya gambar yang digunakan adalah simbol-simbol
atau gambar-gambar tertentu yang masing-masing simbol
menggambarkan jumlah tertentu.
e. Grafik pencar (scatter diagram)
Grafik ini dipakai untuk menyajikan hubungan (korelasi) antara
dua variabel yang saling berkaitan.
3. Peta, Area Stratifikasi dan
Tematik
Penyajian dalam bentuk peta biasanya meyajikan gambaran
sebaran (frekuensi) tingkatan (stratifikasi) suatu kasus
menurut lokasi secara spasial (keruangan) untuk melihat pola
sebaran kasus yang dikaitkan dengan pola keruangan secara
sederhana.
Contoh kegiatan Validasi data

- Bandingkan hasil kompilasi data

dg pengelola
-Check lainya/bulan
konsistensi datanya lalu
-Check ulang penghitungannya
menurut var.waktu,tempat,orang
-Check kelengkapan data
-Lakukan koreksi langsung

03/13/17 Subdit Surveilans 92


Contoh kegiatan Validasi data

Melihat konsistensi data


hasil kompilasi data kepemilikan dan jenis
jamban yg digunakan masy.
Tabel 1: Kepemilikan MCK Tabel 2: Jenis MCK yg dimiliki
Responden Responden

MCK sendiri Jenis MCK


Permanen 50
ya 100
Tdk Permanen 55
Tdk 20
Total 120 Total 105

Tidak sama
03/13/17 Subdit Surveilans 93
LAH-TA-KES.
Proses Pengolahan Data

Kompilasi Validasi Transfor- Pengolahan


data data masi data data
Manual
Komputer

- Lakukan perubahan variabel menjadi variabel


baru sesuai dg kebutuhan, melalui proses :
Mengubah nilai dari suatu var.
Mengelompokkan var ke dlm nilai berbeda.
Mengelompokkan nilai-nilai var ke dlm var. baru
03/13/17
MengekstraksiSubdit
sebagian
Surveilans dari nilai dlm variabel
94
Proses Transformasi Data

Contoh mengubah nilai dari suatu var.


Dari hasil penimbangan 20 Bayi yang baru dilahirkan
diperoleh data Berat Badan bayi (gram) sbb :
2250, 3300, 2450, 2500, 2499, 2550, 2600, 2750, 2525,
2365, 3400, 2625, 2510, 2480, 2725, 2600, 2700, 3000,
3500, 2300
Dalam hal ini nilai BB Bayi akan ubah menjadi suatu
variabel yang lebih informatif yaitu BBLR dengan
menggunakan standard < 2500 grm

Bayi BBLR = 5 org


Bayi tdk BBLR = 15 org
03/13/17 Subdit Surveilans 95
Proses kompilasi Data
Mengelompokkan var ke dlm nilai berbeda.
Dari hasil penimbangan 20 Bayi yang baru dilahirkan
diperoleh gambaran tk pendidikan ibu sbb :
SD, MI, TS, SD, SD, TS, SLTP, SLTP, MT, SLTA, SD
SLTP, MI, MT, SLTA, MA, TS, MA, D-III, SD
Dari data diatas diperoleh kompilasi sbb :
- TS = 3 org - SD/MI = 7 org
- SLTP/ MT = 5 org - SLTA/ MA = 4 org
- D-III = 1 org

Dikelompokan menjadi variabel baru :


-Tk pddkn Rendah = TS + SD/ MI = 3 + 7 = 10
-Tk pddkn Sedang = SLTP/ MT + SLTA/
org MA = 5 + 4 = 9
-Tk pddkn Tinggi = D-III = 1
03/13/17 Subdit Surveilans 96
Proses Transformasi Data
Mengekstraksi sebagian dari nilai dlm variabel .
Dari hasil pengamatan terhadap 50 ibu dalam kaitan
penerimaan informasi kesehatan didapatkan variasi
waktu penerimaan informasi tsb dg variasi sbb :
- Januari 2013 - Februari 2014 - Januari 2015
- Maret 2013 - Maret 2014 - April 2015

- Juli 2013 - Agustus 2014 - Juni 2015


- Nov. 2013 - October 2014
Di ektraksi

-Info tahun 2013


-Info tahun 2014
-Info tahun 2015
03/13/17 Subdit Surveilans 97
LAH-TA - KES.

Hal-hal yg perlu diperhatikan


dalam Proses Pengolahan Data
Apa tujuan pengolahan data
Data relevan dengan tujuan
Kualitas data dapat dipercaya
Gunakan metode yg tepat & mudah
Ungkapkan batasan kelemahanya
bila ada
Hasil olahan harus standard
- mudah dimengerti
- menghasilkan persepsi sama
- dpt diperbandingkan menurut
waktu, geografis dsb
03/13/17 Subdit Surveilans 98
Penyajian Tabulair

yaitu penyajian informasi dalam bentuk angka-


dengan menggunakan format kolom dan baris

- Tabel harus mudah dipahami pembaca


- Tabel se-sederhana mungkin
- Dua atau Tiga tabel lebih baik dibanding
satu tabel besar dg banyak variabel

03/13/17 Subdit Surveilans 99


Persyaratan tabel yg baik
Tabel terdiri dari 3 bagian
Judul tabel
Badan tabel
Catatan kaki / Note

Judul Tabel
Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan
Apa yg disajikan ?
Dimana peristiwanya ? dan
Kapan kejadianya ?

03/13/17 Subdit Surveilans 100


tabel yg baik
Badan Tabel
Badan tabel terdiri dari lajur kolom dan baris
Setiap lajur di beri label atau singkatan / kode
Titik temu kolom dengan baris berisi nilai var
Pada akhir kolom/baris sediakan lajur jumlah

Catatan kaki / note


Memuat penjelasan dari singkatan / kode label
Mencantumkan sumber informasi dari isi tabel

03/13/17 Subdit Surveilans 101


Contoh tabel

Judul Tabel 1. Hasil imunisasi TT Bumil Apa ?


tabel Puskesmas Karang Dimana ?
s/d Tw II th 2015 Kapan ?
Label kolom
TT-1 TT-2
Desa Psk Psy Ln jml Psk Psy Ln jml
1. Desa A 10 14 5 29 8 9 5 22
2. Desa B 9 13 6 28 6 8 4 18
Label 3. Desa C 12 12 4 28 10 11 4 25
baris
4. Desa D 8 15 7 30 8 10 5 23
5. Desa E 10 13 5 28 9 10 4 23
Jumlah 49 67 27 143 43 48 22 111

Note: Pusk= Puskesmas, Psy= Posyandu Ln= Lain-lain,jml=jumlah


catatan
Sumber : Puskesmas karangangue, Kab Adasaja
kaki
03/13/17 Subdit Surveilans 102
Contoh bentuk tabel sederhana
(one-way tabulation)
Tabel 2. Jumlah kasus baru PD3I
Puskesmas Suka Kab Wae Th 2014

Jenis Penyakit Jumlah kasus %


1.Campak 50 62,5
2. Difteria 2 2,5
3. Pertusis 15 18,7
4. Tetanus Neonatorum 10 12,5
5. Meningitis TBC 0 0
6. Hepatitis B 3 3,8
Jumlah 80 100

Keterangan: PD3I = Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


Sumber : Pengelola Program Surveilans Puskesmas Suka
03/13/17 Subdit Surveilans 103
Contoh bentuk tabel Silang
(two-way tabulation)
Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Laboratorium Suspek Malaria
menurut jenis kelamin , pasien yang berobat di
Pusk Ulun Kab Pulang Pisau bulan Juli tahun 2014

Jenis Kelamin
Jenis Parasit Jumlah
Pria Wanita

1. Plasmodium Falsifarum 55 30 85
2. Plasmodium Vivak 25 20 45
3. Plasmodium Ovale 0 0 0
4. Mix 15 15 30
Jumlah 95 65 160

