Tipe 321: Penambahan titanium sehingga lebih stabil dan tidak terjadi carbide precipitation saat
welding. Kekuatannya tinggi dibandingkan 304L, lebih tepat untuk suhu tinggi.
Tipe 347: Penambahan niobium pada tipe 304 sehingga lebih stabil.
Tipe 309/310: Konten Cr tinggi untuk memberikan resistansi oksidasi pada suhu tinggi.
Tipe 316: Penambahan molybdenum untuk meningkatkan ketahanan korosi pada kondisi reduksi,
misalnya pada penggunaan dengan asam sulfat, asetat, atau format. Meski demikian, dapat
menimbulkan stress corrosion cracking pada suhu >100 oC. Sangat baik digunakan untuk zat organik
dan amonia serta garam netral/basa, meski beberapa asam organik dan halida organik dapat
terhidrolisis membentuk asam halogen anorganik yang dapat menyerang SS terutama pada suhu dan
tekanan tinggi.
Alloy A-286
Tantalum
Karakteristik
Alloy 625 memiliki resistansi kimia yang sama dengan Hastelloy C-276, tetapi dengan
kekuatan yang jauh lebih tinggi. Alloy ini digunakan saat dibutuhkan aplikasi suhu dan
tekanan yang lebih tinggi.
Di dalam ASME telah diapprove untuk suhu hingga 980C. Alloy ini kaya akan nikel, krom,
tungsten, dan kobalt. Pada suhu tinggi, kekuatan juga tetap tinggi, sering juga digunakan
untuk bahan pengelasan.
Alloy A-286 memiliki kekuatan yang sangat tinggi pada suhu hingga 371 oC dan biasa
digunakan untuk bahan pengelasan.
Untuk aplikasi asam berkonsentrasi tinggi dan suhu tinggi seperti HCl, H 2SO4, CH3COOH,
H2S, dan HNO3, tantalum memberikan resistansi korosi yang sangat baik, dengan harga yang
sangat mahal. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan adalah penggunaan coating tantalum
yang tervaporisasi di dalam reaktor atau vessel.
Material non-metal yang digunakan untuk pembuatan vessel maupun aplikasi khusus / tambahan:
3
Material
Acid-Resistant
Bricks and Tiles
(Ceramic)
Stoneware
(Ceramic)
Glass
(Ceramic)
/
Borosilicate
PVC
Polytetrafluoro
-ethylene
(PTFE)
Polyvinylidene
Fluoride
(PVDF)
Glass-FiberReinforced
Plastics (GRP)
(Composite)
Karakteristik
Menggunakan tile keramik untuk bahan dengan didukung membran tahan korosi di
belakangnya, serta semen yang resisten terhadap korosi, digunakan untuk lining
dan joint vessel.
Resisten terhadap bahan kimia, kecuali alkali dan fluorin. Digunakan di dalam
kolom absorbsi dan distilasi.
Resisten terhadap perubahan suhu mendadak dan bahan kimia, dapat digunakan
hingga suhu 700C tetapi tidak bisa digunakan untuk P>1 atm kecuali hanya untuk
lining. Digunakan untuk kolom absorbsi dan distilasi serta lining untuk vessel dari
CS, SS, dan besi.
Material termoplastik yang paling banyak digunakan di dalam industri kimia,
resisten terhadap asam anorganik kecuali HNO 3 dan H2SO4 kuat, serta larutan
garam anorganik. Tidak dapat digunakan dengan solven organik. Suhu operasi
maksimum rendah (60C, 140F) dan tekanan berkisar pada 570 kPa (85 psi).
Resisten terhadap seluruh bahan kimia kecuali fluorin dan alkali, dapat digunakan
hingga T=250C. Kekuatannya rendah, tetapi bisa ditingkatkan dengan
penambahan filler menjadi komposit, tetapi fabrikasinya sulit dan mahal.
Mirip dengan PTFE tetapi lebih mudah fabrikasinya. Resisten terhadap alkali, asam
anorganik, dan solven organik. Suhu operasi maksimum adalah 140C.
Kuat dan resisten terhadap banyak jenis bahan kimia. Kekuatan mekaniknya
bergantung pada resin yang digunakan, bentuk reinforcement-nya, dan rasio resin
terhadap kaca. Resin polyester resisten terhadap asam mineral encer, garam
anorganik, dan solven lainnya tetapi tidak resisten terhadap alkali. Digunakan untuk
lining pada pressure vessel dalam bentuk continuous filament.
Secara umum, berdasarkan kondisi kerjanya, maka pemilihan material untuk pressure vessel adalah
seperti pada tabel dibawah ini (Bednar, 1981):
Secara umum, berdasarkan pressure yang dihandle, maka maka pemilihan material untuk pressure
vessel adalah seperti pada tabel di bawah ini:
C K 1C
ac
[ ]
f
M 1=
K 1C
f
4C
P
R
( )
K1C
f
maka material yang harus diambil memiliki kriteria index kedua yaitu:
M 2=
K 21C
f
Selain itu, perlu diperhatikan juga ketebalan pressure vessel untuk menahan pressure P:
PR
2f
maka material yang harus diambil menjaga ketebalan setipis mungkin agar murah, tetapi tetap aman,
sehingga nilai f harus maksimal dan diambil material index ketiga:
M 3= f
Kemudian, dari kriteria-kriteria ini, maka digambarkan pada grafik Ashby (K 1C vs
nilai
f ). Apabila asumsi
Dengan grafik ini, dapat dilihat zona yang bisa digunakan untuk material yang tepat (search region)
dengan perpotongan ketiga material index. Dari gambar tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa steel,
copper, aluminium dapat memenuhi kriteria untuk nilai yang telah dispesifikasi.
Referensi
Anonymous (__) Materials for Construction. [Online]. Available: http://www.parrinst.com/products/non
-stirred-pressure-vessels/materials-of-construction/ [19 th April 2016].
Ashby, M.F. (2005) Material Selection in Mechanical Design. 3rd Edition. Oxford: Elsevier.
American Society of Mechanical Engineers (2013) ASME Boiler and Pressure Vessel Code Section VIII:
Rules for Construction of Pressure Vessel Division 1. New York: The American Society of
Mechanical Engineers.
Moss, D. (2004) Pressure Vessel Design Manual. 3rd Edition. New York: Elsevier.
Pressure Vessel Engineering Ltd. (2016). Pressure Vessel Design Charts. [Online]. Available:
http://www.pveng.com/ASME/DesignCharts/DesignCharts.php [16th April 2016].
Towler, G. & Sinnott, R. (2008) Chemical Engineering Design. New York: Elsevier.
6