MENSTRUASI
Menstruasi
Organ dan
Hormon
Fisiologi
Patologi
-Kelainan Hormon
- Kelainan Organ
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus Ovarium
Fase
Folikuler
Fase Luteal
SIKLUS MENSTRUASI
Siklus Uterus
Fase
proliferasi
Fase Sekresi
Fase Menstruasi
KELAINAN HAID
Kelainan siklus:
Polimenorea
Oligomenorea
Amenorea
Metroragia
MENORRHAGIA
Etiologi :
Gangguan pembekuan
TERAPI
HIPORMENOREA
(KRIPTOMENORRHEA)
KELAINAN SIKLUS
Polimenorrhea
Etiologi
Bila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan
stadium proliferasi pendek atau stadium sekresi
pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling
sering dijumpai adalah pemendekan stadium
proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari
kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan
hal ini menyebabkan infertilitas.
OLIGOMENORRHEA
Definisi
Oligomenorrhe disebut juga sebagai haid jarang atau siklus
panjang. Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari.
Darah haid biasanya berkurang
Etiologi
Oligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau
dapat juga disebabkan kelainan endokrin seperti kehamilan,
gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab
sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Dapat juga
terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana
pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari
kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi
pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang
mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe
dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti
pada awal pubertas
AMENORRHEA
Amenorreha Primer
hypogonadism
Eugonadism
FSH
rendah.
Aplasia uterus dan vagina (sindrom Mayer-Kustner-V
Rokitansky)
AMENORRHEA SEKUNDER
Kompartemen II
Kompartemen III
Kompartmen IV
Etiologi
LINGKUNGAN
KOMPARTEMEN
IV
SSP
HIPOTALAMUS
GnRH
KOMPARTEMEN
III
Hipofisis Anterior
FSH
KOMPARTEMEN
II
LH
Ovarium
Estrogen
KOMPARTEMEN I
Progesteron
Uterus
Haid
KELAINAN KOMPARTEMEN 1:
KELAINAN SALURAN UTERUS
Sindrom Asherman
Pada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder. Keadaan
ini terjadi akibat kuretase postpartum berlebihan sehingga
terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin
memiliki tekanan yang begitu besar. Pasien dengan
asherman sindrom dapat mengalamai keluhan lain seperti
dismenorrhea dan hypomenorrhea.
Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi
dan kuretase untuk menghancurkan sikatrik. Sekarang
dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi
dengan memotong dan membakar dengan hasil yang lebih
baik dibanding kuretase yang tidak terarah. Setelah
dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali
perlengketan dengan memasang IUD. Dapat juga
menggunakan folley kateter pediatrik dengan memasukan
3 cc dan baru dilepas setelah 7 hari.
Mullerian anomali
Pada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin
tidak ada. Atau pada keadaan lain, uterus mungkin
ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya
rongga namun endometrium sangat sedikit.
Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi
dengan menggunakan teknik vecchietti atau teknik
Frank untuk membentuk saluran vagina buatan.
Penundaan operasi dapat menyebabkan terjadinya
inflamasi.
perbedaan
Mullerian agenesis
Kariotip
46,XX
herediter
Tidak diketahui
Rambut seksual
Wanita normal
Testkular
femminization
46, XY
Maternal
x-linked
resesif
Tidak ada atau jarang
Anomali lain
Sering
Jarang
Gonadal
neoplasia
Normal
5% insidensi
maligna
tumor
KOMPARTEMEN 2
GANGGUAN OVARIUM
Kelainan ovarium
Kelainan ovarium dapat menyebabkan
amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40%
amenorrhea primer mengalami kelainan
perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis).
Pasien ini dapat terdiri dari pasien dengan
kariotip 45,X (50%), mosaik (25%), 46,XX (25%).
Wanita dengan gonadal disgenesis diseratai
amenorrhea sekunder berhubungan dengan
kariotip 46,xx, mosaik , 45,x atau 46xx, 47 xxx
dan 45x.
Sindrom Turner
Pada sindrom ini terjadi kehilangan satu X.
