AKIBAT KERJA
apakah
penyakit-penyakit
tersebut
disebabkan oleh karena terpapar dengan
lingkungan pekerjaan maka diperlukan suatu
anamnesa/riwayat pekerjaan dari pasien yang
bersangkutan.
Ada
2
langkah
untuk
melakukan
pendeteksian:
1. Skrining terhadap pasien sendiri.
2. Skrining terhadap para pekerja dilingkungan
pasien tadi bekerja.
timbulnya penyakit :
A. Pekerja pada industri metal atau industri
lainnya.
B. Pekerja yang berhubungan dengan
pengecatan.
C. Pekerja pengelasan.
D. Artis atau seniman.
E. Pekerja kantoran.
F. Pekerja dibidang kesehatan.
G. Pekerja yang berhubungan dengan
mesin/mekanik
E. Pekerja kantoran
1. Pekerja di tempat-tempat penjualan video display..
2. Trauma repetitif.
3. Indoor pollution.
4. Stress
F. Pekerja dibidang kesehatan :
5. Safety hazard.
6. Terpapar dengan ethylen oxide.
7. Terpapar dengan buangan gas anasthesi diruang
operasi.
8. Agen-agen infeksi.
9. Agen-agen cytotoxic.
akibat kerja :
1. Paru-paru ,penyakit pada paru-paru yang
diakibatkan penyakit akibat kerja antara lain :
pneumoconiosis, asthma, bronchitis,
hypersensitity pneumoconiosis, karsinoma
pulmo, infeksi.
2. Jantung :
Penyakit-penyakit arteri coronaria.
Cardiac arrythmia.
Panyakit-penyakit pembuluh darah perifer.
3. Hepar :
Petugas kesehatan.
Nekrosis hepar.
Intrahepatic cholestasis.
D. Gangguan muskulo-skeletal :
1. Low back pain.
2. Trauma akut.
3. Carpal tunel syndrome.
E. Sistem reproduksi :
. Pada pekerja wanita yang terpapar dengan bahan-bahan
teratogen atau mutagen dapat menyebabkan : birth
defect,infertilitas,abortus spontan,contohnya:
1. Pekerja yang terpapar dengan plumbum dapat
mengakibatkan :
. Pada wanita menyebabkan : gangguan mentruasi,infertilitas,
abortus spontan, still birth, kematian neonatal.
2. Pekerja / perawat wanita yang terpapar dengan buangan/sisa
gas anasthesi di ruang operasi dapat menyebabkan abortus
spontan.
2 yaitu
A. Medical screening, sebaiknya dilakukan
secara rutin untuk mendeteksi timbulnya
kelainan pada pekerja yang terpapar dengan
exposure :
1. Penggunaan hasil skrining.
2. Metode screening.
3. Waktu pelaksanaan tes.
B. Biologic monitoring
Biologic monitoring yang dimaksudkan sebagai analisa dari jaringan
tubuh untuk toxin-toxin ataupun metabolit dari toxin.yaitu :
1. Digunakan untuk :
. Medical screening
. Konfirmasi keterpaparan dengan zat toxic.
. Mengukur derajat toxisitas.
2. Keterbatasan :
. Relatif hanya sebagian kecil saja dari agen-agen yang berbahaya
yang telah diketahui dapat diukur dari jarinagn tubuh.
. Pada kebanyakan kondisi atau kasus, tidak diketahui berapa
konsentrasi normal dari zat yang diukur pada orang/populasi yang
tidak terpapar sehingga sulit untuk membandingkan.
. Pada kebanyakan agen/subtansi tidak ada data yang cukup untuk
menerangkan dose effect relationship-> sehingga sering setelah
pengukuran sulit di interpretasikan.
Wassalamualaikum wr. Wb
Terima Kasih