Anda di halaman 1dari 76

Metoda

Pemberian Asuhan
Keperawatan

Pokok Bahasan
1. Pendahuluan
2. Metoda Pemberian Asuhan Keperawatan
a. Metoda fungsional (sebaiknya tidak
digunakan )
b. Metoda tim
c. Metoda keperawatan primer
d. Metoda kasus
e. Metoda moduler
f. Manajemen kasus,
g. Partnership model
h. Patient Care Centre (Pelayanan yang berfokus
kepada pasien)

Pendahuluan

Peningkatan Kebutuhan
Masyarakat Akan
Layanan Kesehatan
Berkualitas

Lokakarya
Nasional
Keperawatan

Proses
Profesionalisme
keperawatan
Analisis Teori
dan Penelitian
Tentang
Metode Asuhan
Keperawatan

Upaya-upaya untuk
meningkatkan mutu
Asuhan keperawatan
3

Kepuas
an
Pasien

Mengapa Perlu Metode


Penugasan ?

Perawat

Askep
Profesiona
l

Derajat
Kesehat
an

Pasien
Kepuas
an

METODE
PENUGASA
N
4

Memberika
n
kepuasan
kerja bagi
pelaksana
nya

Jumlah &
kwalitas
pelaksana
asuhan

Tingkat
ketergantung
an pasien
Costly
effective

Kriteria
Pemiliha
n Model
Kualitas
asuhan &
kepuasan
konsumen
5

Pendahuluan
Metoda pemberian pelayanan
keperawatan yang digunakan merupakan
faktor penting dalam menentukan mutu
asuhan keperawatan
Metoda pemberian asuhan memberikan
gambaran jelas tentang tugas, tanggung
jawab dan kewenangan perawat dalam
menyelesaikan asuhan keperawatan

Metoda
Pemberian Asuhan Keperawatan
1. Metoda fungsional (sebaiknya tidak
digunakan )
2. Metoda tim
3. Metoda keperawatan primer
4. Metoda kasus
5. Metoda moduler
6. Manajemen kasus,
7. Partnership model
8. Patient Care Centre (Pelayanan yang
berfokus kepada pasien)

Rumah Sakit
dapat menentukan
metoda yang paling
memungkinkan untuk
diterapkan

FUNGSIONAL

Functional.
Keuntungan
a. Trampil utk tugas tertentu
b. Mudah memperoleh
kepuasan kerja tugas
selesai
c. Kekurangan staf ahli dapat
diganti dgn perawat
terampil yg segera dapat
dilatih
d. Memudahkan utk peserta
didik yg belajar ketrampilan

Kerugian
a. Yankep terpilah-pilah
b. Proses kep sulit
dilaksanakan
c. Selesai tugas perawat
cenderung melakukan
tugas non keperawatan
d. Perawat hanya melihat
tugas sbg ketrampilan
semata

Hal hal yang harus dipertimbangkan


Pendekatan fungsional lebih menekankan
teknik proseduril, TIDAK memperhatikan
keberadaan klien secara utuh dan unik
Pelayanan terfragmentasi,
kesinambungan asuhan tidak terjamin
Ada kemungkinan, jenis tugas tertentu
tidak teridentifikasi sehingga luput dari
perhatian staf

11

METODA TIM

METODA TIM
Kepala Perawat Ners
Pimpinan Tim - Ners

Pimpinan Tim - Ners

Angg.Tim : Ners, Pr Dipl, Per.


Pembantu

Angg.Tim : Ners, Pr Dipl, Per.


