Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 1O

DISTANCERELAY (RELAY JARAK)

Oleh
Kelompok 11
Manda juniantara pratama 1415031084
Dona roza

1415031043

Saluran Transmisi
Sistem Sistem transmisi adalah suatu sistem penyaluran
energi listrik
dari satu tempat ke tempat lain, seperti dari stasiun
pembangkit ke substation (gardu induk). Pemakaian
sistem transmisi didasarkan atas besarnya daya yang
harus disalurkan dari pusat pusat pembangkit ke pusat
beban dan jarak penyaluran yang cukup jauh antara
sistem pembangkit dengan pusat beban tersebut. Sistem
transmisi menyalurkanSistem
daya dengan
tegangan
tinggi yang
transmisi
dapat dibedakan
menjadi
digunakanuntukmengurangiadanyarugisistem transmisi tegangan tinggi (high
rugiakibatjatuhtegangan.
voliage, HV), sistem transmisi
tegangan ekstra tinggi (extra highvoltage,
EHV), dan
sistem transmisi ultra tinggi (Ultra high
voltage, UHV).

SISTEM PROTEKSI
SYARAT
Relay proteksi berfungsi mendeteksi
kondisi abnormal dalam suatu rangkaian listrik
dengan mengukur besaran listrik yang berada
dalam kondisi normal dan gangguan.
Dalam upaya meningkatkan keandalan
penyediaan energi listrik, kebutuhan sistem
proteksi yang memadai tidak dapat dihindarkan.
Sistem proteksi terdiri dari peralatan CT, PT,
PMT, catu daya DC/ AC, relay proteksi, dan
teleproteksi yang diintegrasikan dalam suatu
rangkaian wiring.

1.Ekonomi :Peralatanproteksimempunyai
nilaiekonomis.
2.Selektif
:Dapatmendeteksidanmengisolasiadan
ya
gangguan.
3.Ketergantungan :Proteksihanyabekerj
ajikaterjadi
gangguan.
4.Sensitif : Mampu mengenali gangguan,
sesuai setting
yangditentukan,walaugangguannyakecil
sekalipun.
5.Cepat :Mampubekerjadalamwaktuyan
gsesingkat

RELAY JARAK (DISTANCE RELAY)


Distance relay merupakan salah satu jenis
relay proteksi yang digunakan sebagai
pengaman pada saluran transmisi karena
kemampuannya dalam menghilangkan
gangguan (fault clearing) dengan cepat dan
penyetelannya yang relatif mudah. Pada
prinsipnya, distance relay adalah mengukur
nilai arus dan nilai tegangan pada suatu titik
tertentu sehingga diperoleh nilai impedansinya
(Z=V/I), kemudian membandingkannya dengan
nilai setting impedansi tertentu dari distance
relay tersebut untuk menentukan apakah relay
harus bekerja atau tidak. Pada waktu SUTT
terganggu, maka distance relayakan melihat
turunnya impedansi dari SUTT, kemudian
distance relay pun akan bekerja

PRINSIP KERJA
Distance relay mengukur tegangan pada
titik relay dan arus gangguan yang terlihat dari
relay, dengan membagi besaran tegangan dan
arus, maka impedansi sampai titik terjadinya
gangguan dapat ditentukan. Perhitungan
impedansi dapat dihitung menggunakan rumus
sebagai berikut :

Distance relay akan bekerja dengan cara membandingkan impedansi


gangguan yang
terukur dengan setting impedansi pada distance relay, dengan ketentuan :
a. Jika harga impedansi gangguan lebih kecil daripada setting impedansi
distance relay,
maka distance relay akan bekerja.
b. Jika harga impedansi gangguan lebih besar atau sama dengan setting
impedansi distance
relay, maka distance relay tidak akan bekerja.

PENYETELAN DISTANCE RELAY


Penyetelan distance relay artinya mengatur nilai Z distance relay sampai berapa
jauh mampu melindungi bagian dari SUTT, dalam praktek biasa disebut dengan penyetelan
zone protection dari distance relay. Distance relay pada umumnya mempunyai 3 elemen
pengukur dan setiap elemen pengukur mempunyai zone protection sendiri, sehingga
distance relay memiliki 3 zone protection.
maka umumnya penyetelan zone protection
tidak dibuat sama dengan impedansi seksi SUTT
yang diliindungi relay melainkan berselisih kirakira
15%. Apabila selisih ini negatif maka
dikatakan penyetelannya under reach dan apabila
positif dikatakan penyetelannya over
reach.Ketelitian pengukuran impedansi saluran
transmisi banyak dipengaruhi oleh ketelitian
trafo arus, trafo tegangan, serta oleh relay
pengamannya sendiri. Dengan
mempertimbangkan pengaruh tersebut, maka
distance relay biasanya dibuat atas 3 daerah
proteksi.

Zone satu bertujuan melindungi seksi pertama dari SUTT, yaitu antara rel G.I dimana distance
relay berada sampai rel G.I berikutnyaterhadap relay. Begitu seterusnya, zone 2 untuk seksi ke 2
dan zone 3 untuk seksi ke 3. Umumnya, untuk zone 1 dan zone 2 relay bersifat directional
(mengenal arah) sedangkan untuk zone 3 bersifat non directional (tidak mengenal arah).

Dengan menggunakan rumus di atas, maka besar atau nilai impedansi


sekunder untuk ketiga daerah proteksi dapat ditentukan.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DISTANCE


RELAY

Infeed
pengaruh penambahan atau pengurangan arus
yang melalui titik terhadap arus yang ditinjau.
Adanya pengaruh infeed ini akan membuat
impedansi yang dilihat distance relay seolaholah
menjadi lebih besar atau menjadi lebih kecil.

Mutual impedance
Bila SUTT menggunakan satu tower yang
digunakan untuk sirkit-1 dan sirkit-2, maka
akantimbul mutual inductive kopling di antara
duasirkit tersebut. Untuk pengukuran impedansi
urutan positif dan negatif pengaruh mutual kopling
sangat kecil sehingga dapat diabaikan. Namun,
untuk pengukuran impedansi urutan nol maka
pengaruh mutual kopling tidak bisa
diabaikan. Proteksi penghantar yang hanya
menggunakan pengukuran arus, seperti
pembanding fase atau pilot wire tidakdipengaruhi

PowerSwing
variasi aliran daya dimana distance relay
mendeteksi ada lokus impedan yang bergerak dari
daerah beban
memasuki daerah kerja distance relay.
Pengaruh Impedansi Sumber Pada dasarnya
impedansi sumber akan mempengaruhi besar
arus dan tegangan yangterbaca oleh distance
relay.
Tahanan gangguan merupakan tahanan murni, bila
bertambah secara vektoris dengan impedansi saluran
maka akan menggeser lokus impedan menjadi lebih
besar sehingga relay menjadi lebih lambat (Z2,Z) atau
tidak trip sama sekali (di luar jangkauan setting).
Penyebab dari tahanan gangguan pada SUTT adalah
terjadi hubung singkat yang menimbulkan busur api
akibat terkena pohon,

SESI TANYA JAWAB


Ferdian
Apakah ada system perawatan distance relay, bagaimana jika ada?

Anda mungkin juga menyukai