Tanaman
Lanjutan...
C.officinalis Linn adalah pohon yang lemah mencapai
ketinggian 6 m, memiliki kandungan kinin pada bagian kulit
kayu akar, batang pohon, dan cabang.
C.succirubra Pavon beradaptasi pada range pertengahan (1200
hingga 200 m) untuk menahan kelembapan yang tinggi dan
kondisi kekeringan.Tanaman ini kaya akan alkaloid dan
memiliki kandungan kinidina tinggi tetapi kandungan kinin
rendah.
C.calisaya Wood lebih memilih ketinggian lebih rendah (400
hingga 1000 m), kelembapan yang tinggi dan tumbuh subur di
Indonesia.
Penanaman
Metode biji/benih dan propagasi vegetatif seperti pemotongan
akar, lapisan cetakan, okulasi, celah perkuncupan, pelapisan
udara, dll digunakan untuk membiakan tanaman ini.
Sekitar 50 g benih disebar dari februari hingga April dengan
menyebar pada persemaian yang disiapkan dengan baik, diberi
banyak pupuk tergantung pada kondisi cuaca.
Persemaian dijaga kelembapannya dan diberi naungan. Benih
mulai melakukan germinasi pada 20 hingga 25 hari dan
semaian tumbuh 3 hingga 4 pasang daun dalam waktu 4
sampai 6 bulan, kemudian ditransplantasikan selama bulan
Juni kedalam polybag 30 x 12 cm. Tanah pada polybag diisi
dengan daun dan pasir dengan rasio 5:1.
Tanaman
Biasanya, lahan hutan atau lahan yang ada dijaga untuk tidak ditanami selama 1 tahun yang
dipilih untuk pembiakan.
Lahan ini dibajak 6 hingga 8 kali dan disisir serta diberi paparan sinar matahari pada cuaca
kering.
kompos atau rumput hijau pada 50 hingga 80 ton/ha dicampur dengan tanah pada persiapan
lahan. Persemaian diberi pupuk yang banyak dan dihadapkan pada timur laut sehingga
mendapat paparan sinar matahari.
Lapisan paling atas persemaian ini dibuat dengan kuantitas sama dari pasir dan humus atau
sampah hutan. Biji yang distratfikasi disebar selama Oktober hingga November pada tempat
persemaian dengan jarak 10 hingga 12 cm. Germinasi sangatlah lambat dan memerlukan 2
hingga 4 bulan saat sekitar 30% biji mengalami germinasi.
Tempat persemaian digali dengan hati-hati dan ditanam pada tempat permanen dengan jarak
10 cm memiliki lebar 60 cm dan ketinggian 15 hingga 20 cm.
Lanjutan...
Tanaman
Atropa belladonna Linn adalah tanaman herbal kecil, perennial, bercabang yang
tumbuh yang beriklim sedang.
Daunnya berganti, bertangkai pendek, berbentuk lanceolate, memiliki dimensi 20
hingga 32 x 10 hingga 12 cm, memiliki bunga bentuk lonceng, berwarna ungu pada
dua hingga empat ketiak daun selama Juni hingga September. Buahnya bundar,
berry dengan biji banyak, yang masak pada pergantian musim gugur menjadi
berwarna keunguan hingga hitam. Akarnya panjang, tebal, dan runcing serta berada
dikedalaman tana 12 hingga 20 cm.
Spesies gabungannya, A.acuminata Royle ex.Lindley, terjadi di hutan dengan pohon
berdaun jarum (konifer) di Himalaya barat; ini memiliki kandungan alkaloid yang
sama dan dikenal sebagai substitusi lokalnya.
Tanaman belladonna masih harus ditanam selama 3 hingga 4 tahun, menghasilkan
dua atau empat pemanenan daun-daunan per tahun. Sejumlah kultivar A.belladonna
ditumbuhkan dibeberapa negara-negara Eropa dan diketahui menghasilkan daundaunan dan kandungan alkaloid tinggi.
Lanjutan...
Benih ini bisa diberi perlakuan dengan Captan atau Agrasan 4
g/kg dan disebar pada tanah atau kebun bibit persemaian yang
telah dipersiapkan dengan baik pada pertengahan musim gugur
atau pada awal musim semi.
Germinasi muncul dari 10 hingga 21 hari, tergantung pada
temperatur tanah dan muncul hingga 40 sampai 50% pada 30
hari berikutnya.
Penyemaian tumbuh menjadi dua hingga tiga daun pada periode
tiga bulan saat tanaman ini bisa ditanam di tanah 60 x 45 atau 60
x 60 pada permulaan hujan musim panas (Juni hingga Juli).
Penanaman batas (ridge planting) direkomendasikan untuk lahan
yang memiliki curah hujan tinggi.