Dr.RAHMATINI M. Kes
TUBERKULOSIS
Penyakit
EPIDEMIOLOGI
Strategi pengobatan
DOTS
Strategi Pengobatan
Pengobatan
terdiri dari :
2 bulan fase intensif (tiap hari)
4 bulan fase intermitten ( 3 x/ minggu)
Preparat : Kombipak
DIAGNOSIS
Pemerksaan
sputum BTA
Klinis Batuk > 2minggu
Radiologis
Tuberkulostatika
Obat-
Tuberkulostatika
INH
Efek samping :
Neuropati perifer atasi dengan B6
Hepatotoksisitas
Dosis : 5-10 mg/KgBB/Hr,dosis tunggal
Tuberkulostatika
2
.RIFAMPISIN
Terutama aktif untuk kuman yang
sedang membelah.
Efek samping : Peningkatan SGOT/GPT
Gangguan saluran cerna
sering digunakan dalam kombinasi
dengan INH (Kombipak)
Tuberkulostatika
RIFAMPISIN
Dosis:
Dewasa < 50 kg 450 mg
Dewasa > 50 kg 600 mg
Anak 10 20 mg/Kg BB/hr dosis
tunggal
Sediaan: 150, 300, 450, dan 600 mg.
Tuberkulostatika
3.ETAMBUTOL
Menghambat metabolisme sel kuman
Efek samping : Gangguan penglihatan
Dosis: 15 mg/KgBB/Hr dosis tunggal
dikontraindikasikan pada anak
Dosis : 15 mg/KgBB/Hr dosis tunggal
Sediaan : tablet 250,500 mg
STREPTOMISIN
1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin,
pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap
intensif), dan 4 bulan selanjutnya minum obat
INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu
(tahap lanjutan).
Diberikan kepada:
Penderita baru TBC paru BTA positif.
Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paruparu) berat.
2 : HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
Penderita kambuh.
Penderita gagal terapi.
Penderita dengan pengobatan setelah lalai
minum obat.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada: Penderita BTA (+) dan
rontgen paru mendukung aktif.
ANAMNESIS
Dapatkan RPD klien,Tes tuberkulin,BTA
riwayat alergi dan ronsen foto
Periksa faal hati
Amati adanya neuropati perifer
Periksa adanya gangguan pendengaran
BTA akan negatif dalam waktu 2-3 bulan
INTERVENSI
Berikan
PENYULUHAN
Obat
PENYULUHAN
Bagi