Anda di halaman 1dari 28

Manifestasi Penyakit Kulit

Pada Penderita Diabetes


Mellitus

Meilinda Vitta Sari


030.10.173
Pembimbing :
dr. Dewi Anggreni, Sp.KK
dr. Iwan Trihapsoro, Sp.KK, Sp.KP, FINSDV,
FAADV
dr. A.A. Sri Budhyani

I. PENDAHULUAN
Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu
kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau
kedua-duanya.

Diabetes
Mellitus

Penyakit
kulit

Gambaran klinis penyakit kulit dapat menjadi indikator awal pada

penderita yang tidak terdiagnosa DM.


Mekanisme utama dibalik perubahan kulit pada penderita DM ialah hasil
dari produksi akhir proses non-enzimatik glikosilasi, dimana
menyebabkan perubahan pada struktural dan regulator protein.
Perubahan sistem imun pada penderita DM yang mana menurunkan
mekanisme pertahanan apabila terjadi infeksi.

II. EPIDEMIOLOGI
Penderita
diabetes mellitus
(DM) :

Provinsi
Indonesi
a
Dunia

Dunia ...
Menurut WHO, penderita DM tahun 2012

sebesar 371 juta orang tahun 2013 sebesar


382 juta orang.
Menurut Federasi Diabetes Internasional.
diperkirakan penderita DM tahun 2035
mencapai 592 juta orang.
Negara dengan kasus DM tertinggi ialah China
(tahun 2013 sebesar 98,4 juta orang)

Indonesia ...

Indonesia menduduki peringkat ke IV jumlah

penderita DM terbanyak.
Menurut BPS, tahun 2003 penderita DM mencapai
13,7 juta orang diperkirakan tahun 2030
mencapi 20,1 juta orang.
Prediksi WHO, penderita DM di Indonesia tahun
2030 mencapai 21,3 juta orang.

Provinsi ...
Berdasarkan Riskesdas, tahun 2013 jumlah

penderita DM terbanyak di Sulawesi Tengah.


Meningkat sesuai dengan bertambahnya umur,
namun mulai umur 65 tahun cenderung
menurun.
Pe nderita DM lebih banyak terdapat pada
perempuan dibandingkan laki-laki, serta lebih
banyak terdapat di perkotaan.

Kasus penyakit kulit


pada penderita DM
Dari seluruh penderita DM, 79,2%-

nya mengalami kelainan kulit.


Di Indonesia, salah satu penelitian
yang dilakukan di RSUP H. Adam
Malik Medan dari Juni 2008-Juni
2011 didapatkan bahwa manifestasi
penyakit kulit pada penderita DM
terbanyak ialah infeksi kulit akibat
bakteri dan jamur (15,1%) dan
pruritus (10,4%)

III. ETIOPAGENESIS

Hiperglikemi dan ketoasidosis mengurangi kemotaksis,


fagositosis, dan bakterisidal dari sel darah putih.

Pada pasien dengan defisiensi insulin, proses pemecahan


lipid dapat menyebabkan peningkatan hipertrigliseridemia,
yang bermanifestasi di kulit sebagai erupsi xanthoma

Kerja insulin pada reseptor insulin-like growth factor-1 (TGF1) menginisiasi proliferasi abnormal epidermal dan
menghasilkan fenotipe pada akantosis nigrikans
Pada pasien diabetes mellitus, terdapat peningkatan
permeabilitas pembuluh darah, penurunan respon simpatis
pembuluh darah, dan penurunan kemampuan untuk
merasakan suhu atau nyeri.

IV. KLASIFIKASI MANIFESTASI


PENYAKIT KULIT PADA PENDERITA
DIABETES MELLITUS
A. Penyakit kulit yang berhubungan erat dan kondisi
lain yang sedikit berkaitan dengan diabetes
B. Penyakit kulit infeksi
C. Penyakit kulit yang berhubungan dengan
komplikasi diabetes
D. Penyakit kulit yang berhubungan dengan terapi
diabetes

V. JENIS MANIFESTASI PENYAKIT KULIT


PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
A. Penyakit kulit yang berhubungan erat dan
kondisi lain yang sedikit berkaitan dengan
diabetes

1.Pruritus
. Disebabkan oleh hiperglikemi, terjadi
penumpukan glikogen pada sel-sel epitel kulit
ataupun vagina
. Predileksi : anogenital (ani, vulva, skrotum),
area intertriginosa

