pembaca.
Singkat : hemat dalam pemakaian
atau
pemilihan kata-kata.
Tepat
: sesuai dengan kaidah
bahasa
yang berlaku.
2. Kalimat Paralel.
Kalimat yang efektif adalah kalimat yang tersusun
secara paralel. Keparalelan itu tampak pada jenis
kata yang digunakan sebagai suatu yang paralel
dengan memiliki unsur atau jenis kata yang sama.
Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun
laporan, kelengkapan materi yang harus dilampirkan,
penggambaran tahap-tahap kegiatan, dan simpulan
hasil pengujian.
Kegiatan akhir dari percobaan itu adalah menyusun
laporan, melampirkan materi secara lengkap,
menggambarkan
tahap-tahap
kegiatan,
dan
menyimpulkan hasil pengujian.
3. Kalimat Hemat.
Kalimat yang efektif harus hemat. Kalimat hemat memiliki ciri
kalimat yang menghindari pengulangan subjek, pleonasme,
hiponimi, dan penjamakan kata yang sudah bermakna jamak.
Para menteri serentak berdiri, setelah mereka mengetahui bahwa
presiden datang ke acara itu.
Waktu tempuh yang digunakan hanya selama 45 menit saja untuk
sampai ke daerah itu.
Air raksa ini harus dicampur dengan kain warna merah.
Banyak orang-orang yang tidak hadir pada pertemuan yang
menghadirkan beberapa tokoh-tokoh terkemuka.
4. Kalimat Berpadu.
Kalimat yang berpadu adalah kalimat yang berisi kepaduan
pernyataan. Kalimat yang tidak berpadu biasanya terjadi karena
salah dalam menggunakan verba (kata kerja) atau preposisi (kata
depan) secara tidak tepat.
contoh :
Segala usulan yang disampaikan itu kami akan pertimbangkan.
.
Uraian pada bagian ini akan menyajikan tentang
perkembangbiakan pohon aren.
Materi yang sudah diungkapkan daripada pembicara awal akan
dibahas kembali pada pertemuan yang akan datang.
5.
Kalimat Logis.
7.
Contoh :
* Buah mangga mengandung vitamin C.(SPO) (benar)
* Di dalam buah mangga terkandung vitamin C. (KPS)
(benar)
* Di dalam buah mangga mengandung vitamin C.
(KPO) (salah)
9. Salah Nalar.
Contoh :
* waktu dan tempat dipersilahkan. (Siapa yang dipersilahkan)
* Mobil Pak Dapit mau dijual. (Apakah bisa menolak?)
* Silakan maju ke depan. (maju selalu ke depan)
* Adik mengajak temannya naik ke atas. (naik selalu ke atas)
* Pak, saya minta izin ke belakang. (toilet tidak selalu berada di
belakang)
* Saya absen dulu anak-anak. (absen: tidak masuk, seharusnya
presensi)
* Bola gagal masuk gawang. (Ia gagal meraih prestasi) (kata gagal
lebih untuk subjek bernyawa)