7 Aspek Hukum
7 Aspek Hukum
PEMERINTAH
I.
Aspek
Hukum
Pemerintah
Pengadaan
II.
Barang/Jasa
I. Aspek
Hukum
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah
A. Bidang Hukum Yang Terkait Dengan Pengadaan
Barang/Jasa Instansi Pemerintah
Penetapan
Penyedia
Penandatangan
Kontrak
Berakhirnya
Kontrak
Barang/Jasa
HAN
H. Perdata
H. Pidana
2. Hukum Perdata
3. Hukum Pidana
B. Hirarki Perundang-Undangan RI
TAP MPR No. III/Tahun 2000 menyebutkan bahwa
hirarki peraturan perundang-undangan RI terdiri
dari :
1. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 45);
2. Ketetapan MPR (TAP MPR);
3. Undang-Undang (UU);
4. Peraturan Pemerintah Pengganti UU (PERPU);
5. Peraturan Pemerintah (PP);
6. Keputusan Presiden (KEPPRES);
7. Peraturan Daerah (PERDA).
1. Peraturan perundangan-undangan
nasional
2. Peraturan internasional
UU No. 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi dan PP No. : 29 Tahun 2000
Tentang Penyelenggaran Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Internasional
a. Peraturan
dari
negara/lembaga
pinjaman/ hibah luar negeri;
b. Peraturan
yang
diterbitkan
asosiasi/lembaga internasional;
pemberi
oleh
tiap-tiap
pemberi
Catatan :
Untuk proyek pemerintah yang seluruh/sebagian
dibiayai
dengan
PHLN,
maka
ketentuan
pengadaannya
adalah
ketentuan
dari
negara/lembaga pemberi PHLN;
Ketentuan nasional baru berlaku sepanjang belum
diatur atau
tidak bertentangan dengan ketentuan
Internasional
dari
Insinyur
III. PENYUSUNAN
PERJANJIAN/KONTRAK
DAN
PELAKSANAAN
1. Pengertian :
Perjanjian adalah suatu ikatan atau hubungan
hukum mengenai benda-benda (barang) atau
kebendaan (jasa) antara dua pihak atau lebih,
dimana para pihak tersebut saling berjanji atau
dianggap saling berjanji untuk melakukan
sesuatu atau tidak melakukan sesuatu.
2. Unsur-Unsur Perjanjian :
a. Adanya para pihak;
b. Adanya kesepakatan dari para pihak;
c. Obyek perjanjian;
(Pasal 1320
a. Syarat Subyektif :
b) Syarat Obyektif :
a. Bentuk Perjanjian :
1) Perjanjian Lisan;
2) Perjanjian Tertulis (KONTRAK);
b. Jenis Perjanjian :
pengguna
penyedia
Kerja
(SPK)
(kontrak