2. Akantosis nigrikans
Merupakan kehitaman yang ada pada
kulit atau hiperpigmentasi kulit pada
daerah lipatan tubuh
Predileksi : ketiak, belakang leher,
lipatan tangan, dan pusar
Gejala klinis : asimtomatik, tetapi bisa
juga berbau busuk
Pengobatan yang paling efektif ialah
perubahan gaya hidup
Terapi dengan salep asam
salisilat/retinoat

3. Dermopati diabetikum
Suatu kondisi kulit yang
ditandai gambaran klinis lesi
coklat terang atau kemerahan,
oval atau bulat, patch bersisik
sedikit menjorok paling sering
muncul pada tulang kering

Predileksi : lengan, bagian


samping atau bawah kaki

Gambaran klinis : papul-papul


kecil dan plak kecil berwarna
merah memudar kemudian
berkembang menjadi multipel,
bilateral, batas tegas,
bulat/oval, skar dangkal.

Tidak ada pengobatan khusus


untuk penyakit kulit. Kondisi ini
cenderung sembuh dengan
sendirinya menjadi bekas luka
depresi

4.Nekrobiosis
Lipoidika
Diabetikum (NLD)
Gangguan degenerasi kolagen dengan
respon granulomatosa, penebalan
dinding pembuluh darah, dan
penumpukan lemak.
Gambaran klinis: bercak numuler, nyeri,
atau plak eritema dengan warna kuning
pada sentral

Predileksi : kedua tungkai, pretibial, medial


maleolus, tangan, pergelangan tangan,
badan, wajah, dan kulit kepala,

Terapi pada NLD ditujukan


untuk menghambat
perkembangan proses
penyakit
Dapat diberikan steroid
topikal krim potensi tinggi
atau steroid intralesional
injeksi pada daerah yang aktif
Edukasi : menghindari hal
yang berpotensi
menimbulkan trauma seperti
olahraga, harus mengenakan
stoking selutut

5. Granuloma anulare
Gambaran klinis : plak
anular yang berwarna merah
seperti daging atau papulpapul berwarna merah
kecoklatan dengan susunan
bilateral

Predileksi : leher, lengan,


kadang pada kaki

Sering pada anak-anak, remaja


atau dewasa muda (<30 tahun)

Biasanya tidak menimbulkan


gejala klinis

Pengobatan dilakukan untuk


alasan kosmetik, dapat
diberikan kortikosteroid intralesi
dan topikal

6. Bula diabetikum
Gambaran klinis: bentuk lepuh
blister yang besar, longgar, tanpa
rasa nyeri dan non-inflammatoris

Predileksi : ekstremitas bawah, bisa


juga pada tangan

Sering terjadi pada pria daripada


wanita dan terjadi antara usia 17-84
tahun

Bula diabetikum biasanya spontan


sembuh dalam 2-6 minggu

B. Penyakit kulit infeksi


1. Infeksi
Kandida
Infeksi yang disebebkan oleh jamur Candida
albicans

Gambaran klinis: eritema pada vulva, yang


dapat disertai fisura dengan atau tanpa satelit
pustul

Predileksi: sudut mulut, bukal, palatum, area


intertriginosa, tangan, kaki

Pengobatan tradisional melibatkan


menormalkan gula darah, mengobati baik
vagina dan vulva dengan obat topikal

2. Dermatofitosis
Infeksi dangkal yang umum disebabkan oleh
Trichophyton rubrum, T.mentagrophytes, dan
Epidermophyton floccosum
Diabetes mellitus dikenal sebagai faktor
predisposisi terjadinya infeksi dermatofita

3. Gangren pada
adalah kerusakan dan kematian jaringan pada
DM Gangren
tubuh yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian
tubuh yang terkena terputus karena berbagai faktor.

Gangren kering adalah salah satu yang paling


sering mempengaruhi orang-orang dengan
diabetes
Predileksi: sudut mulut, bukal, palatum, area
intertriginosa, tangan, kaki
Gangren diabetik merupakan dampak jangka lama
arteriosklerosis dan emboli trombus kecil

Faktor predisposisi terbentuknya gangren diabetikum ini adalah trauma


ringan, infeksi lokal, atau tindakan lokal

Pengobatan dengan pemberian antibiotik. Tindakan debrideman,


ataupun amputasi

3. Infeksi bakteri
Infeksi pioderma seperti impetigo, folikulitis,
karbunkel, furunkulosis, ektima, dan erisipelas bisa
lebih parah dan meluas pada pasien diabetes
Gambaran klinis: karbunkel, selulitis, eritrasma
Pengobatan terdiri dari antibiotik topikal atau sistemik, atau
keduanya.