Pembantu

PASIEN

PASIEN

METODA TIM
Metoda tim merupakan suatu metoda pemberian
asuhan keperawatan oleh sekelompok perawat
(Tim) kepada sekelompok pasien
Perawat profesional yang berijazah,
berpengalaman serta memiliki pengetahuan
dibidangnya ditunjuk untuk memimpin sekelompok
tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien

METODA TIM

Konsep Dasar
Ketua tim harus perawat profesional, mampu
menggunakan berbagai tehnik kepemimpinan,
manajemen dan komunikasi efektif.
Ketua tim harus membuat keputusan tentang
prioritas perencanaan, supervisi, dan evaluasi
asuhan keperawatan.
Komunikasi efektif untuk menjamin kontinuitas
renpra
Anggota tim harus menerima dan menghargai
kepemimpinan ketua tim
Ketua tim membantu anggotanya untuk
memahami dan melakukan tugas sesuai
dengan kemampuan mereka.
Peran kepala ruang penting

METODA TIM
Tugas dan tanggung jawab kepala
perawat

1. Menetapkan standar kinerja yang diharapkan


2. Membantu menetapkan sasaran unit/ruangan
3. Memberikan kesempatan dan bantuan pada
ketua tim untuk pengembangan
kepemimpinan/manajemen
4. Menjadi narasumber /konsultan bagi tim
5. Mendorong staf meningkatkan kemampuan
6. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka

METODA TIM

Tugas dan tanggungjawab ketua


tim

1.Mengkaji dan mempertimbangkan


intervensi rencana asuhan keperawatan
2.Mengkoordinasikan rencana keperawatan
dengan tindakan medis
3.Membagi tugas dan memberi bimbingan
melalui konferensi
4.Mengevaluasi kualitas asuhan, hasil dan
mendokumentasikan

METODA TIM
Tugas dan tanggung jawab
anggota tim
1. Merawat pasien di unit
perawatan.
2. Melaksanakan instruksi
keperawatan yang tertera dalam
rencana keperawatan
3. Melaporkan asuhan yang
dilakukan, dan respon pasien

METODA TIM
Keuntungan:
1. Memanfaatkan semua kekuatan anggota tim.
2. Tim mendukung pengembangan dan
produktifitas kelompok.
3. Pengambilan keputusan organisasi
mendekati groos root
4. Komunikasi antar anggota tim baik
5. Kontribusi dalam tim terpelihara baik.
6. Meningkatnya kepuasan pasien.
7. Biaya efektif.

METODA TIM

Kerugian:
1. Perlu ketua tim yang berpengalaman dan
trampil
2. Perlu staf yang cukup
3. Perlu mix-skill yang sesuai
4. Bila tidak diimplementasikan secara total
dapat terjadi fragmentasi
5. Sering mendapat kesulitan dalam
menetapkan waktu untuk konferensi dan
membuat rencana keperawatan

METODA
Your TextPRIMER
Here

METODA PRIMER
Kepala Perawat Ners
Perawat
Primer
Perawat
asosiet bila PP
tidak ada
(pagi)

Perawat asosiet
bila PP tidak ada
(siang)

Perawat asosiet
bila PP tidak
ada (malam)

METODA PRIMER
Metode keperawatan primer merupakan suatu
metoda pemberian asuhan keperawatan, dimana
seorang perawat register bertanggung jawab dan
bertanggung gugat untuk memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dalam 24 jam.
Dalam metoda ini terdapat hubungan yang dekat
dan berkesinambungan antara klien dan seorang
perawat tertentu yang bertanggung jawab dalam
perencanaan, implementasi, evaluasi dan
koordinasi asuhan keperawatan klien sejak masuk
unit perawatan sampai keluar

METODA PRIMER
Ciri
Akuntabilitas, otonomi, otoritas, advokasi,
ketegasan
5 K yaitu, kontinuitas, komunikasi,
kolaborasi, koordinasi dan komitmen
Setiap PP biasanya merawat 4-6 klien dan
bertanggung jawab selama 24 jam selama klien
tersebut dirawat di rumah sakit atau disuatu
unit.

