PR ANATOMI

FISIOLOGI HIDUNG

NASAL EXTERNUS

NASAL INTERNUS

REFLEKS BERSIN
Bersin atau sneezing ialah pengeluaran udara yang bercampur
dengan iritan dari hidung
Penyebabnya :
Iritasi mukosa hidung

REFLEKS BERSIN

AERODYNAMIC NASAL
Inspiratory flow is generally considered as laminar flow.
Inspiration lasts approximately 2 seconds and ranges
from 12-18 m/s at the nasal valve area during quiet
respiration.[1]
Expiratory flow has more components of turbulent flow.
Turbulent flow facilitates the exchange of heat and
moisture. Turbulent flow occurs when transnasal
pressures
exceed
40-80
Pa.
Expiration
lasts
approximately 3 seconds.[1]Turbulent flow requires more
energy expenditure but results in better mixing, which
contributes to nasal function. Turbulent flow can prevent
clearance of air, which can cause a sensation of
obstruction regardless of nasal passage patency.

TEORI INDERA PENCIUMAN

Reseptor-reseptor penghidu hanya memberi respon zat yang bersentuhan
dengan epitel penghidu yang larut dalam lapisan mukosa. Ambang
penghidu bermacam-macam zat berbeda
tergantung kepekaan reseptor penghidu terhadap zat tersebut Mekanisme
suatu zat penghidu dapat menyebabkan perangsangan indera penghidu
disebutkan
dalam beberapa teori yakni:
1. Teori Kimia
2. Teori Undulasi
3. Teori Stereokimia
4. Teori Fisika

PERANGSANGAN SEL-SEL
OLFAKTORIA
Substansi yang berbau beriktan dengan protein reseptor pada
membran sillium mengaktivasi protein G mengaktivasi banyak
molekul adenilat siklase pada membran sel olfaktoria
pembentukan cAMP membukan kanal ion natrium ion natrium
akan meningkatkan potensial listrik dengan arah positif sehingga
merangsang neuron olfaktorius dan menjalarkan potensial aksi ke
sistem saraf pusat

TERIMAKASIH