Penyakit THT
Penyakit THT
Wandy
OTITIS EKSTERNA
Batasan
Otitis eksterna adalah radang merata kulit
Etiologi
usia remaja dan dewasa muda
pemaparan terhadap air, ex : berenang pada air
yang tercemar
trauma mekanik
goresan atau benda asing
Idiopatik
Trauma
Iritan
bakteri atau fungal
Alergi (obat tetes telinga >>)
Lingkungan (lembab)
Patofisiologi
Fisiologis :
hiperseruminosis, asteotosis
Eksema infantil : intertigo, dermatitis infantil.
Otitis eksterna membranosa.
Meningitis kronik idiopatik.
Lupus erimatosus, psoriasis.
Cont..
B. Penyebab infeksi
Bakteri gram (+) : furunkulosis, impetigo, pioderma,
Cont..
C. Erupsi neurogenik : proritus simpek,
D.
E.
F.
G.
H.
Cont..
Penatalaksanaan
Lokal :
stadium infiltrat berikan tampon yang dibasahi dengan 10%
Analgetik
Parasetamol 500 mg qid (dewasa).
Antalgin 500 mg qid (dewasa).
tidak jelas.
Tidak terdapat furunkel (bisul).
Manifestasi klinis
= otitis eksterna sirkumskripta (furunkel = bisul).
Kandang sekret berbau namun tidak bercampur lendir (musin).
Cont..
Pengobatan
masukkan tampon yang mengandung
Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga dipermudah
Cont..
Pengobatannya :
Bersihkan liang telinga.
Larutan asam asetat 2-5% dalam alkohol yang
Gejala Klinis
1. Rasa sakit
2. Rasa penuh pada telinga
3. Gatal
4. Kurang pendengaran
Tanda-Tanda Klinis
Menurut MM. Carr secara klinik otitis
eksterna terbagi :
Otitis Eksterna Ringan : kulit liang telinga
Cont..
Menurut Senturia HB (1980) :
Tanda klasik Otitis diffuse acute : Eritema
Diagnosis Banding
Otitis eksterna nekrotik
Otitis eksterna bullosa
Otitis eksterna granulose
Perikondritis yang berulang
Kondritis
Furunkulosis dan karbunkulosis
Dermatitis, seperti psoriasis dan dermatitis
seboroika.
Squamous sel karsinoma (adanya rasa sakit pada
daerah mastoid), dapat disingkirkan dengan
pemeriksaan biopsi
MIRINGITIS
Definisi
Miringitis Infeksiosa (Infectious Myringitis)
Manifestasi klinis
Pada gendang telinga ditemukan lepuhan-
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala
Terapi
Infeksi diatasi dengan antibiotik.
Untuk mengurangi nyeri diberikan obat
MASTOIDITIS
DEFINISI
MASTOIDITIS : PROSES PERADANGAN PADA
PROSESUS MASTOIDEUS
DAPAT TIMBUL PADA ANAK-ANAK ATAU
ORANG DEWASA
AKIBAT OTITIS MEDIA AKUT DENGAN
PENGOBATAN YG TIDAK TUNTAS ATAU
TERLAMBAT
ETIOLOGI
S. AUREUS : PALING SERING
S. PNEMONIEAE : PADA ANAK-ANAK
PATOFISIOLOGI
INFEKSI
TELINGA
TENGAH
FAKTOR
PENDERITA
FAKTOR
BAKTERI
TERLAMBATNYA ATAU
TIDAK ADEKUATNYA
PENGOBATAN
PENURUNAN SISTEM
IMUN
BENTUK TULANG
LETAK TULANG
DINDING BAKTERI
RESISTENSI OBAT
KEKUATAN PENETRASI
GEJALA
KULIT
YANG
MELAPISI
PROSESU
MASTOIDEUS
MENJADI
MERAH,
BENGKAK,DAN NYERI
DAUN TELINGA TERDORONG KE SAMPING
DAN BAWAH
DEMAM
KELUAR CAIRAN KENTAL DARI TELINGA
LEBIH DARI 3 MINGGU
DAPAT TERJADI HILANGNYA PENDENGARAN
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN FISIK
Kemerahan pada kompleks mastoid
Keluarnya cairan baik bening maupun berupa
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan kultur mikrobiologi
Pengukuran sel darah merah dan sel darah
PENGOBATAN
ANTI BIOTIK
ANTI NYERI
ANTI INFLAMASI
PEMBEDAHAN : MASTOIDEKTOMI
PENCEGAHAN
PENGOBATAN INFEKSI TELINGA YANG
ADEKUAT
DEFINISI
Peradangan pada sebagian atau seluruh
EPIDEMIOLOGI
Banyak terdapat pada anak-anak
sistem kekebalan tubuh anak masih
dalam perkembangan.
saluran Eustachius pada anak lebih lurus
secara horizontal dan lebih pendek.
adenoid pada anak relatif lebih besar
dibanding orang dewasa.
ETIOLOGI
Beberapa bakteri tersering penyebab otitis
PATOFISIOLOGI
Normal telinga tengah memiliki
PERJALANAN PENYAKIT
Stadium penyumbatan tuba eustachius
di telingatambah hebat.
Stadium Perforasi
tidur nyenyak
Stadium Resolusi
DIAGNOSIS
Gejala yang timbul bervariasi bergantung pada stadium
TERAPI
Bergantung pada stadiumnya,
pada stadium oklusi untuk melebarkan kembali
dilakukan miringotomi
pada stadium perforasi obat cuci telinga H2O2
3% selama 3-5 hari, dan antibiotik yang adekuat.
Definisi
Tuba Eustachius
FUNGSI
Ventilasi
Drainase Sekret
Proteksi
Perasat
Valsava
Perasat
Toynbee
Pemeriksaan Klinis
membran timpani yang atrofi, tipis, dan
bergerak pada respirasi (a telltale diagnostic
sign).
Terapi
cukup dengan obat penenang
bila tidak berhasil digunakan pemasangan pipa
ventilasi (Grommet)
2) Myoklonus palatal
Kontraksi ritmik dari otot-otot palatum yang
terjadi secara periodic. Hal ini menimbulkan
bunyi klik dalam telinga pasien dan kadangkadang dapat didengar oleh pemeriksa.
3) Palatoskisis
Terjadi gangguan otot tensor veli palatine
dalam membuka tuba.
dilakukan koreksi sedini mungkin
4) Obstruksi tuba
Terjadi oleh berbagai kondisi, seperti peradangan di
nasofaring, peradangan adenoid atau tumor nasofaring
Gejala
Gejala klinik awal adalah terbentuknya cairan pada
telinga tengah (otitis media serosa)
setiap pasien dewasa dengan otitis media kronik
unilateral harus dipikirkan adanya ca nasofaring.
Sumbatan mulut tuba di nasofaring juga bisa
disebabkan oleh tampon posterior hidung (Bellocq
tempon) atau oleh sikatriks akibat trauma operasi
(adenoidektomi)
BAROTRAUMA
DEFINISI
GEJALA
- Nyeri telinga
- Kehilangan pendengaran
- Rasa penuh di telinga
DIAGNOSA
PENGOBATAN
menguap
mengunyah permen karet
menghisap permen
menelan
PENCEGAHAN
Benign Paroxysmal
Positional Vertigo (BPPV)
DEFINISI
BPPV merupakan vertigo yang ditandai
berulang
Disebabkan oleh stimulasi abnormal dari cupula
karena
adanya
free-floatingotoliths
EPIDEMIOLOGI
BPPV adalah gangguan keseimbangan perifer yang
ETIOLOGI
50% kasus
idiopatik
jejas atau trauma kepala leher
infeksi telinga tengah
operasi stapedektomi
Timbul spontan, disebabkan kelainan di otokonial
berupa deposit yang berada di kupula bejana
semisirkuler posterior. Deposit ini menyebabkan
bejana menjadi sensitif
terhadap perubahan
gravitasi yang menyertai keadaan posisi kepala
yang berubah
PATOFISIOLOGI
Lepasnya debris otolith dapat menempel pada
GEJALA
Vertigo (penderita merasa berputar atau
sekelilingnya berputar)
Durasi singkat (datang tiba-tiba)
Posisional (hanya timbul saal perubahan
tinitus
DIAGNOSIS
1. Anamnesis
Penderita biasanya mengeluh vertigo dengan onset
akut kurang dari 10-20 detik akibat perubahan
posisi kepala. Posisi yang memicu adalah berbalik
di tempat tidur pada posisi lateral, bangun dari
tempat tidur, melihat ke atas dan belakang, dan
membungkuk. Vertigo bisa diikuti dengan mual
2. Pemeriksaan fisik
Pendengaran penderita normal, tidak
ada nistagmus spontan, dan pada
evaluasi neurologis normal
Pemeriksaan
adalah
a. Perasat Dix-Hallpike
b. Tes kalori
a.
Perasat Dix-Hallpike
Tidak boleh dilakukan pada pasien yang
memiliki masalah dengan leher dan punggung
Perasat Dix-Hallpike
b. Tes Kalori
Tes kalori ini dianjurkan oleh Dick dan Hallpike.
