Anda di halaman 1dari 20

HIPERPLASIA

ENDOMETRIUM
KELOMPOK

DEFENISI
Hiperplasia endometrium adalah pertumbuhan yang
berlebih dari kelenjar, dan stroma disertai pembentukan
vaskularisasi dan infiltrasi limfosit pada endometrium.
Bersifat noninvasif, yang memberikan gambaran
morfologi berupa bentuk kelenjar yang irreguler dengan
ukuran yang bervariasi.Pertumbuhan ini dapat mengenai
sebagian maupun seluruh bagian endometrium.

JENIS-JENIS

WHO membuat klasifikasi Hiperplasia Endometrium sebagai berikut :


1.
2.
3.
4.

Simple hyperplasia : peningkatan jumlah kelenjar dengan arsitektur yang


regular
Complex hyperplasia : kelenjar iregular yang padat
Simple hyperplasia with atypia : hiperplasia simpel dengan adanya
sitologi atipik.
Complex hyperplasia with atypia: hiperplasia kompleks dengan sitologi
atipik.

Gejala

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Siklus menstruasi tidak teratur


Amenorrhoe atau menstruasi terus menerus dan banyak
Sering muncul sakit kepala
Mudah lelah
Anemia berat
Dampak lanjutan sulit hamil dan terganggu hubungan
suami istri.

Etiologi
1.
2.
3.
4.

Estrogen tanpa pendamping


progesteron
Berat badan berlebih
Ketidakseimbangan hormonal
Terdapat kista

Faktor resiko

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Usia sekitar menopause


Menstruasi yang tidak beraturan atau tidak ada
haid sama sekali
Overweight
Diabetes
Polycystic ovary syndrom
Mengkonsumsi estrogen tanpa progesteron untuk
mengganti estrogen yang sudah tidak diproduksi
lagi dan untuk mengurangi gejala dari menopause

Pemeriksaan Penunjang
1.
2.

3.

4.

USG
: Terutama yang transvaginal.
Biopsi
: Pengambilan sampel
endometrium, Selanjutnya
diperiksadengan
mikroskop (PA)
Dilatasi dan Kuretase (D&C) : Leher rahim dilebarkan dengan
dilatator kemudian hiperplasianya
dikuret. Hasil kuret lalu di PAkan.
Hysteroscopy
: Memasukkan kamera (endoskopi)
kedalam rahim lewat vagina.
Dilakukan juga pengambilan
sampel untuk di
PA-kan.

Komplikasi
Progresi ke arah karsinoma endometrium muncul pada
sekitar 10% jenis hiperplasia atipikal sederhana dan 30-40%
pada hiperplasia atipikal kompleks

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian
Nama
: Ny. A
Umur
: 52 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
StatuS Pernikahan
: Menikah
Alamat
: Lhoknga, Aceh Besar
No RSM
: 056769

Keluhan Utama : Pusing, darah haid terus


keluar
Diagnosa medis: Hyperplasia Endometrium
Riwayat penyakit terdahulu:Riwayat penyakit sekarang:-

Pemeriksaan fisik
Kepala

: tampak bersih, distribusi rambut baik dan banyak rontok

Leher : vena jugularis teraba baik, tampak normal


Mata : mata simetris, mata sebelah kanan juling, skelra dan
pucat
Dada : simetris, tidak ada pembengkakan, tarikan dinding napas
Genitalia: alat kelamin tampak bersih, darah terus menerus keluar
Ekstermitas : ekstermitas atas dan bawah baik.

konjungtiva

Diagnosa Keperawatan
1.

2.

3.

Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan


ketidakadekuatan pertahan sekunder
(penurunan hemoglobin, leukopenia)
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake yang kurang, anoreksia
Resiko kekurangan volume cairan
berhubungan dengan

Tujuan dan Kriteria Hasil


N
o

Diagnosa
keperawatan

Tujuan dan kriteria


hasil

intervensi

Resiko tinggi
infeksi
berhubungan
dengan
ketidakadekuata
n pertahan
sekunder
(penurunan
hemoglobin,
leukopenia)

Tujuan:
1. Tingkatkan cuci
Infeksi tidak terjadi
tangan yang baik,
Kriteria hasil:
oleh perawat dan
1. Mengidentifikasi
pasien
prilaku untuk
2. Batasi pengunjung
mencegah/menuru 3. Berikan perawtan
nkan resiko infeksi
kulit, perineal dan
oral
4. Pantau suhu tubuh

