Anda di halaman 1dari 6

Analisis Perusahaan/Industri yang Gagal

Melaksanakan Strategy Supply Chain


Nova Tri Ariyanto (13522166)

PT General Motor Chevrolet Indonesia

Pada tahun 1927, Chevrolet untuk pertama kalinya beroperasi di Indonesia dengan
strategi yang sangat jelas, bahwa konsumen di Indonesia adalah bagian penting dari
perkembangan Chevrolet. Setiap anggota tim berkomitmen untuk menawarkan
kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan konsumen di Indonesia seperti kendaraan
dengan desain yang menarik, kualitas terbaik yang dapat diandalkan, dan sistem
keamanan terlengkap, serta konsumsi bahan bakar yang irit dan fitur-fitur yang
fungsional.

Sejak Agustus 2015, investasi berlanjut dengan menjadi semakin dekat kepada
pelanggan dan menjadi National Sales Company. Kami menunjukkan kesetiaan
kami kepada para konsumen di Indonesia melalui peluncuran produk-produk
terbaik guna meningkatkan pengalaman berkendara para konsumen. Kami juga
menyediakan layanan otomotif berkelas dunia dan layanan purna jual jangka
panjang melalui 41 mitra diler profesional kami di Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan
Bali lengkap dengan fasilitas showroom berteknologi tinggi serta kemampuan para
personil diler yang telah teruji.

Bekerja dengan hati dan semangat untuk terus memenuhi kebutuhan pelanggan
semaksimal mungkin merupakan komitmen GM Indonesia dalam operasi bisnisnya.
GM Indonesia berkomitmen untuk terus berada dan tumbuh di Indonesia, dan akan
memastikan para pelanggan adalah pusat dari segala aktivitas yang kami lakukan.

Tutupnya PT. GM Chevrolet Indonesia

PT General Motors Indonesia, produsen mobil Chevrolet


menutup pabriknya di Bekasi pada akhir Juni 2015.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor
Indonesia (Gaikindo), sepanjang 2014 penjualan mobil
Chevrolet hanya mencapai 10.018 unit mobil. Penjualan
terbesar terjadi pada Januari sebanyak 1.463 unit dan
terendah pada Desember, yaitu 508 unit.

Alasan Tutupnya PT. GM Chevrolet Indonesia


Menurut Pengamat Otomotif dan Koran Tempo Jakarta, alasan tutupnya
PT GM Chevrolet Indonesia adalah sebagai berikut :
Sejak awal mengembangkan sayap di Indonesia hingga akhirnya tutup,
PT GM Chevrolet Indonesia kalah saing dengan pabrikan asal Jepang.
Salah satu contohnya adalah dalam hal distribusi.
Dari sisi spare-part, mobil Amerika Serikat lebih susah dicari ketimbang
yang asal Jepang. Selain itu, show room dan bengkelnya juga masih
terbilang sedikit. Jadi, konsumen akan merasa kesulitan. Padahal, justru
aspek kemudahan dalam mencari komponen atau bengkel itulah yang
menjadi pertimbangan konsumen sebelum membeli.
Keunggulan mobil Jepang juga terdapat pada sisi harga jual kembali.
Harga second mobil Jepang tidak mudah jatuh, Ini berbeda dengan harga
jual kembali mobil Amerika Serikat yang harganya bisa turun drastis.
Beberapa hal itu yang membuat GM susah menyalip mobil Jepang.

Kaitannya Perusahaan Gagal dalam Penerapan SCM


Distribusi
Proses distribusi yaitu bagaimana barang itu dialirkan atau dikirim dari pabrik sampai ke
pelanggan. Dalam SCM proses distribusi merupakan proses yang sangat penting. Dalam hal ini,
kesalahan dari PT GM Chevrolet adalah pendistribusian barang yang masih sangat kurang,
dealer dari perusahaan masih sedikit sehingga proses pengenalan produk maupun penjualan
menjadi sangat lemah.
Promosi
Promosi dari produk Chevrolet masih sangat kurang sehingga brand image sangat rendah di
masyarakat.
Forecasting
Forecasting merupakan hal yang sangta penting dalam hal target, jumlah produksi maupun
investasi yang harus dilakukan. Kesalahan dari PT GM Chevrolet adalah peramalan permintaan
yang tidak efektif/kurang akurat sehingga penjualan dibawah target sementara investasi sudah
sangat banyak.
Kolaborasi
Kolaborasi meupakan aspek penting untuk memudahkan perkembangan dari suatu perusahaan,
akan tetapi PT GM Chevrolet tidak melakukan kerja sama dengan pihak ketiga dalam hal
penjualan maupun promosi

Dampak Kerugian yang Ditimbulkan

PT General Motors Indonesia, produsen mobil Chevrolet


menutup pabriknya di Bekasi pada akhir Juni 2015, GM
Indonesia akan beralih dari produsen mobil Chevrolet menjadi
distributor saja.
Soal produksi, GM mengklaim akan bertanggung jawab pada
servis dan komponen Chevrolet Spin yang sudah beredar di
pasaran bekerja sama dengan pengalihan pada dealer resmi lain.
Total karyawan di PT General Motors Indonesia Manufacturing
sebanyak 500 orang di PHK. Sebagian karyawan akan dialihkan
ke divisi penjualan dan distribusi mobil atau National Sales
Company (NSC).
Kerugian finansial mencapai 2,59 triliun.

Anda mungkin juga menyukai