Anda di halaman 1dari 41

PENGENDALIAN

SOSIAL

Arti Pengendalian Sosial


Segala proses, baik yang direncanakan
maupun tidak, yang bersifat mendidik,
mengajak atau bahkan memaksa
warga-warga masyarakat agar
mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang berlaku.

Tujuan Pengendalian Sosial


Mencegah timbulnya perilaku yang menyimpang

(preventif)
Mengurangi kadar terjadinya perilaku yang menyimpang
Mengembalikan para pelanggar itu ke jalan yang benar
sehingga perilakunya sesuai kembali dengan normanorma yang berlaku dalam masyarakat (rehabilitasi)
Ikut menjaga tetap terpeliharanya nilai-nilai, normanorma, dan pranata sosial yang telah disepakati dan
dijunjung tinggi
Ikut menjaga keteraturan, ketertiban, keamanan, dan
stabilitas masyarakat agar masyarakat terus tumbuh
dinamis serta makin maju, sejahtera, dan bahagia.

Ruang lingkup pengendalian sosial


Pengawasan indivual, c0ntoh peringatan

orang tua terhadap anak


Pengawasan dari individu terhadap
kelompok, contoh peringatan seorang
pemimpin kepada bawahannya
Pengawasan antar kelompok, contoh
peringatan anggota DPR terhadap menteri
Pengawasan kelompok terhadap individu,
contoh peringatan pengurus PSSI
terhadap pemain.

Fungsi Pengendalian Sosial


Koentjaraningrat menyebut sekurangkurangnya lima macam fungsi
pengendalian sosial, yaitu :
a. Mempertebal keyakinan masyarakat tentang
kebaikan norma.
b. Memberikan imbalan kepada warga yang
menaati norma.
c. Mengembangkan rasa malu
d. Mengembangkan rasa takut
e. Menciptakan sistem hukum

Cara-cara Pengendalian Sosial


1. Cara pengendalian Melalui Institusi dan Non

Institusi
2. Pengendalian secara Lisan, Simbolik, dan
Kekerasan
3. Cara pengendalian sosial Melalui Imbalan
dan Hukuman
4. Cara pengendalian Sosial Formal dan
Informal
5. Cara pengendalian sosial Melalui sosialisasi
6. Cara pengendalian sosial melalui tekanan
sosial

Cara pengendalian Melalui Institusi dan Non


Institusi

Melalui Institusi = Cara pengendalian


sosial melalui lembaga-lembaga sosial
yang ada di dalam masyarakat, seperti
lembaga pendidikan, hukum, agama,
politik, ekonomi dan keluarga.
Ex: Orang yang melakukan perampokan
dan pembunuhan dimasukkan ke dalam
penjara
oleh polisi atau lembaga peradilan.

Non Institusi : cara pengendalian di


luar institusi sosia yang ada. Cara
pengendalian ini sifatnya tidak resmi,
seringkali dilakukan oleh individu atau
kelompok massa yang tidak saling
mengenal, dan seringkali
menggunakan kekerasan.
Ex; Sekelompok massa melakukan
pembakaran terhadap orang yang
disangka pelaku
pencopetan di sebuah terminal.

Pengendalian secara Lisan, Simbolik,


dan Kekerasan
Cara pengendalian melalui lisan dan simbolik sering
juga disebut cara pengendalian sosial persuasif.
Pengendalian sosial secara lisan dilakukan
dengan mengajak orang menaati aturan dengan
berbicara langsung dengan bahasa lisan (verbal).
Sementara, Pengendalian sosial secara simbolik
dapat dilakukan antara lain melalui tulisan, spanduk,
poster, iklan
layanan masyarakat, dan surat kabar.
Pengendalian sosial melalui kekerasan (koersif)
= cara ini menekankan pada tindakan atau ancaman
yang menggunkan kekuatan fisik.

Cara pengendalian sosial Melalui Imbalan dan


Hukuman
Pengendalian Melalui Imbalan (bersifat
preventif) seseorang diberi imbalan atas
tindakannya agar ia berperilaku sesuai
dengan nilai dan norma sosial yang
berlaku.
Ex; di sekolah siswa bisa mendapatkan
beasiswa bila berperilaku sesuai dengan
aturan-aturan yang ditetapkan sekolah,
seperti mendapat nilai yg bagus, tidak
bolos sekolah, atau tidak mencontek
dalam ujian.

