Anda di halaman 1dari 22

DISPERSANTS

FOR
LUBRICANT

by Mega Puspitasari

DISPERSANTS
Aditif yang berfungsi melarutkan dan mendispersi kontaminan

seperti jelaga, kotoran atau endapan yang terbentuk dalam


mesin.
Dispersant

merupakan aditif
ashless cleaning agents.

Struktur dispersants :

subdivisi

non-metallic

atau

Mekanisme dispersants :

Tipe-tipe dispersants :
Succinimides
Succinate Esters
Mannich types
Phosphorus types
Polymeric Dispersants
Combinations

Typical dispersants structures:


N Substituted Long Chain Alkenyl Succinimides

Succinate Esters

Mannich types

Typical dispersants structures:


Phosphorus types

Polymeric Dispersants

SUCCINIMIDE
DISPERSANTS
Chevron Oronite Company LLC, June 2010

Succinimide adalah polimer kimia yang digunakan sebagai aditif

dalam engine oils untuk menjaga dari kotoran, jelaga, oksidasi


produk, dan deposit lainnya sehingga by-product dari
pemanasan dan pembakaran tidak membahayakan dan
merusak bagian penting mesin.
Fungsi succinimide dispersants
Menjaga bagian penting mesin

tetap bersih
Memperpanjang umur mesin
Membantu maintain emisi secara

tepat
Ekonomis untuk bahan bakar.

Sifat succinimide dispersants :


a. Succinimide

dispersants tampak seperti liquid berwarna


gelap atau cokelat dengan kekentalan dan viskositas mirip
heavy syrup.

b. Succinimide sedikit atau tidak dapat larut dalam air, tetapi

larut dalam minyak dan lighter weight hydrocarbon seperti


gasoline.
c. Succinimide memiliki tekanan uap sangat rendah dan sedikit

bau pada temperatur ambient.


d. Succinimide sedikit atau tidak mengandung racun (toksik)

dalam aquatis species, tetapi tumpahannya harus tetap


dicegah.

SYNTHESIS AND
EVALUATION OF
DETERGENT/DISPERSAN
T ADDITIVES FROM
POLYISOBUTYLENE
SUCCINIMIDES

Amal M. Nassar, Nehal S. Ahmed, Khalid I. Abd El-Aziz,


Abdel-Azim A. Abdel Azim & Ahmed F. El-Kafrawy,
International Journal of Polymeric Materials, Oct 2006

Pembentukan semua tipe deposit dalam mesin dapat dikontrol

dengan menggunakan aditif deterjen/dispersant.


Ashless lube oil dispersants lebih efektif dari konvensional

garam metal dalam mengontrol kotoran dan endapan varnish


dalam operasi temperatur rendah pada mesin.
Tahapan percobaan :

Perparasi
Polyisobutylene
Succinianhydrid
e (PIBSA)

Menentukan
berat molekul
dengan GPC

Mereaksikan
PIBSA
dengan
amine
berbeda
Analisis
dengan IR
Spektroskopi

Preparasi
Mannich
Bases

Hasil IR

Spektrum
untuk
senyawa A1

Hasil IR Spektrum untuk senyawa B1

Hasil IR Spektrum untuk senyawa C1

Hasil IR

Spektrum
untuk
senyawa D1

The result from I.R. Spectra of A 1, B1, C1, and D1 are :


The NH and OH regions are overlapping (OH at 3600 3200 cm -1

and the NH at 3500 3300cm -1)


CN band is in the range from 1350 1000 cm -1
CO band is in the range from 1250 1000 cm -1
CH of alkanes in the range from 3000 2850 cm -1
CH of Aromatic in the range from 3000 3150 cm -1
CH of CH3 group appears at 1450 and 1375 cm -1
CH of CH2 group appears at 1465 and 1375 cm -1
C=C aromatic appears at 1475 and 1600 cm -1
P-disubstituted ring appears as one strong band from 800 to 850

cm-1

Berat molekul tiap senyawa

Dipersancy

DISPERSANT ADDITIVES
CONTAINING
PHOSPHORUS, SULFUR
AND NITROGEN
Stanley J. Brois, Englishtown, N.J. Patented July, 1974

Aditif pelumas dibuat dengan mereaksikan phosphosulfurized

hydrocarbon dengan senyawa


dispersancy pada pelumas.

aziridine

untuk

memberi

Perhatian pada penelitian ini adalah perkembangan aditif

metal-free yang tidak akan membentuk abu. Karena ash-free


dispersants adalah nilai utama dalam komposisi pelumas yang
juga digunakan dalam bahan bakar diesel, dan gasoline.
Aziridines yang cocok untuk digunakan dalam percobaan ini

dapat dikarakterisasi dengan formula :

PROSES SINGKAT
Mereaksikan
polyisobutylene
dengan
phosphorus
pentasulfide
(P2S5)

Mereaksikan
hasil
phosphosulfuriz
ed
polyisobutylene
dengan
ethylenimine

KARAKTERISTIK PRODUK

SLUDGE DISPERSANCY TEST


RESULTS

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai