Anda di halaman 1dari 12

INFEKSI SALURAN KEMIH

atas dan bawah


Eka Diana rahmawati (13670057)
Nur Imamah U (13670052)
Abdul Syakur Mustofa (13670060)
Ayu Tria N (13670059)
Min Ghoni

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah berkembangbiaknya mikroorganisme didalam saluran kemih,
yang dalam keadaan normal tidak mengandung
bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Tempat
yang sering mengalami ISK adalah kandung
kemih (cystitis), uretra (uretritis), dan ginjal
(pielonefritis).
ISK ada yang simptomatik dan asimtomatik
ISK dibagi 2, ISK bagian bawah dan ISK bagian
atas

Faktor terjadinya ISK

Jenis kelamin
Usia
Kateterisasi Urin
Kehamilan
Penyakit lainnya (DM)
Kebersihan diri
Sirkumsisi
Kebiasaan menahan BAK

WHY ?

Diagnosis ISK
Urinalysis
kultur urine (103 unit pembentuk koloni per mL
organisme saluran kemih biasa.)
Pemeriksaan USG,
CT scan,
MRI scan
Sistoskopi,
Intravenous pyelogram,

Jenis ISK
ISK bagian bawah
Kandung kemih (sistitis) = ifeksi pada kandung kemih
uretra (uretritis) = Uretritis adalah peradangan uretra,
yang biasanya disebabkan oleh penyakit menular seksual
atau infeksi saluran kemih dan penyebab lainnya
ISK bagian atas
prostat (prostatitis) = peradangan prostat yang banyak
disebabkan oleh infeksi kuman yang berasal dari infeksi
kandung kemih. Peradangan prostat sering terjadi pada
hiperplasia prostat jinak
ginjal (pielonefritis) = Pielonefritis adalah terjadinya reaksi
inflamasi yang mengenai parenkim dan pelvis ginjal.

Gejala Klinis ISK


Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien
biasanya berupa rasa sakit atau rasa panas di
uretra sewaktu kencing dengan air kemih
sedikitsedikit serta rasa tidak enak di daerah
suprapubik, Hematuria
Pada ISK bagian atas dapat ditemukan gejala
sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam,
menggigil, rasa tidak enak, atau nyeri di
pinggang. Biasanya juga disertai gejala ISK
bawah

Bakteri penyebab ISK :


1. Escherichia coli
2. Klebsiella
3. Enterobacter aerogenes
4. Proteus
5. Providencia
6. Citrobacter
B. Pseudomonas aeruginosa
C. Acinetobacter
D. Enterokokus faecalis

Klasifikasi ISK
ISK sederhana / tak berkomplikasi :
ISK yang terjadi pada perempuan yang tidak
hamil dan tidak terdapat disfungsi struktural
ataupun ginjal (manupouse).
ISK berkomplikasi :
ISK yang beralokasi selain di vesika urinaria (ISK
atas ),terjadi pada anak-anak, laki-laki, ibu
hamil, ISK dengan DM, dengan imunodefisiensi

Antibiotik untuk ISK bawah tak


berkomplikasi
Antimikroba
Trimetoprim-Sulfametoksazol
Trimetoprim
Siprofloksasin
Levofloksasin
Sefiksim
Sefpodoksim proksetil
Nitrofurantoin makrokristal
Nitrofurantoin monohidrat
makrokristal
Amoksisilin/Klavulanat

Dosis

Lama Terapi

2 x 160/800 mg
2 x 100 mg
2 x 100-250 mg
2 x 250 mg
1 x 400 mg
2 x 100 mg
4 x 50 mg
2 x 100 mg

3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
3 hari
7 hari
7 hari

2 x 500 mg

7 hari

Antibiotik untuk ISK atas berkomplikasi


Antimikroba
Sefepim
Siprofloksasin
Levofloksasin
Ofloksasin
Gentamisin (+ ampisilin)
Ampisilin (+ gentamisin)
Tikarsilin-klavulanat
Piperasilin-tazobaktam
Imipenem-silastatin

Dosis

Interval

1 gram
400 gram
500 gram
400 gram
3-5 mg/kgBB
1 mg/kgBB
1-2 gram
3,2 gram
3,375 gram
250-500 mg

12 jam
12 jam
24 jam
12 jam
24 jam
8 jam
6 jam
8 jam
2-8 jam
6-8 jam

Pertanyaan dan Jawaban


1. Apakah mekanisme penyerangan bakteri pada kasus ISK sama dengan
mekanisme penyerangan bakteri pada kasus lainnya?
Jawab:
Sama
Infeksi adalah kolonisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme
inang, dan bersifat paling membahayakan inang. Organisme penginfeksi, atau
patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak
diri, yang pada akhirnya merugikan inang.
Mekanisme infeksi bakteri terhadap manusia adalah dengan tahap:
1. Adhesi (menempel)
2. Kolonisasi (berbiak)
3. Penetrasi (masuk ke tubuh)
4. Invasi (menyebar ke seluruh tubuh sambil berbiak)
Ketika suatu bakteri telah berkembang biak dan menjadi koloni di dalam tubuh,
maka tubuh juga akan menyerang si bakteri tersebut dengan mekanisme
imunitasnya. Namun, apabila si bakteri terlalu banyak, sistem imun tidak lagi
bisa mengatasinya dan akan timbul suatu infeksi yang ditandai dengan adanya
tanda-tanda inflamasi.

2. Bagaimana penegakan diagnosis untuk penyakit ISK


asimptomatis?
Jawab:
ISK asimptomatis adalah ISK yang tanpa gejala yang biasanya terjadi
pada manula. Hal ini dikarenakan fungsi organ tubuh pada manula
sudah mulai berkurang, sehingga apabila terkena infeksi jarang
sekali menampakkan gejala.
Diagnosis pada pada kasus ISK asimptomatis adalah dengan
urinalisis dan kultur urine. Pemeriksaan urin (urinalisis) dilakukan
untuk melihat jumlah leukosit yang ada pada urin. Jika jumlah
leukosit melebihi batas normal, maka dapat dikatakan bahwa
pasienmenderita ISK. Kultur urine dilakukan untuk melihat jumlah
koloni bakteri patogen dalam urine. Jika jumlah koloni bakteri
melebihi batas normal maka pasien dapat dikatakan ISK pula.
Dengan Kultur urine ini juga bisa diketahui jenis bakteri yang
menginfeksi, sehingga dapat ditentukan nantinya antibiotik uyang
cocok untuk membunuh si bakteri tersebut.

Anda mungkin juga menyukai