METODA PRIMER
Tugas dan tanggung jawab kepala perawat
1. Identifikasi siapa perawat yang layak menjadi perawat
primari.
2. Beri dukungan dan pendidikan.
3. Pastikan semua staf perawat dan pemberi asuhan lain
memahami peran perawat primeri dan asosiet.
4. Menjadi model peran, pembimbing dan konsultan.
5. Pastikan dan pertahankan mutu asuhan.
6. Kelola aspek fiscal/keuangan.
7. Beri otonomi pada perawat primer untuk menjalankan
delegasi dan pengambilan keputusan yang tepat.

METODA PRIMER
Tugas dan tanggungjawab Perawat Primer
1.Memenuhi kebutuhan pasien secara total selama dirawat di
rumah sakit
2.Melakukan pengkajian dan merencanakan askep secara
komprehensif
3.Berkomunikasi dan berkoordinasi dalam pembuatan renpra
dan rencana pasien pulang
4.Memberikan asuhan keperawatan pada pasien sesuai
rencana dan berkoordinasi dengan tim kesehatan lain dan
kepala ruang
5.Melaksanakan rujukan kepada pekerja sosial, kontak dengan
lembaga sosial di masyarakat, membuat jadual perjanjian
klinik, mengadakan kunjungan rumah dan lain-lain.

METODA PRIMER

Tugas dan tanggung jawab perawat


asosiet
Melaksanakan tugas dan tanggungjawab
perawat primer bila perawat primer tidak
ada

METODA PRIMER
Keuntungan:
1. Memungkinkan Perawat Primer untuk pengembangan diri
melalui implementasi ilmu pengetahuan
2. Model praktek didasarkan pada pengetahuan
3. Fokus pada kebutuhan pasien
4. Meningkatnya otonomi perawat
5. Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan secara
komprehensif
6. Membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan.
7. Meningkatkan kesempatan untuk pengembangan hubungan
antara perawat pasien/keluarga.
8. Peningkatan mutu asuhan
9. Perbaiki retensi perawat
10. Meningkatnya kepuasan perawat, dokter dan
pasien/keluarga.

METODA PRIMER
Peningkatan mutu asuhan
Hanya ada 1(satu) perawat yang bertanggungjawab
dalam perencanaan dan koordinasi asuhan
keperawatan
Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien
Asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
PP bertanggungjawab selama 24 jam
Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal
Rencana asuhan keperawatan dan medik berjalan
paralel

METODA PRIMER
Kerugian:

1. Perlu perawat pendidikan tinggi dan


berpengalaman.
2. Perlu kemampuan komunikasi yang baik antara
perawat primer dengan perawat asosiat
3. Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab
rekan perawat untuk mengimplementasaikan
asuhan keperawatan yang diberikan.
4. Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam
kondisi kritis kemungkinan mempunyai beberapa
perawat primer
5. Biaya tinggi
6. LOS menjadi singkat

METODA PRIMER
Keuntungan Bagi RS
Rumah sakit tidak harus
mempekerjakan terlalu banyak
tenaga keperawatan
TETAPI
HARUS perawat yang BERMUTU
TINGGI

METODA KASUS

METODA KASUS
Metoda kasus merupakan sistem pemberian dimana
seorang perawat profesional memberikan asuhan
keperawatan langsung kepada sejumlah pasien sewaktu
dia bertugas
Dasar pemikiran metoda ini adalah seorang perawat
profesional paling siap untuk melaksanakan semua
asuhan keperawatan yang diperlukan pasien
Metoda kasus ini biasa digunakan pada unit perawatan
yang memerlukan keahlian keperawatan pada tingkat
ahli, seperti pada unit perawatan kritis atau ruang
pemulihan setelah di anestesi.

