Anda di halaman 1dari 53

Hidrogeologi & Air Tanah

Hidrogeologi merupakan bagian dari hidrologi


yang mempelajari penyebaran dan
pergerakan air tanah dalam tanah dan batuan
di kerak Bumi (umumnya dalam akuifer)
Akuifer : suatu lapisan, formasi, atau
kelompok formasi satuan geologi yang
permeabel baik yang terkonsolidasi maupun
yang tidak terkonsoidasi dengan kondisi
jenuh air dan mempunyai suatu besaran
konduktivitas hidraulik (K) sehingga dapat
membawa air dalam jumlah yang eknomis.
Istilah geohidrologi sering digunakan
secara bertukaran.
Beberapa kalangan membuat sedikit
perbedaan antara seorang ahli
hidrogeologi atau ahli rekayasa yang
mengabdikan dirinya dalam geologi
(geohidrologi), dan ahli geologi yang
mengabdikan dirinya pada hidrologi
(hidrogeologi)
Apa itu siklus Hidrologi ?
Siklus Hidrologi adalah proses
perputaran dan perubahan bentuk
air di bumi yang dapat berupa zat
cair, zat padat maupun zat gas
yang terjadi secara berulang-
ulang.
Hydrologic cycle
Karakteristik siklus Hidrologi
:

Daur hidrologi dapat berupa daur pendek,


misalnya hujan yang jatuh di laut, danau
ataupun sungai yang segera dapat
mengalir kembali ke laut.
Tidak adanya keseragaman waktu yang
diperlukan oleh suatu daur. Pada musim
kemarau terlihat kegiatan daur berhenti,
sedangkan pada musim penghujan daur
berjalan kembali.
Intensitas dan frekuensi daur tergantung
pada keadaan geografis dan iklim. Hal ini
diakibatkan adanya letak matahari yang
berubah-ubah terhadap meridian bumi
sepanjang tahun (pada kenyataannya yang
berubah-ubah adalah letak planet bumi
terhadap matahari).
Berbagai bagian dari daur dapat menjadi
sangat kompleks, sehingga kita hanya
dapat mengamati bagian akhirnya saja dari
suatu hujan yang jatuh di permukaan tanah
dan kemudian mencari jalan untuk kembali
ke laut.
Distribusi Air di Bumi

Total = 326 million cubic miles


Persentasi
97.2% dari laut
2.15% dari es dan glacier
65% dari danau, sungai, air tanah,
atmosphere
Empat macam proses dalam daur
hidrologi yaitu :
1.Evaporasi
2.Infiltrasi
3.Limpasan permukaan (surface run-off)
dan
4.Limpasan air tanah (subsurface run-
off)
Rincian Siklus Hidrologi
Air yg jatuh dipermukaan tanah mula-
mula masuk ke dalam tanah sebagai air
infiltrasi.
Jika laju presipitasi lebih besar dari laju
infiltrasi, maka akan terdapat kelebihan
air di permukaan tanah yg mengisi
cekungan-cekungan dipermukaan
tanah yg disebut dengan air simpanan
depresi.
Jika simpanan depresi telah terpenuhi
dan presipitasi masih terus berjalan dg
laju lebih besar dari infiltrasi maka akan
terjadi aliran permukaan (surface run-
off).
Ailran permukaan ini yg dapat
menimbulkan erosi dan merupakan
penyebab utama timbulnya banjir
Air yg masuk ke dalam tanah mula-mula
membasahi/meningkatkan kelembaban
tanah.
Jika infiltrasi terus berjalan maka pada
suatu saat tanah mencapai keadaan
jenuh dan akhirnya air yg masuk ke
dalam tanah yg telah jenuh tsb tdk dapat
diikat oleh tanah lagi dan akan mengalir
ke bawah secara gravitasi.
Proses mengalirnya air dalam tanah yg
telah lewat jenuh disebut perkolasi
Air tanah sebagian diambil tanaman
melalui akar yg selanjutnya digunakan
utk membentuk jaringan tanaman itu
sendiri dan diuapkan melalui proses
transpirasi.
Disamping itu air tanah juga dapat
langsung menguap ke udara melalui
proses evaporasi.
Dua hal penting yang ada pada
batuan dan tanah

