Anda di halaman 1dari 33

RETARDASI MENTAL, ATTENTION

DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER


(ADHD), DAN AUTISME
Oleh :

MUTIARA LARAS DEBTIANTI


110.2010.194
Pembimbing :

dr. Witri, Sp.KJ

BAB I
PENDAHULUAN
Menurut PPDGJ III retardasi mental adalah suatu keadaan

perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang


terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama masa
perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat
intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan
sosial.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) merupakan
gangguan perilaku yang paling banyak di diagnosis pada anakanak. Gejala intinya meliputi tingkat aktivitas dan impulsivitas
yang tidak sesuai perkembangan serta kemampuan
mengumpulkan perhatian yang terganggu.

Gangguan autistik ditandai dengan interaksi sosial timbal-

balik yang menyimpang, keterampilan komunikasi yang


terlambat dan menyimapang, serta kumpulan aktivitas serta
minat yang terbatas.
Retardasi mental, ADHD, dan autisme merupakan masalah
dunia dengan implikasi yang besar terutama bagi negara
berkembang. Sehingga retardasi mental ADHD, dan
autisme masih merupakan dilema, sumber kecemasan bagi
keluarga dan masyarakat. Demikian pula dengan diagnosis,
pengobatan dan pencegahannya masih merupakan masalah
yang tidak kecil.

RETARDASI MENTAL

DEFINISI RETARDASI MENTAL


Menurut Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa edisi

ke-III (PPDGJ III) adalah suatu keadaan perkembangan mental yang


terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya
keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh
pada semua tingkat intelegensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa,
motorik, dan sosial.1
Menurut American Association Mental Retardation (AAMR) 2002
adalah suatu disabilitas yang ditandai dengan suatu
limitasi/keterbatasan yang bermakna baik dalam fungsi intelektual
maupun prilaku adaptif yang diekspresikan dalam keterampilan
konseptual, sosial dan praktis.
Menurut Diagnostic and Scientific Manual IV-TR (DSM IV-TR)
adalah sama dengan definisi AAMR tetapi ditambahkan batas
derajat IQ 70.2

EPIDEMIOLOGI RETARDASI
MENTAL
Prevalensi RM adalah 1% pada populasi umum

Prevalensi untuk RM ringan 0.37-0.59% sedangkan untuk

RM sedang, berat dan sangat berat adalah 0.3-0.4%.


Prevalensi yang tertinggi dengan sendirinya terdapat pada
anak sekolah karena mereka dihadapkan pada tugas belajar
akademik yang memerlukan kemampuan kognitif.
RM lebih banyak terdapat pada laki-laki dibandingkan
perempuan.3

ETIOLOGI RETARDASI MENTAL

KLASIFIKASI RETARDASI
F70MENTAL
Retardasi Mental Ringan
Bila menggunakan tes IQ baku yang tepat, maka IQ berkisar antara

50 69.
Walaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa, tapi
sebagian besar dapat mencapai kemampuan bicara untuk keperluan
sehari hari.
Kebanyakan juga dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri
dan mencapai ketrampilan praktis dan ketrampilan rumah tangga,
walaupun tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal.
Etiologi organik hanya dapat diidentifikasikan pada sebagian kecil
penderita. Keadaan lain yang menyertai, seperti autisme, gangguan
perkembangan lain, epilepsi, gangguan tingkah laku, atau disabilitas
fisik dapat ditemukan dalam berbagai proporsi.1

F71 Retardasi Mental Sedang


IQ biasanya berada dalam rentang 35 49.
Umumnya ada profil kesenjangan dari kemampuan, beberapa dapat
mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam ketrampilan visuo-spasial
daripada tugas tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang
lainnya sangat canggung namun dapat mengadakan interaksi sosial dan
percakapan sederhana.
Tingkat perkembangan bahasa bervariasi, ada yang dapat mengikuti
percakapan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat berkomunikasi
seadanya untuk kebutuhan dasar mereka
Suatu etiologi organik dapat diidentifikasikan pada kebanyakan
penyandang retardasi mental sedang.
Kadang kadang didapatkan gangguan jiwa lain.1

F72 Retardasi Mental Berat


IQ biasanya berada dalam rentang 20 34. Pada umumnya
mirip dengan retardasi mental sedang dalam hal:
Gambaran klinis
Terdapatnya etiologi organik
Kondisi yang menyertainya
Tingkat prestasi yang rendah
Kebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita
gangguan motorik yang mencolok atau defisit lain yang
menyertainya.1

F73 Retardasi Mental Sangat Berat


IQ biasanya dibawah 20.
Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, hanya mengerti perintah
dasar dan mengajukan permohonan sederhana.
Suatu etiologi organik dapat diidentifikasi pada sebagian besar kasus.
Biasanya ada disabilitas neurologik dan fisik lain yang berat yang
mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya daya lihat dan daya
dengar.1

F78 Retardasi Mental Lainnya


Kategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi
mental dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak
mungkin dilakukan.
F79 Retardasi Mental YTT
Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang
cukup untuk menggolongkannya dalam salah satu kategori tersebut
diatas.1

DIAGNOSIS RETARDASI
MENTAL

Kriteria diagnostik untuk RM menurut DSM IV TR


adalah sebagai berikut :
Fungsi intelektual dibawah rata rata (IQ 70 atau

kurang) yang telah diperiksa secara individual.


