Kelompok 11
Kelompok 11
Oleh
Kelompok 11
Manda juniantara pratama 1415031084
Dona roza
1415031043
Saluran Transmisi
Sistem Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran
energi listrik
dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun
pembangkit ke substation (gardu induk). Pemakaian
sistem transmisi didasarkan atas besarnya daya yang
harus disalurkan dari pusat pusat pembangkit ke pusat
beban dan jarak penyaluran yang cukup jauh antara
sistem pembangkit dengan pusat beban tersebut. Sistem
transmisi menyalurkanSistem
daya dengan
tegangan
tinggi yang
transmisi
dapat dibedakan
menjadi
digunakanuntukmengurangiadanyarugisistem transmisi tegangan tinggi (high
rugiakibatjatuhtegangan.
voliage, HV), sistem transmisi
tegangan ekstra tinggi (extra highvoltage,
EHV), dan
sistem transmisi ultra tinggi (Ultra high
voltage, UHV).
SISTEM PROTEKSI
SYARAT
Relay proteksi berfungsi mendeteksi
kondisi abnormal dalam suatu rangkaian listrik
dengan mengukur besaran listrik yang berada
dalam kondisi normal dan gangguan.
Dalam upaya meningkatkan keandalan
penyediaan energi listrik, kebutuhan sistem
proteksi yang memadai tidak dapat dihindarkan.
Sistem proteksi terdiri dari peralatan CT, PT,
PMT, catu daya DC/ AC, relay proteksi, dan
teleproteksi yang diintegrasikan dalam suatu
rangkaian wiring.
1.Ekonomi :Peralatanproteksimempunyai
nilaiekonomis.
2.Selektif
:Dapatmendeteksidanmengisolasiadan
ya
gangguan.
3.Ketergantungan :Proteksihanyabekerj
ajikaterjadi
gangguan.
4.Sensitif : Mampu mengenali gangguan,
sesuai setting
yangditentukan,walaugangguannyakecil
sekalipun.
5.Cepat :Mampubekerjadalamwaktuyan
gsesingkat
PRINSIP KERJA
Distance relay mengukur tegangan pada
titik relay dan arus gangguan yang terlihat dari
relay, dengan membagi besaran tegangan dan
arus, maka impedansi sampai titik terjadinya
gangguan dapat ditentukan. Perhitungan
impedansi dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :
Zone satu bertujuan melindungi seksi pertama dari SUTT, yaitu antara rel G.I dimana distance
relay berada sampai rel G.I berikutnyaterhadap relay. Begitu seterusnya, zone 2 untuk seksi ke 2
dan zone 3 untuk seksi ke 3. Umumnya, untuk zone 1 dan zone 2 relay bersifat directional
(mengenal arah) sedangkan untuk zone 3 bersifat non directional (tidak mengenal arah).
Infeed
pengaruh penambahan atau pengurangan arus
yang melalui titik terhadap arus yang ditinjau.
Adanya pengaruh infeed ini akan membuat
impedansi yang dilihat distance relay seolaholah
menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil.
Mutual impedance
Bila SUTT menggunakan satu tower yang
digunakan untuk sirkit-1 dan sirkit-2, maka
akantimbul mutual inductive kopling di antara
duasirkit tersebut. Untuk pengukuran impedansi
urutan positif dan negatif pengaruh mutual kopling
sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Namun,
untuk pengukuran impedansi urutan nol maka
pengaruh mutual kopling tidak bisa
diabaikan. Proteksi penghantar yang hanya
menggunakan pengukuran arus, seperti
pembanding fase atau pilot wire tidakdipengaruhi
PowerSwing
variasi aliran daya dimana distance relay
mendeteksi ada lokus impedan yang bergerak dari
daerah beban
memasuki daerah kerja distance relay.
Pengaruh Impedansi Sumber Pada dasarnya
impedansi sumber akan mempengaruhi besar
arus dan tegangan yangterbaca oleh distance
relay.
Tahanan gangguan merupakan tahanan murni, bila
bertambah secara vektoris dengan impedansi saluran
maka akan menggeser lokus impedan menjadi lebih
besar sehingga relay menjadi lebih lambat (Z2,Z) atau
tidak trip sama sekali (di luar jangkauan setting).
Penyebab dari tahanan gangguan pada SUTT adalah
terjadi hubung singkat yang menimbulkan busur api
akibat terkena pohon,