Pada cara ini dipakai 2 macam air, dingin (30oC)
dan panas (44oC). Volume air yang dialirkan
kedalam liang telinga masing-masing 250 ml,
dalam waktu 40 detik.
DD
Vestibular neuritis
Labirintitis
Penyakit Meniere
PENATALAKSANAAN
1.
Terapi medikamentosa
2.
Manuver manuver
a.
3.
b.
c.
Terapi bedah
1. Terapi Medikamentosa
Obat anti vertigo, seperti dimenhydrinate
(Dramamine),
belladonna
alkaloid
scopolamine
(Transderm-Scop),
dan
benzodiazepine (Valium), diindikasikan
untuk mengurangi gejala pusing dan mual
sebelum melakukan CRM
Obat
2. Manuver manuver
a.
3. Terapi Bedah
- Intervensi bedah diterapkan jika seluruh
manuver/latihan telah dicoba dan gagal
-
EDUKASI
Untuk meringankan gejala vertigo dapat dilakukan :
- Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi
- Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih
MENIERE DISEASE
HISTORI
Pada 1861, Prosper Mnire Menggambarkan sindrom dari
DEFINISI
Definisi yang pasti belumlah jelas
Pada tahun 1972 The American Academy of Ophthalmology and
EPIDEMIOLOGI
Terdapat 1.000 kasus dari 100.000 orang
Dengan puncak insiden antara usia 30 sampai 60 tahun
Sindrom Menier biasanya lebih banyak pada perempuan
PATOFISIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Terdapat dua cairan penting yang mengisi
PATOFISIOLOGI
Peningkatan
PATOFISIOLOGI
FISIOPATOGENIA
ETIOLOGI
Etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti
Patologi utama dari penyakit ini adalah pengembungan system endolimfatik
akibat peningkatan volume endolimfe
Beberapa faktor etiologi :
1. Kegagalan penyerapan oleh kantong endolimf,
2. Genetik,
3. Reaksi alergi,
4. Pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang
menuju ke labirin,
5. Gangguan elektrolit dalam cairan labirin,
6. Anatomi dan infeksi virus,
7. Gangguan autoimun.
TRIAS MENIERE
TRIAS
BERKURANGNYA
VERTIGO
TINNITUS
PENDENGARAN
SECARA
PROGRESIF
GEJALA KLINIS
Vertigo episodik
Tuli sensorineural
Tinnitus
Perasaan penuh atau tekanan pada telinga yang terkena
VERTIGO EPISODIK
TULI SENSORINEURAL
Tuli biasanya berfluktuasi dan progresif
TINITUS
Biasanya ini merupakan gejala awal dari suatu meniere disease
Tinnitus dapat terjadi terus menerus atau pun hilang timbul dan
biasanya berupa tinnitus nada rendah dengan suara bergemuruh
Pada awal tinnitus terdengar keras ketika pendengaran berkurang
dan tinnitus akan lebih ringan pada saat pendengaran membaik
DIAGNOSA
Diagnosa di permudah dengan adanya kriteria menieres disease ini
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan THT Rutin
Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Full blood count
Laju endap darah
Urea dan Elektrolit
VDRL(Venereal disease research laboratory test )
TPHA(Treponema pallidum haemagglutination antibody)
Glukosa ad Random dan GTT
Cholesterol dan Trygliserida
Tyroid fungtion test
DIAGNOSIS BANDING
Menurut Stahle dan Klockhoff (1986) membagi diagnosa banding menieres disease
Kondisi dengan vertigo tanpa gejala auditori
~ Vestibular neuronitis dan BPPV
Kondisi tanpa vertigo tapi dengan gejala auditori
~ Tuli mendadak, Vestibular Schwannomas
Kondisi dengan kombinasi gejala auditori dan vertigo
~ Cogans Syndrom, Craniovertebral Junction Abnormalities, Migrain, Non
Spesifik Cochleovestibulopathies.
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pasien dengan menieres disease terbagi atas penanganan secara
umum, pada seragan akut dan fase kronik
A. Penanganan secara umum
Tirah baring
PENATALAKSANAAN
Diazepam (Valium atau Calmpose) 5-10 mg(IV) Obat ini memiliki
PENATALAKSANAAN
Penanganan pada fase kronis
Obat sedatif vestibular.
Prochlorperazine(stemetil) 10 mg , 3 X sehari, ( 2 Bln) kemudian
diturunkan menjadi 5 mg , 3 X sehari pada bulan berikutnya
Vasodilator. Asam Nikotinik , 50 mg satu jam sebelum makan 3 X
sehari . Dosisnya dapat ditingkatkan secara perlahan untuk
mendapatkan flushing pada kulit.