Cara pengendalian sosial Melalui


Hukuman (bersifat represif): cara
ini bertujuan untuk memulihkan
keadaan seperti sebelum
pelanggaran terjadi.
Ex: Siswa yang bolos sekolah dihukum
skorsing selama seminnggu dan
diberi tugas membuat karya tulis

Cara pengendalian Sosial Formal dan Informal

Cara pengendalian formal = cara


pengendalian sosial yang dilakukan oleh
lembaga-lembaga resmi yang juga memiliki
peraturan-peraturan resmi, seperti
perusahaan, perkumpulan serikat kerja, atau
lembaga peradilan. Peraturan-peraturan
yang dihasilkan lembaga-lembaga ini
umumnya tertulis dan sudah distandarisasi.
Ex: sebuah perusahaan sudah membuat
aturan mengenai kenaikan pangkat, gaji, atu
cuti beserta sanksi-sanksinya.

Cara pengendalian informal = cara


pengendalian sosial yang dilakukan
oleh kelompok yang kecil, akrab,
bersifat tidak resmi dan tidak
mempunyai aturan-aturan resmin
yang tertulis.
Ex: aturan-aturan dan kebiasaan yang
ada dalam sebuah keluarga atau
kelompok bermain

Cara pengendalian sosial Melalui sosialisasi


Menurut Fromm,
- Apabila suatu masyarakat ingin berfungsi efektif,
maka para anggota masyarakat harus berprilaku
sesuai dengan nilai dan norma sosial yang
mengatur pola hidup dalam masyarakat tersebut
- Sosialisasi membentuk kebiasaan , keinginan,
dan adat istiad
at kita
Melalui sosialisasi seseorang menginternalisasikan
norma dan nilai

Cara pengendalian sosial melalui tekanan sosial


Lapiere melihat pengendalian sosial
sebagai suatu proses yang lahir dari
kebutuhan individu agara diterima dalam
suatu kelompok, untuk bisa diterima
dalam suatu kelompok, kita akan selalu
berusaha mengikuti nilai dan norma yang
berlaku di dalam kelompok tersebut.
Ex: seorang anak yang tadinya bukan
perokok jadi perokok setelah bergabung
dalam satu kelompok bermain.

Bentuk-bentuk pengendalian
Pengendalian informal, dilakukan dengan cara

mematuhi norma-norma sosial yang disepakati


bersama oleh sebagian besar warga masyarakat.
Pengendalian formal, didasarkan pada hukum/
undang-undang yang berlaku
Pengendalian institusional, pengawasan yang
dilakukan secara tidak langsung oleh suatu
lembaga tertentu yang punya pengaruh kuat.
Pengendalian berpribadi, pengendalian sosial
yang berasal dari seorang yang sangat kuat
kepribadiannya atau karismanya.

Lembaga Pengendalian Sosial


Polisi, adalah lembaga yang paling bertanggung jawab dalam sistem

pengendalian sosial.
Pengadilan, bagian dari lembaga kehakiman yang bertugas
menyelenggarakan proses peradilan terhadap orang-orang yang
dituduh melanggar hukum.
Adat/lembag a adat, adalah pola perilaku tertentu dari warga
masyarakat di suatu daerah
Keluarga, lembaga sosial yang sangat efektif dalam melakukan
pengendalian sosial terhadap anak dan kerabat dekatnya.
Lembaga keagamaan, menanamkan keimanan, nilai-nilai ibadah
yang membawa keselamatan dan kebahagiaan dunia akhirat
Sekolah, lembaga formal yang sangat penting untuk mengenalkan
nilai-nilai dan norma-norma serta melatih untuk menaatinya.
Lembaga pemasyarakatan, bersifat formal represif, yaitu
menghukum orang-orang yang sudah terbukti melanggar undangundang

Mengapa masyarakat perlu dikendalikan ?

Hal ini disebabkan oleh adanya


berbagai benturan kepentingan
antarindividu, antar kelompok,
antar individu dengan
kelompok, atau gangguan dari
kelompok luar.

Sifat pengendalian
1. Preventif (pencegahan), usaha
pencegahan terhadap gangguangangguan pada keserasian antara
kepastian dan keadilan melalui
himbauan, bimbingan, teguran dll.
2. Represif, usaha untuk
mengembalikan keserasian yang
pernah mengalami gangguan tersebut
dengan memberi sanksi, hukuman bagi
mereka yang melanggar.

3. Pengendalian sosial gabungan yaitu


pengendalian sosial yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan
(preventif) sekaligus memulihkan kembali
keadaan semula jika sudah terjadinya
penyimpangan (represif). Usaha pengendalian
dengan memadukan ciri preventif dan represif
ini dimaksudkan agar suatu perilaku tidak
sampai menyimpang dari norma-norma dan
kalaupun terjadi penyimpangan itu tidak
sampai merugikan yang bersangkutan
maupun orang lain.

Cara pengendalian sosial


Persuasif adalah pengendalian sosial yang menekankan

pada usaha untuk mengajak atau membimbing anggota


masyarakat agar dapat bertindak sesuai dengan aturan
atau norma yang berlaku dimasyarakat. Terkesan halus dan
menghimbau.
Koersif adalah pengendalian sosial yang Lebih
menekankan pada tindakan atau ancaman yang
menggunakan kekerasan fisik. Tujuan tindakan ini agar si
pelaku jera dan tidak melakukan perbuatan buruknya lagi.
Cara compulsion, dengan menciptakan situasi sedemikian
rupa sehingga seorang terpaksa mengikuti aturan atau
situasi tadi. Contoh naik kendaraan pada jalur searah.
Cara pervasion, penyampaian tata nilai dan norma secara
berulang-ulang hingga akhirnya nilai dan norma itu
mendarah daging dengan pribadinya. Contoh pendidikan
militer

Jenis pengendalian sosial

Gosip (desas-desus), pergunjingan atau pemberitaan


kasus perilaku menyimpang seseorang di berbagai
tempat, sehingga membuat para pelakunya malu atau
jatuh harga dirinya.

Teguran, peringatan lisan atau tertulis yang disampaikan


oleh orang tua/pimpinan kepada anak atau bawahannya
karean telah melakukan penyimpangan tertentu.

Pendidikan, alat pengendalian yang sudah melembaga,


dilakukan secara sadar dan bertahap.

Agama, karena agama pada dasarnya mengajarkan


kebaikan, kebenaran, kejujuran serta memberikan sanksi
yang sangat berat kepada orang yang berdosa di akhirat
nanti, memberikan kehidupan abadi yang bahagia (surga)

Ostrasisme (mengucilkan) pembiaran dan pengacuhan


ditujukan kepada para pelanggar agar jera sendiri.

Fraundalens pengendalian sosial melalui pihak lain


menguasai masalah.
yang
Intimidasi pengendalian sosial melalui menekan,
memaksa dan mengancam.
Cemoohan yaitu ejekan yang dilakukan oleh
individu-individu
terhadap
seseorang
yang
menyimpang. Tujuan agar seseorang menerima nilainilai yang ada. Contoh, anak yang suka mengacau
disebut preman.

Ada lim a faktor yang ikutm enentukan sam pai


seberapa jauhkah sesungguhnya sesuatu usaha
kontrolsosialoleh kelom pok m asyarakatitu bisa
dilaksanakan secara efektif,yaitu :

1. Menarik-tidaknya kelompok masyarakat itu


2.
3.
4.

5.

bagi warga-warga yang bersangkutan ;


Otonom-tidaknya kelompok masyarakat itu;
Beragam-tidaknya norma-norma yang
berlaku di dalam kelompok itu,
Besar-kecilnya dan bersifat anomie-tidaknya
kelompok masyarakat yang bersangkutan;
dan
Toleran-tidaknya sikap petugas kontrol sosial
terhadap pelanggaran yang terjadi.

01.Yang term asuk dalam lem baga-lem baga


pengendalian sosialadalah .

a. TNI
b. Kepolisian
c. LSM
d. Departemen sosial
e. Dinas Sosial

02.Lem baga pengendalian sosialyang


bersifat form aldan represif,yaitu .

a. Lembaga keagamaan
b. Lembaga pemasyarakatan
c. Lembaga adat
d. Keluarga
e. sekolah

03.Jika seseorang yang m em ilikikedudukan terhorm atm elakukan


penyim pangan,sem entara itu kritik sosialterbuka sulitdilontarkan,m aka
cara pengendalian yang tepatdengan .

a. Gosip
b. Teguran
c. Hukum
d. Nasihat agama
e. dilaporkan

04.Lem baga pengendalian sosialyang bersifatrehabilitasi


adalah .

a. Kepolisian
b. TNI
c. Pengadilan
d. Penjara (LP)
e. LBH

05.Berikutyang m erupakan upaya preventifuntuk m encegah


perilaku m enyim pang adalah .

1. Ceramah bahayanya narkoba


2. Mengadili koruptor/menghukum
3. Ceramah agama secara rutin
4. Mendidik siswa secara disiplin
5. Merazia PSK untuk dibina

Pernyataannya .
a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 3,4,5
d. 1,3,5
e. 1,3,4

06.Untuk m encegah penyalahgunaan narkoba perlu diam bil


langkah sebagaiberikut;

1. Penyuluhan tentang bahayanya narkoba


2. Hukum gantung kepada setiap pemakai narkoba
3. Merazia tempat hiburan malam
4. Tembak di tempat para pengendar narkoba
5. Merehabilitasi para korban narkoba

Pernyataannya adalah .
a. 1,2,3
b. 2,3,4
c. 3,4,5
d. 1,2,4
e. 1,3,5

07.Pengendalian sosiaslyang dilakukan oleh hukum adat


term asuk jenis pengendalian .

a. Formal
b. Informal
c. Tradisional
d. Institusional
e. proformal

08.Pengendalian sosialyang bersifatform aldapat


dilakukan oleh .

a. Adat
b. Masyarakat
c. Kepolisian
d. Tokoh agama
e. Sesepuh masyarakat

09.Sarana pengendalian sosialdesas desus


dilakukan dengan m aksud .

a. Menenangkan
b. Mengusir
c. Mendamaikan
d. Memaki-maki
e. mempermalukan

10.Pengaruh baik atau buruk yang datang dariorang-orang


tertentu m erupakan w ujud pengendalian sosial .

a. Resmi
b. Tidak resmi
c. Berpribadi
d. Institusional
e. konstitusional

11.Pengendalian institusionaladalah pengendalian


sosialyang m erupakan tugas .

a. Orang
b. Lembaga sosial
c. Guru
d. Pola kebudayaan
e. Lingkungan masyarakat

11.M engajarkan sopan santun,tertib,dan disiplin bagianak


pada usia dinim erupakan pengendalian sosialyang bersifat .

a. Edukatif
b. Represif
c. Preventif
d. Spontanitas
e. sosialisasi

12.Pen gendalian sosialbertujuan untuk ..

a. Mendidik keluarga
b. Mendidik masyarakat umum
c. Menghukum orang yang bersalah
d. Menciptakan stabilitas sosial
e. Mencegah terjadi penyimpangan

norma

13.H alyang terpenting dalam upaya pencegahan


perilaku m enyim pang adalah .

a. Mengekang pergaulan remaja


b. Memberikan hukuman yang berat

bagi pelaku penyimpangan


c. Memberdayakan lembaga sensor
film
d. Meningkatkan kesadaran norma
agama dan kesusilaan
e. Mengefektifkan fungsi lembaga
pengendalian sosial

14.Penyebaran brosurtentang bahaya penyakitAID S kepada m asyarakat


luas m erupakan salah satu bentuk pengendalian perilaku m enyim pang
yang bersifat .

a. Preventif
b. Represif
c. Kuratif
d. Pedagogi
e. didaktis

15.Bentuk pengendalian sosialyang paling efektifantara lain


m elaluilem baga pendidikan form alatau sekolah,sebab .

a. Dapat mengenyampingkan peranan


b.
c.
d.
e.

orang tua
Dapat bertindak tanpa campur
tangan orang tua
Sanksinya tegas jika melakukan
perlawanan
Disosialisasikan secara bertahap dan
sistematis
Sekolah adalah lembaga yang
independen

Anda mungkin juga menyukai