Anda di halaman 1dari 14

ENERI LISTRIK PERTANIAN

PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN
Oleh
AGUS PUTRAWAN (J1014003)
BQ ROMIATI KAYLANI (J1B014023)
DESI WULANTIKA (J1B014025)
M. ZULPAKAR SIDIQ (J1B014037)
RISMA MARTI LOVIA NINGSIH (J1B013089)
PUTRI ARI KARTIKA (J1B013085)
DEWI LISTIANI (J1B212035)

PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGAANGIN
Angin adalah salah satu bentuk energi yang
tersedia di alam, Pembangkit Listrik Tenaga
Angin mengkonversikan energi angin menjadi
energi listrik dengan menggunakan turbin angin
atau kincir angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar turbin
angin, diteruskan untuk memutar rotor pada
generator di bagian belakang turbin angin,
sehingga akan menghasilkan energi listrik.
Energi listrik ini biasanya akan disimpan ke
dalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.

Secara sederhana sketsa kincir


angin adalah sebagai berikut:

Tenaga angin menunjuk kepada pengumpulan energi yang


berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenagaangin adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1%
penggunaan listrik dunia. Tenaga angin digunakan dalam
ladang angin skala besar untuk penghasilan listrik nasional dan
juga dalam turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di
lokasi yang terisolir.
Tenaga angin banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar
luas, bersih, dan merendahkan efek rumah kaca. Indonesia,
negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu 80.791,42
Km merupakan wilayah potensial untuk pengembangan
pembanglit listrik tenaga angin, namun sayang potensi ini
nampaknya belum dilirik oleh pemerintah. Sungguh ironis,
disaat Indonesia menjadi tuan rumah konfrensi dunia mengenai
pemanasan global di Nusa Dua, Bali pada akhir tahun 2007,
pemerintah justru akan membangun pembangkit listrik
berbahan bakar batubara yang merupakan penyebab nomor 1
pemanasan global.

Kondisi Angin

Kombinasi dari penggunaan listrik tenaga angin,


tenaga surya, dan tenaga micro hidro mampu
mengatasi krisis energi dan mengurangi
pencemaran lingkungan. Untuk tenaga angin
selama kincir berputar maka suplai listrik terus
terpenuhi walau hari sudah gelap. Ingatlah bahwa
matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam energi
ke bumi setiap jam. Jadi bumi menerima 1,74 x
1.017 watt daya. Kelemahan listrik tenaga angin
pada bunyi bising kincir dan resiko tersambar petir
serta tidak cocok untuk daerah jalur penerbangan.
Apalagi kalau banyak yang bermain layang-layang
atau banyak burung terbang jadi mudah tersangkut.

Mari kita lihat tabel kekuatan angin:

Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi
listrik. Lebih daripada kelas 8 adalah angin yang bukan dapat dimanfaatkan,
tetapi membawa bencana.

Mekanisme Turbin Angin

bagaimana turbin angin menghasilkan listrik? Turbin angin


bekerja sebagai kebalikan dari kipas angin. Bukannya
menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti pada
kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat
listrik. Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar
sebuah poros yang dihubungkan dengan generator, lalu
menghasilkan listrik. Turbin angin propeler adalah jenis turbin
angin dengan poros horizontal seperti baling-baling pesawat
terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan
sesuai dengan arah angin yang paling tinggi kecepatannya.
Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut
anemometer. Anemometer jenis mangkok adalah yang paling
banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu
vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap
angin.

Anemometer
Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik.
Biasanya, anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah
angin.

Dampak Lingkungan Pembangkit Listrik


Tenaga Angin

Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik


tenaga angin secara prinsipnya adalah disebabkan
karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti
eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat
sumber daya angin yang berkurang seperti halnya
penggunaan bahan bakar fosil. Oleh karenanya tenaga
angin dapat berkontribusi dalam ketahanan energi dunia
di masa depan. Tenaga angin juga merupakan sumber
energi yang ramah lingkungan, dimana penggunaannya
tidak mengakibatkan emisi gas buang atau polusi yang
berarti ke lingkungan. Penetapan sumber daya angin dan
persetujuan untuk pengadaan ladang angin merupakan
proses yang paling lama untuk pengembangan proyek
energi angin. Hal ini dapat memakan waktu hingga 4
tahun dalam kasus ladang angin yang besar yang
membutuhkan studi dampak lingkungan yang luas.

dalam operasinya membangkitkan listrik,


secara praktis pembangkit listrik tenaga
angin ini tidak menghasilkan emisi yang
berarti. Jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik dengan batubara, emisi
karbon dioksida pembangkit listrik tenaga
angin ini hanya seperseratusnya saja.
terdapat beberapa masalah yang terjadi
akibat penggunaan sumber energi angin
sebagai pembangkit listrik, diantaranya
adalah dampak visual, derau suara,
beberapa masalah ekologi dan keindahan.

Dampak visual
Dampak

visual biasanya merupakan hal


yang paling serius dikritik. Penggunaan
ladang angin sebagai pembangkit listrik
membutuhkan luas lahan yang tidak
sedikit dan tidak mungkin untuk
disembunyikan. Penempatan ladang
angin pada lahan yang masih dapat
digunakan untuk keperluan yang lain
dapat menjadi persoalan tersendiri bagi
penduduk setempat.

Derau frekuensi rendah


Putaran

dari sudut-sudut turbin angin


dengan frekuensi konstan lebih
mengganggu daripada suara angin
pada ranting pohon. Selain derau dari
sudu-sudu turbin, penggunaan
gearbox serta generator dapat
menyebabkan derau suara mekanis
dan juga derau suara listrik.

Pengaruh ekologi
Pengaruh

ekologi yang terjadi dari


penggunaan pembangkit tenaga angin
adalah terhadap populasi burung dan
kelelawar. Burung dan kelelawar dapat
terluka atau bahkan mati akibat
terbang melewati sudu-sudu yang
sedang berputar.

Sekian dan
trimakasih.

Anda mungkin juga menyukai