Betahistine(vertin) 8-16 mg, 3 X sehari
Steroid
dapat
mengurangi
vertigo,
tinnitus
dan
tuli,
TERAPI BEDAH
Terapi bedah dilakukan medikamentosa gagal memberikan hasil
MOTION SICKNESS
Kejadian
Sekitar 33% dari orang yang rentan
DEFINISI
suatu kondisi di mana ada perselisihan
ETIOLOGI
Hipotesis yang paling umum untuk
JENIS
3.1 Gerak dirasakan tetapi tidak terlihat
3.1.1 Carsickness atau sakit Mobil
3.1.2 mabuk udara
3.1.3 Laut mabuk
3.1.4 sentrifugal
3.1.5 karena berputar Pusing
3.2 Gerak yang terlihat tapi tidak merasa
3.2.1 penyakit Gerak karena film dan video lainnya
3.2.2 Simulasi penyakit
3.2.3 penyakit Gerak karena Virtual Reality
3.2.4 Ruang sakit
3.3 Gerakan yang dilihat dan dirasakan tapi tidak sesuai
3.3.1 Efek Coriolis
PENGOBATAN
4.Pengobatan
4.1 Kegiatan
4.2 Obat
4.3 Elektronik
5 Lihat juga
6 Referensi
7 Pranala luar
TRAUMA TELINGA
Frosbite
Frosbite
Hematoma
Sering ditemukan pada pegulat atau petinju.
Kalau tidak diobati terbentuknya telinga bunga kol
Terapi: insisi dan drainase kumpulan darah dalam
kondisi sterilpemasangan balut tekan pada konka
Terapi paling baik dilakukan segera setelah cedera,
sebelum terjadi organisasi hematoma
*Para pegulat diingatkan untuk memakai pelindung
kepala pada saat berlatih
Perawatan :
Perforasi bersih tanpa komplikasi : melindungi telinga
dari air dan pemberian antibiotik sistemik
Perforasi terkontaminasi : tetes telinga antibiotik. Jangan
menutup perforasi sampai infeksi teratasi.
Telinga dalam
sensorik, saraf, pembuluh darah, jaringan
penunjang, maupun sinaps saraf, rentan
terhadapat proses degeneratif.
Organ corti paling
Perubahan pada sel-sel rambut luar di
bagian basal koklea sangat
berpengaruhnya dalam penurunan ambang
tulang-tulang pendengaran
Atrofi dan degenerasi serabut-serabut otot
pendengaran di telinga tengah
Proses penulangan dan perkapuran pada
tulang rawan di sekitar Tuba Eustachius.
TULI KONDUKTIF
Berkurangnya elastisitas dan bertambah
TULI SARAF
Etiologi
Presbikusis akibat proses degenerasi dgn
faktor pendukung: herediter, pola
makanan, arterioskerosis, infeksi, bising,
gaya hidup atau bersifat multifaktor.
Progresifitas penurunan pendengaran
dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin,
laki-laki lebih cepat dibandingkan
perempuan.
Patologi
Proses degenerasi menyebabkan
perubahan struktur koklea dan N.VIII.
Koklea atrofi dan degenerasi sel-sel
rambut penunjang pada organ Corti.
Perubahan vaskular terjadi pada stria
vaskularis.
Ukuran sel-sel ganglion, saraf, dan myelin
akson saraf penurunan jumlah.
Klasifikasi
Gejala Klinik
Keluhan utama, berkurangnya pendengaran
secara perlahan-lahan dan progresif, simetris
pada kedua telinga
Telinga berdenging (tinitus nada tinggi). Pasien
dapat mendengar suara percakapan, tapi sulit
untuk memahaminya, bila diucapkan dengan
cepat di tempat bising (cocktail party deafness).
Bila intensitas suara ditinggikan akan timbul
rasa nyeri di telinga, disebabkan oleh faktor
kelelahan saraf (recruitment).
Diagnosis
pemeriksaan otoskopik, membran timpani
suram, mobilitasnya berkurang.
Tes penala didapatkan tuli sensorineural.
Pemeriksaan audiometrik nada murni
menunjukkan suatu tuli saraf nada tinggi,
bilateral, dan simetris.
Pemeriksaan audiometrik tutur
menunjukkan adanya gangguan
diskriminasi wicara (speech discrimination).
Penatalaksanaan
Rehabilitasi ,pemasangan alat bantu
dengar (hearing aid).
Kombinasikan dengan latihan membaca
ujaran (speech reading) dan latihan
mendengar (audiotory training).