Kekurangan atau gangguan dalam perilaku dalam
sedikitnya 2 hal, yaitu komunikasi, self-care, kehidupan
rumah-tangga,
ketrampilan
sosial/interpersonal,
menggunakan sarana komunitas, mengarahkan diri
sendiri, ketrampilan akademis fungsional, pekerjaan,
waktu senggang, kesehatan dan keamanan
Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun.3

DIAGNOSIS RETARDASI
MENTAL Contd

PENATALAKSANAAN
RETARDASI MENTAL

PROGNOSIS RETARDASI
MENTAL

Pada sebagian besar kasus retardasi mental, hendaya

intelektual yang mendasari tidak membaik


Tetapi tingkat adaptasi orang yang mengalaminya secara
positif dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang
mendukung dan berkualitas baik.
Pada umumnya, orang dengan retardasi mental ringan
dan sedang memiliki fleksibilitas tertinggi dalam
beradaptasi terhadap berbagai keadaan lingkungan.3

ATTENTION DEFICIT
HYPERACTIVITY
DISORDER (ADHD)

DEFINIS ADHD

Attention Deficit Hyperactivity


Disorder (ADHD) atau gangguan kronis
pemusatan perhatian dan hiperaktivitas
(GPPH) merupakan gangguan perilaku yang
paling banyak di diagnosis pada anak-anak.6

EPIDEMIOLOGI ADHD
Laporan-laporan mengenai insiden ADHD di Amerika

Serikat bervariasi dari 2 hingga 20 persen pada anak-anak


sekolah dasar.
Gejala ADHD sering muncul pada usia 3 tahun, tetapi
diagnosis umumnya tidak dibuat hingga anak masuk
kedalam lingkungan sekolah terstruktur, seperti prasekolah
atau taman kanak-kanak, ketika informasi guru tersedia
yang membandingkan perhatian impulsivitas anak yang
dicurigai dengan teman sebayanya.6

ETIOLOGI ADHD
Disregulasi neurotransmiter tertentu didalam otak yang membuat

seseorang lebih sulit untuk memiliki atau mengatur stimulusstimulus internal dan eksternal.
Beberapa
neurotransmiter,
termasuk
dopamine
dan
norepinephrine, mempengaruhi produksi, pemakaian, pengaturan
neurotransmiter lain juga beberapa struktur otak
Adanya peningkatan ambilan kembali dopamin ke dalam sel
neuron daerah limbik dan lobus prefrontal dikatakan
mengendalikan fungsi eksekutif perilaku.
Hal ini menyebabkan kemudahan mengalami gangguan dan
ketiadaan perhatian dari sudut pandang fungsi otak adalah
kegagalan untuk menghentikan atau menghilangkan pikiranpikiran internal yang tidak diinginkan atau stimulus-stimulus
kuat.5,6

Kriteria DSM-IV-TR untuk Atenttion Deficit


Hyperactivity Disorder (ADHD)
A. Salah satu (1) atau (2)
1. Gangguan pemusatan perhatian (inatensi): enam atau lebih gejala in atensi berikut
telah

menetap

sekurangkurangnya

bulan

bahkan

sampai

tingkat

yang

maladaptive dan tidak konsisten dengan tingkat perkembangan:


a. Sering gagal dalam memberikan perhatian pada hal yang detail dan tidak teliti
dalam mengerjakan tugas sekolah, pekerjaan atau aktivitas lainnya
b. Sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas
atau aktivitas bermain
c.

Sering tidak tampak mendengarkan apabila berbicara secara langsung

d. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal penyelesaian tugas sekolah,


pekerjaan atau kewajiban di tempat kerja (bukan karena perilaku menentang
atau tidak dapat mengikuti instruksi)
e. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas dan aktivitas
f.

Sering menghindari, membenci atau enggan untuk terlibat dalam tugas yang
memiliki usaha mental yang lama

g. Sering menghilangkan atau ketinggalan hal hal yang perlu untuk tugas dan
aktivitas
h. Sering mudah teralihkan perhatiannya oleh stimulasi dari luar

2.

Hiperaktivitas

gejala

impulsivitas:

hiperaktivitas

Enam

impulsivitas

(atau

lebih)

berikut

telah

menetap selama sekurang-kurangnya enam bulan


sampai tingkat yang maladaptive dan tidak konsisten
dengan tingkat perkembangan
Hiperaktivitas
a.Sering gelisah dengan tangan dan kaki atau sering
mengeliat-ngeliatkan tubuh di tempat duduk
b.Sering meninggalkan tempat duduk dikelas atau didalam
situasi yang diharapkan anak untuk tetap tenang
c.Sering berlari lariatau memanjat secara berlebihan dalam
situasi yang tidak tepat
d.Sering mengalami kesulitan bermain dan terlibat dalam
aktivitas waktu luang secara tenang
e.Sering siap-siap pergi atau seakan akan didorong oleh
sebuah gerakan
f.Sering berbicara berlebihan
Impulsivitas
a.Sering menjawab pertanyaan tanpa berfikir lebih dahulu

B.

