Anda di halaman 1dari 72

FRAKTUR

VERTEBRA

No

Mekanisme Cedera

Penyebab

Level

Fleksi

Kecelakaan lalu lintas

C5 C6

Rotasi

Kecelakaan lalu lintas

Th 12 L1

Kecelakaan di rumah

Cervical

3
4

Hyperekstensi
Kompresi

Menyelam
Jatuh dr ketinggian

Penetrasi

Luka tembak, tus


uk

C5 C6
Th 12 L1

AO Classification

AO 1994 (Magerl et al)


Type A = vertebral body compression
posterior column masih utuh
Type B = anterior & posterior column
injuries dengan kondisi distraction
Type C = anterior & posterior column
injuries dengan rotasi

AO Classification
A
A1 = Impaction # (wedge)
A2 = Coronal split #
A3 = Burst #
Axial compression forces +/- flexion
Mainly vertebral body
No translation

AO Classification
B

posterior ligamentous
mainly (flex-distract)
B2 = posterior osseous mainly
B1 =

(flex-distract)

B3 = anterior disc disruption


(hyperextend-shear)
bilateral subluxation/ dislocation
facet fractures
frequent neurological injury

AO Classification
C

C1 = type A with rotation


C2 = type B with rotation
C3 = rotational shear injuries
high neural injury rate
rotation and translation
facets, TPs, ribs, neural arch #s
all ligaments
discs

Paraplegia:
Seseorang yg mengalami kelumpuhan
komplet atau sebagian pd ekstremitas
bawah dan trunk akibat cedera med
spinalis segmen thoraco-lumbo-sacral
Quadriplegia/tetraplegia
Seseorang yg mengalami kelumpuhan
komplet atau sebagian pd keempat
anggota gerak dan trunk termasuk otototot pernapasan akibat cedera med
spinalis segmen cervical

Komplet (Complete)
Hilangnya fungsi sensorik dan motorik
hingga segmen sacral yang terbawah
Sebagian (Incomplete/partial)
Hilangnya sebagian fungsi sensorik dan
atau motorik di bawah level cedera
termasuk hingga segmen sacral yang
terbawah

Spinal Cord Injury


FRANKEL
A No motor
No sensation
B No motor
Min. sensation
C Motor(2-3) Sensation
D Motor(4-5) Sensation
E Normal Normal

Spinal Cord Injury


A.S.I.A.
A Complete - no motor or sensation
B Incomplete - sensation, no motor
C Incomplete - sensation, motor<3
D Incomplete - sensation, motor3
E Normal

Area yang sering cedera


Lower cervical (C 5 - 7)
Mid-thoracic (Th 4 - 7)
Thoraco-lumbar (Th 10 - L 2)

Gejala yang timbul

Ggn
Ggn
Ggn
Ggn
Ggn

motorik
sensorik
kontrol vasomotor
kontrol bladder & bowel
fungsi seksual

Spinal shock:

Gejala awal

Sel-sel saraf med spinalis di bawah lesi tak


berfungsi
Reflek
Flaccid
Berlangsung bbrp jam hari bahkan sampai 6
minggu

Berangsur-angsur pulih -> spastis


Cedera di bawah L1 tdk menyebabkan
spastisitas
Cedera pd level atas bisa pula flaccid krn tjd
kerusakan vaskuler

Cedera yang menyertai


Cedera muskuloskeletal
Fraktur tulang panjang (ekstremitas)
Trauma kepala (menyertai cedera cervical)
Trauma dada dgn fraktur costa,
pneumothorax, haemothorax (menyertai
cedera thoracal)

Cedera organ dalam


Trauma abdominal

Penanganan medis
Operasi
Pada 95% kasus
Memungkinkan dan harus diberikan
mobilisasi dini
Jenis: plate and screw
z plate (pendekatan lateral)
titanium cage
bone graft (crista iliaca)

Konservatif
Tidak cocok untuk dilakukan operasi (usia,
KU dll)
Cedera yang stabil
Cedera yang incomplete

Penanganan Jenis B
Membutuhkan tidakan fiksasi internal
Stabilisasi bagian sisi posterior dan
didudukung stabilisasi jaringan lunak

Anterior Ligamentous Injury

Penanganan Jenis C
Terlampau Unstable
Comminuted
Rotational Injuries
Stabilisasi; Fixation yang lama
Depan & belakang
Fixation

Type Fracture
Fracture L2
L2
CC Type

Penanganan Jenis A
A1 Conservative
A2 Kebanyakan
Conservative,
tergantung
Displacement dilihat
dari posisi berdiri (X
Rays)
A3 Conservative jika
colum bagian
posterior masih utuh

Konservatif
Postural reduction/bed rest
6-12 minggu
Brace/orthose
Plaster/gips

Waktu Untuk Tindakan


Conservative Treatment
Bed rest
TLSO
Jarak Waktu:
1Jarak Waktu:
68 minggu
26 minggu
Lazimnya:
4-6
Lazimnya:
6minggu
12 minggu

