Anda di halaman 1dari 12

Ekspresionisme (1900An) Fauvisme (1900-An)

TUGAS SENI BUDAYA (KELOMPOK 1)


RAFLI PARMAN
MUH.YUSRIL S.
ANISA LATIP P.
M. ARI ASRARI
ROI

EKSPRESIONISME (1900-AN)
Aliran ini berusaha mengespresikan aktualitas bukan hanya berdasarkan

indera penglihata, tetapi juga dengan pengalaman batin. Luapkan perasaan


berupa kesedihan atau tekanan batin lainnya yang mengalir deras
menyebabkan kebebasan teknik dalam melukiskannya, sehingga cenderung
terjadi distorsi dan sensasi. Kesempurnaan bentuk objek yang biasa
dilakukan berdasarkan pengamatan secara visual tidak lagi menjadi
pertimbangan estetika.
Ekspresionisme adalah kecendrungan seorang seniman untuk mendistorsi
kenyataan dengan efek- efek emosional.
Ekspresionisme bisa ditemukan didalam karya lukisan,satra, film, arsitektur,
dan musik.
Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia.
Aliran yang mengutamakan curahan batin secara bebas. Bebas dalam
menggali obyek yang timbul dari dunia batin, imajinasi dan perasaan

CIRI-CIRI EKSPRESIONISME
(1900-AN)
Ciri dari objek lukisannya yaitu kengerian, kekerasan,

kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah


laku manusia.
Lebih banyak mengungkapkan jenis emosi kemarahan dan
depresi daripada emosi bahagia seseorang.
Ungkapan isi hati seseorang.
Imajinasi seseorang
Pemilihan warna di utamakan.
Ekspresionisme menjaga jiwa dan menemukan strum und
drang dan pancarannya keluar merupakan media yang
baik untuk melukiskan emosinya kepada orang lain.

TOKOH-TOKOH

Ekspresionis
me 1900-an

Edward munch
Ernst barlach
Ernast ludwig
Emile nolde
Oskar kokoschka
Vincent van gogh
Paul gaugiuin
Karl schmidt
JJ. Kandinsky
Affandi (indonesia)
Zaini (indonesia)
Popo iskandar(indonesia)

The_
Scre
am
OLEH :
EDWARD MUNCH

Ernst Barlach
Wanderer Im Wind

Oskar Kokoschka
Self Portrai_ 1917

FAUVISME (1900-AN)
Aliran yang dipelopori oleh sekelompok seniman muda untuk

membebaskan diri dari batasan aliran sebelumnya, sehingga


mendapatkan julukan Les Fauves (binatang liar) dari kritikus prancis
Louis Vauxcelles saat mengomentari pameran salon DAutomne dalam
artikelnya untuk suplemen Gil Blas edisi 17 oktober 1906. Julukan
tersebut malah dijadikan nama aliran mereka. Namun aliran ini tidak
bertahan lama.
Aliran ini menekankan pada penggunaan garis kontur yang tegas dan
berusaha mengembalikan warna pada peranannya yang mutlak (tidak
harus sesuai kenyataan). Dasarnya adalah kegemaran melukis apa saja
tanpa memikirkan isi dan maknanya.
Kepopuleran aliran ini dimulai dari Le Havre, Paris, Hingga
Bordeaux.kematangan konsepnya dicapai pada tahun 1906.
Fauvisme merupakan aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap
suasana yang hendak dilukis(kebebasan berekspresi). Tidak seperti karya
impresionisme, pelukis fauvisme berpendapat bahwa harmoni warna
yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih
memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.

CIRI-CIRI FAUVISME
(1900-AN)
Objek lukisannya warna- warna yang liar dan

kontras. Des Fauves dalam bahasa francis


artinya binatang liar.
Warna yang dipakai tidak lagi disesuaikan
dengan aslinya.
Penggunaan garis dalam fauvisme
disederhanakan sehingga pemirsa lukisan bisa
mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan
kuat.

TOKOH-TOKOH FAUVISME
Henri Matisse
Andre Derain
Georges Braquin
Albert marquet
Raoul Dufy
Othon Friesz

George Rouault
Maurice De Vlaminck
Henri Manguin
Charles Camoin
Henri Evenepoel
Jean Puy
Kess Van Dongen

GEORGE ROUAULT

THREE
CLOWNS

ANDRE DERAIN
Drying Sail

HENRI MATISSE
Harmony In Red

SEKIAN
DAN
TERIMAKA
SIH
WASSALAM...

Anda mungkin juga menyukai