Anda di halaman 1dari 8

SAP SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI

DISUSUN OLEH:

JENIVA BIN YUSTIN

D. 1720566

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STIKES TANAH TORAJA

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencatatan dan pelaporan adalah indikator keberhasilan suatu kegiatan. Tanpa ada pencatatan dan
pelaporan, kegiatan atau program apapun yang dilaksanakan tidak akan terlihat wujudnya. Output dari
pencatatan dan pelaporan ini adalah sebuah data dan informasi yang berharga dan bernilai bila
menggunakan metode yang tepat dan benar. Jadi, data dan informasi merupakan sebuah unsur
terpenting dalam sebuah organisasi, karena data dan informasilah yang berbicara tentang keberhasilan
atau perkembangan organisasi tersebut.

Puskesmas merupakan ujung tombak sumber data kesehatan khususnya bagi dinas kesehatan kota dan
Sitem Pencatatan dan Pelaporan Terpadi Puskesmas juga merupakan fondasi dari data kesehatan.
Sehingga diharapakan terciptanya sebuah informasi yang akurat, representatif dan reliable yang dapat
dijadikan pedoman dalam penyusunan perencanaan kesehatan. Setiap program akan menghasilkan
data. Data yang dihasilkan perlu dicatat, dianalisis dan dibuat laporan. Data yang disajikan adalah
informasi tentang pelaksanaan progam dan perkembangan masalah kesehatan masyarakat. Informasi
yang ada perlu dibahas, dikoordinasikan, diintegrasikan agar menjadi pengetahuan bagi semua staf
puskesmas. Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu
puskesmas atau yang disbut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP)

B. RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan masalah yaitu:

“ Bagaimana Sistem Pencataan dan Pelaporan Terpadu di Puskesmas?”

C. TUJUAN PENULISAN

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, Tujuan dari penulisan ini adalah:

• Untuk mengetahui apa itu Sistem Pencataan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas
• Untuk mengetahui Tujan Sistem Pencataan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas

• Untuk mengetahui Jenis Pencataan Terpadu Puskesmas

• Untuk mengetahui Jenis Pelaporan Terpadu Puskesmas

• Untuk mengetahui Bagaimana Prosedur Pengisian Sistem Pencataan dan Pelaporan Terpadu
Puskesmas

BAB II

SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS

A. PENGERTIAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP)

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas adalah kegiatan pencatatan dan pelaporan data
umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di Puskesmas yang ditetapkan melalui SK
MENKES/SK/II/1981. Data SP2PT berupa Umum dan demografi, Ketenagaan, Sarana, Kegiatan pokok
Puskesmas.

Menurut Yusran (2oo8) Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan
kegiatan pencatatan dan pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu)dengan konsep wilayah
kerja puskesmas. Sistem pelaporan ini ini diharapkan mampu memberikan informasi baik bagi
puskesmas maupun untuk jenjang administrasi yang lebih tinggi, guna mendukung manajemen
kesehatan.

B. TUJUAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP)

Tujuan SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) adalah agar semua data hasil
kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang diatasnya sesuai kebutuhan secara benar,
berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.

• Tujuan Umum

Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna melalui
pemanfaatan secara optimal data SP2TP dan informasi lain yg menunjang.

• Tujan Khusus
1. Sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat Puskesmas.

2. Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas (Lokakarya mini)

3. Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

4. Untuk mengatasi berbagai kegiatan hambatan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas

C. JENIS PENCATATAN TERPADU PUSKESMAS

Pencatatan kegiatan harian progam puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung.

1. Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas

Pencatatan yang dibuat di dalam gedung Puskesmas adalah semua data yang diperoleh dari pencatatan
kegiatan harian progam yang dilakukan dalam gedung puskesmas seperti tekanan darah, laboratorium,
KB dan lain-lain. Pencatatan dan pelaporan ini menggunakan: family folder, kartu indek penyakit, buku
register dan sensus harian.

2. Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas

Pencatatan yang dibuat di luar gedung Puskesmas adalah data yang dibuat berdasarkan catatan harian
yang dilaksanakan diluar gedung Puskesmas seperti Kegiatan progam yandu, kesehatan lingkungan, UKS,
dan lain-lain. Pencatatan dan Pelaporan ini menggunakan kartu register dan kartu murid.

Pencatatan harian masing-masing progam Puskesmas dikombinasi menjadi laporan terpadu puskesmas
atau yang disebut dengan system pencatatan dan pelaporan terpadu Puskesmas (SP2TP). SP2TP ini
dikirim ke dinas kesehatan Kabupaten atau kota setiap awal bulan, kemudian ke Dinas Kesehatan
kabupaten atau kota mengolahnya dan mengirimkan umpan baliknya ke Dinas Kesehatan Provinsi dan
Departemen Kesehatan Pusat. Umpan balik tersebut harus dikirimkankembali secara rutin ke Puskesmas
untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan progam. Namun sejak otonomi daerah dilaksanakan
puskesmas tidak punya kewajiban lagi mengirimkan laporan ke Departemen Kesehatan Pusat tetapi
dinkes kabupaten/kota lah yang berkewajiban menyampaikan laporan rutinnya ke Departemen
Kesehatan Pusat.

