Anda di halaman 1dari 23

Hepatitis B Kronik

Lutfi Karimah 102011359


Windy Tovania A.C 102013134
Andreas Anindito H 102013172
Devina Hendriyana Gunawan 102014039
Irvania Limarus 102014082
Mariska Nada Debora 102014139
Dominikus Veri Efendi - 102014156
Nur Azreen Binti Mohamad Hamid 102014245
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana
Alamat Korespondensi Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

12/2/16

PBL BLOK 17

Skenario 7
seorang laki-laki 45 tahun datang tanpa keluhan
membawa hasil laboratorium. Pasien melakukan tes
kesehatan didapatkan HBsAg positif.

12/2/16

PBL BLOK 17

Istilah yang tidak diketahui

Vaksin hepatitis B
tidak akan
menyebabkan
HBsAg positif

Rumusan Masalah
Seorang pria datang tanpa keluhan membawa hasil lab
HBsAg positif
Hipotesis
laki-laki ini menderita hepatitis B kronik

12/2/16

PBL BLOK 17

Pemeriksaan Fisik :
Tidak Ada Kelainan
Hasil Laboratorium :

Biasanya muncul 1
minggu setelah HBsAg
ditemukan dan
menghilang sebelum
muncul anti-HBs. Jika
HBeAg serum masih ada
setelah 10 minggu,
penderita dinyatakan
sebagai carrier kronis.

SGOT 12 u/L, SGPT 11 u/L


HBeAg (+)
HBV DNA >20.000 IU/ml
Monitor SGPT/3bulan
12/2/16

PBL BLOK 17

Sasaran Pembelajaran
Memahami dan mempelajari gambaran klinis hepatitis B
Memahami dan mendalami penegakkan diagnosis dan
pengelolaan kasus hepatitis B
Mengetahui diferensial diagnosis hepatitis B
Mengetahui tatalaksana hepatitis B

12/2/16

PBL BLOK 17

Gambara
n klinis

Tatalasan
a

R
M

Penegakk
an
diagnosis

Diferensi
al
diagnosis

12/2/16

PBL BLOK 17

infeksi virus
yang dapat
bersifat akut
atau kronis.
virus DNA

12/2/16

berselubung
ganda
berukuran 42
nm yang
memiliki
lapisan
permukaan
dan
bagian
selubung
inti.
HbsAg,
protein
nukleokapsid
HbcAg,
protein
nukleokapsid
lainnya
HbeAg, serta
protein X dan
enzim

Hepatitis B

PBL BLOK 17

Menurut data WHO


2014, lebih dari 240 juta
penduduk di dunia
mengalami infeksi VHB
kronis
Infeksi ini endemis di
daerah Timur Jauh,
sebagian besar
kepulauan Pasifik,
banyak negara di
Afrika, sebagian Timur
Tengah, dan di lembah
Amazon

Lebih dari 780.000


orang per tahun
meninggal akibat
komplikasi

Di Asia sebagian besar


pasien B kronik
mendapat infeksi pada
masa perinatal.
Kebanyakan pasien ini
tidak mengalami
keluhan ataupun gejala
sampai akhirnya
terjadi penyakit hati
kronik

Indonesia :
seroprevalensi HbsAg
sebesar 9,4% (kisaran
2,5-36,1%) dan
pengidap karier 5-10%
dari populasi umum.

12/2/16

Asia : 75% dari


seluruhnya 300 juta
individu HbsAg positif
menetap di seluruh
dunia.
PBL BLOK 17

Tabel Virologi Hepatitis


B
HBsAg

AntiHBs

AntiHBc

IgM
anti-HBc

HBe Ag

HBVDNA

Hepatitis
Akut

Hepatitis
Kronik

+/-

Pengidap

Vaksin

Sembuh

Sumber: Suzanna Ndraha. Bahan Ajar Garstroenterohepatologi. 2013


12/2/16

PBL BLOK 17

Gejala Klinis (1)