B. Penyakit kulit yang berhubungan


dengan komplikasi diabetes

Diabetes makroangiopati

Diabetes mikroangiopati

Diabetes neuropati

B. Penyakit kulit yang berhubungan


dengan terapi diabetes
1.Sulfonilurea yang hipoglikemik
Pruritus, eritema, urtikaria, bahkan dermatitis
generalisata dengan febris
Biasanya reaksi timbul sesudah 1-3 minggu

2. Senyawa biguanin
dapat menyebabkan reaksi-reaksi dermatologik tetapi
jauh lebih jarang daripada reaksi-reaksi dalam organ
pencernaan

3. Insulin

Lipodistrofi hipertrofik, atrofik, ataupun keloid

KESIMPULAN
Diabetes mellitus menyebabkan perubahan

fungsi secara permanen dan irreversibel pada


sel-sel tubuh sehingga dapat terjadi berbagai
komplikasi.
Beberapa manifestasi penyakit kulit
berhubungan erat dengan diabetes mellitus.
Periode munculnya gambaran klinis dari lesi
kulit pada penderita DM dapat berguna untuk
diteliti lebih lanjut mengenai patogenesis,
talaksana atau sebagai prediktor komplikasi
mikrovaskuler lainnya.

Daftar Pustaka
Kalus AA, Chien AJ, Olerud JE. Diabetes mellitus and other endocrine diseases. In: Goldsmith L,
Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffell D, Wolff K, editors. Fitzpatricks Dermatology in General
Medicine, 8th ed. New York, NY: McGraw-Hill; 2012:151
2. Pierard G.E dkk. The skin landscape in diabetess mellitus: Focus on dermocosmetic management.
Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology 2013;6:127-135
3. Duff M, Demidova O, Blackburn S, Shubrook J. Cutaneus manifestations of diabetes mellitus. J
Clinical Diabetes 2015;33:40-48
4. Ahmed K, Muhammad Z, Qayum I. Prevalence of cutaneus manifestations of diabetes mellitus. J
Ayub Med Coll Abbotabad 2009;21:76-79
5. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Accesed on 19 Februari 2015.
6. Mutairi N. Skin diseases seen in diabetes mellitus. Bull Kuwait Inst Med Spec 2006;5:30-39
7. Chaterjee N dkk. An observationa; study of cutaneus manifestation in diabetes mellitus in a
tertiary care Hospital of Eastern India. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism
2014;18:217-220
8. Djuanda A. Hubungan kelainan kulit dan penyakit sistemik. In: Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin, 6th ed. Jakarta, JK: Badan Penerbit FKUI; 2011:44
9. Paron NG, Lambert PW. Cutaneus manifestations of diabetes mellitus. Prim Care 2000;27:371-383
10. Centers for Disease Control and Prevention. 2011 National Diabetes Fact Sheet. Available from
http://www.cdc. gov/DIABETES//pubs/factsheet11.htm. Accessed 16 Februari 2015
11. Demirseren DD, Emre S, Akoglu G, et al. Relationship between skin diseases and extracutaneous
complications of diabetes mellitus: clinical analysis of 750 patients. Am J Clin Dermatol
2014;15:6570
12. Ragunatha S, Anitha B, Inamadar AC, Palit A, Devarmani SS. Cutaneous disorders in 500 diabetic
patients attending diabetic clinic. Indian J Dermatol 2011;56:160164
1.

13. McCash S, Emanuel PO. Defining diabetic

dermopathy. J Dermatol 2011;38:988-992


14. Levy L, Zeichner JA. Dermatologic
manifestation of diabetes. J Diabetes
2012;4:6876
15. Tabor CA, Parlette EC. Cutaneous
manifestations of diabetes. Postgrad Med
2006;119:3844
16. Ferringer T, Miller F 3rd. Cutaneous
manifestations of diabetes mellitus.
Dermatol Clin 2002;20:483492.

Anda mungkin juga menyukai