Porositas
&
Permeabilitas
Pori : ruang di dalam batuan ; yang
selalu terisi oleh fluida, seperti udara,
air tawar/asin, minyak dan gas bumi
Porositas adalah perbandingan antara
volume batuan yang tidak terisi oleh
padatan terhadap volume batuan
secara keseluruhan

Porositas = volume pori/total volume


Pori
Besarnya porositas berdasarkan jenis
tanah

Kerikil = porositas berkisar antara 25 40%


Pasir = porositas berkisar antara 25 50%
Lanau = porositas berkisar antara 35 50%
Lempung = porositas berkisar antara 40 75%

Persen Porositas = Volume Rongga x 10% /


Volume total batuan
Permeabilitas

Kemampuan batuan dalam


melewatkan/meloloskan fluida
Air tanah mengalir melewati rongga-
rongga yang kecil, semakin kecil
rongganya maka semakin lambat
alirannya
Permeabilitas sangat penting untuk
menentukan besarnya cadangan fluida
yang dapat diproduksikan
Porositas dan permeabilitas ditentukan oleh
ukuran butir dan distribusinya, sortasi
(pemilahan), bentuk dan kebundaran butir,
penyusunan butir, serta kompaksi dan
sementasi.
Batu pasir memiliki porositas cukup baik
dan biasanya berfungsi sebagai reservoir
atau akuifer.
Lempung mempunyai kerapatan porositas
yang tinggi sehingga tidak dapat
meloloskan air.
Hubungan antara porosity-permeability
Wentworth scale - grain size scale

Particle name Particle diameter


Boulders > 256 m
Cobbles 64 - 256 mm
Pebbles 2 - 64 mm
Sand 1/16 2 mm
Silt 1/256 - 1/16 mm
(or 0.004 - 0.0625 mm)
Clay < 1/256 mm
(or < 0.004 mm) <2 mikron
sortasi

