Anda di halaman 1dari 4

(Slide 1)

PEMANTAUAN DEFORMASI UNTUK MENILAI STABILITAS TEROWONGAN

Nama : Nurul Fitriah Rahmah

NIM : 212190019

_______________________________________

(slide 2)

AKTIVITAS PENAMBANGAN BAWAH TANAH

Aktifitas penambangan bawah tanah akan menyebabkan perubahan tegangan pada batuan
disekitar lubang bukaan sehingga dapat menyebabkan pergerakan atau perpindahan pada batuan
di perimeter lubang bukaan. Permasalahan utama dalam pengawasan pergerakan batuan pada
tambang bawah tanah antara lain sulitnya mengetahui lebih awal terjadinya pergerakan, adanya
faktor seperti getaran peledakan, pelapukan akibat rembesan air tanah serta prediksi dari hasil
analisis laboratorium yang seringkali tidak akurat dibandingkan dengan pengukuran secara
langsung.

___________________________________________

(Slide 3 )

PEMANTAUAN DEFORMASI

Pemantauan deformasi terowongan adalah pengamatan yang dilakukan untuk mendeteksi


adanya gejala runtuh atau perpindahan massa batuan pada terowongan tambang yang semula
masih berupa asumsi sehingga dapat menjadi rekomendasi dalam mengendalikan kestabilan
terowongan tersebut.

________________________________________________________
(Slide 4 )

PEMANTAUAN PENGGALIAN SELAMA KONSTRUKSI

Pengukuran yang dilakukan selama konstruksi harus dirancang sebaik mungkin agar dapat
memberikan informasi untuk memeriksa validitas desain atau untuk memungkinkan
penyelesaian pekerjaan desain yang sedang berlangsung. Selain itu, pengukuran ini memberikan
peringatan tentang masalah potensial agar tindakan perbaikan dapat diimplementasikan sebelum
masalah berkembang ke tahap di mana tindakan perbaikan itu sangat mahal atau tidak mungkin
untuk dilakukan.
______________________________________
(Slide 5)
PEMANTAUAN PENGGALIAN SETELAH KONSTRUKSI
Ketika kegiatan konstruksi penggalian bawah tanah telah selesai, perlu dilakukan
Pemantauan perilaku batuannya. Seperti, melakukan pengukuran kembali perpindahan/deformasi
batuan di lubang hidroelektrik permanen atau ruang crusher tambang untuk memastikan bahwa
tidak ada bidang ketidakstabilan jangka panjang yang berkembang.
______________________________________________
(slide 6)
SISTEM PEMANTAUAN

2.1.1. Fitur Umum dari Sistem Pemantauan


2.1.2. Mode Operasi
2.1.3. Pengukuran Konvergensi
2.1.4. Extensometer Lubang Bor  Titik Ganda
2.1.5. Hydraulic Pressure Cells
2.1.6. Pengukuran Perubahan Teganga
2.1.7. Pemantauan aktifitas mikroseismik

(BIKIN KOTAK DAN TANDA PANAH KEBAWAH )


(Slide 7)

SISTEM PEMANTAUAN

(a) Pengukuran konvergensi titik tunggal dengan sebuah ekstensometer Tape, Tambang Emas
Telfer, Australia (menurut Thompson et al., 1993); (B) pengukuran tiga titik konvergensi dengan
ekstensometer tape, Tambang Zona Ore Deep PT Indonesia, Indonesia (menurut Rachmad dan
Widijanto, 2002).
____________________________

(Slide 8)

Gambar : Distometer ISETH, sebuah sistem konvergensi mekanik untuk pengukuran presisi
tinggi.
(slide 9)

Gambar : Benshole extensometer (MPBX) instalasi dengan pengukuran konvergensi antara


kepala MPBX.
________________________________
Slide 10

Gambar : Pemasangan sel tekanan dalam lapisan shotcrete dengan stasiun konvergensi horizontal
tape ekstensometer. (Diagram oleh Geokon, Inc.)
_________________________________________
Slide 11 => KESIMPULAN (Nyusul, belum selesai )
___________________
TERIMA KASIH*

Anda mungkin juga menyukai