METODA KASUS
Keuntungan
1. Pasien mendapat asuhan keperawatan
secara holistik dan terus menerus oleh
ahlinya.
2. Komunikasi antara perawat pasien
dan dokter dengan anggota staf lainnya
berlangsung terus menerus.
3. Perawat mendapat kepuasan karena
dapat melakukan semua yang menjadi
wewenangnya

METODA KASUS
Kerugian:
1. Perawat profesional banyak menghabiskan waktu untuk
melaksanakan tugas yang dapat dilakukan orang yang
tidak trampil
2. Perencanaan yang dibuat kemungkinan tidak dapat
terlaksana karena kurangnya waktu
3. Pengkajian yang dilakukan oleh perawat tidak akurat
karena kurangnya komunikasi
4. Asuhan keperawatan tidak terkoordinasi dari shift ke
shift atau hari kehari karena perubahan dalam
penugasan
5. Tidak ada seorangpun perawat yang bertanggung jawab
mengkoordinasikan asuhan selama 24 jam

METODA KASUS
Tugas dan tanggung jawab kepala
perawat
1. Membuat penugasan untuk setiap
tenaga perawat
2. Menerima laporan.

METODA KASUS
Tugas dan tanggungjawab Perawat Klinik
1. Memberikan asuhan keperawatan pada
pasien yang menjadi tanggung
jawabnya pada shift tertentu.
2. Melakukan kolaborasi dengan tim
kesehatan lain dalam memberi asuhan
keperawatan pada pasien.

!!!!!!!

METODA KASUS

Lebih banyak
menggunakan
tenaga PERAWAT
REGISTER (RN) dan
lebih sedikit tenaga
PERAWAT PRAKTIKAL
yang dibutuhkan

METODA MODULER

METODA MODULER
Sistem ini dipimpin oleh perawat register
(Ners)
Anggota memberikan asuhan keperawatan
dibawah pengarahan dari pimpinan
modulnya
Idealnya 2 3 perawat memberikan asuhan
keperawatan terhadap 8 12 pasien
Aktifitas tim sebagai suatu kesatuan
mempunyai pandangan yang holistik
terhadap setiap kebutuhan pasien
Metoda modifikasi keperawatan tim - primer,
yang dicoba untuk meningkatkan efektifitas
konsep keperawatan tim melalui penugasan

METODA MODULER
Keuntungan
1. Tim mendukung pengembangan dan
produktifitas kelompok
2. Asuhan keperawatan diberikan secara
komprehensif.
3. Membaiknya kontinyuitas dan
koordinasi asuhan.
4. Meningkatnya kepuasan pasien.
5. Biaya efektif

METODA MODULER

Kerugian
1. Sedikit perawat register yang
digunakan untuk mengatasi kondisi
pasien yang tidak diharapkan
2. 2). Diperlukan pengalaman dan
ketrampilan ketua tim.
3. 3). Diperlukan campuran ketrampilan
yang tepat

METODA MODULER

Tugas dan tanggung


jawab kepala perawat
1. Memfasilitasi pelaksanaan pemberian
asuhan keperawatam pasien.
2. Memberikan motivasi pada staf
perawat.
3. Melatih perawat untuk bekerjasama
dalam pemberian asuhan

METODA MODULER
Tugas dan tanggungjawab Ketua Tim
Moduler
1. Memimpin, mendukung dan
menginstruksikan perawat non
profesional untuk melaksanakan
tindakan keperawatan
2. Memberikan asuhan keperawatan
pasien (Mengkaji, merencanakan,
melaksanakan dan menilai hasil
asuhan keperawatan)
3. Memberi bimbingan dan instruksi
kepada perawat partner kerjanya

METODA MODULER
Tugas dan tanggungjawab
Anggota Tim Moduler
Memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan
yang ditugaskan ketua tim

MANAJEMEN KASUS

Manajemen Kasus I
Administrat
or
Keperawata
n
Manajer
kasus
Peny.Dalam

Manajer
kasus
Pediatrik

Manajer
Kasus OB

Manajemen Kasus II
Administrator
Keperawatan
Manajer kasus
Resiko tinggi
Ps. Cardiac
arrest

Manajer kasus
Resti Ps
Pediatrik

Manajer Kasus
Resti Ps OB

MANAJEMEN KASUS
MANAJEMEN KASUS
Suatu Sistem pemberian asuhan keperawatan
yang berfokus pada pencapaian hasil dalam
kerangka waktu dan sumber yang tepat dan efektif
Sering digunakan dalam perangkat pelayanan
kesehatan masyarakat, psikiatri dan diadopsi
dalam asuhan pasien rawat inap, berfokus pada
populasi semua pasien
Model yang digunakan untuk identifikasi,
koordinasi, dan monitoring implementasi
kebutuhan pelayanan untuk mencapai asuhan
yang diinginkan dalam periode waktu tertentu

MANAJEMEN KASUS
Elemen penting dalam manajemen kasus
1. Kerjasama dan dukungan dari semua anggota
pelayanan dan anggota kunci dalam organisasi
( Administrator, dokter dan perawat).
2. Kualifikasi perawat manajer kasus.
3. Praktek kerjasama Tim.
4. Kualitas sistem manajemen yang diterapkan.
5. Menggunakan prinsip perbaikan mutu yang terus
menerus.
6. MenggunakanCritical pathway (hasil) atau
asuhan MAPS (Multidisciplinary Action Plans) yaitu
kombinasiClinical Path dengan Care Plans
7. Promosi praktek keperawatan profesional

MANAJEMEN KASUS
1

). Tugas dan tanggung jawab Manajer


1. Mengelola dan memimpin proses perbaikan mutu.
2. Memberikan arahan pada para manajer kasus bahwa jumlah
kasus tepat dan ditangani baik
3. Melaksanakan survey kepuasan pasien
4. Membuat batasan area tanggungjawab
5. Mengklarifikasi suatu kejadian kepada manajer lain bila
diperlukan
6. Merencanakan & memfasilitasipendidikan dan pengembangan
staf berdasarkan tujuan unit dan kebutuhan staf.
7. Melakukan monitoring terhadap asuhan yang dilaksanakan
oleh tenaga perawat dan non keperawatan.
8. Melakukan koordinasi, komunikasi dan bekerja sama dalam
menyelesaikan permasalahan pasien.
9. Memfasilitasi asuhan keperawatan

MANAJEMEN KASUS
Keuntungan
1. Meningkatnya mutu asuhan karena
2. Perkembangan kesehatan pasien
dimonitoring terus menerus sehingga selalu
ada perbaikan bila asuhan yang diberikan
tidak memberikan perbaikan
3. Adanya kerjasama yang harmonis antara
manajer kasus dengan tim kesehatan lain.
4. Menurunnya komplikasi
5. Menurunnya biaya.

PARTNERSHIP MODEL

PARTNERSHIP MODEL
Model ini kombinasi antara
perawat primer dengan
perawat vokasi (LPN/LVN)
atau perawat pembantu
(asisten nurse)untuk bekerja
bersama secara konsisten.

PARTNERSHIP MODEL
Keuntungan

Biaya lebih efektif dari


PARTNERSHIP
MODEL
keperawatan
primer.
Perawat primer dapat
mendorong peningkatan
dan melatih partnernya

PARTNERSHIP MODEL
Kerugian
1.

2.

Kemungkinan perawat primer mengalami


kesulitan dalam mendelegasikan pada
partnernya.
Partnership yang konsisten sulit
dipertahankan karena jadwal yang
bervariasi

Patient Care Centre


MODEL

Pt Care Centre Model


Penanggung
Jawab Ruangan

Kegiatan pelayanan: Respiratory


service, ECG admission /
discharge phlebotomy, supply
management dll.

PASIEN

Patient Care Centre MODEL


Merupakan perkembangan model
terbaru dari pelayanan. Model ini
lebih berfokus pada pasien dan
penerapan tergantung pada
fasilitas
Tim yang cross-functional dari
perawat profesional dan asisten
bekerja sebagai unit based
team.

