Anda di halaman 1dari 43

Penyajian Data

Febriyani Eka Supriatin, M.si


Teknik Industri - Teori Probabilitas
STT Wastukancana-

Penyajian data
Data yang telah dikumpulkan baik berasal
dari
populasi
atau
sampel
untuk
keperluan
laporan
atau
analisis
selanjutnya perlu disajikan dengan jelas
dan baik.

Penyajian data
TERDAPAT TIGA MACAM PENYAJIAN:
NARASI
TABEL ATAU DAFTAR
GRAFIK ATAU DIAGRAM

Sukar dilihat dan dipelajari dengan


Contohcepat
Narasi :
Luas daerah bagian Indonesia dalam km persegi adalah sebagai
berikut :
Jawa dan madura dibagi menjadi 5 daerah ialah :jakarta 560,
jawa barat 46.317, jawa tengah 34.206, jogyakarta 316.9 dan
jawa timur termasuk madura 47.922. Sumatera meliputi aceh,
sumatera utara, sumatera barat, jambi, riau dan sumatera
selatan . Luas daerah itu masing-masing adalah 55.392; 70.787;
49.778; 44.924; 94.562 dan 158.163.

PROSEDUR PENGGUNAAN
TABEL & GRAFIK
Data
Data
Data Kualitatif
Kualitatif
Metode
Tabel

Distr. Frekuensi
Distr. Frek.
Relatif
Tabulasi silang

Data Kuantitatif
Metode
Tabel

Metode
Grafik
Grafik
Batang
Grafik
Lingkaran
Pareto

Distr. Frekuensi
Distr. Frek. Relatif
Distr. Frek. Kum.
Distr. Frek. Relatif Kum.
Diagram Batang-Daun

Metode
Grafik
Histogram
Ogive
Diagram
Scatter
Polygon
4

Penyajian data kualitatif


Data
Data Kualitatif
Kualitatif
Metode
Tabel

Distr. Frekuensi
Distr. Frek.
Relatif
Tabulasi silang

Metode
Grafik
Grafik
Batang
Grafik
Lingkaran

Tabel distribusi frekuensi

Example: Hospital Patients


Number of
byHospital
Unit
Patients (f)
Unit

(Variables
are
categorical)

Cardiac Care
Emergency
Intensive Care
Maternity
Surgery

1,052
2,245
340
552
4,630

Distribusi Frekuensi
Relatif
Frekuensi setiap kelas dibandingkan
dengan frekuensi total
Tujuan ; Untuk memudahkan membaca
data secara tepat dan tidak kehilangan
makna dari kandungan data

Distribusi Frekuensi
Relatif
Hospital Unit

Number of Patients
(f)

Frekuensi
Relatif

Cardiac Care

1,052

12%

Emergency

2,245

25%

Intensive Care

340

4%

Maternity

552

6%

4,630

53%

Surgery

TABULASI SILANG
BANYAK MURID SEKOLAH DI DAERAH A
MENURUT TINGKAT SEKOLAH DAN
JENIS KELAMIN TAHUN 2016
JENIS KELAMIN

TINGKAT SEKOLAH
SD
SMP

SMA

LAKI-LAKI

4758

2795

1459

PEREMPUAN

4032

2116

1256

JUMLAH

8790

4911

2715

Bar and Pie Charts


Bar charts and Pie charts are often used
for qualitative (category) data

Height of bar or size of pie slice shows the


frequency or percentage for each category

Bar Chart Example

Hospital
Number
Unit
Patients

of

Cardiac Care
1,052
Emergency
2,245
Intensive Care
340
Maternity
552
Surgery
4,630

Pie Chart Example


% Hospital
of
Unit
Total

Number
of Patients

Cardiac Care
1,052
11.93
Emergency
2,245
25.46
Intensive Care
340
3.86
Maternity
552
Surgery
4,630
52.50

6.26

(Percentage
s are
rounded to
the nearest
percent)

Pareto Diagram
Used to portray categorical data
A bar chart, where categories are shown
in descending order of frequency

A cumulative polygon is often shown in


the same graph

Pareto
Diagram
Example
Example: 400 defective items are examined
for cause of defect:

Source of
Manufacturing Error

Number of defects

Bad Weld

34

Poor Alignment

223

Missing Part

25

Paint Flaw

78

Electrical Short

19

Cracked case

21

Total

400

Pareto Diagram Example(continue


d)

Step 1: Sort by defect cause, in descending order


Step 2: Determine % in each category
Source of
Number of
Manufacturing
defects
Error

% of Total
Defects

% Cumulative

223

55.75

55.75

Paint Flaw

78

19.5

75.25

Bad Weld
Missing Part
Cracked case
Electrical Short

34
25
21
19

8.5
6.25
5.25
4.75

83.75
90
95.25
100

400

100%

Poor Alignment

Total

cumulative % (line
graph)

% of defects in each
category (bar graph)

(continue
Pareto
Diagram
Example
Step 3: Show results graphically d)

PENYAJIAN DATA
KUANTITATIF
Data Kuantitatif
Metode
Tabel

Distr. Frekuensi
Distr. Frek. Relatif
Distr. Frek. Kum.
Diagram Batang-Daun

Metode
Grafik

Plot Titik
Histogram
Ogive
Diagram
Scatter

Distribusi Frekuensi
Distribusi frekuensi
Pengelompokan data ke dalam beberapa

kategori yang menunjukan banyaknya data


dalam setiap kategori dan setiap data tidak
dapat dimasukan ke dalam dua atau lebih
kategori

Tujuan
Data menjadi informatif dan mudah
dipahami

Langkah langkah
Distribusi Frekuensi
Mengurutkan data
Membuat ketegori atau kelas data
Tidak ada aturan pasti, berapa banyaknya kelas !
Banyaknya kelas sesuai dengan kebutuhan
Tentukan interval kelas
Gunakan pedoman bilangan bulat terkecil k, dengan demikian sehingga
2k n atau aturan Sturges
Jumlah kategori (k) = 1 + 3,322 Log n

Tentukan interval kelas (batas bawah dan batas atas dari suatu kategori)
Rumus :
Nilai terbesar - terkecil
Interval kelas =
Jumlah kelas

Pilih ujung bawah kelas interval pertama (bisa data terkecil)


Melakukan penturusan atau tabulasi, memasukan nilai ke dalam interval
kelas

Contoh tabel dist


frekuensi
Tepi
kelas

Penyajian Data
Batas kelas

Nilai terendah dan tertinggi


Batas kelas dalam suatu interval kelas terdiri
dari dua macam :
Batas kelas bawah lower class limit
Nilai teredah dalam suatu interval kelas
Batas kelas atas upper class limit
Nilai teringgi dalam suatu interval kelas

Contoh tabel dist


frekuensi
Tepi
kelas

Batas
atas

Batas
bawah

Nilai Tengah
Tanda atau perinci dari suatu interval
kelas dan merupakan suatu angka yang
dapat dianggap mewakili suatu interval
kelas
Nilai tengah kelas kelasnya berada di
tengah-tengah pada setiap interval kelas

Contoh tabel dist


frekuensi
Tepi
kelas

Nilai Tepi Kelas


Class Boundaries
Nilai batas antara kelas yang
memisahkan nilai antara kelas satu
dengan kelas lainnya
Penjumlahan nilai atas kelas dengan
nilai bawah kelas diantaranya dan di
bagi dua

Contoh tabel dist


frekuensi
Tepi
kelas

Frekuensi Kumulatif
Menunjukan seberapa besar jumlah

frekuensi pada tingkat kelas tertentu


Diperoleh dengan menjumlahkan
frekuensi pada kelas tertentu dengan
frekuensi kelas selanjutnya
Frekuensi kumulatif terdiri dari ;
Frekuensi kumulatif kurang dari
Frekuensi kumulatif lebih dari

DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF DAN


KUMULATIF

Distribusi frekuensi relatif


Membandingkan frekuensi masingmasing kelas dengan jumlah frekuensi
total dikalikan 100 %
Distribusi frekuensi kumulatif ada 2,
yaitu distribusi frekuensi kumulatif
kurang dari dan lebih dari

DISTRIBUSI FREKUENSI RELATIF

stribusi Frekuensi Relatif Nilai Ujian Akhir Mata Kuliah Statistik


Interval
Kelas
9-21
22-34
35-47
48-60
61-73
74-86
87-99

Tepi Kelas

Nilai
Tengah

Frekuen
si

Frekuensi
Relatif
(%)

8,5-21,5
21,5-34,5
34,5-47,5
47,5-60,5
60,5-73,5
73,5-86,5
86,5-99,5

15
28
41
54
67
80
93

3
4
4
8
12
23
6

5
6,67
6,67
13,33
20
38,33
10

60

100

Jumlah

DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF


KURANG DARI
Distribusi Frekuensi Kumulatif Kurang Dari Untuk Nilai
Ujian Akhir Mata Kuliah Statistika
Interv
al
Kelas

Frekuensi

9-21

2234
3547
4860
61-

4
4
8
12

Batas Kelas

kurang dari
8,5
kurang dari
21,5
kurang dari
34,5
kurang dari
47,5
kurang dari

Frekuensi
Persen
Kumulatif
Kumulat
Kurang Dari
if

11,67

11

18,34

19

31,67

DISTRIBUSI FREKUENSI KUMULATIF LEBIH DARI

Distribusi Frekuensi Kumulatif Lebih Dari Untuk Nilai Ujian Akhir


Mata Kuliah Statistika
Interval
Kelas

Frekuensi
Frekuensi Batas Kelas Kumulatif
Lebih Dari

9-21

22-34

35-47

48-60

61-73

12

74-86

23

lebih dari
8,5
lebih dari
21,5
lebih dari
34,5
lebih dari
47,5
lebih dari
60,5
lebih dari

Persen
Kumulatif

60

100

57

95

53

88,33

49

81,66

41

68,33

29

48,33

Grafik
Grafik dapat digunakan sebagai laporan
Mengapa menggunakan grafik ?
Manusia pada umunya tertarik dengan
gambar dan sesuatu yang ditampilkan delam
bentuk visual akan lebih mudah diingat dari
pada dalam bentuk angka

Grafik dapat digunakan sebagi


kesimpulan tanpa kehilangan makna

Grafik Histogram

Histogram merupakan diagram balok


Histogram menghubungkan antara tepi kelas
interval dengan pada sumbu horizontal (X) dan
frekuensi setiap kelas pada sumbu vertikal (Y)

Histogram
Harga saham

Grafik Polygon
Menggunakan garis yang mengubungkan titik
titik yang merupakan koordinat antara nilai
tengah kelas dengan jumlah frekuensi pada
kelas tersebut

Polygon
Jumlah Frekuensi (F)
16
14
12
10

Jumlah
Frekuensi (F)

8
6
4
2
0
1

Kurva Ogive
Merupkan diagram garis yang
menunjukan kombinasi antara interval
kelas dengan frekuensi kumulatif
Kelas

Interval

Nilai Tepi Kelas

Frekuensi kumulatif
Kurang dari

Lebih dari

215

2122

214.5

20

2123

4030

2122.5

14

4031

5938

4030.5

17

5939

7846

5938.5

18

7847

9754

7846.5

19

9754.5

20

Frekuansi Kumulatif

Contoh Kurva Ogive


25
20
15
10
5
0

Kurang dari
Lebih dari

Interval kelas

DIAGRAM SCATTER
Diagram scatter (scatter diagram)
merupakan metode presentasi secara
grafis untuk menggambarkan hubungan
antara dua variabel kuantitatif.
Salah satu variabel digambarkan pada sumbu
horisontal dan variabel lainnya digambarkan
pada sumbu vertikal.

Pola yang ditunjukkan oleh titik-titik yang


ada menggambarkan hubungan yang
terjadi antar variabel.

39

POLA HUBUNGAN PADA


DIAGRAM SCATTER
y

Hubungan Positif
Jika X naik, maka
Y juga naik dan
jika X turun, maka
Y juga turun

Hubungan Negatif
Jika X naik, maka
Y akan turun dan
jika X turun, maka
Y akan naik

Tidak ada hubungan


antara X dan Y

40

Stem-and-Leaf Diagram
A simple way to see distribution details in a data
set

METHOD: Separate the sorted data series


into leading digits (the stem)
and
the trailing digits (the leaves)

Example
Data in ordered array:
21, 24, 24, 26, 27, 27, 30, 32, 38, 41

Here, use the 10s digit for the stem unit:

21 is shown as
38 is shown as

Stem
Leaf
2

Example
Data in ordered array:
21, 24, 24, 26, 27, 27, 30, 32, 38, 41

Completed stem-and-leaf diagram:


Stem

Leaves

1 4 4 6 7 7

0 2 8

(continued
)

Anda mungkin juga menyukai