Kromososm X aktif dalam oosit untuk menghindari
percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini
terjadi kekurangan folikel, terjadi kekurangan hormon
sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi
amenorrhea primer.
Kegagalan ovarium prematur
Sekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum
usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada wanita dengan
amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat
disebabkan kelainan genetik dengan peningkatan
kematian folikel. Dapat juga merupakan proses
autoimun dimana folikel dihancurkan.
Efek sterilisasi
60 rads
Tidak berefek
150rads
250-500rads
500-800
>800rads
KOMPARTEMEN III
GANGGUAN PADA HIPOFISE
ANTERIOR.
KOMPARTEMEN IV
GANGGUAN PADA SSP
METRORRHAGIA
Organik
Serviks uteri : polipus servisis uteri, erosio porsionis uteri,
ulkus pada porsio uteri, karsinoma servisis uteri.
Korpus uteri : polip endometrium, abortus imminens,
abortus insipiens, abortus inkompletus, mola hidatidosa,
koriokarsinoma, subinvolusio uteri, karsinoma korporis
uteri, sarkoma uteri, mioma uteri.
Tuba falopii : seperti kehamilan ektopik terganggu, radang
tuba, tumor tuba.
Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium.
Fungsional
Ovulatoar
Anovulatoar
Manifestasi klinis
siklus menstruasi tak teratur,
tidak haid dalam jangka waktu lama
(amenore)
Selain itu, akan sering mengalami f lek
Nyeri
Tegang pada payudara
Cepat emosi
Pemerikaan penunjang
1. Pemeriksaan darah : Hemoglobin, uji fungsi
thiroid , dan kadar HCG, FSH, LH, Prolaktin dan
androgen serum
2. Deteksi patologi endometrium melalui :
(a) kuretase
(b) histeroskopi
3. Laparoskopi
4. Uji kehamilan: untuk melihat ada tanda-tanda
kehamilan
5. Pemeriksaan koagulasi : untuk memantau faktor
pembekuan darah
Penatalaksanaan
Bila perdarahan sangat banyak,Istirahat baring
dan transfusi darah
Bila pemeriksaan gynecologik menunjukan
perdarahan berasal dari uterus dan tidak ada
abortus inkompletus, perdarahan untuk
sementara waktu dapat dipengaruhi dengan
hormon steroid. Dapat diberikan :
1)estrogen dalam dosis tinggi Dapat diberikan
secar IM dipropionasestradiol 2,5 mg, atau
benzoas estradiol 1,5 mg, atau valeras estradiol
20 mg. Tetapi apabila suntikan dihentikan
perdarahan dapat terjadi lagi.
2)progesteron
Pemberian progesteron mengimbangi pengaruh
estrogen terhadap endometrium, dapat diberikan
kaproas hidroksi progesteron 125 mg, secara IM,
atau dapat diberikan per os sehari nirethindrone
15 mg atau asetas medroksi progesteron
(provera) 10 mg, yang dapat diulangi berguna
dalam masa pubertas.
primer(idiopatik)
Dismenorrhea sekunder
hiperaktivitas
endotelins,
prostaglandin,
vasopressin
uterus,
DISMENORRHEA SEKUNDER
PREMENSTRUAL SYNDROME
Penanganan PMS
Medikamentosa
Prostaglandin
sintetase inhibitor
Pil KB : medroxyprogesterone acetate 10-30mg/hari
GnRH agonis dikombinasi dengan estrogen-progesteron
:Nafareline, goserelide
Selective Serotonin Reuptake Iinhibitors: Fluoxetine,
Setraline, Paraxetine
Plasebo
Spironolactone
Operatif
oovorektomi
MITTELSCHMERZ
Mittelschmerz atau nyeri antara haid terjadi
kira-kira sekitar pertengahan siklus haid, pada
saat ovulasi. Rasa nyeri yang tejadi mungkin
ringan, tetapi mungkin juga berat. Lamanya
mungkin hanya beberapa jam, tetapi pada
beberapa kasus sampai 2 3 hari.
Diagnosis dibuat berdasarkan saat terjadinya
peristiwa dan bahwa nyerinya tidak mengejang,
tidak menjalar, dan tidak disertai mual atau
muntah.