N
o
2

Diagnosa
Keperawatan

Tujuan dan
kriteria hasil

Intervensi

Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
b/d intake yang
kurang. anoreksia

Tujuan:
Kebutuhan nutrisi
terpenuhi
Kriteria hasil:
1. Berat badan ideal
2. Tidak ada tandatanda malnutrisi

1. Kaji riwayat nutrisi,


termasuk makanan
yang disukai
2. Observasi dan catat
masukan makanan
pasien
3. Berikan makanan
sedikit tapi sering
4. Bantu hygiene mulut
yang baik, sebelum
dan sesudah makan
5. Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
rencana diet

Implementasi
Hari/
tangga
l
Selasa/
18-102016

Dx

Implementasi

1.
2.
3.
4.

Pemeriksaan fisik
Mengecek TTV pasien
Mengajari pasien cuci tangan bersih
Memberikan edukasi tentang penyakitnya
pada pasien

Evaluasi

S:
Pasien mengatakan darah masih
keluar dari kemaluan
Pasien mengatakan kepalanya
terasa pusing dan lemas
O:
TD: 130/80 mmHg
N: 80 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
Wajah tampak pucat
Sklera dankonjungtiva pucat
Tampak lemas
A: Masalah belum teratasi
P:
Pantau TTV pasien
Berikan terapi cairan dan
transfusi darah
I:
Mengecek TTV pasien tiap 6 jam
sekali.

Hari/
tanggal
selasa/ 1810-2016

Dx
I

Implementasi
1.
2.
3.
4.
5.

Mengkaji nutrisi pasien sebelum


dan sesudah sakit
Menganjurkan makan sering tapi
sedikit
Memberikan edukasi tentang
nutrisi pada pasien
Menganjurkan pasien untuk tetap
menjaga kebersihan oral
Menganjurkan pasien memakan
makanan dnegan sering namun
sedikit

Evaluasi
S: pasien mengatakan tidak selera makan
O:
TD: 130/80 mmHg
N: 80 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
A: Masalah belum teratasi
P:
Anjurkan pasien untuk mempertahankan
makan sering namun sedikit
Menganjurkan pasien makan dan minum
makanan mengandung zat besi
I:
Menganjurkan pasien untuk makan tapi
sering
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk
memilih makanan yang bergizi untuk
pasien
E:
Pasien masih tidak selera makan.

Hari/
tanggal
rabu/ 1910-2016

Dx
I

Implementasi
1.
2.
3.

Mengkaji keadaan pasien


Mengecek TTV pasien
Memantau pemberian
transfusi darah

Evaluasi
S: pasien darah masih keluar dari kemaluan
Pasien mengatakan cemas
O:
TD: 119/85 mmHg
N: 92 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
Akral dingin
Wajah tampak pucat
A:
Masalah belum teratasi
P:
Ajarkan pasien teknik relaksasi tarik napas
dalam
Anjurkan pasien untuk menjaga higyen
genitalia
I:
Menganjarkan pasien cara menarik napas
dalam untuk hilangkan cemas
Menganjurkan pasien untuk sering
membersihkan area genatelia.
E:
Pasien sudah tampak tidak cemas
Pasien merasa nyaman ketika telah
membersihkan area genatelianya

Hari/
tanggal
rabu/ 1910-2016

Dx
I

Implementasi
1.
2.
3.
4.

Mengkaji nutrisi pasien


Memberikan kembali edukasi
mengenai nutrisi pasien
Menganjurkan pasien untuk tetap
menjaga kebersihan oral
Menganjurkan pasien memakan
makanan dnegan sering namun
sedikit

Evaluasi
S: pasien mengatakan tidak selera makan
O:
TD: 119/85 mmHg
N: 92 x/mnt
T : 36,5 C
RR: 22 x/mnt
Bibir tampak kering
A: Masalah belum teratasi
P:
Anjurkan pasien untuk mempertahankan
makan sering namun sedikit
Anjurkan pasien untuk minum
I:
Menganjurkan pasien untuk makan tapi
sering
Mengajarkan pasien dan keluarga untuk
memilih makanan yang bergizi untuk
pasien
E:
Pasien masih tidak selera makan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai