Anda di halaman 1dari 10

7.

PENGENDALIAN HAMA DAN


PENYAKIT TANAMAN
Hama dan Penyakit Tanaman Pangan
Wereng hijau (Nephotettix virescens)
Wereng hijau (Nephotettix virescens)
umumnya tidak langsung merusak tanaman
padi, tetapi bertindak sebagai penular atau
vektor penyakit virus tungro

12/29/16

PLPG 2016

Wereng coklat (Nilaparvata lugens)


Wereng coklat (Nilaparvata lugens) memiliki tingkat
kemampuan reproduksi yang tinggi jika
keseimbangan populasinya terganggu oleh
penanaman varietas peka, perubahan iklim
(curah hujan), maupun kesalahan aplikasi
insektisida yang menyebabkan resurjensi hama.
Pengendalian wereng coklat harus dimulai
sebelum tanam. Di daerah endemis wereng
coklat, pada musim hujan harus ditanam varietas
tahan wereng coklat. Gunakan berbagai cara
pengendalian, mulai dari penyiapan lahan, tanam
jajar legowo dan penggunaan insektisida.
12/29/16

PLPG 2016

Walang sangit (Leptocorisa acuta)


Walang sangit (Leptocorisa acuta) hanya
menyerang tanaman yang sudah berbulir dengan
cara menghisab butir-butir padi yang masih sangat
muda. Biji yang sudah dihisap akan menjadi hampa
atau agak hampa, yang kemudian kulit biji akan
berwarna kehitam-hitaman. Faktor yang mendukung
yang mendukung populasi walang sangit antara lain
sawah sangat dekat dengan hutan atau semak dan
populasi gulma di sekitar sawah cukup
tinggi.Pengendalian pencegahannya dilakukan
penangkapan menggunakan unmpan bangkai
(kepithing, katak, tikus dll) pada saat tanaman
menjelang bunting.
12/29/16

PLPG 2016

Penyakit bercak daun coklat


Penyakit bercak daun coklat disebabkan oleh jamur
Helminthosporium oryzae atau Desclera oryzaebergajala khas
yaitu bercak coklat pada daun berbentuk oval yang merata di
permukaan daun dengan titik tengah berwarna abu -abu atau
putih. Bercak yang masih muda berwarna coklat gelap atau
keunguan berbentuk bulat. Pada varietas yang peka panjang
bercak dapat mencapai panjang 1 cm. Pada serangan berat,
jamur dapat menginfeksi gabah dengan gejala bercak berwarna
hitam atau coklat gelap pada gabah.Perkembangan penyakit
sangat erat hubungannya dengan keadaan hara tanah khususnya
nitrogen, kalium, magnesium, dan mangan, sehingga penyakit ini
dapat lebih berkurang jika tanaman dipupuk dengan pupuk mikro.

12/29/16

PLPG 2016

Serangan tikus sawah


Serangan tikus sawah ( Rattus argentiventer) dan tikus
semak (R exulans) dapat terjadi sejak di pesemaian,
pertanaman sampai pasca panen. Perkembangbiakan
tikus mulai terjadi saat primordial dan terus berlangsung
sampai fase generatif. Tikus jantan siap kawin pada umur
60 hari, sedangkan tikus betina siap kawin pada umur 8
hari. Masa bunting berlangsung selama 19-23 hari. Dua
hari setelah melahirkan, tikus betina mampu kawin lagi.
Untuk kelangsungan hidupnya, tikus memerlukan pakan,
air dan tempat persembunyian. Pengendalian tikus harus
sudah dilaksanakan pada saat tanaman padi di
persemaian sampai anakan maksimum. Penanaman
tanaman perangkap yang dipasangi bubu merupakan
usaha pencegahan (preventif) yang baik. Untuk setiap +
10 ha dapat diwakili satu petak tanaman perangkap
ukuran 20 m x 20 m.
12/29/16

PLPG 2016

Hama dan Penyakit Tanaman Hortikultura


Serangan Hama Trips
Thrip merupakan hama yang sangat menganggu terutama
pada daun tanaman termasuk cabai hama ini bsa menjadi
perantara (vector) yang baik berbagai penyakit virus. Hama
trips merupakan penyebab terbesar terjadinya daunkeriting
pada daun cabe. Gejala yang ditimbulkan oleh trips pada
daun cabe adalah adanya daun keriting dengan bentukan
lekukan menggulung ke atas. Biasanya serangan trips
diikuti dengan gejala rontoknya bunga cabe. Pada
permukaan daun bagian atas biasanya juga terdapat lapisan
mengkilap seperti perak. Hama tanaman ini sangat mudah
dilihat kasat mata pada bunga-bunga tanaman cabe dan di
dalam gulungan daun cabe, berbentuk kecil memanjang
seperti semut hitam dengan warna ada yang
hitam dan hijau.
12/29/16

PLPG 2016

Serangan oleh Tungau


Tungau adalah sekelompok hewan kecil bertungkai
delapan yang, bersama-sama dengan caplak,
menjadi anggota superordo Acarina. Jenis hama ini
menyerang dengan gejala yang khas, yaitu daun
yang terserang akan melengkung ke bawah dengan
rapih. Serangan tungau biasanya terjadi pada daun
yang ketiga sampai ke bawah. Jika daun yang
menggulung dibuka dan diperhatikan secara teliti
maka permukaan daun bagian bawah akan terdapat
binatang yang sangat lembut sekali yang bergerak
secara perlahan-lahan. Biasanya tungau yang berada
pada permukaan daun tersebut berwarna hijau..
12/29/16

PLPG 2016

Hama ulat
Ulat yang sering menyarang tanaman cabe diantaranya ulat
grayak (Spodoptera litura). Ulat jenis ini memakan daun
sampai bolong-bolong sehingga menganggu kemampuan
fotosintesis tanaman. Pada tingkat yang parah ulat grayak
memakan habis seluruh daun dan hanya menyisakan
tulang-tulang daun.
Selain itu ada juga jenis ulat yang menyerang buah cabai,
yaitu jenis Helicoverpa sp. danSpodoptera exigua. Ulat jenis
ini membuat lubang pada buah cabe baik yang masih hijau
maupun merahUlat biasanya menyerang pada malam hari
atau saat matahari teduh. Pada siang yang terik, ulat
bersembunyi di pangkal tanaman atau berlindung di balik
mulsa sehingga ulat-ulat ini bisa lolos dari penyemprotan.
12/29/16

PLPG 2016

Hama lalat buah


Serangan lalat buah (Bactrocera dorsalis) pada
tanaman cabe menyebabkan kerontokan buah.
Buah cabe tidak sempat dipanen karena
keburu rontok ke tanah. Pada buah yang
terserang apabila di belah terdapat larva lalat.
Bila tidak dibersihkan, larva pada buah cabe
yang rontok akan menjadi pu pa di dalam
tanah, sehingga siklus serangan akan terus
berulang.

12/29/16

PLPG 2016

Pengendalian hama dan penyakit secara


terpadu
Pengendalian hama dan penyakit yang menyerang
tanaman dapat dilakukan dengan beberapa cara,
diantaranya adalah kultur teknis, pengendalian secara
hayati, pengaturan pola tanam, dan pengendalian
secara kimia.
1. Pengendalian hama dan penyakit dengan kultur teknis
2. Pengendalian secara hayati
3. Pengendalian secara kimiawi
4. Pengendalian secara terpadu

12/29/16

PLPG 2016

10

Anda mungkin juga menyukai