Patient Care Centre MODEL

Keuntungan
1.
2.

3.
4.

Pasien hanya kontak dengan petugas.


Perawat hanya bekerja di unit sehingga bisa
menggunakan lebih banyak waktu untuk
memberikan pelayanan keperawatan
langsung.
Tim di supervisi oleh perawat profesional.
Perawat profesional bertanggung jawaab
dan gugat untuk pelayanan secara luas dan
berfungsi lebih tinggi.

Kerugian
1.Perubahan struktur organisasi yang besar.
2.Unit/deparatemen lain harus mengakui
kepemimpinan keperawatan.
3.Kepala ruangan harus mensupervisi
berbagai macam pegawai

erkembangan di Indones

MPKP
Model
Pelayanan

Fragmenta
si

MPKP
Sitorus (1998)

Tg Jawab
perawat

Tujuan Pengembangan
MPKP
Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan
melalui penataan sistem pemberian asuhan
keperawatan baik struktur, proses dan nilainilai yang diyakini dalam pemberian asuhan
keperawatan

Sejarah
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universita Indonesia dengan RSUPN
Cipto Mangunkusumo Jakarta di
ruangan penyakit dalam (juni 1996)
Bulan Oktober 1999 diperluas
ruangan rawat bedah RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta dan RS.
Persahabatan Jakarta.

Pengertian MPKP
Sistem (struktur, proses dan nilai-nilai
profesional) yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan
keperawatan termasuk lingkungan untuk
menopang pemberian asuhan keperawatan
tersebut.

Jenis MPKP
MPKP III

MPKP II
MPKP I
MPKP Pemula

Spesialis dan Doktoral


keperawatan Riset
Tenaga Spesialis
Keperawatan sbg
Konsultan, Bimbingan
Riset
I Sp : 10 PP
Karu dan Ka Tim Ners
Metode Tim Primer

Semua Tenaga minimal


D3 Keperawatan

Metode Modifikasi Keperawatan Primer


1. primer asuhan berkesinambungan
tanggung jawab & tanggung gugat;
2. satu orang perawat profesional
perawat primer
3. Dalam Kep Primer hubungan
profesional dapat ditingkatkan profesi
lain memahami kondisi klien secara
detail sehingga mampu melakukan
hubungan kolaborasi secara optimal;

4. Metode keperawatan primer tidak digunakan


secara murni karena butuh jumlah Ners >>
5. Ketika jenis Tenaga berbeda metode tim
penting perawat dengan kemampuan yang
lebih tinggi dapat mengarahkan dan membimbing
perawat lain dibawah tanggung jawabnya.
6. Metode tim tidak digunakan secara murni
tanggung jawab asuhan keperawatan
terfragmentasi pada berbagai anggota tim,
sehingga sukar menunjukkan akuntabilitas tenaga
keperawatan.

SP2KP

Pengertian
SP2KP adalah sistem pemberian
pelayanan keperawatan profesional
yang merupakan pengembangan dari
MPKP ( Model Praktek Keperawatan
Profesional ) dimana dalam SP2KP ini
terjadi kerjasama profesional antara
perawat primer (PP) dan perawat
asosiet (PA) serta tenaga kesehatan
lainnya

Pada aspek proses ditetapkan


penggunaan metode modifikasi
keperawatan primer (kombinasi
metode tim dan metode
keperawatan primer)

Penetapan metode ini


didasarkan pada beberapa
alasan :

PILAR
MPKP

5. Patient Care
Delivery

1. Professional
Value

Caring
Relationshi
ps

M
.
2

m
e
g
a
an

t
n
e

y/
r
o
at ds
s
e n w ar
p
o m r Re
C
3. ree
Ca

4. Professional
Relationship

h
c
oa
r
pp

Planning
Nurse - Patient

Organizi
ng
Nurse Other Team
Physical Facilities

Actuating

Controlling

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai