Anda di halaman 1dari 30

RETENSI URIN &

KATETERISASI
Nur Adam A. K.
030 11 219

RETENSI URIN

DEFINI
SI

KETIDAKMAMPUAN
SESEORANG
UNTUK
MENGOSONGKAN
KANDUNG KEMIH
DARI URIN
SECARA
SEMPURNA.

RETENSI
URIN
TERJADI
SECARA

AKUT

Retensi urin yang akut adalah


ketidakmampuan berkemih tiba-tib
dan disertai rasa sakit meskipun
Kandung kemih terisi penuh.

KRONIS

Retensi urin kronik adalah retensi u


tanpa rasa nyeri yang disebabkan
oleh peningkatan volume residu uri
yang bertahap.

ETIOLOGI
OBSTRUKTIF

INFEKSI & INFLAMASI

Obstruktif pada lower Urinary tract


atau bagian distal dari bladder
neck dapat menyebabkan retensi
urin. Obstruksi bisa intrinsik
maupun ekstrinsik. :
- BPH
-Ca Prostat
-Phimosis
-Paraphimosis
-Prolaps organ pelvis
-Striktur Uretra
-Batu saluran kemih

Infeksi dan inflamasi akan


mengakibatkan oedem uretra
yang akan menyebabkan retensi
Urin :
-Prostatitis akut
-Urethritis
-Genital Herpes
-Vulvovaginitis

ETIOLOGI
FARMAKOLOGI
Beberapa medikasi bisa
Menyebabkan retensi urin dengan
cara mengintervensi sinyal saraf
yang menuju vesika urinaria. ObatObatan yang mengakibatkan
Retensi urin :
-Antihistamin
- Cetrizine
- Chlorpheniramine
- Diphenhydramine
- fexofenadine
-Antikolinergik
- Hyoscyamine
- Oxybutynin
- Propantheline
- tolterodine

NEUROLOGIS

Defek fungsi vesika urinaria yang


Diakibatkan gangguan pada
Inervasi, lesi bisa terjadi pada :

-Saraf otonom
atau perifer
-Cerebrum
-Spinal cord

MANIFESTASI
KLINIS
KETIDAKMAMPUAN BERKEMIH
AKUT NYERI, URGENSI INGIN BERKEMIH
RASA NYERI ATAU TIDAK NYAMAN
PADA PERUT BAGIAN BAWAH
PERUT BAWAH MENGEMBUNG

KRONIS

FREKUENSI BERKEMIH
MENINGKAT
SULIT MEMULAI MIKSI
ALIRAN MIKSI YANG LEMAH
ATAU TERPUTUS
PERASAAN TIDAK PUAS
SELEPAS BERKEMIH

DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
FISIK
PERKUSI AKAN TERASA VESIKA
URINARIA YANG TERDISTENSI

POSTVOID RESIDUAL
MEASUREMENT
MENGUKUR JUMLAH URIN YANG
TERSISA SETELAH PROSES
MIKSI

DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

TATALAKSANA

KATERISASI
DRAINASE
URETHRAL DILATION
URETHRAL STENTS
PENANGANAN PROSTAT
OPERATIF

KOMPLIKASI

ISK
BLADDER DAMAGE
GAGAL GINJAL
URETHRAL STENTS
PENANGANAN PROSTAT
INKONTINENSIA URIN

KATETERISASI URETRA
INDIKASI
(diagnostik dan terapi)
DIAGNOSTIK
Spesimen urin yang tidak terkontaminasi
(wanita)
Monitoring urin output
Pencitraan traktus urinarius
(sistouretrografi)

TERAPI
Obstruksi intra vesikal (prostat,
koagulasi, striktur, inflamasi)
Drainage buli pada bedah traktus
urinarius bawah
Kateterisasi buli intermiten pada pasien
dengan neurogenic bladder dysfunction
Sebagai stent post op anastomosis
Induksi persalinan (pematangan serviks)

KONTRAINDIKASI
Cedera pada uretra
pastikan
dengan
uretrografi
retrograde pada kasus trauma pelvis
Kontraindikasi relatif lain:
striktur uretra,
riwayat operasi uretra atau buli-buli,
pasien tidak kooperatif.