Sumber : Pengelola Program Malaria Puskesmas Ulun Kab. piyan

03/13/17 Subdit Surveilans 104


Contoh bentuk tabel Berganda
(three-way tabulation)
Tabel 4. Hasil pengobatan penderita TB BTA+ menurut
keaktifan PMO di Puskesmas Pian Kab. Muara
Jambi bulan Juli Tahun 2014
Hasil pengobatan
Desa PMO aktif PMO tdk aktif
sembu lkp Tdk lkp sembu Lkp Tdk lkp
h h
1. Seluang 4 2 0 1 1 5
2. N i l a 3 2 1 1 1 3
3. Baung 5 0 0 0 0 4
4. Emas 2 3 1 0 1 3

Jumlah 14 7 2 2 3 15
Keterangan: PMO= Pengawas Menelan Obat, lkp = lengkap
03/13/17
Sumber : Subdit
Pengelola Program TB-Paru Puskesmas Aruan105
Surveilans
Persyaratan Grafik
Grafikl terdiri dari 3 bagian
Judul grafik
Badan grafik
Catatan kaki / Keterangan

Judul Grafik
Singkat, jelas & relevan serta menjelaskan
Apa yg disajikan ?
Dimana peristiwanya ? dan
Kapan kejadianya ?

03/13/17 Subdit Surveilans 106


Contoh-contoh grafik garis

Grafik garis tunggal Grafik garis kumulatifl

EESTIMASI ANGKA KEMATIAN BAYI KASUS DEMAM BERDARAH DI INDONESIA


INDONESIA, 1967 - 2017 TAHUN 1989 - 1994

160 70
145
140 60 58,72

120
50 49
109
100
40 39,83
80
71 30 30,38
60 60
52
44 20 18,82
40 38
32
27 10
20 6,09

0 0
1967 1976 1986 1992 1997 2002 2007 2012 2017 2020 1989 1990 1991 1992 1993 1994
Contoh-contoh grafik garis

Grafik garis berganda Grafik Komponen berganda

JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN RAWAT INAP DI JUMLAH PUSKESMAS, PUSKESMAS PEMBANTU DAN PUSKESMAS
R.S. PENYAKIT TETANUS NEONATARUM DI RS KELILING, DI INDONESIA TAHUN 1989 - 1994
TAHUN 1989 - 1993 25

Ribuan
1200 20

1000 15

800
10
600
400 5

200 0
1989 1990 1991 1992 1993 1994
0
Puskesmas 5,563 5,656 5,976 6,224 6,954 6,984
1989 1990 1991 1992 1993 13,415 15,437 15,944 18,264 19,977 20,466
Pustu
KEMATIAN Pusling 0 0 0 5,623 6,024 6,382
KASUS
Contoh-contoh grafik garis

Grafik garis persentase


komponen berganda Grafik garis Interval
Grafik III.8 : Angka maksimum dan minimun penderita klinis
Malaria yang berobat pada sarana pelayanan
kes di Prop Kalsel tahun 1995 s/d 1999
PERSENTASE BOR DAN BTO 2800

DI INDONESIA TAHUN 1989 - 1994 2600

PERSEN 2400
2200
70
2000
60 1800
1600
50
1400
40 1200
30 1000
800
20
600
10 400
0 200
1989 1990 1991 1992 1993 1994 0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Oct Nov Des
BOR 56,1 57,6 57 56 55,8 53,4 Maksimum 2493 1494 1486 1436 1545 1726 1281 1689 1774 1697 1212 1223
BTO 34 36 36 36 36 35 Median 1126 1249 1124 1094 1132 1274 1026 979 1145 1210 465 759
Minimum 904 1065 1082 1012 909 1068 375 358 736 439 383 579
Contoh-contoh grafik garis

Grafik garis Seimbang

Gambar 5 :
Case Fatality rate (CFR) dan
Insidens DBD
di Indoesia Tahun 1968 -1999
IR = per 100.000 Penduduk CFR = Per 100
50
30

40
25

20 30

15
20

10
10
5

0
0

IR CFR Tahun
APAPUN YANG KITA KERJAKAN DALAM
MENGELOLA DATA
HINGGA MENYAJIKAN DALAM BERBAGAI BENTUK
INFORMASI
PASTI AKAN BANYAK KOMENTAR NEGATIF DARI
ORANG LAIN surut & patah
Jangan pernah
semangat menghasilkan
informasi, karena itu amanah
yang harus di laksanakan
KERJA..KERJA..KERJA
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai