Anda di halaman 1dari 12

PERMASALAHAN TAMBANG DI INDONESIA

KEBIJAKAN SMELTER

Nama Kelompok :
1. Siti Fadiyah Maharani (03021181419062)
2. Riski Mawan Dika
3. Fitria Hilda

(03021181419016)

(03021181419006)

4. Ahmad Ridhoni(03021281419190)
5. Evan William H (03021181419026)
6. Harry Asjul Dini

(03021181419050)

7. Chandra Leonardo S
8. Retno Napitupulu

(03021181419170)
(03021281419108)

9. Aksan Fakhrurozi (03021181419094)


10.Raja Faisal Lubis (03021181419038)
11.Robie Tanziil

(03021181419072)

12.Emil Yazid (0312

Latar Belakang
- Indonesia mengekspor konsentrat di sisi lain mengimpor bahan jadi dan bahan
setengah jadi hasil pemurnian konsentrat dari luar negeri
- Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan nilai tambah dari produk
- Tersedianya bahan baku industry
- Penyerapan tenaga kerja
- Peningkatan penerimaan negara

Dasar hukum kebijakan smelter


- UU No. 4 Tahun 2009 Pasal 170
Pemegang Kontrak Karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 yang sudah
berproduksi wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103 ayat (1)
selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak UU ini diundangkan
- Pasal 1 butir 20 UU No. 4 Tahun 2009
Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan
mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan.
- Kemudian diperjelas Pasal 102
Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau
batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pemanfaatan
mineral dan batubara.
- Dan Pasal 103
(1) Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian
hasil penambangan di dalam negeri.

(2) Pemegang IUP dan IUPK sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat mengolah dan
memurnikan hasil penambangan dari pemegang IUP dan IUPK lainnya.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai peningkatan nilai tambah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 102 serta pengolahan dan pemurnian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diatur dengan peraturan pemerintah
- Diperkuat lagi oleh PP No. 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara yakni Pasal 93:
(1) Pemegang IUP OP dan IUPK OP mineral wajib melakukan pengolahan dan pemurnian
untuk meningkatkan nilai tambah mineral yang diproduksi, baik secara langsung maupun
melalui kerja sama dengan perusahaan, pemegang IUP dan IUP lainnya.
(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah mendapatkan IUP OP khusus
untuk pengolahan dan pemurnian.
- Dan PERMEN ESDM No.1 Tahun 2014 Tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral
Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral di Dalam Negeri

Prosedur pengajuan izin pembuatan smelter bagi


perusahaan
- Perusahaan baru yang akan membangun smelter
- Perusahaan tambang yang sudah berdiri

Dampak pembangunan smelter


- Dampak positif
1.

Peningkatan Nilai Tambah

2.

Industri Berkelanjutan dan Menyediakan Lapangan Kerja Baru

3.

Mengurangi Penurunan Drastis Cadangan Minerba Dalam Negeri

-. Dampak negatif
1.

Defisit Smelter

2.

Berkurangnya Pendapatan Negara

3.

Tergerusnya Neraca Perdagangan

4.

Pengurangan Tenaga Kerja

5.

Rawan Praktik Korupsi

Realita di lapangan ketaatan perusahaan dalam


menjalankan kebijakan smelter

Kendala perusahaan dalam menerapkan kewajiban


smelter
Pembebasan tanah yang tidak mudah. Sudah menjadi rahasia umum, tanah
dimana disitu akan dibangun proyek, pasti harga tanah melambung.
Ketersedian listrik, dalam Industri listrik menjadi bahan pokok utama agar
pabrik tetep memproduksi. Namun kita semua tahu bahwa wilayah
pertambangan bukanlah wilayah perkotaan.
Perizinan pembangunan smelter yang tidak mudah tentunya, seperti mencari
izin IUP itu sendiri tidaklah mudah.
Keterbatasan biaya juga menjadi hambatan dalam pembangunan smelter.

Kesimpulan
Kebijakan pemerintah dalam mewajibkan pembangunan smelter
bagi perusahaan perusahaan tambang guna meningkatkan nilai
tambah dari mineral yang ditambang sudah tepat mengingat
banyaknya keuntungan yang di dapat bagi negara.
Kendala yang paling besar dari perusahaan dalam membangun
smelter adalah dana. Pembangunan smelter membutuhkan dana
yang besar.
Pembangunan smelter bagi para pelaku usah industri
pertambangan semata-mata demi kemamuran rakyat dan untuk
meningkatkan ekonomi nasional, hal tersebut sebgaimana yang
menjadi amanah UUD 1945 pasal 33 ayat (3).

Saran
Prosedur perizinan dalam pembangunan smelter bagi
perusahaan harus dipermudah lagi agar rencana perusahaan
untuk membangun smelter dalam rangka ketaatan terhadap
peraturan bisa berjalan dengan baik dan lancar.
Pemerintah selaku pengawas harus lebih memperketat
pengawasannya dan memberi sanksi yang tegas bagi
perusahaan yang belum ada itikad baik untuk membangun
smelter.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai