PERSIAPAN
LAHAN
Sistem penggunaan
lahan
di
lahan basah dibedakan menjadi
beberapa
jenis, diantaranya adalah
lahan sawah, gogorancah, sistem
surjan, lebak, dan pasang surut.
1. Sawah
Sawah merupakan tanah yang dapat
digenangi air dan mempertahankannya,
dapat diratakan dan dibatasi dengan
pematang. Berdasarkan jenis irigasinya
sawah dibedakan menjadi sawah irigasi
teknis dan sawah tadah hujan.
2. GOGORANCAH
Gogorancah
merupakan
Tanah sawah yang tergantung
pada curah hujan, dimana
pada
awalnya
padi
diusahakan
secara
gogo
(kering) atau sedikit air,
kemudian setelah hujan turun
dikelola dengan sistem sawah
3. SISTEM SURJAN
Sistem surjan adalah Lahan yang
diusahakan dengan membuat
guludan atau pematang yang cukup
luas (llebar 13 m) pada bagian
atas yang ditanami palawija.
Sayuran dan pada legokannya pada
bagian bawah ditanami padi sawah.
4. LEBAK
Lebak adalah daerah yang
umumnya di dataran rendah
di sekitar sungai yang terjadi
karena luapan air sungai dan
air hujan.
Terjadi secara
periodik yakni selama musim
penghujan
5. PASANG SURUT
Pasang surut merupakan lahan yang
trebentuk
oleh
naik
turunnya
permukaan
air
sungai
akibat
terjadinya pasang naik dan surut di
laut tempat sungai bermuara
LAHAN KERING
1. LADANG
Ladang merupakan lahan usahatani kering yang
bersifat berpindah-pindah. Cara terbentuknya
ladang adalah melalui penebangan hutan, lalu
dibersihkan, baru kemudian langsung ditanami
atau diolah tanahnya terlebih dahulu. Tanaman
yang biasa ditanam di lahan ladang adalah
jagung,
kacang-kacangan,
dan
lain-lain.
Penanaman
dapat
dilakukan
secara
monokultur maupun dengan cara tumpangsari.
Setiap lahan ladang ini biasanya hanya untuk
empat sampai enam musim tanam saja, untuk
selanjutnya ditinggalkan yang kemudian hari
dapat dibuka kembali setelah subur kembali.
Biasanya pada waktu akhir ditanami, ladang
tersebut ditanami tanaman tahunan seperti karet
atau kopi sebagai bukti bahwa ladang tersebut
2. TEGALAN
merupakan kelanjutan dari system berladang,
hal ini terjadi apabila hutan yang mungkin
dibuka untuk kegiatan usaha pertanian tidak
memungkinkan lagi. Lahan usahatani tegalan
sifatnya sudah menetap. Pola tanam biasanya
campur atau tumpang sari antara padi ladang
dan palawija
(jagung,
kacang-kacangan,
ubikayu, dan lain-lain). Di lahan tegal biasanya
hanya diusahakan pada musim hujan saja,
sedangkan pada musim kemarau diberakan
(dibiarkan) tidak ada tanaman.
3. KEBUN
merupakan lahan pertanian yang sudah
menetap,
yang
ditanami
tanaman
tahunan secara permanen atau tetap,
baik sejenis meupun secara campuran.
Tanaman yang biasa ditanam di lahan
kebun antara lain kelapa dan jenis buah buahan, seperti mangga, rambutan, dan
lain-lain.
PEKARANGAN
merupakan sebidang lahan usahatani
yang ada di sekitar rumah yang
dibatasi oleh pagar tanaman hidup
atau pagar mati. Tanaman yang bisa
ditanami di pekarangan adalah buahbuahan, sayur untuk memelihara
ternak unggas atau terbak kecil,
seperti kambing dan biri-biri.
1. Menggemburkantanah; untuk:
2. Menciptakankondisifisik,kimiadanbiologistanahmenjadilebih
baik
3. Membunuhgulmadantanamanyangtidakdiinginkan
4. Menempatkan sisa-sisa tanaman (seresah) pada tempat yang
sesuaiagardekomposisiberjalandenganbaik.
5. Menurunkanlajuerosi
6. Meratakantanahuntukmemudahkanpekerjaandilapangan
7. Mencampurdanmeratakanpupukdengantanah
8. Mempersiapkanpengaturanirigasidandrainase
1.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
Penggemburan
Penggemburan
tanah
bertujuan
untuk
menciptakan kondisi tanah yang gembur pada
kedalaman yang cukup, untuk menyediakan
aerasi dan draenase tanah yang lebih baik serta
untuk memperluas zona akar sehingga tanaman
dapat tumbuh dengan baik. Penggemburan tanah
dapat dilakukan dengan menggunakan bajak atau
dengan menggunakan cangkul. Kedalaman tanah
yang digemburkan biasanya sekitar 2040 cm.
Hal tersebut bertujuan untuk memperluas zona
akar sehingga akar lebih leluasa untuk tumbuh
dan memperoleh air dan nutrisi.
Pemberian
pupuk
organik
pada
saat
pengolahan
lahan
sangat
baik
bagi
pertumbuhan
tanaman.
Hal
tersebut
dikarenakan pupuk organik dapat memperbaiki
sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Dengan
penambahan pupuk organiak, atau pupuk
kandang
aerasi
dan
draenase tanah akan menjadi lebih baik, selin
itu pH tanah juga dapat meningkat. Secara
biologi penambahan pupuk organik dapat
meningkatkan mikroorganisme di dalam tanah.
d. Pengapuran
e. Pembuatan bedengan
Pembuatan bedengan memiliki banyak manfaat untuk tanaman yang
akan ditanam. Tujuan dari pembuatan bedengan atauPembuatan
bedenganaatauguludanbertujuanuntuk:
1.Memperbaikidrainasebagitanamanyangtidaktahangenangan
2.Mendapatkanlapisantanahyangatasyanglebihdalam
3.Memperbaikipengumbianpadaakarlateralagarmenujukearah
bawah
4.Menghindarkanserangansoilborndisease
f.
Penggunaan mulsa