SYARIAH
10
Modul ke:
TRANSAKSI ISTISHNA
Fakultas
FEB
Program Studi
Akuntansi
RESKINO
Bai al istishna atau disebut dengan istishna, merupakan kontrak jual beli
Objek Istishna
harus jelas spesifikasinya
penyerahanya dilakukan kemudian
waktu dan tempat penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan
kesepakatan
pembeli ( mustashni ) tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya
tidak boleh menukar barang, kecuali dengan barang sejenis sesuai kesepakatan
memerlukan proses pembuatan setelah akad disepakati;
barang yang diserahkan harus sesuai dengan spesifikasi pemesan, bukan
barang masal
Ijab kabul
Ijab dan kabul istishna merupakan pernyataan dari kedua belah pihak yang
berkontrak, dengan cara penawaran dari penjual ( bank syariah ) dan
penerimaan yang dinyatakan oleh pembeli ( nasabah )
kedua
( antara bank sebagai pembeli dengan petani sebagai penjual ) harus
dilakukan terpisah dari akad pertama
Adapun akad kedua baru dilakukan setelah akad pertama sah, rukun-rukun
yang terdapat pada akad istishna pertama juga berlaku pada akad istishna
kedua
Bank Syariah
Sebagai penjual
( shani 1dan
Pembeli
( mustashni )
Pada istishna 2
1.Negosiasi,
Pesan barang
Dan akad
Istishna
Nasabah
sebagai
Pembeli
( mustashni )
9. Pelunasan pembayaran
4.Kirim tagihan penyelesaian barang
5.bayar
1.Negosiasi,
Pesan barang
Dan akad
Istishna
3. Buat barang
Harga Bangunan
Lama penyelesaian
Mekanisme panagihan
per
Mekanisme pembayaran
: Rp 150.000.000
: 5 bulan (paling lambat tanggal 10 Juli)
: 5 termin sebesar Rp 30.000.0000
termin mulai tanggal 10 Agustus
: setiap 3 hari setelah tanggal penagihan
Rekening
Debit
5/2/XA
2.000.000
Kr.Kas
Kredit
2.000.000
Rekening
Db. Biaya istishna
Kr. Beban praakad yg ditangguhkan
Debit ( Rp )
Kredit ( Rp )
2.000.000
2.000.000
Tingkat
penyelesai
an
Tanggal
penagihan
kontraktor
Tanggal
penagihan
kontraktor
20%
1 April
Tanggal
Pembayar
-an
26.000.0000
8 April
Jumlah
Pembayaran
II
50%
15 Mei
39.000.0000
22 Mei
39.000.0000
III
100%
25 Juni
65.000.0000
2 Juli
65.000.0000
26.000.0000
Lanjutan
Misalkan pada tanggal 1 April, PT. Thariq Konstruksi menyelesaikan 20%
pembangunan dan menagih pembayaran termin pertama sebesar Rp 26.000.000
(20% x Rp 130.000.000) kepada Bank Berkah Syariah. Jurnal pengakuan
penagihan pembayaran oleh pembuat barang adalah sebagai berikut:
Tanggal
1/4/XA
Rekening
Db. Aset istishna dalam penyelesaian
Kr. Hutang Istishna
Debit ( Rp )
Debit ( Rp )
26.000.0000
26.000.000
Lanjutan
Misalkan tagihan kedua diterima pada tanggal 15 Mei dan diikuti dengan
pembayaran oleh bank pada tanggal 22 Mei 20XA. Jurnal untuk transaksi
tersebut adalah sebagai berikut:
Lanjutan
Misalkan tagihan ketiga diterima tanggal 25 Juni 20XA dan dibayarkan pada
tanggal 2 Juli 20XA. Jurnal untuk transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
Tangaal
Rekening
10/8/XA
Debit ( Rp )
Kedit ( Rp )
30.000.000
30.000.000
Rekening
Debit (Rp)
13/8/XA
30.000.000
Kredit (Rp)
30.000.000
30.000.000
30.000.000
PENYAJIAN
Berdasarkan PSAK no 104, penyajian rekening yang terkait transaksi istishna dan
istishna paralel antara lain :
a. Piutang istishna, yang timbul kaena pemberian modal usaha istishna oleh bank
syariah
b. Piutng, yang timbul kerna penjual tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam
transaksi istishna, Rekening ini disajikan terpisah dari piutang istishna,
c. Hutang Istishna, timbul bank menjadi penjual barang istishna yang dipesan
olehnasabah pembeli
PENGUNGKAPAN
Hal-hal yang diungkap dalam catatan atas laporan keungan tentang transaksi istishna
dan istishna paralel antara lain :
1. Rincian piutang istishna dan hutang istishna berdasarkan jumlah,jangka waktu,
jenis valuta, kualitas piutang dan penyisihankerugian piutang Istishna,
2. Piutang istishna dan hutang istishna kepada penjual ( pemasok ) yang memiliki
hubungan istimewa
3. Besarnya modal usaha istishna, baik yang dibiayai sendiri oleh bank maupun yang
dibiayai secara bersama-sama dengan bank atau pihak lain
4. Jenis dan kuantitas barang pesanan.
Sumber:
1.Akuntansi Perbankan Syariah (Teori dan Praktek
Kontemporer Edisi 2, Rizal Yahya, Aji Erlangga Martawireja
dan Ahim Abdurahim
2.Akuntansi Syariah di Indonesia ; Sri Nurhayati dan Wasilah
Terima Kasih