Bervariasi dari simptomatik hingga gagal
hati akut
Gejala prodormal (flu-like symptoms)
gejala gastroinstestinal
(anoreksia ,
mual muntah dan malaise)
ikterus muncul, prodormal hilang. tetapi
anoreksia, malaise dan mialgia akan
menetap
Ikterus didahului oleh urine gelap dan
pruritus
PF hepatitis B akut: hepatomegali + nyeri
tekan,
splenomegali
ringan
dan
imfadenopati
12/2/16

PBL BLOK 17

10

Hepatitis B kronik sangat bervariasi gambaran klinisnya, biasanya pada banyak


kasus tidak banyak keluhan maupun gejala dan pemeriksaan tes faal hati
hasilnya normal.
Pada sebagian lagi didapatkan hepatomegali atau bahkan splenomegali atau
tanda-tanda penyakit hati kronis lainnya, misalnya eritema palmaris, dan spider
nevi, serta pada pemeriksaan laboratorium sering didapatkan kenaikan
konsentrasi ALT walaupun hal itu tidak selalu didapatkan.
Pada umumnya didapatkan konsentrasi bilirubin yang normal. Konsentrasi
albumin serum umumnya masih normal kecuali pada kasus-kasus yang parah

12/2/16

PBL BLOK 17

11

Manifest
asi
kronik
hepatitis
B

12/2/16

Hepatitis B kronik yang masih aktif.


HBs Ag positif dengan DNA VHB lebih dari 105
kopi/ml didapatkan kenaikan ALT yang menetap
atau intermitten.
Pada pasien sering didapatkan tanda-tanda
penyakit hati kronik.
Pada biopsi hati didapatkan gambaran peradangan
yang aktif.
Menurut status HbeAg pasien dikelompokkan
menjadi hepatitis B kronik Hbe Ag positif dan
hepatitis
B kronik
Ag negatif
Carrier VHB
inaktifHbe
berarti
HbsAg positif dengan
titer DNA VHB yang rendah yaitu kurang dari 105
kopi/ml.
Pasien menunjukkan konsentrasi ALT normal dan
tidak didapatkan keluhan.
Pada pemeriksaan histologik terdapat kelainan
jaringan yang minimal.

PBL BLOK 17

12

Imigran dari daerah endemis HBV


Pengguna obat IV yang sering bertukar jarum dan alat suntik
pelaku hubungan seksual dengan banyak orang tau dengan orang
terinfeksi
pria homoseksual yang secara seksual aktif
pasien rumah sakit jiwa, narapidana pria
pasien hemodialisis dan penderita hemofilia yang menerima produk
tertentu dari plasma
kontak serumah dengan karier HBV
pekerja sosial di bidang kesehatan terutama yang banyak kontak dengan
darah
bayi baru lahir dari ibu terinfeksi, dapat terinfeksi pada saat atau segera
setelah lahir.

12/2/16

PBL BLOK 17

13

HbsAg telah ditemukan


hampir semua cairan
tubuh orang yang
Cara utama penularan
terinfeksi (darah,
HBV adalah melalui
semen, saliva,air mata,
parenteral dan
asites, air susu ibu,
menembus membran
urine, dan bahkan feses)
mukosa, terutama
sebagian dari cairan
melalui hubungan
tubuh ini
seksual.
(darah,semen,dan
saliva) sudah terbukti
bersifat infeksius.

12/2/16

PBL BLOK 17

14

Patofisiologi
VHB darah hepatosit produksi HBsAg & HBeAg
(rangsang limfosit T dan B)
Aktivasi sel T CD8+ setelah kontak dgn reseptor sel T
dengan VHB-MHC class I pada permukaan sel hati dan
APC eliminasi virus (nekrosis sel hati) SGPT
Sel T CD4+ aktivasi limfosit B anti-HBs, anti-HBc, antiHBe
Anti-HBs netralisasi VHB bebas, cegah masuk ke sel
hati dan penyebarannya

12/2/16

PBL BLOK 17

15

Makin besar respon imun


tubuh terhadap virus
makin besar pula
kerusakan jaringan hati,
sebaliknya bila tubuh
toleran terhadap virus
tersebut maka tidak terjadi
kerusakan hati

(a) fase imunotoleransi

12/2/16

(b) fase imunoaktif atau


fase immune clearance

PBL BLOK 17

(c) fase nonreplikatif atau


fase residual

16

Kriteri
a
hepati
tis B
kronis

12/2/16

HbsAg seropositif >6 bulan


Serum DNA VHB >20.000
iu/ml namun dapat
ditemukan nilai yang lebih
rendah 2.000-20.000 IU/ml
ditemukkan pada kasus
HbeAg negatif
Peningkatan ALT yang
persisten maupun
intermiten
Biopsi hati yang
menunjukkan hepatitis
kronis dengan derajat
nekroinflamasi sedang-berat

PBL BLOK 17

17

Differential Diagnosis
Ciri-ciri

Hepatitis A Hepatitis B

Agen
penyebab

Kapsid
dsDNA
ssRNA
ssRNA
ssRNA
ikosahedra berselubun berselubun berselubun tidak
l ssRNA
g
g
g
berselubu
ng

Penularan

Fekal-oral

Parenteral;
kontak
erat

Parenteral; Parenteral; Lewat air


kontak erat kontak erat

Masa
inkubatif

2-3
minggu

4-26
minggu

2-26
minggu

4-7 minggu Tidak


diketahui

Status
karier

Tidak ada

0,1-1%
donor
darah di
A.S dan
dunia
Barat

0,2-1%
donor
darah di
A.S dan
dunia
Barat

1-10%
pada para
pecandu
obat bius
dan pasien
hemofilia

1-2%
donor
darah di
A.S

Hepatitis
kronik

Tidak ada

5-10% dari
infeksi
akut

> 60%

< 5% koinfeksi,
80%
setelah

Tidak ada

12/2/16

Hepatitis C

PBL BLOK 17

Hepatitis D

Hepatitis
E

18

Komplikasi
Sirosis hati
Sindroma
hepatoren
al

Infeksi
hepatitis
D

12/2/16

Hepatom
a

Gagal hati
akut

PBL BLOK 17

19

Kelompok
imunomodul
asi :

Interferon

Timosin alfa
1

Kelompok
terapi
antivirus
Vaksinasi
terapi

Lamivudin

Adefovir
Dipivoksil

R/ PEG-Interferon alfa inj. 180 mcg vial


no.1
s uc
R/ Lamivudin tab 100 mg no XX
S1 dd tab 1
12/2/16

PBL BLOK 17

20

Pencegahan
Imunisas
i aktif

Imunisas
i pasif

HBsAg dengan
teknologi
rekombinan ragi

Hepatitis B
Immune
globulin (HBIg)
terpapar 48
jam (tahan 3-6
bulan)

Dewasa diberi 3
dosis di bulan 01-6 (tahan 20
tahun)

Dosisnya 0,06
mL/kg IM
(deltoid atau
gluteus)

Booster pada
imunokomprom
ais (titer antiHBs <
10mU/mL)

12/2/16

PBL BLOK 17

21

Prognosis
Insidens kumulatif 5 tahun dari saat
terdiagnosis hepatitis B kronis
menjadi sirosis hati ialah 8-20% dan
insidens kumulatif 5 tahun dari
sirosis kompensata menjadi sirosis
dekompensata pada hepatitis B
kronis yang tidak diobat ialah 20%.

12/2/16

PBL BLOK 17

Di sisi lain, setelah terjadi sirosis


hati, angka kejadian KHS pada
hepatitis B kronis ialah 2-5%.

22

Kesimpulan
Penularan hepatitis B terjadi melalui kontak dengan darah
/ produk darah, saliva, semen, alat-alat yang tercemar
hepatitis B dan inokulasi perkutan dan subkutan secara
tidak sengaja.
Resiko untuk terkena hepatitis B di masyarakat berkaitan
dengan kebiasaan hidup yang meliputi aktivitas seksual,
gaya hidup bebas, serta pekerjaan yang memungkinkan
kontak dengan darah dan material penderita.
Pencegahan dapat dilakukan dengan imunisasi aktif
maupun pasif.

12/2/16

PBL BLOK 17

23

Anda mungkin juga menyukai