D. JENIS PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS

Ada beberapa jenis laporan yang dibuat oleh Puskesmas antara lain:

1. Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit tertentu.

2. Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang ditanggulangi

3. Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin progam. Laporan jenis ini ada 4 jenis yaitu:

• LB1, berisi data kesakitan


• LB2, berisi data kematian

• LB3, berisi data progam gizi, KIA, KB, dll

• LB4, berisi data obat-obatan

Bentuk Formulir Pelaporan :

1. Formulir LB: untuk data kesakitan dan obat dengan LPLPO

2. Formulir LT: untuk data kegiatan

3. Formulir LS: untuk data sarana, kegiatan dan kematian

4. LB1: laporan data kesakitan

a. Kasus lama

b. Kasus baru

5. LB2: laporan data kematian (tidak dipakai)

a. laporan obat-obatan (LPLPO)

6. LB3

a. Gizi

b. KB

c. Imunisasi

d. KIA

e. Pengamatan Penyakit Menular, seperti: diare, malaria, DBD, TB Paru, Kusta, Filaria, ISPA, Rabies
dan lain-lain.

7. LB4

a. Kunjungan Puskesmas

b. Kehatan Olahraga

c. Kesehatan Sekolah

d. Rawat Tinggal

e. dll
8. LT: laporan kegiatan Puskesmas (tribulan)

a. LT 1

• Keadaan sarana Puskesmas

• Dasar UKS

• Kesehatan Lingkungan

• Kesehatan Jiwa

• Program Pendidikan dan Pelatihan

• Program Pemberantasan Penyakit dan Gizi

b. LT 2 (kepegawaian)

• Tenaga PNS di Puskesmas

• Tenaga PTT di Puskesmas

• Tenaga PNS di Puskesmas Pembantu

c. LT 3 (peralatan)

• Linen

• Peralatan Laboratorium

• Peralatan untuk Kesehatan Gigi

• Peralatan untuk Penyuluhan

• Peralatan untuk Tindakan Medis dan Non Medis

9. Laporan data dasar Puskesmas

a. LSD1: data kependudukan, fasilitas pendidikan, kesehatan, lingkungan dan peran serta)

b. LSD2: ketenagaan Puskesmas dan Puskesma Pembantu

c. LSD3: peralatan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

Ada juga jenis laporan lain seperti laporan triwulan,laporan semester dan laporan tahunan yang
mencakup data kegiatan progam yang sifatnya lebih komprehensif disertai penjelasan secara naratif.
Yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan semua jenis data yang telah dibuat dalam laporan
sebagai masukan atau input untuk menyusun perencanaan puskesmas ( micro planning) dan lokakarya
mini puskesmas (LKMP).
Analisis data hasil kegiatan progam puskesmas akan diolah dengan menggunakan statistic sederhana
dan distribusi masalah dianalisis menggunakan pendekatan epidemiologis deskriptif. Data tersebut akan
disusun dalam bentuk table dan grafik informasi kesehatan dan digunakan sebagai masukkan untuk
perencanaan pengembangan progam puskesmas. Data yang digunakan dapat bersumber dari
pencatatan masing-masing kegiatan progam kemudian data dari pimpinan puskesmas yang merupakan
hasil supervisi lapangan.

E. PROSEDUR PENGISIAN SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN TERPADU PUSKESMAS (SP2TP)

Prosedur pengisian SP2TP, yaitu:

1. formulir SP2TP mengacu pada formulir cetakan 2006 baik bulanan maupun tahunan.

2. pada formulir SP2TP diisi oleh masing-masing penanggung jawab program.

3. penanggung jawab program bertangung jawab penuh terhadap kebenaran data yang ada.

4. hasil akhir pengisian data di ketahui oleh kepala puskesmas.

5. didalam pengentrian ke komputer dapat dilakukan oleh petugas yang ditunjuk atau staf
pengelola program bersangkutan.

6. data pada formulir SP2TP agar diarsipkan sebagai bukti didalam pertangungjawaban akhir
minimal 2 tahun.

7. semua data diisi berdasarkan kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) merupakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan puskesmas secara menyeluruh (terpadu) dengan konsep wilayah kerja puskesmas, dengan
tujuan agar semua data hasil kegiatan Puskesmas dapat dicatat serta dilaporkan ke jenjang diatasnya
sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur, guna menunjang pengelolaan upaya kesehatan
masyarakat. Pencatatan kegiatan harian progam puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar gedung
dan pelaporannya dapat berupa, Laporan harian untuk melaporkan kejadian luar biasa penyakit
tertentu, Laporan mingguan untuk melaporkan kegiatan penyakit yang sedang ditanggulangi dan
Laporan bulanan untuk melaporkan kegiatan rutin progam.
B. SARAN

Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,untuk itu penulis mengharapkan
kritik maupun saran dari pembaca. Demi kesempurnaan makalah ini selanjutnya

DAFTAR PUSTAKA

Entjang, Indan. 2000. ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. Bandung:Citra Aditya Bakti

Anda mungkin juga menyukai