MOTION
MOTIONSICKNESS
SICKNESS
TULI PADA ANAK
Klasifikasi
Tuli sebagian fungsi pendengaran
Etiologi
Prenatal (herediter, trimester pertama
pendengaran bawaan
Riwayat infeksi prenatal (TORCHS)
Kelainan anatomi telinga
Lahir Prematur
BBLR
Persalinan dg tindakan
Hiperbilirubinemia
Asfiksi berat, APGAR rendah
Pemeriksaan
Free Field Test
Behavioral Observation
Conditioned Test
Audiometri nada murni
Brain Evoked Response Audiometri
Rehabilitasi
Secepat mungkin, saat px berusia 2-3
tahun
Bisa menggunakan alat bantu dengar
Implan koklea (indikasi: tuli saraf berat
bilateral atau tuli total bilateral)
Agen Ototoksik
Antibiotik
Aminoglikosida
pentobarbital
Streptomisin
heksadin
Dihidrostreptomisin
Neomisin
Diuretik
Furosemid
Bumetamid
Manitol
Antineoplastik
bleomisin
nitrogen mustard
cis-platinum
Lain-lain
mandelamin
praktolol
Zat kimia
karbon monoksida
nikotin
alcohol
kalium bromat
Air raksa
Emas
Timbale
arsen
Logam Berat
Efek Ototoksik
Dari semua jenis antibiotik, neomisin memiliki efek
Penatalaksanaan
Obat obat ototoksik harus segera
dihentikan.
Alat bantu dengar (ABD)
Psikoterapi
Pemasangan implan koklea (Cochlear
implant).
PROGNOSIS
Pada umumnya kurang baik tetapi
tergantung pada :
Jenis obat
Jumlah
Lamanya pengobatan
Kerentanan pasien.
TULI MENDADAK
Tuli mendadak
Definisi:
Tuli yang terjadi secara tiba-tiba.
Jenis ketulian sensorineural.
Penurunan pendengaran sensorineural 30dB atau lebih, paling sedikit tiga
frekuensi berturut-turut pada pemeriksaan audiometric dan berlangsung
kurang dari 3 hari.
Etiologi:
Iskemia koklea
Dapat disebabkan oleh spasme, thrombosis atau perdarahan arteri
auditiva interna.
Iskemia mengakibatkan degenerasi luas pada sel-sel ganglion stria
vaskularis dan ligaen spiralis pembentukan jaringan ikat dan
penulangan.
Infeksi virus
Trauma kepala
Autoimun
Obat ototoksin
Penyakit Meniere
Neuroma akustik
Gejala:
Diagnosis:
Anamnesis
Audiologi
Laboratorium
Penatalaksanaan:
Prednisone (kortikosteroid)
Psikoterapi
PENDAHULUAN
Indonesia termasuk negara dg prevalensi
Contd
Industri yang sering menyebabkan
BISING
Kebisingan: suara yang tidak dikehendaki.
Bising: bunyi yang tidak diinginkan dari
Peruntukan Kawasan
1. Perumahan dan pemukiman
55
70
65
50
5. Industri
70
60
7. Rekreasi
70
70
Lingkungan Kegiatan
1. Rumah Sakit atau sejenisnya
55
55
55
Patogenesis
Tuli akibat bising mempengaruhi organ
Contd
Sel-sel rambut dalam dan sel penunjang
Gambaran Klinis
Kesulitan dalam menerima & membedakan
bunyi konsonan.
Tidak dapat mendengar bunyi dg nada
tinggi.
Tuli sensorineural, bilateral.
Tinitus.
Terjadi peningkatan ambang dengar
sementara dan menetap.
Gangguan Non-auditory
Gangguan komunikasi wicara.
Gangguan konsentrasi.
Gangguan tidur.
Stress.
Anamnesis
Pada awalnya sulit bicara di lingkungan
bising.
Jika bicara, mendekatkan telinga ke arah
orang yang berbicara.
Bicara dengan suara menggumam.
Marah jika orang berbicara tidak jelas.
Sering timbul tinitus.
Pemeriksaan Fisik
Tidak ada kelainan anatomis telinga luar
Penatalaksanaan
Memindahkan kerja dari tempat bising.
Menggunakan alat pelindung telinga: ear
Contd
Rehabilitasi suara, agar dapat
Prognosis
T.A.B adalah tuli sensorineural menetap.
Tidak dapat diobati dg obat atau
pembedahan.
Alat bantu dengar hanya sedikit
manfaatnya bagi pasien.
Dianjurkan pemasangan implan koklea.
TERIMA KASIH