Beberapa

gejala

hiperaktivitas-impusif

yang

menyebabkan

gangguan telah ada sebelum usia 7 tahun


C. Beberapa gangguan akibat gejala terdapat dalam dua atau lebih
situasi
D. Harus terdapat bukti yang jelas adanya gangguan yang bermakna
secara klinis dalam fungsi sosial, akademik dan fungsi pekerjaan

E.

Gejala

tidak

semata-mata

selama

perjalanan

gangguan

perkembangan pervasif, skizofrenia atau gangguan psikotik lain dan


bukan merupakan gangguan jiwa lain.

PENATALAKSANAAN ADHD

PROGNOSIS ADHD
Gejala dapat ada hingga remaja atau dewasa
Gejala ini dapat pulih saat pubertas; atau

hiperaktivitas dapat hilang, tetapi berkurangnya


rentan atensi dan masalah pengendalian impuls
dapat bertahan.
Overaktivitas biasanya merupakan gejala pertama
yang akan pulih, dan mudah teralih perhatian adalah
gejala yang terakhir pulih.
Meskipun demikian, sebagian besar pasien dengan
gangguan ini mengalami remisi parsial dan rentan
terhadap perilaku antisosial, gangguan penggunaan
zat, dan gangguan mood. Masalah belajar sering
berlanjut seumur hidup.5

GANGGUAN AUTISTIK

DEFINISI GANGGUAN
AUTISTIK

EPIDEMIOLOGI GANGGUAN
AUTISTIK

Gangguan autistik diyakini terjadi dengan

angka kira-kira 5 kasus per 100.000 anak


(0,05 persen).
Laporan mengenai angka gangguan autistik
berkisar antara 2-20 kasus per 100.000.
Berdasarkan definisi, onset gangguan autistik
adalah sebelum usia 3 tahun, meskipun pada
beberapa kasus, gangguan ini tidak dikenali
hingga anak berusia lebih tua.
Gangguan austitik 4-5 kali lebih sering pada
laki-laki dibandingkan anak perempuan.7

ETIOLOGI GANGGUAN AUTISTIK

Kriteria diagnostik DSMIV-TR Gangguan Autistik7


A.Harus ada sedikitnya 6 dari (1), (2) dan (3), dengan minimal 2 gejala dari (1) dan masingmasing gejala dari (2) dan (3):
1.Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. Minimal harus ada 2 gejala dari
gejala-gejala di bawah ini:
a.Hendaya yang nyata dalam hal penggunaan berbagai perilaku nonverbal seperti pandangan mata
dengan mata, ekspresi wajah, postur tubuh dan sikap untuk mengatur interaksi sosial.
b.Kegagalan mengembangkan hubungan sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangan.
c.Tidak adanya keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, atau pencapaian dengan
orang lain .
2. Hendaya kualitatif dalam hal komunikasi seperti yang ditunjukan dengan sedikitnya salah satu
dari dibawah ini:
a.Keterlambatan atau tidak adanya perkembangan bahasa lisan.
b.Pada orang dengan pembicaraan yang adekuat, hendaya yang nyata dalam hal kemampuannya
untuk memulai atau mempertahankan pembicaraan dengan orang lain.
c.Pengguanaan bahasa yang stereotipik dan berulang, atau bahasa yang aneh.
d.Tidak adanya berbagai permainan sandiwara spontan atau permainan pura-pura sosial yang
sesuai dengan tingkat perkembangan.

3. Pola perilaku, minat, dan aktivitas stereotipik berulang, dan terbatas, yang ditunjakan oleh
sedikitnya salah satu dari berikut ini:
a.Meliputi preokupasi terhadap salah satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas yang
abnormal baik dalam intensitas atau fokus.
b.Tampak terlalu dekat dengan rutinitas atau ritual yang spesifik serta tidak fungsional.
c.Manerisme motorik berulang dan stereotipik (Cth. Ayunan atau memuntir tangan atau jari, atau
gerakan seluruh tubuh yang kompleks),
d.Preokupasi persisten terhadap bagian dari objek.
B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sedikitnya salah satu area ini, dengan onset
sebelum usia 3 tahun:
o Interaksi sosial
o Bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial
o Permainan simbolik atau khayalan
C. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan Rett atau gangguan disintegratif masa
kanak-kanak.

DIAGNOSIS BANDING
GANGGUAN AUTISTIK

PENATALAKSANAAN
GANGGUAN AUTISTIK
Tujuan dari terapi pada gangguan autistik adalah:
Mengurangi masalah perilaku.
Meningkatkan kemampuan belajar dan

perkembangannya, terutama dalam menguasai


bahasa.
Mampu bersosialisasi dan beradaptasi di lingkungan
sosialnya.

Yang terdiri dari:


Pendekatan edukatif
Terapi perilaku
Terapi khusus
Psikoterapi
Terapi obat

Anda mungkin juga menyukai