Penanganan masa akut


Penyelamatan nyawa penderita dan
Penanganan awal traumatik shock (di ICU
intubasi, ventilasi, O2, tracheostomy
atau tidak)
Reduksi dan stabilisasi dari fraktur dan
dislokasi
Peran perawat & fisioterapi masa akut
Masa akut berakhir -> rehabilitasi fisik dan
psikologi

Fisioterapi masa akut


Menjaga fungsi respirasi
Kelemahan otot-otot respirasi pd tetraplegia
Trauma pd dada & perut pd paraplegia (ggn
diafragma)
Penguluran (cegah kontraktur) dan penguatan
yang tersisa & yang sehat
Perhatian thd gerak yang boleh/tdk boleh
Cedera yg stabil
Cedera tak stabil
Perubahan posisi (pencegahan pressure shore,
kontraktur, inhibisi spastisitas, mengkoreksi
kelurusan dari fraktur

Penanganan masa akut


Penyelamatan nyawa penderita dan
Penanganan awal traumatik shock (di
ICU intubasi, ventilasi, O2,
tracheostomy atau tidak)
Reduksi dan stabilisasi dari fraktur
dan dislokasi
Peran perawat & fisioterapi masa
akut
Masa akut berakhir -> rehabilitasi
fisik dan psikologi

Peran Perawat masa akut


Perubahan posisi/pencegahan pressure
shore
Melakukan katheterisasi/pengosongan
bladder
Pengosongan bowel dua hari sekali
Pencegahan DVT
Suntikan heparin
Stimulasi/gerakan pd tungkai bawah
Stocking

Fisioterapi masa akut


Menjaga fungsi respirasi
Kelemahan otot-otot respirasi pd tetraplegia
Trauma pd dada & perut pd paraplegia (ggn
diafragma)

Penguluran (cegah kontraktur) dan penguatan


yang tersisa & yang sehat
Perhatian thd gerak yang boleh/tdk boleh
Cedera yg stabil
Cedera tak stabil
Perubahan posisi (pencegahan pressure shore,
kontraktur, inhibisi spastisitas, mengkoreksi
kelurusan dari fraktur

Komplikasi SCI
Skin Breakdown: (decubitus ulcers
atau pressure sores)
Karena penekanan (posisi statis),
gangguan sensori dan gangguan
vaskularisasi
Osteoporosis and Fractures:
Karena tidak ada aktivitas otot dan
penumpuan berat badan

Pneumonia, Atelectasis,
Aspiration: (restictive lung
deseases)
Resiko pada pasien cedera di atas
T4)
Terjadi antara 5 s/d 10 tahun pasca
SCI
Heterotopic Ossification:
Penulangan pada sekitar sendi,
biasa terjadi pada sendi besar
seperti hip dan knee atau shoulder
Resiko terjadi kaku sendi dan

Spasticity:
Konsekuensi dari lesi UMN
Autonomic dysreflexia:
Dpt terjadi pada pasien dengan
lesi di atas level T6 atau T5
Diduga karena terputusnya
otonom yang mengontrol tekanan
darah dan fungsi jantung
Dapat berakibat hipertensi
Deep vein thrombosis: (DVT)
atau emboli paru

Cardiovascular disease:
Cardiovascular disease adalah
resiko jangka panjang paling
utama.
SyringomyeliaMrpk pembesaran canalis centralis
dari med spinalis pasca trauma,
terjadi pada 1-3% pasien SCI.
Resiko adalah gangguan fungsi di
atas level cedera
Respiratory Dysfunction and
infection

Neuropathic/Spinal Cord Painbanyak tipe dari gangguan ini


Kerusakan dari tulang vertebra, medulla
spinalis, saraf tepi, dan jaringan di
sekitarnya bisa menyebabkan hal ini.
Bisa berupa nyeri pada akar saraf yang
tajam seperti teriris dan menjalar
sepanjang perjalanan saraf tepinya,
bahkan terjadi phantom limb pain

Rehabiltasi pada cedera medulla spinalis


Tujuan:
Menangani pasien untuk mencapai derajat
kemandirian yang tertinggi
Perlu dilihat kembali struktur
anatomi/distribusi persarafan dan hasil
maksimal yang bisa dicapai sesuai
dengan level cedera (functional outcome)

Faktor-faktor yang mempengaruhi


hasil rehab
Level cedera
Jenis kelamin
Kondisi sebelum cedera
Cedera lain yang menyertai
Motivasi
Support keluarga
Komplikasi
Faktor-faktor budaya
Umur

Peran Fisioterapi pada


Rehab
Assessment
Penguluran
Penguatan dan ketahanan
Mobilitas di bed
Mendidik kembali keseimbangan
Mengurang tekanan -> pressure shore
Menjaga kelurusan postur
Transfer
Ketrampilan berkursi roda
Hidro terapi
Olahraga
Latihan jalan termasuk pemakaian splint/orthose
Edukasi pada pasien, keluarga dan masyarakat
Edukasi karir/pekerjaan

Stable A3 Fracture
Bed Rest until Normal Trunk Control
Standing X Rays
? Use extension Brace or Cast

Brace Cervical
1. Soft collar
2. Brace: posterior appliance
3. Orthosis: Halo

Brace thoraco lumbar


1. Thoraco cervical brace
2. Taylor orthose

Anda mungkin juga menyukai