JENIS KATETER

Gambar A-C, biasanya disebut kateter


Robinson
Kateter sekali pakai (straight
catheterization).
Tersedia lubang multiple,

JENIS KATETER

Coud catheters, (gambar D),


dibuat khusus untuk pembesaran prostat
(lengkung anatomis dan elevasi leher buli-buli)

JENIS KATETER

Self retaining (gambar E-G), kateter Pezzer dan


Malecot
Setelah dipasang pada operasi terbuka,
kateter tetap terpasang karena berongga.
Keuntungan : drainase dengan menggunakan
lumen tunggal (tanpa balon), sehingga cocok

JENIS KATETER

Kateter foley (gambar H-I) untuk penggunakan jangka


panjang.
Mekanisme balon pada ujung distalnya.
Kateter two way (untuk balon dan lubang besar untuk
drainase urin).
Kateter three way (untuk menggembungkan balon, satu
lubang untuk memasukkan cairan irigasi, dan lubang

FOLEY KATETER

ANATOMI
Uretra pria relatif terfiksir
pada diafragma urogenital
Traksi ke bawah pada
penis akan melipat uretra
Uretra normal + 20 cm
dari OUE ke bladder neck
Uretra posterior pars
prostatica sepanjang +
3,5 cm
Diafragma urogenital
(external sphincter)
uretra pars membranasea
berada 4 cm dari bladder
neck

ALAT-ALAT

TEKNIK
Jelaskan prosedur, keuntungan,
resiko, komplikasi dan alternatif
kepada pasien atau keluarga pasien
Pasien dalam posisi supine di tempat
tidur dengan daerah genitalia
terbuka
Buka peralatan dan tempatkan di
atas duk steril

ANESTESI
Topical anestesi dengan penggunaan
lidocaine gel 2%.
Untuk memasukkan, pegang penis
dan tarik, tempatkan ujung sediaan
pada meatus, dan secara gentle
berikan tekanan kontinyu pada
sediaan

RETRAKSI
KULIT
LUAR
DENGAN
TANGAN YANG
TIDAK
DOMINAN

BERSIHKAN
GLANS PENIS
DENGAN
ANTISEPTIK

MASUKKAN
LIDOCAIN
LUBRIKANS
KE DALAM
URETRA

MASUKKAN
KATETER KE
DALAM URETRA
DAN
KEMBANGKAN
BALON UNTUK
FIKSASI

AMANKAN
TUBE
KATETER
KE PAHA
PASIEN

TROUBLESHOOTING
Pada BPH
hambatan kira-kira terjadi setelah kateter masuk 16-20
cm.
Gunakan coude kateter atau kateter nomor besar (20-24
Fr)
Kateter ukuran kecil mempunyai kecenderungan tertekuk.
Pada pasien fimosis berat atau stenosis meatus, bila
kateter tidak dapat masuk diperlukan konsul urologis.
Resiko pemasangan kateter, hal-hal yang dapat terjadi:
Balon bisa pecah, bila hal ini terjadi kateter harus diganti
Balon tidak bisa mengembang
Urin tidak mengalir. Periksa posisi kateter dan kantung
urin, kemungkinan obstruksi atau kink.

KOMPLIKASI
ISK
Kateter meningkatkan morbiditas dan mortalitas
Resiko tinggi adalah usia tua, diabetes mellitus,
gangguan ginjal, dan penyakit yang mengancam
nyawa.
Pencegahan: menghindari pamasangan kateter dan
pelepasan secepat mungkin.
Penggunaan antibiotic profilaksis tidak ada gunanya
dan meningkatkan pertumbuhan resistensi kuman.
Komplikasi lain termasik parafimosis dan trauma
buli-buli dan ureter

THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai