Anda di halaman 1dari 23

Nur Fausi Kusumawati

K3306023

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah

Perumusan
Masalah

Penyakit degeneratif

Tujuan
Penelitian

Manfaat
Penelitian

Antioksidan

Antioksidan Alami

Uji aktivitas
antioksidan
emponempon

Antioksidan Sintetis

gangguan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah

Perumusan
Masalah

Tujuan
Penelitian

Manfaat
Penelitian

1. Berapakah kadar aktivitas antioksidan ekstrak etanol


beberapa jenis rimpang empon-empon yang diuji secara
in vitro dengan metode DPPH?
2. Ekstrak etanol rimpang empon-empon manakah yang
memiliki kadar aktivitas antioksidan tertinggi diantara
ekstrak etanol beberapa jenis rimpang empon-empon
yang diuji secara in vitro dengan metode DPPH?
3. Bagaimana potensi ekstrak etanol rimpang emponempon dalam upaya pemanfaatannya sebagai
antioksidan alami bila dibandingkan dengan beberapa
antioksidan sintetis yaitu BHT, -Tokoferol, -Karoten,
dan asam askorbat?

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah

Perumusan
Masalah

Tujuan
Penelitian

Manfaat
Penelitian

1. Mengetahui kadar aktivitas antioksidan dari ekstrak


etanol beberapa jenis rimpang empon-empon yang diuji
secara in vitro dengan metode DPPH.
2. Menentukan ekstrak etanol rimpang empon-empon
yang memiliki aktivitas antioksidan tertinggi diantara
ekstrak etanol beberapa rimpang empon-empon yang
diuji secara in vitro dengan metode DPPH.
3. Mengetahui potensi empon-empon dalam upaya
pemanfaatannya sebagai antioksidan alami bila
dibandingkan dengan beberapa antioksidan sintetis
yaitu BHT, -Tokoferol, -Karoten, dan asam askorbat.

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masalah

Perumusan
Masalah

Tujuan
Penelitian

Manfaat
Penelitian

Secara teoritis:
1.Mengetahui sejauh mana potensi rimpang empon-empon
sebagai sumber antioksidan alami.
2.Dapat memberikan kontribusi perkembangan ilmu
pengetahuan terutama dalam bidang biokimia pangan dan
obat-obatan.
3.Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi
penelitian selanjutnya.

Secara praktis:
Memberikan informasi pada masyarakat mengenai
aktivitas antioksidan ekstrak etanol beberapa jenis
rimpang empon-empon.

BAB II LANDASAN TEORI


Tinjauan
Pustaka

Kunir Putih

Temu Mangga

Hipotesis

Temu Kunci

Temu Ireng

Temu Lawak

Lengkuas

Jahe Emprit

Lempuyang Emprit

BAB II LANDASAN TEORI


Tinjauan
Pustaka

Hipotesis

Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan substansi dari
campurannya dengan menggunakan pelarut yang sesuai.
Maserasi
Maserasi adalah suatu contoh metode ekstraksi padat-cair bertahap
yang dilakukan dengan jalan membiarkan padatan terendam
dalam suatu pelarut.

Hasil Maserasi

Pelarut metanol banyak digunakan


dalam proses isolasi senyawa organik
bahan alam karena dapat melarutkan
seluruh golongan metabolit sekunder,
namun penggunaannya untuk skala
komersial masih perlu dikaji lebih
lanjut karena bersifat toksik.
Pelarut etanol diharapkan dapat
mengganti metanol karena kepolaran
etanol mendekati metanol dan relatif

BAB II LANDASAN TEORI


Tinjauan
Pustaka

Hipotesis

Antioksidan
Senyawa yang dapat menunda, menperlambat dan mencegah
proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah
zat yang dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi
oksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid.
Uji Aktivitas Antioksidan
Berdasarkan reaksi kimia yang terjadi, metode pengujian
aktivitas antioksidan dapat dibagi dalam dua kategori yaitu:
(1) berdasarkan transfer atom hidrogen (hydrogen atom
transfer, HAT) dan (2) berdasarkan transfer elektron (electron
transfer, ET).
Beberapa contoh metode ET adalah pengukuran total fenol
menggunakan reagen Folin-Ciocalteau (FCR), TEAC/ABTS,
DPPH dan reducing power.

BAB II LANDASAN TEORI


Tinjauan
Pustaka

Hipotesis

Uji Aktivitas Antioksidan dengan Metode DPPH (2,2-diphenyl-1picrylhidracyl)


DPPH adalah salah satu radikal bebas yang secara komersial
tersedia dalam bentuk radikal nitrogen dan mempunyai
penghambatan maksimum pada panjang gelombang 515 nm. Pada
saat reduksi, warna larutan akan menghilang dan selanjutnya
dapat diukur dengan menggunakan spektofotometer.
Adapun reaksi antara DPPH dan antioksidan adalah sebagai berikut.

NO2

O2N

RH
NO2

NO2

H
O2N

NO2

R-

BAB II LANDASAN TEORI


Tinjauan
Pustaka

Hipotesis

1. Ekstrak etanol beberapa jenis rimpeng empon-empon


yang diuji secara in vitro dengan metode DPPH memiliki
kadar aktivitas antioksidan yang tinggi.
2. Ekstrak etanol rimpang empon-empon yang memiliki
kadar aktivitas antioksidan tertinggi diantara ekstrak
etanol beberapa rimpang empon-empon yang diuji
secara in vitro dengan metode DPPH adalah lengkuas.
3. Ekstrak etanol rimpang empon-empon berpotensi untuk
dimanfaatkan sebagai antioksidan alami, bila
dibandingkan dengan beberapa antioksidan sintetis
yaitu BHT, -Tokoferol, -Karoten, dan asam askorbat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Tempat & Waktu
Penelitian

Teknik
Pengumpulan
Data

Teknik Analisa
Data

1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di:
Laboratorium Program Kimia P.MIPA FKIP UNS, JL. Ir. Sutami No. 36A
Kentingan Surakarta.
Sub Laboratorium Biologi Pusat MIPA UNS, JL. Ir. Sutami No. 36A
Kentingan Surakarta.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2010, sampai
dengan Februari 2011 dan terbagi atas tiga tahap, yaitu:
Tahap persiapan yang meliputi: perijinan laboratorium, penyiapan
alat dan pembelian bahan.
Tahap pelaksanaan yang meliputi: persiapan sampel (meliputi
pemilihan, pencucian dan penumbukan), ekstraksi sampel (meliputi
ekstraksi dengan metode maserasi, penguapan menggunakan rotary
vacuum evaporator dan pengeringan dengan oven), dan uji aktivitas
antioksidan dengan metode DPPH.
Tahap penyelesaian yang meliputi: analisis dan penyusunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Tempat & Waktu
Penelitian

Teknik
Pengumpulan
Data

Teknik Analisa
Data

Penyediaan sampel berupa rimpang kunir putih, temu kunci,


lengkuas, temu mangga, temu ireng, jahe emprit, lempuyang
emprit, temu glenyeh, dan temu lawak dari desa Bakalan,
Jumapolo, Karanganyar

Isolasi: maserasi dengan bantuan shaker, penguapan dengan


rotary vacuum evaporator, dan penerinagn dengan oven suhu
500C selama 5 jam

Uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol sampel secara in vitro


dengan metode DPPH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


Tempat & Waktu
Penelitian

Kuantitatif

Teknik
Pengumpulan
Data

Teknik Analisa
Data

Asampel
% aktivitas antioksidan =(1x 100 %
Akontrol

Analisis
Kualitatif

Membandingkan % aktivitas
antioksidan sampel dengan %
aktivitas antioksidan dari
antioksidan sintetis yang sudah
ada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian
No.

Nama

1.

Kunir Putih

2.

Kunci

3.

Lengkuas

4.

Temu Mangga

5.

Temu Ireng

6.

Jahe Emprit

7.

Lempuyang
Emprit

8.

Temu Glenyeh

9.

Temu Lawak

Pembahasan

Ulangan

Massa Ekstrak (gram)

Warna

A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B

0.84
0.99
1.58
0.3
1.01
0.71
1.88
1.52
1.51
2.55
1.36
2.25
1.12
1.47
2.63
0.49
1.44
1.13

Coklat
Coklat Tua
Coklat
Coklat Tua
Coklat
Coklat Tua
Coklat
Kuning
Kuning

Ekstraksi
Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Uji
Aktivitas
Antioksida
n Dengan
Metode
DPPH

Hasil
Penelitian
Sampel
Kunir Putih
Kunci
Lengkuas
Temu Mangga
Temu Ireng
Jahe Emprit
Lempuyang
Emprit
Temu Glenyeh
Temu Lawak

Ulangan
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B
A
B

Pembahasan
A Sampel

A Standar
0,800
0,757
0,795
0,760
0,794
0,761
0,793
0,757
0,793
0,757
0,791
0,758
0,791
0,774
0,792
0,777
0,792
0,754

1
0,125
0,168
0,207
0,147
0,104
0,102
0,146
0,257
0,171
0,194
0,212
0,229
0,160
0,209
0,155
0,221
0,116
0,161

2
0,130
0,169
0,212
0,151
0,106
0,108
0,143
0,250
0,168
0,203
0,218
0,228
0,165
0,200
0,159
0,213
0,119
0,155

Aktivitas Antioksidan (%)


x1
x2
84,38
77,81
73,96
80,66
86,90
86,60
81,59
66,05
78,44
74,37
73,20
69,79
79,77
73,00
80,43
71,56
85,35
78,65

83,75
77,68
73,33
80,13
86,65
85,81
81,97
66,97
78,81
73,18
72,44
69,92
79,14
74,16
79,92
72,59
84,97
79,44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian

Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian

Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian

Pembahasan

Kemampuan mereduksi radikal bebas oleh rimpang lengkuas dan


temu lawak lebih baik bila dibandingkan BHT yang merupakan
antioksidan sintetis yang sering digunakan dalam kehidupan seharihari. Hal ini menunjukkan bahwa antioksidan alami seperti rimpang
lengkuas dan temu lawak sangat efektif digunakan sebagai
pengganti antioksidan sintetis yang dapat menimbulkan efek buruk
bagi kesehatan.
Berdasarkan hasil tersebut, ekstrak rimpang lengkuas dan temu
lawak sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai antioksidan
alami

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Implikasi

Saran

1. Hasil uji aktivitas antioksidan secara in vitro dengan metode


DPPH pada beberapa jenis ekstrak etanol rimpang empon-empon
dimulai dari yang tertinggi sampai yang terendah adalah
lengkuas (86,5%), temu lawak (82,11%), kunir putih (80,91%),
kunci (77,03%), lempuyang emprit (76,52%), temu ireng
(76,21%), temu glenyeh (76,13), temu mangga (74,15), dan jahe
emprit (71,34%).
2. Ekstrak etanol rimpang empon-empon yang memiliki aktivitas
antioksidan tertinggi diantara ekstrak etanol beberapa jenis
rimpang empon-empon yang diuji secara in vitro dengan metode
DPPH adalah ekstrak etanol rimpang lengkuas (86,5 %).
3. Besarnya aktivitas antioksidan ekstrak rimpang lengkuas (86,5%)
dan rimpang temu lawak (82,11%) lebih tinggi daripada
antioksidan sintetis yaitu BHT (81,16%), -tokoferol (76,41%),
asam askorbat (75,62%) dan -karoten (43,25%), sehingga
sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai antioksidan alami.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Implikasi

Saran

Ekstrak etanol rimpang lengkuas (86,5%), dan temu lawak


(82,11%) sangat potensial dikembangkan sebagai
antioksidan alami pengganti antioksidan sintetis. Antioksidan
buatan diperoleh dari hasil sintesis reaksi kimia, sehingga
penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari dapat
menimbulkan efek samping yang kurang baik bagi
kesehatan. Pemanfaatan zat antioksidan sintetik dapat
menimbulkan gangguan kesehatan bagi konsumen antara
lain gangguan fungsi hati, paru, mukosa usus dan keracunan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Implikasi

Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai zat


aktif antioksidan yang terkandung dalam ekstrak
etanol rimpang lengkuas yang memiliki aktivitas
antioksidan optimum.
2. Rimpang lengkuas dan temu lawak memiliki aktivitas
antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan
antioksidan alami dan sintetis pembanding, maka
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dalam
pemanfaatannya sebagai antioksidan alami dalam
kehidupan sehari-hari.

Wassalamualaiku
m.....

Anda mungkin juga menyukai