High energy environment Low energy environment


Air Tanah

Air yang meresap ke dalam tanah akan


membentuk suatu sistem aliran air
bawah permukaan (airtanah), yang akan
berbeda pada masing-masing daerah,
tergantung dari litologi dan bentang
alamnya
Airtanah mengalir dari daerah yang lebih tinggi
(daerah tangkapan) ke daerah yang lebih
rendah (daerah buangan) menuju laut. Daerah
tangkapan didefinisikan sebagai bagian dari
suatu daerah aliran (catchment area) dimana
aliran airtanah jenuh menjauhi permukaan
tanah, sedangkan daerah buangan didefinisikan
sebagai bagian dari catchment area dimana
aliran airtanah menuju permukaan tanah
(Kodoatie, 1996)
Kedudukan muka air tanah (pada akifer bebas)
maupun muka pisometrik (pada akifer
tertekan) merupakan hal yang penting untuk
diketahui, karena mencerminkan
kesetimbangan hidrodinamika airtanah di
suatu daerah.
Pengukuran kedudukan airtanah dapat
dilakukan pada sumur gali penduduk atau
pada sumur bor dalam waktu yang relatif sama
dan dibedakan antara muka airtanah bebas
dengan muka airtanah tertekan, sehingga hasil
pengukuran hanya menggambarkan kondisi
airtanah pada suatu waktu tertentu.
Hasil pengukuran ini dituangkan menjadi suatu
peta yang menggambarkan bentuk morfologi
permukaan airtanah beserta arah alirannya
(termasuk di dalamnya aliran permukaan),
berdasarkan peta tersebut dapat dihitung
gradien hidrolika (kemiringan muka airtanah)
daerah bersangkutan. Peta ini, apabila
digabungkan dengan peta topografi
permukaan dan peta geologi, berguna untuk
membuat perencanaan kawasan
pertambangan yang aman dan tidak merusak
lingkungan di sekitarnya.
Arah aliran airtanah pada daerah
pertambangan agak sulit untuk ditentukan,
seperti misalnya daerah satuan
batugamping yang memiliki sistem rekahan
yang cukup kompleks.
Jens-jenis Aquifer
1. Akifer Bebas
2. Akifer setengah tertekan (unconfined
aquifer)
3. Akifer tertekan (confined aquifer)
4. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined
Aquifer)
Akifer bebas, yaitu akifer tak tertekan
(unconfined aquifer) dan merupakan airtanah
dangkal (umumnya <20 m), umum dijumpai
pada daerah endapan aluvial. Airtanah dangkal
adalah airtanah yang paling umum
dipergunakan sebagai sumber airbersih oleh
penduduk di sekitarnya.
Akifer setengah tertekan, disebut juga akifer
bocor (leaky aquifer), merupakan akifer yang
ditutupi oleh lapisan akitard (lapisan setengah
kedap) di bagian atasnya, dapat dijumpai pada
daerah volkanik (daerah batuan tuf).
Akifer tertekan (confined aquifer), yaitu akifer yang
terletak di antara lapisan kedap air (akiklud), umumnya
merupakan airtanah dalam (umumnya > 40 m) dan
terletak di bawah akifer bebas. Airtanah dalam adalah
airtanah yang kualitas dan kuantitasnya lebih baik
daripada airtanah dangkal, oleh karenanya umum
dipergunakan oleh kalangan industri termasuk di
dalamnya kawasan pertambangan.
Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer) yaitu
aquifer yang bagian bawahnyayang merupakan lapisan
kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan
material berbutir halus, sehingga pada lapisan
penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air.
Dengandemikian aquifer ini merupakan peralihan antara
aquifer bebas dengan aquifer semitertekan
Water table & groundwater flow
groundwater
Artesian Wells
Perched water
Ogallala Aquifer
groundwater
groundwater
PUMPING TEST
Pumping Test disebut juga dengan uji akuifer.
Dimana maksud dari uji akuifer ini adalah
untuk mengetahui ketetapan akuifer seperti
koefisien permeabilitas dan koefisien
penampungan (storage coefficient). Jadi, uji
akuifer itu sangat penting untuk perencanaan
sumur dan pengontrolannya. Jika koefisien
permeabilitas itu digunakan sebagai koefisien
transmisibilitas (Koefisien permeabilitas dikali
dengan tebal akuifer), maka perhitungannya
akan lebih mudah.
Untuk mendapatkan hasil uji akuifer yang baik
maka terutama diperlukan kondisi-kondisi
sebagai berikut:
Sumur pembuangan sedapat mungkin
mempunyai konstruksi yang dapat mengeluarkan
air tanah dari seluruh akuifer yang akan diuji.
Permukaan air tanah sumur pembuangan harus
terlihat dengan baik pada sumur-sumur
pengamatan. Jadi saringan sumur pembuangan
dan sumursumur pengamatan harus dipasang
pada akuifer yang sama.
Sumur-sumur pengamatan harus terletak
pada bagian-bagian atas dan bawah dari
gradien hidrolik dengan sumur pembuangan
sebagai titik pusat.
Rumus yang diterapkan untuk uji akuifer itu
dibagi dalam 2 jenis, yakni rumus tidak
keseimbangan dengan konsep waktu dan
rumus keseimbangan tanpa konsep waktu.
Tahapan pengujian akuifer atau sering disebut
dengan tahap pumping yaitu :
A. Pemompaan Uji Pendahuluan (Trial
Pumping Test)
Pertama-tama dilakukan uji pendahuluan
yang dilakukan selama 3 jam berturut-turut
dengan debit maksimum, dipasang pompa
dengan debit pemompaan 3 liter/detik.
Pada tahap ini dilakukan pengamatan
terhadap penurunan muka asli air tanah
pada sumur pengamatan.
B. Pemompaan Uji Penurunan Bertingkat/ Uji
Surut Muka Air Secara Bertahap (Step draw-
down test).
Air dapat dipompa secara berturut-turut dari
sumur artinya kondisi besarnya pemompaan
yang tetap dapat diperoleh pada permukaan
air yang tetap. Jadi air yang keluar dari sumur
diperkirakan pertama-tama terjadi pada
penurunan permukaan air dan umumnya air
yang keluar itu sama dengan besar
pemompaan.
C. Pemompaan Uji Menerus (Constant rate
pumping test)
Melakukan pengujian debit secara terus
menerus selama + 48 jam, pengujian ini
dilakukan untuk pengamatan penurunan
muka air tanah dan apabila didapatkan
penurunan muka air yang drastis serta
mempengaruhi sumur-sumur lain yang
ada maka dilakukan uji pemompaan
dengan penurunan debit
PUMPING TEST
Seawater before and after
pumping
DRAWDOWN

Anda mungkin juga menyukai