ENDOMETRIUM
KELOMPOK
DEFENISI
Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan yang
berlebih dari kelenjar, dan stroma disertai pembentukan
vaskularisasi dan infiltrasi limfosit pada endometrium.
Bersifat noninvasif, yang memberikan gambaran
morfologi berupa bentuk kelenjar yang irreguler dengan
ukuran yang bervariasi.Pertumbuhan ini dapat mengenai
sebagian maupun seluruh bagian endometrium.
JENIS-JENIS
Gejala
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Etiologi
1.
2.
3.
4.
Faktor resiko
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemeriksaan Penunjang
1.
2.
3.
4.
USG
: Terutama yang transvaginal.
Biopsi
: Pengambilan sampel
endometrium, Selanjutnya
diperiksadengan
mikroskop (PA)
Dilatasi dan Kuretase (D&C) : Leher rahim dilebarkan dengan
dilatator kemudian hiperplasianya
dikuret. Hasil kuret lalu di PAkan.
Hysteroscopy
: Memasukkan kamera (endoskopi)
kedalam rahim lewat vagina.
Dilakukan juga pengambilan
sampel untuk di
PA-kan.
Komplikasi
Progresi ke arah karsinoma endometrium muncul pada
sekitar 10% jenis hiperplasia atipikal sederhana dan 30-40%
pada hiperplasia atipikal kompleks
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Nama
: Ny. A
Umur
: 52 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
StatuS Pernikahan
: Menikah
Alamat
: Lhoknga, Aceh Besar
No RSM
: 056769
Pemeriksaan fisik
Kepala
konjungtiva
Diagnosa Keperawatan
1.
2.
3.
Diagnosa
keperawatan
intervensi
Resiko tinggi
infeksi
berhubungan
dengan
ketidakadekuata
n pertahan
sekunder
(penurunan
hemoglobin,
leukopenia)
Tujuan:
1. Tingkatkan cuci
Infeksi tidak terjadi
tangan yang baik,
Kriteria hasil:
oleh perawat dan
1. Mengidentifikasi
pasien
prilaku untuk
2. Batasi pengunjung
mencegah/menuru 3. Berikan perawtan
nkan resiko infeksi
kulit, perineal dan
oral
4. Pantau suhu tubuh
N
o
2
Diagnosa
Keperawatan
Tujuan dan
kriteria hasil
Intervensi
Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
b/d intake yang
kurang. anoreksia
Tujuan:
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Kriteria hasil:
1. Berat badan ideal
2. Tidak ada tandatanda malnutrisi
Implementasi
Hari/
tangga
l
Selasa/
18-102016
Dx
Implementasi
1.
2.
3.
4.
Pemeriksaan fisik
Mengecek TTV pasien
Mengajari pasien cuci tangan bersih
Memberikan edukasi tentang penyakitnya
pada pasien
Evaluasi
S:
Pasien mengatakan darah masih
keluar dari kemaluan
Pasien mengatakan kepalanya
terasa pusing dan lemas
O:
TD: 130/80 mmHg
N: 80 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
Wajah tampak pucat
Sklera dankonjungtiva pucat
Tampak lemas
A: Masalah belum teratasi
P:
Pantau TTV pasien
Berikan terapi cairan dan
transfusi darah
I:
Mengecek TTV pasien tiap 6 jam
sekali.
Hari/
tanggal
selasa/ 1810-2016
Dx
I
Implementasi
1.
2.
3.
4.
5.
Evaluasi
S: pasien mengatakan tidak selera makan
O:
TD: 130/80 mmHg
N: 80 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
A: Masalah belum teratasi
P:
Anjurkan pasien untuk mempertahankan
makan sering namun sedikit
Menganjurkan pasien makan dan minum
makanan mengandung zat besi
I:
Menganjurkan pasien untuk makan tapi
sering
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk
memilih makanan yang bergizi untuk
pasien
E:
Pasien masih tidak selera makan.
Hari/
tanggal
rabu/ 1910-2016
Dx
I
Implementasi
1.
2.
3.
Evaluasi
S: pasien darah masih keluar dari kemaluan
Pasien mengatakan cemas
O:
TD: 119/85 mmHg
N: 92 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
Akral dingin
Wajah tampak pucat
A:
Masalah belum teratasi
P:
Ajarkan pasien teknik relaksasi tarik napas
dalam
Anjurkan pasien untuk menjaga higyen
genitalia
I:
Menganjarkan pasien cara menarik napas
dalam untuk hilangkan cemas
Menganjurkan pasien untuk sering
membersihkan area genatelia.
E:
Pasien sudah tampak tidak cemas
Pasien merasa nyaman ketika telah
membersihkan area genatelianya
Hari/
tanggal
rabu/ 1910-2016
Dx
I
Implementasi
1.
2.
3.
4.
Evaluasi
S: pasien mengatakan tidak selera makan
O:
TD: 119/85 mmHg
N: 92 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
Bibir tampak kering
A: Masalah belum teratasi
P:
Anjurkan pasien untuk mempertahankan
makan sering namun sedikit
Anjurkan pasien untuk minum
I:
Menganjurkan pasien untuk makan tapi
sering
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk
memilih makanan yang bergizi untuk
pasien
E:
Pasien masih tidak selera makan.
TERIMA KASIH