Anda di halaman 1dari 11

SKALA PETA &

PENGGUNAANNYA
Skala Peta

Penggunaan

1 : 100 s/d
1 : 500(skala besar)
1: 500 s/d
1 : 2.500

Perencanaan Lokasi, Dam, Bangunan

1 : 5000 s/d
1 : 15.000(skala

Perencanaan Kota, Batas SIPD / KP

Perencanaan Lokasi, Jalan, Irigasi,


Terowongan, Perencaan Tambang.

menengah)

1 : 25.000 s/d Perencanaan Umum


1 : 100.000(skala kecil)

LEGENDA DAN ORIENTASI PETA


Legenda :
Daftar simbul dengan keterangannya, agar peta mudah dibaca.
Simbul-simbul digunakan untuk membedakan :
- Jalan raya, jalan kereta api, jalan produksi, jalan setapak.
- Sungai, saluran irigasi, penyaliran tambang, selokan.
- Laut, danau
- Sawah, ladang, padang rumput.
- Bangunan seperti : jembatan, gorong-gorong, pemukiman.
- Macam-macam tanaman spt : perkebunan karet, teh, kopi
- Dan lain-lain

Orientasi Peta
Suatu garis vertikal yang digambarkan dengan arah panah yang
menunjukan arah Utara.

Di dalam Perpetaan dikenal 3 macam arah utara :


1.
Utara peta didasarkan pada arah utara geografi di titik
awal/titik nol sistem proyeksi peta (Sistem Umum)
2.

Utara peta didasarkan kepada arah utara geografi disuatu


titik Kerangka Dasar tertentu (Sistem Setempat)

3.

Utara peta didasarkan kepada arah utara magnit di satu titik


Kerangka Dasar tertentu (Sistem Setempat).

Kutub utara geografi dan kutub utara magnit tidak berimpit, arah
Utara magnit menyerong terhadap arah utara geografi. Besar
Nyerongnya kedua arah tersebut disebut : Deklinasi Magnit.
Pada peta harus jelas, arah utara mana yang digunakan.

KLASIFIKASI PENGUKURAN
A. Berdasarkan Alam :
1. Pengukuran Daratan (Land Surveying)
a. Pengukuran topografi, untuk memperoleh gambaran
unsur-unsur alam & buatan manusia, serta gambartopografis permukaan tanah.
b. Pengukuran Kadaster, untuk memperoleh gambar
batas pemilikan lahan, luas pemilikan lahan.
c. Pengukuran Teknik Sipil.
d. Pengukuran Kota.

2. Pengukuran Perairan (Marine of Hydrographic Surveying)


Pengukuran untuk memperoleh gambaran permukaan dasar
laut, danau dll.

3. Pengukuran Astronomi
Pengukuran menggunakan benda langit sebagai sarana untuk
menentukan posisi absolut tempat-tempat di muka bumi (Lintang,
Bujur), serta menentukan Azimuth.

B. Berdasarkan Tujuannya
1. Pengukuran Tambang
2. Pengukuran untuk keperluan militer
3. Pengukuran Teknik Sipil
4. Pengukuran Geologi
5. Pengukuran Arkheologi

C. Berdasarkan Metoda & Alat Yang Digunakan


1. Pengukuran Triangulasi
2. Pengukuran Trilaterasi
3. Pengukuran Polygon
4. Pengukuran Offset
5. Pengukuran Tachymetri
6. Plane table survey
7. Aerial survey.
Metode 1, 2 dan 3 digunakan untuk pengukuran titik-titik Kerangka
Dasar Geodesi.
Metode 4, 5 dan 6 digunakan untuk pengukuran titik-titik detil.
Metode 7 digunakan untuk pengukuran cara Fotogrametris

D. Berdasarkan Luas Areal Yang Diukur


1. Plane Surveying
Pengukuran untuk daerah yang relatif sempit (dimensi
terpanjang < 55 km), permukan bumi dianggap sbg
bidang datar.
2. Geodetic Surveying
Pengukuran untuk daerah yang luas (dimensi terkecil
> 55 km), permukaan bumi harus diperhitungkan sbg
permukaan yang melengkung (ellipsoid).

KERANGKA DASAR PEMETAAN


1.

KERANGKA DASAR HORISONTAL (KDH)


Posisi lateral titik-titik Kerangka Peta [Mempunyai koordinat bidang
datar (X, Y)], Metode pengukurannya : Triangulasi, Polygon.

2.

KERANGKA DASAR VERTIKAL (KDV)


Posisi vertikal / ketinggian (Z) titik-titik Kerangka Peta, umumnya
sebagai bidang datum permukaan air laut rata-rata.
Metode pengukurannya : Sipat datar memanjang

Penentuan Titik Kerangka Dasar :


a. Luas daerah yang dipetakan
b. Bentuk daerah yang dipetakan
c. Kondisi daerah yang dipetakan (tertutup/terbuka/relief)

Mengingat fungsi dari Titik Kerangka Dasar, maka pemasangannya :


a.
Ditempatkan menyebar merata di seluruh daerah yang dipetakan
dengan kerapatan tertentu.
b. Terbuat dari bahan yang tahan lama (beton, kayu).
c.
Pemasangannya cukup kuat dilokasi yang stabil & aman.
d.
Diberi kode tertentu supaya mudah dikenal.
Pada prakteknya dilapangan titik-titik KDH dan titik-titik KDV tidak
dibuat sendiri-sendiri, akan tetapi menjadi satu titik.
Pada pemetaan yang mencakup daerah yang luas, penyelenggaraan
Titik Kerangka Dasar dilakukan secara bertingkat:
1). Titik-Titik Utama/Primer (P),
2). Titik-titik Sekunder (S)
3). Titik-titik Tersier
4). Titik-titik Quarter (Q).

Titik

Jarak

Ketelitian

Metoda

Alat

20 40 km

0,07 m

Triangulasi

EDM, Total station

10 20 km

0,53 m

Triangulasi

EDM, Total station

3 10 km

Triangulasi

EDM, Total Station

1 3 km

Polygon

Theodolit, T2

TAHAPAN PENGUKURAN TITIK KERANGKA DASAR :


ORIENTASI/PENINJAUAN LAPANGAN

PERENCANAAN

PENGUKURAN
KERANGKA
HORISONTAL

detil

KERANGKA
VERTIKAL

PERHITUNGAN

MENYUSUN DAFTAR KOORDINAT & KETINGGIAN

Anda mungkin juga menyukai