Anda di halaman 1dari 30

Laporan Kasus

OTOMIKOSIS AURIS DEKSTRA DAN


OTITIS MEDIA KRONIS TANPA KOLESTEATOMA AURIS
DEKSTRA

Disusun Oleh :
M. Albie, S.Ked
Ali Zainal Abidin, S.Ked
Dina Fitria, S.Ked
Pembimbing :
dr. Adelien, Sp.THT-KL, FICS

Pendahuluan

Otitis media ialah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga bagian tengah, tuba
Eustachius, antrum mastoid dan sel-sel mastoid.

Otitis media supuratif kronik (OMSK) ialah infeksi kronik di telinga tengah lebih dari 2 bulan
dengan adanya perforasi membran timpani, sekret yang keluar dari telinga tengah dapat
terus menerus atau hilang timbul.

OMSK dikenal oleh masyarakat Indonesia dengan istilah congek, teleran, atau telinga berair.

Pendahuluan

prevalensi OMSK di Indonesia adalah 3,8% dan pasien OMSK


merupakan 25% dari pasien-pasien yang berobat di poliklinik THT
rumah sakit di Indonesia.

Pendahuluan

Otomikosis merupakan infeksi jamur yang sering terjadi pada telinga luar,
terutama pinna (auricula) dan meatus acusticus externus.

Jamur penyebab tersering infeksi ini


merupakan isolat dari Aspergillus (niger,
fumingatus, flavescens, albus) atau
Candida spp.
Bisa terjadi dengan atau tanpa gejala.
Gejala yang paling sering adalah
pruritus. Bisa juga disertai otalgia,
otorrhea, gangguan pendengaran, dan
tinitus.

Anatomi

Etiologi dan Faktor Predisposisi

Otomikosis
= disebabkan infeksi jamur, dipengaruhi
faktor:
perubahan kelembaban lingkungan
suhu yang tinggi
maserasi kulit liang telinga
trauma lokal
menurunnya sistem imun
penggunaan steroid
penyakit dermatologi
ketiadaan serumen
penggunaan antibiotik spektrum luas
dan alat bantu dengar

Otitis Media Kronis

Lingkungan

Genetik

Otitis media sebelumnya

Infeksi telinga

Infeksi saluran napas atas

Autoimun

Gangguan fungsi tuba


eustachius

Klasifikasi OMK

Tipe tubotimpani/ tipe jinak/ tipe aman/ tipe rhinogen.


Fase aktif
Fase tidak aktif / fase tenang
Tipe atikoantral/ tipe ganas/ tipe tidak aman/ tipe tulang
Pada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan
berbahaya.
Kolesteatom adalah suatu massa amorf, konsistensi
seperti mentega, berwarna putih, terdiri dari lapisan
epitel bertatah yang telah nekrotis. Kolesteatom dapat
dibagi atas 2 tipe yaitu :
Kongenital
Didapat

Patogenesis
Otitis media berulang OMA
berlanjut OMSK penggunaan
cotton buds berlebihan karena gatal
dan telinga terasa penuh trauma
dan perubahan kelembaban infeksi
jamur otomikosis memperberat
manifest OMK

Manifestasi klinis

Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan Fisik

Vital sign
Pemeriksaan lokalis (telinga)

Pemeriksaan Penunjang

Tes Audiometri
CT Scan Mastoid
Apusan sekret (Swab) dan uji sensitivitas

Tatalaksana
OMSK Benigna Tenang

Edukasi (Jangan mengorek telinga, air jangan masuk


ke telinga sewaktu mandi, dilarang berenang dan
segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas
atas)
Operasi rekonstruksi (miringoplasti, timpanoplasti)
untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan
pendengaran.

Tatalaksana
OMSK Benigna Aktif
Terapi Konservatif

Aural toilet: dengan cuci telinga menggunakan H 2O2


3% selama 3-5 hari
Obat tetes telinga kombinasi antibiotik dan steroid

Operasi (mastoidektomi sederhana, miringoplasti,


timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang
serta gangguan pendengaran.

Tatalaksana
OMK Maligna
Mastoidektomi sederhana (simple mastoidectomy)
Mastoidektomi radikal
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
Miringoplasti
Timpanoplasti
Tujuan : Menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki
membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi
atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki
pendengaran.

Tatalaksana
Otomikosis
Evakuasi hifa dengan suction atau serumen set
Tampon telinga dengan pemberian antifungal

Komplikasi

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin
Agama
:
Alamat
:
Tinggi

JR
20 tahun
: Laki-laki
Islam
Dusun V Tebing

Anamnesis

Keluhan Utama

Rasa gatal pada telinga kanan sejak 4 hari yang lalu

Keluhan Tambahan

:-

Riwayat Perjalanan Penyakit

6 tahun yang lalu, os mengeluh keluar cairan dari telinga kanan, cairan awalnya
berwarna kuning, hilang timbul terutama keluar saat tidur. Riwayat demam (-) telinga
berdenging (+/+) ketika mendengar suara keras, telinga terasa penuh, pusing berputar
(-), riwayat trauma (-) penurunan pendengaran (-/-), sulit menelan (-). Riwayat batuk pilek
(-) sakit tenggorokan (-). Pasien belum berobat.

Sejak 1 tahun yang lalu telinga kanan kembali mengeluarkan cairan lengket berwarna
kuning dan berbau tapi tidak disertai darah, cairan keluar setiap hari, telinga berdenging
(+/+) ketika mendengar suara keras, telinga terasa penuh, pusing berputar (+), riwayat
trauma (-), penurunan pendengaran (+/+), sulit menelan (-). Tidak ada riwayat demam
tinggi. Pasien berobat ke dokter, dan diberi obat keluhan berkurang.

Sejak 4 hari yang lalu, pasien mengeluh gatal disertai rasa penuh di telinga kanan,
gatal dirasakan terus menerus. Penderita mengaku sering membersihkan telinga kanan
menggunakan cotton bud untuk mengurangi rasa gatal tersebut, sulit menelan (-),
penurunan pendengaran (+/+), batuk pilek (-), sakit tenggorokan (-). Pesien kemudian
berobat ke bagian THT-KL RSMH.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Kebiasaan

Pasien mempunyai riwayat sering batuk pilek.

Pasien sering mengorek telinganya dengan cotton buds


Pasien jarang mencuci tangan sebelum membersihkan
telinga

Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada keluarga yang mempunyai keluhan serupa dengan


pasien.

Pemeriksaan
Status Generalis
Keadaan Umum
: tampak sakit ringan
Kesadaran
: compos mentis
Gizi
: baik
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 88 kali/menit
Pernafasan
: 20 kali/menit
Suhu
: 36.7 C
Pemeriksaan khusus
Jantung
: bunyi jantung I-II normal, murmur (-), gallop (-)
Paru-paru
: vesikuler (+) normal, wheezing (-), rhonki (-)
Abdomen
: datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-)
Ekstremitas : akral pucat (-), edem pretibial (-)

Pemeriksaan Telinga
AD : CAE lapang, sekret (+), serumen (-), hifa (+), membran
timpani perforasi sentral,(subtotal) (-), Refleks Cahaya (-)
AS : CAE lapang, sekret (-), serumen (-), membran timpani intak,
Refleks Cahaya (+) normal

Hidung
: dalam batas
normal
Tenggorok : dalam batas
normal

Pemeriksaan Penunjang

Tes Audiometri

AD : Gangguan pendengaran konduktif


derajat sedang (50dB)
AS : Normal Hearing (13.75 dB)

Pemeriksaan Radiologi
Rontgen thorak PA
Kesan : Paru dan jantung
dalam batas normal

Diagnosa Kerja
Otomikosis Auris Dekstra dan Otitis Media Kronis Tanpa
Kolesteatoma Auris Dekstra

Penatalaksanaan
o Ektraksi hifa dengan suction atau
serumen set
o Tampon telinga dengan klotrimazol
o Konsul dokter spesialis T.H.T-KL

Edukasi :
Hindari air masuk ke telinga ketika mandi
Hindari aktivitas yang berhubungan dengan air yang
memungkinkan air masuk ke telinga seperti berenang
Nutrisi yang cukup dan seimbang untuk mencegah penyakit ISPA

Pemeriksaan Anjuran

CT Scan Mastoid
Apusan sekret (Swab) dan uji sensitivitas

Prognosis

Quo ad Vitam
Quo ad Fungtionam

: bonam
: dubia ad bonam

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai