Anda di halaman 1dari 7

KASUS BUT (HEXUS

PTE. LTD.)

Deskripsi Kasus
Hexus Pte. Ltd. adalah sebuah perusahaan yang didirikan
(incorporated), managed dan controlled di Australia yang merupakan
manufacture dan merchant. Barang yang diproduksinya menggunakan hak
paten yang terdaftar di Australia. Perusahaan tersebut bermaksud untuk
memperluas operasi bisnisnya ke Indonesia. Salah satu alternative yang
sedang dipertimbangkan adalah ekspor barang ke Indonesia dengan
melibatkan local office.
Hexus Pte.Ltd. mendirikan sebuah local office di Indonesia. Kantor tersebut
digunakan oleh seorang sales representative yang ditempatkan dari kantor
pusat Hexus Pte.Ltd. di Australia dan seorang sekretaris yang merupakan
penduduk Indonesia. Sales Representative dikirim dari kantor pusat Hexus
Pte.Ltd. berdasarkan rotating basis, tetapi tidak lebih dari 5 bulan dalam
jangka waktu 12 bulan. Sales Representative tersebut akan berkeliling
Indonesia untuk mengumpulkan order. Order tersebut kemudian dikirimkan
ke kantor pusat Hexus Pte.Ltd. di Australia. Pesanan tersebut dipenuhi oleh

Skema Transaksi

Isu BUT
Berdasarkan P3B Indonesia Australia article 5 ayat 3a, An
enterprise shall not be deemed to have a permanent
establishment merely by reason of: the use of facilities
solely for the purpose of storage or display of goods or
merchandise belonging to the enterprise,.
Dalam kasus ini, Hexus Pte.Ltd. bertindak sebagai
distributor persediaan barang ke konsumen di Indonesia.
Hexus Pte.Ltd. juga bertindak sebagai representative yang
melakukan kegiatan tidak semata-mata untuk tujuan
periklanan
(display
barang-barang
hasil
produksi
perusahaan).
Ada BUT

Kewajiban Perpajakan BUT


Oleh karena Hexus Pte.Ltd memiliki BUT di Indonesia, maka kewajiban
perpajakan BUTtesebut dipersamakan dengan Wajib Pajak Dalam Negeri
(WPDN) Badan. Kewajiban perpajakannya antara lain:
Menyetor dan melaporkan SPT Tahunan WP Badan, paling lambat 4
bulan setelah berakhir tahun pajak. Tarif pajak yang dikenakan
adalah tarif PPh Pasal 17 ayat (1) yaitu 25%.
Memotong dan melaporkan SPT Masa PPh Pasal 21 atas penghasilan
sekretaris.
Memotong dan melaporkan SPT Masa PPh Pasal 22 atas impor barang
dari Australia dengan tarif 2,5% bagi yang memiliki Angka Pengenal
Impor (API) atau 7,5% bagi yang tidak memiliki API.
Harus punya NPWP
NPPKP untukn kaitanyya dengan pemenuhan kewajiban PPN jika
jualan barang BKP

Kewajiban Perpajakan BUT


Memotong dan melaporkan SPT Masa PPN akibat penjualan barang ke konsumen
(PPN masukan) dan pembelian dari head office (PPN keluaran).
Jika kantor yang ditempati BUT merupakan kantor yang disewa, maka BUT
memotong dan melaporkan PPh pasal 4 ayat (2) atas penghasilan sewa bangunan
yang diterima oleh pihak yang menyewakan. Tarif 10% dari jumlah bruto nilai
kontrak.
Jika BUT menggunakan harta sewa, kecuali sewa dan
penghasilan
lain
sehubungan dengan penggunaan harta yang telah dikenai pajak penghasilan
dalam Pasal 4 ayat (2), maka perusahaan memotong dan melaporkan SPT Masa
PPh Pasal 23 dengan tarif 2%.
Apabila profit BUT disetorkan ke Hexus Pte.Ltd (head office), maka BUT harus
membayar branch profit tax.
Berdasarkan tax treaty Indo Australia, gaji dari sales representative dibayarkan
oleh BUT karena ia merupakan dependent personal service yang tugasnya
mengumpulkan order dan hanya berada di Indonesia selama 5 bulan (>120 hr tapi
tidak lebih dari 183 hari WPLN) maka dikenakan PPh pasal 26

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai